SKRIPSI
SKRIPSI
MEDAN
2018
NIM : 140904103
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di
kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya
bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
NIM : 140904103
Tanda Tangan :
Ketua Penguji : ( )
Penguji : ( )
Penguji Utama : ( )
Ditetapkan di :
Tanggal :
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmatNya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skirpsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Saya menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi yang berjudul “Musik
Hip-Hop dan Identitas Diri Komunitas Dwell dan Exito” tidak terlepas dari
kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
saya menyampaikan rasa terima kasih yang dalam kepada :
1. Orang tua tersayang, Ayah Rakhmat Arif Lubis dan Mama Hennita Sary
yang telah memberikan sepenuhnya dukungan maupun doa serta motivasi
yang didedikasi kepada anak sulungnya. Terima kasih juga untuk ketiga
adik saya, M. Fathur Rahman Lubis, Dinda Nabila Lubis, Misfalah Safia
Lubis yang turut mendoakan dan mendukung dan selalu menjadi
penyemangat bagi abangnya.
2. Nenek tersayang, Hj. Rosnah Lubisatas doa dan nasehat tanpa pernah
lelah, serta keluarga besar Zainnudin M.Ali atas dukungan nya selama ini.
3. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas IlmuSosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara beserta jajarannya.
4. Ibu Dra. Dewi Kurniawati,M.Si, Ph.D selaku Ketua Departemen Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara.
5. Ibu Emilia Ramadhani, MA selaku SekretarisDepartemen Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara.
6. Kak Yovita Sabarina Sitepu, M.Siselaku dosen pembimbing, terima kasih
atas waktu dan pengetahuan yang diberikan kepada saya selama ini untuk
bimbingan sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
Saya menyadari bahwa bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
hasil yang lebih baik di kemudian hari. Akhirnya, saya berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, Saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
NIM : 140904103
“Musik Hip-Hop dan Identitas Diri Komunitas Dwell dan Exito” beserta
perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif
ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/format-kan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari Saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Dibuat di : Medan
Yang menyatakan,
Penelitianini berjudul “Musik Hip-Hop dan Identitas Diri Komunitas Dwell dan
Exito.”. Dwell dan Exito merupakan komunitas bagi musisi-musisi hip-hop yang
berada di kota Medan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
pembentukan identitas dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan identitas dalam komunitas Dwell dan Exito. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sumber data yang berasal
dari informan yang berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu, observasi, wawancara mendalam, serta tinjauan literatur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses pembentukan identitas komunitas Dwell dan Exito
terjadi secara bertahap yaitu dari tahap tidak mengetahui identitas dimana anggota
tidak mengetahui tentang hip-hop, tahap pencarian identitas, dan tahap pencapaian
identitas. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya identitas hip-hop antara lain,
masyarakat, diri, dan pikiran. Penggunaan simbol – simbol dapat dilihat dari 4
aspek yaitu, selera, keyakinan, sikap, gaya hidup.
This research entitled “Hip-Hop Music and the Identity of the Dwell and Exito
Communities." Dwell and Exito is a community for hip-hop musicians in the
Medan city. This research aims to determine the process of identity formation
and to determine the factors that influence the formation of identity in the
community Dwell and Exito. This research uses qualitative descriptive approach
with source data derived from informant which amounted to 5 people. Data
collection techniques used were observation, in-depth interviews, and literature
review. The results show that the process of establishing the identity of Dwell and
Exito communities occurs gradually ie from the stage of not knowing the identity
when the members did not know about hip-hop, the stage of identity search, and
the stage of attainment of identity. Factors that influence the formation of hip-hop
identity is, society, self, and mind. The uses of symbols can be seen from 4 aspects
that is, taste, belief, attitude, lifestyle.
