yang imut, sekali injak atau cubit aja dia bisa mati. Walaupun imut, badannya kecil, tetapi semut itu adalah binatang yang rajin, dan suka bekerja keras. Semut tidak pernah duduk-duduk dan melamun, tidur-tiduran dan bermalas- malasan. Coba perhatikan kalau ada semut yang naik ke meja makanmu, pasti ia terus berjalan untuk mencari makanan. Waktu seekor semut bertemu dengan sebutir gula, ia akan menggotongnya dan dibawanya ke sarang. Semut tentu saja merasa capek juga, apalagi kalau sarangnya jauh, tetapi semut tidak malas, ia tetap membawa makanan itu ke sarangnya yang jauh itu. Lalu kalau makanan yang diangkatnya itu terlalu besar….misalnya potongan roti, ia tidak berkata begini “ waaaaaaaaaaaaaah makanan ini terlalu besar……berat, malas ah aku, aku nggak jadi mengangkatnya ah….aku cari makanan lain yang lebih kecil aja ah….” Tidak seperti itu, ia malah pergi memanggil kawan-kawannya, dan mengajak kawan- kawannya bekerja sama untuk memikul roti yang berat itu. Dan kawan-kawannya pun mau “Bantu aku mengangkat roti besar di sebelah sana ya….?” ”baiklah…..aku pasti Bantu, yook kita ke sana…” Betapa luar biasa ya semangat si semut itu, semut tidak memikirkan dirinya sendiri, Ia mencari makanan bukan untuk dimakan sendiri, melainkan ia mencari makanan untuk seluruh bangsanya yang tinggal di sarangnya. Naaah adik-adik, mulai sekarang kita mau rajin seperti semut. Pada saat kamu dibangunkan papa atau mama di pagi hari, jangan berkata begini…”sebentar ma, lima menit lagi aku bangun” atau “sek ma…..sebentar ma….” Latihlah dirimu langsung bangun dengan segera, saat mama atau papa membangunkanmu. Kamu bisa Bantu mama menyiapkan sendok dan garpu untuk makan seluruh keluarga. Kamu juga bisa bantu membuang sampah pada keranjang sampah, sehingga tidak mengotori rumah. Kamu juga bisa bantu mama menyiram tanaman. Sehabis bermain jangan malas merapikan mainan, kembalikan mainan di tempatnya semula, sehingga rumah terlihat tetap rapi. Kalau ayah dan ibu minta tolong kepadamu untuk mengambilkan baju adik di almari, lakukan dengan sukacita, kita harus suka menolong orang lain seperti yang dilakukan semut, mereka mau saling menolong dan bekerja sama. Jangan mau kalah sama si imut semut ya….? Ayat Mas: Amsal 6: 6 Hai pemalas, pergilah kepada Ada perbedaan yang mencolok antara orang rajin dan malas. Alkitab menggambarkan pemalas sebagai seorang yang “senang tidur, mengantuk, berbaring, dan melipat tangan” (ay.10). Ia membiarkan dirinya dikuasai oleh sikap malas. Ia membiarkan waktu berlalu tanpa berbuat apa-apa. Prinsip hidupnya berbunyi: “sebentar lagi”. Dengan kata lain ia terus menerus menunda-nunda tiap kesempatan yang datang. Ia terbenam dalam mimpi-mimpinya, sehingga tanpa sadar, dengan cepat waktu berlalu. Barulah ia menyadari bahwa ia sudah ketinggalan jauh. Apa yang terjadi dengan hidupnya kemudian? “Kemiskinan datang seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang bersenjata.” Ia dikuasai oleh kemiskinan. Ia terjebak oleh kemiskinan, dan pada saat itu ia sudah tidak bisa melakukan apa- apa lagi karena kesempatan sudah lewat. Sebaliknya, untuk menjadi seorang yang rajin seseorang perlu belajar kepada semut. Kehidupan semut menjadi sebuah gambaran sebuah tindakan rajin yang perlu dilakukan kita semua. Belajar rajin harus dimulai semenjak kecil. Sewaktu masih kecil, anak-anak harus diingatkan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Satu demi satu pekerjaan dikerjakan hingga selesai karena permintaan orang lain. Sedangkan dalam dunia pekerjaan, banyak orang dewasa juga menyelesaikan tanggung jawabnya karena diawasi oleh sang bos. Seorang yang rajin tidak membutuhkan seseorang untuk mengingatkan, mengawasi, mendikte, maupun memerintahkan apa yang harus diselesaikan. Meskipun tanpa ada yang mengawasi, dia akan menyelesaikan semua pekerjaan maupun tanggung jawabnya. Seorang yang rajin itu menyadari bahwa apa yang dia lakukan adalah untuk kebaikan dirinya bukan hanya pada masa kini namun berefek pada masa depannya. Ayat 7 menggambarkan semut-semut yang bekerja dengan “tidak ada pemimpin, pengatur, atau penguasanya.” Mereka tidak berpangku tangan menunggu perintah, atau baru bertindak jika disuruh. Mereka menyadari adanya suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, yaitu mengumpulkan makanan. Itulah sebabnya mereka bekerja sama memenuhi kebutuhan tersebut. Selanjutnya, seorang yang rajin menyelesaikan apa yang telah dimulai dan tahu apa yang dilakukan berguna untuknya. Seorang yang rajin tidak pernah menunda-nunda kesempatan yang ada. Ketika kesempatan datang, seorang yang rajin akan memanfaatkan kesempatan tersebut sehingga ia mendapatkan keuntungan yang maksimal. Ayat 8 menggambarkan semut-semut “menyediakan roti di musim panas, mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” Waktu untuk mencari makanan ternyata sangat terbatas dan tidak bisa datang setiap waktu. Semut-semut menggunakan kesempatan mencari makan itu karena mereka tahu jika kesempatan ini disia-siakan, maka kesempatan itu akan lewat dan mereka bisa mati kelaparan. Kita semua memiliki waktu yang sama: dua puluh empat jam sehari. Namun cara kita menggunakannya berbeda. Sukses atau tidaknya kita di masa depan ditentukan oleh bagaimana kita menggunakan waktu kita hari ini.