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………… iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS………………………... iv
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. v
KATA PENGANTAR……………………………………………………. vi
HALAM PERNYATAAN DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…….... vii
ABSTRAK……………………………………………………………….... viii
ABSTRACT………………………………………………………………. ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………… x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………… ……... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Konteks Masalah .............................................................1
1.2 Fokus Masalah ................................................................ 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 9
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 9
DAFTAR REFERENSI
LAMPIRAN
1. Transkrip Wawancara
2. Glosarium
3. Dokumentasi penelitian
4. Lembar Bimbingan
5. Biodata Peneliti
Exito sendiri mulai menerima inovasi musik dan gaya baru yang sekarang
mewabah di kalangan muda atau seringkali hal ini disebut dengan “newschool”.
Budaya hip-hop yang dianut oleh para anggota komunitas ini lebih terlihat jelas
pada cara mereka mereprenstasikan hip-hop era baru kedalam komunitas mereka.
Hal ini tercerimin pada karya – karya musik yang mereka hasilkan tidak lagi
hanya terfokus pada hip-hop era lama, namun mereka melakukan inovasi dengan
mengikuti perkembangan zaman saat ini seperti mengkombinasikan hip-hop dan
EDM ( Electronic Dance Music ) yaitu suatu subgenre yang ada didalam hip-hop
serta warna yang lainnya. Jika dilihat dari cara mereka berpakaian sudah tidak lagi
mengenakan pakaian khas hip-hop “oldschool”, namun sudah terlihat trendy dan
Gambar 1.1
Komunitas Dwell
Sumber : (www.google.com)
Oldschool (or old skoll) can refer to anything that is from an earlier era or
anything that may be considered old fashioned. The term is commonly used to
suggest a high regard for something that has been shown to have lasting value or
quality (www.wikipedia.org).Istilah ”oldschool” dan “newschool” merupakan
bahasa slang yang sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang
ketinggalan zaman (”oldscholl”) dan sesuatu yang baru (“newschool”).
Gambar 1.2
Komunitas Exito
Sumber : (www.google.com)
Hip-hop di kota Medan semakin mendapat tempat dan diterima oleh kalangan
musisi-musisi dan kaum muda di Medan. Kehadiran hip-hop di Medan menambah
warna budaya dan aliran musik baru di kota Medan. Album – album musik
dengan aliran rap/hip-hop di kota Medan seperti album seorang musisi rap
ternama Medan yaitu Ucok Munthe menjadi bukti bahwa pergerakan musik ini
mulai diminati. Munculnya berbagai komunitas hip-hop menjadi bukti pula bahwa
aliran musik ini mulai semakin dilirik oleh anak muda di Kota Medan.
Awalnya pertumbuhan hip-hop yang dimulai dari The Bronx di kota New
York terus mengalami perkembangan dengan pesat secara signifikan hingga
keseluruh dunia. Hip-hop pertama kali diperkenalkan oleh Grandmaster Flash
dan The Furious Five. Steinberg (2006:518) menjelaskan hip-hop merupakan
subkultur Afro-Amerika yang dianut oleh kaum muda di Amerika. Hip-hop
dulunya merupakan bentuk protes kaum kulit hitam terhadap pemerintah Amerika
yang memarginalkan orang kulit hitam. Lirik musik hip-hop yang lebih dikenal
Lirik lagu beraliran hip-hop tidak hanya berisikan lontaran protes terhadap
pemerintah saja, melainkan kepada banyak hal dan isu-isu yang sedang
berkembang di dunia, misalnya mengenai cinta, kondisi sosial, politik, seksualitas
dan lain sebagainya. Kaum kulit hitam yang termarginalkan membentuk budaya
mereka yang berbeda dengan budaya Amerika secara umumnya. Budaya yang
dihasilkan oleh kaum kulit hitam di Amerika salah satunya adalah hip-hop yang
menjadi subkultur dari budaya Amerika secara umum. Subkultur merupakan
kebudayaan yang hanya berlaku bagi anggota sebuah komunitas dalam
kebudayaan makro (Liliweri, 2003:60). Pengertian diatas menunjukan bahwa hip-
hop termasuk dalam subkultur dari budaya Amerika.
Musik dan budaya sangat berkaitan satu sama lain. Musik yang merupakan
salah satu cabang kesenian yang juga hasil dari kebudayaan. Kebudayaan sendiri
dapat meliputi adat istiadat, norma sosial, dan karya seni, oleh karena itu seni dan
kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Menurut Harris, M (dalam Baran 2012:9)
Budaya adalah tradisi dan gaya hidup yang dipelajari dan didapatkan secara sosial
oleh anggota dalam suatu masyarakat, termasuk cara bepikir, perasaan, dan
tindakan yang terpola dan dilakukan berulang–ulang.
Secara fungsional musik merupakan salah satu cabang seni yang telah menjadi
kebutuhan hidup masyarakat. Keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat
tentunya tidak lepas dari berbagai macam fungsi yang ada dalam musik itu
sendiri, antara lain sebagai media ekspresi, ritual keagamaan, estetika, dan sebagai
media hiburan bagi masyarakat. Musik merupakan ilmu atau seni menyusun nada
atau suara diutarakan, dikombinasikan, dan memiliki hubungan temporal untuk
menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan,
nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu
dan keharmonisan (terutama yang menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Proses pertukaran simbol dapat dilakukan melalui musik dan lirik yang
disampaikan kepada khalayak luas. Pada dasarnya musik dan lirik lagu
mengandung pesan dan makna yang ingin disampaikan oleh penciptanya kepada
khalayak atau penikmat musik. Pesan ini dapat berupa curahan isi hati atau
aspirasi terkait situasi dan kondisi tertentu.Melihat dari kekuatan yang dimiliki
sebagai alat untuk menyampaikan pesan secara efektif, musik juga sering
digunakan sebagai media untuk menyuarakan pesan – pesan perjuangan.
Musik dalam hal ini bukanlah sekedar suara atau nada yang ditata menjadi
suatu harmonisasi, namun musik juga mampu menyampaikan pesan – pesan
tertentu. maka jika melihat dari dua definisi yang terpisah antara komunikasi dan
musik, memiliki suatu keterkaitan. Komunikasi dan musik selanjutnya bisa dilihat
dari musisi sebagai komunikator, lirik dan irama sebagai pesan dan masyarakat
sebagai komunikannya. Dengan melihat hal itu, maka penyanyi berkomunikasi
juga melalui gerakan – gerakan tubuhnya, ekspresi serta penampilannya di
panggung, sedangkan pesan dalam hal ini adalah lirik, sangat mudah untuk
ditangkap pesan yang akan disampaikan. Dilihat dari irama, tinggi rendahnya
nada, cepat lambat, keras dan lemahnya sebuah irama juga membawa pesan
tertentu. ketika mendengarkan sebuah irama, kita akan ikut bersemangat atau kita
akan merasa sedih dan sebagainya.
Kita telah memasuki era digital, era dimana arus pertukaran informasi terjadi
tanpa batas ruang dan waktu. Begitu juga dengan kebudayaan dan kesenian, selalu
terjadi pertukaran dalam sirkuit interkoneksi global. Pertukaran ini tidak terjadi
secara fisik, dan kasat mata. Ia hanya bertukar dalam ruang-ruang kebudayaan
yang dimensinya abstrak. Pertukaran antar budaya ini memungkinkan untuk
diakuinya sebuah identitas, baik secara lokal, nasional maupun global.
Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan, baik dari musik
Paradigma Kajian
Ilmu bukanlah suatu yang tunggal melainkan plural. Menurut Thomas Khunt,
ilmuwan selalu bekerja dibawah satu payung paradigma asumsi ontologisme,
metodologis, dan struktur nilai (Adian, 2002: 25). Definisi paradigma yang
ditawarkan oleh Kunt sendiri memiliki tiga rumusan yaitu :
1. Kerangka konseptual untuk mengklarifikasikan dan menerangkan
objek-objek fisikal alam.
2. Patokan untuk menspesifikasikan metode yang tepat, teknik-teknik,
dan instrument dalam meneliti objek-objek dalam wilayah yang
relevan.
3. Kesepakatan tentang tujuan-tujuan kognitif yang absah.
Begitu pula dengan musik yang mempunyai banyak jenis dan genre,
dapat membentuk identitas melalui simbol-simbol yang dipergunakan. Simbol
yang dipergunakan dalam jenis-jenis musik berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Jenis musik hip-hop dalam hal ini yang menjadi fokus penelitian,
mempergunakan simbol-simbol tertentu dalam membentuk identitasnya.
2.2.1.1 Masyarakat
Masyarakat adalah golongan masyarakat kecil terdiri dari beberapa
manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan
dan pengaruh- mempengaruhi satu sama lain (Shadily, 1984: 47).
Masyarakat atau kehidupan kelompok, terdiri atas perilaku yang saling
bekerja sama diantara para anggota masyarakat. Syarat untuk dapat
terjadinya kerja sama diantara anggota masyarakat ini adalah adanya
pengertian terhadap keinginan atau maksud (intention) orang lain, tidak
saja pada saat ini tetapi juga pada masa yag akan daatang. Dengan
demikian, kerja sama terdiri atas kegiatan untuk membaca maksud dan
tindakan orang lain dan memberikan tanggapan terhadap tindakan itu
dengan cara yang pantas (Morrisan, 2013: 227).
2.2.1.2 Diri
Kita memiliki diri karena kita dapat menanggapi diri kita sebagai
suatu objek. Kita kadang – kadang memberikan reaksi yang
menyenangkan kepada diri kita. Kita merasa bahagia, bangga, dan
bersemangat kepada diri kita. Kita kadang – kadang marah dan merasa
2.2.1.3 Pikiran
Kemampuan manusia menggunakan simbol-simbol signifikan
untuk menanggapi dirinya memungkinkan manusia berpikir. Mead (dalam
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan kepada publik yang tidak terbatas dan
anonim. Komunikasi dengan media massa memungkinkan komunikator
untuk menyampaikan pesan kepada publik yang tidak terbatas jumlahnya,
2.2.3 Musik
Musik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 776) merupakan ilmu
atau seni menyusun nada dan suara yang diurutkan, kombinasi, dan hubungan
temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan
dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga
mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan
bunyi-bunyi itu). Musik diciptakan oleh seseorang sebagai sarana untuk
mengekspresikan dirinya. Musik merupakan salah satu hasil dari kebudayaan
yang diciptakan oleh manusia.
Gambar 2.1
Grandmaster Flash dan The Furious Five yang dikenal sebagai
artis hip-hop pertama.
Sumber : (www.google.com)
Musik hip-hop pada awalnya hanya diisi dengan musik dari disk
jockey dengan membuat variasi dari putaran disk hingga menghasilkan
bunyi-bunyi yang unik. Rapping menjadi unsur utama dalam mengisi
vokal dari bunyi-bunyi tersebut, sedangkan untuk koreografinya musik
tersebut kemudian diisi dengan tarian patah-patah yang dikenal dengan
breakdance. Perkembangan hip-hop juga dianggap sebagai bagian dari
Gambar 2.2
Aksi Dj Kool Herc, merupakan dokumentasi aksi Dj hip-hop
pertama di dunia.
Sumber : (www.google.com)
Gambar 2.3
Melle Mel ( tengah ), merupakan penggagas rapping pada hip-
hop pertama di dunia.
(Sumber : www.google.com)
Lirik - lirik musik hip-hop cenderung keras dan tegas. Meski hip-
hop yang merupakan budaya barat memiliki lirik – lirik yang cenderung
keras dan tegas ternyata bisa dipadukan dengan budaya lokal atau dengan
kata lain hip-hop dapat dipadukan dengan budaya Indonesia tanpa
mengurangi ciri khas musik hip-hop sendiri. Hip-hop menjadi media bagi
para kaum muda untuk mengembangkan kreativitasnya, maka dari itu
kebanyakan penggemar hip-hop dan musisi hip-hop adalah para kaum
muda. Kreativitas kaum muda di Indonesia pada umumnya yang memiliki
ketertarikan terhadap hip-hop menciptakan suatu musik atau lagu beraliran
2.2.4 Identitas
Identitas secara sederhana dipandang sebagai suatu hal yang melekat pada
diri seseorang, yang membedakan seseorang dengan orang lain, seperti yang
dituturkan oleh Weeks (dalam Barker, 2008: 175) bahwa identitas adalah soal
kesamaan dan perbedaan, tentang aspek personal dan sosial, tentang kesamaan
seseorang dengan sejumlah orang dan apa yang membedakan seseorang dengan
orang lain. Identitas merupakan tanda (sign) yang membedakan seseorang dengan
orang lain. Identitas adalah esensi yang bisa ditandakan (signified) dengan tanda-
tanda selera, keyakinan, sikap dan gaya hidup (Barker, 2008: 218).
1. Tahap pertama, dimana identitas yang tidak diketahui. Tahap ini ditandai
dengan kurangnya eksplorasi terhadap budayanya. Selama tahap ini
seseorang tidak tertarik untuk mengeksplorasi dan menampilkan identitas
pribadinya. Ketidaktertarikan ini dalam anggota dari budaya minoritas
dapat berasal dari keinginannya untuk mengidentifikasi budaya yang lebih
mayoritas, sedangkan anggota budaya mayoritas membenarkan bahwa
identitas mereka merupakan norma sosial dan memberikan sedikit
pandangan terhadap budayanya sendiri.
2.2.5 Komunitas
Komunitas (community) dapat diartikan sebagai bagian dari masyarakat
yang didasarkan pada perasaan yang sama, sepenanggungan, dan saling
membutuhkan serta bertempat tinggal disuatu wilayah tempat kediaman tertentu
(Soekanto, 1975: 79). Sebuah komunitas dapat didefinisikan baik sebagai suatu
kelompok kesatuan manusia (kota kecil, kota, atau desa), maupun sebagai
seperangkat perasaan (rasa keikatan, kesetiaan). Namun demikian tidak terdapat
keseragaman dalam penggunaan istilah tersebut. Salah satu definisi yang banyak
digunakan berbunyi “komunitas adalah suatu kelompok setempat (lokal) dimana
orang melaksanakan segenap kegiatan (aktivitas) kehidupannya” (Ram, 1984:
129).
Pembentukan Identitas
• Masyarakat,
• Diri
• Pikiran
Nama Dwell sendiri diakui oleh Jeremiah Norman diambil dari bahasa
inggris yang berarti tetap atau dapat bermakna juga sebagai rumah atau
menetap yang bermaksud sebagai wadah yang nyaman untuk bermusik.
Biasanya para anggota Dwell akan berkumpul di studio milik Jeremiah
Norman atau dikenal juga sebagai Jere Fundamental yang bernama
Street8records yang berlokasi di JL. K.H. Wahid Hasyim Medan, merupakan
satu lokasi yang sama dengan gerai Domayn Store yang dimiliki oleh
Jeremiah Norman.
Dwell atau juga dikenal dengan Dwell Fam merupakan salah satu
komunitas hip-hop tertua yang masih bertahan hingga sekarang, kebanyakan
karya-karya musik atau lagu yang dihasilkan oleh para anggota Dwell ialah
terkait kehidupan sosial, dan protes seperti lagu ”Gambling” yang dikeluarkan
oleh Jeremiah Norman selaku pendiri dari komunitas tersebut.
Bermula dari keresahan nya terhadap kondisi para musisi yang seakan-
akan dipermainkan oleh label dan manajemen musik serta komunitas-
komunitas yang ada, inilah yang menjadi ide awal untuk mendirikan
komunitas Exito dengan konsep movement. AS kemudian mulai bertukar
pikiran dengan teman-teman yang juga berjuang di dunia musik serta
membahas solusi yang tepat untuk membenahi segala kelemahan yang terletak
pada konsep label, dan manajemen.
Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian. Oleh karena
itu, data dan kualitas data merupakan pokok penting dalam penelitian karena
menentukan kualitas hasil penelitian. Data diperoleh dari suatu proses yang
disebut pengumpulan data.
3.7.2 Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif.
Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan panca indera,
bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang
diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa
aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan
perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran
riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu:
3.8.3 Triangulasi
Selain menggunakan reduksi data dan penyajian data peneliti juga
menggunakan teknik Triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan
data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan
hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004: 330) Triangulasi
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara,
observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek
kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data.
B. Informan 2
Ardiansyah Munthe atau yang lebih dikenal dengan nama Ucok
Munthe adalah salah seorang rapper yang membawa pengaruh besar bagi
perkembangan hip-hop di kota Medan. Pria yang masih lajang meski telah
berusia 39 tahun ini cukup berpenampilan nyentrik, mudah untuk
mengenali nya dengan gaya berpakaian serba gombrong serta berkepala
plontos. Ucok Munthe berdomisili di kawasan Delitua Medan ini telah
menjadi seorang rapper sejak tahun 90-an. Meski tidak terlalu berprestasi
dalam pendidikan formalnya, namun prestasi nya pada dunia musik tidak
perlu diragukan lagi. Kecintaan nya terhadap hip-hop sudah mendarah
daging. Kedekatan nya dengan informan Jere Fundamental, membuat
C. Informan 3
Ia seorang laki-laki berusia 27 tahun dan berdomisili di kawasan
Pabrik Tenun, Medan. Ia juga seorang creative producer yang bekerja di
salah satu radio di kota Medan dan juga bekerja sebagai salah satu Brand
Ambassador di salah satu perusahaan rokok di Indonesia. Informan
Archiebald Samosir juga merupakan salah seorang music director yang
mem-produce beat untuk musisi lain dan rapper.
Aktif sebagai produser musik hip-hop dari tahun 2008, membuat pria
kelahiran 18 April 1990 ini tidak berhenti mengeksplor musikalitasnya
hanya pada satu genre musik. Di dunia hip-hop sendiri Archiebald telah
memproduseri puluhan rapper / musisi di kota Medan, salah satunya ialah
Poulaia Family yang sudah mengeluarkan album perdana pada tahun 2016
dengan judul “Lebih Berwarna”, selain itu ia juga memproduseri album
kedua dari seorang rapper kenamaan Medan yaitu Ucok Munthe. Bersama
rekan – rekan nya ia mendirikan Exito sebagai wadah untuk para penggiat
seni khususnya dalam scene music di kota Medan.
D. Informan 4
Informan 4 merupaan seorang pria yang lahir di Medan tanggal 7 Juni
1996. Rapper yang identik dengan rambut ikal ini bernama Abi Nubly
Qisthy ini mengawali debutnya di scene hip-hop lokal pada tahun 2008
dengan nickname Dizzy. Bersama beberapa orang temannya, diantaranya
Mic Flo, Ozzie, Zip-Zip tahun itu juga Dizzy membentuk grup rap yang
mengangkat tema seputar kehidupan anak sekolah, percintaan & bencana
alam bernama Pitu V(five). Walaupun sudah dikenal luas di kalangan anak
E. Informan 5
Informan terakhir ini merupakan seorang wanita berusia 28 Tahun, dan
berprofesi sebagai seorang Music Director di salah satu radio di kota
Medan yaitu radio Most Fm Medan. Wanita yang tinggal di kawan Jl. SM
Raja bernama Fariza Fitria ini juga dikenal dengan nama Thia Tria aktif
sebagai Asosisasi Music Director Indonesia, ia memulai karirnya pada
tahun 2009 di radio Most Fm Medan, ia terus menggali potensi dirinya dan
mengembangkan bakatnya tidak hanya di bidang penyiaran, ia juga sering
menjadi MC dan terjun ke dunia Event Organizer serta Wedding
Organizer. Selain menjadi penyiar, MC, ia juga menjadi salah satu tim
creative & freelancer event organizer di Ninenineone Network.
Ucok Munthe juga menuturkan hal yang sama, yaitu bermula dari
mendengar kemudian menyukai aliran musik yang baru ia dengar, hingga
berhasil menghafal lagu-lagu tersebut. Hal yang sama pula diutarakan oleh
kedua informan berikutnya yaitu Archiebald Samosir dan Abi Nubly
Qisthy, seperti dikutip dalam wawancara berikut ini:
“Kalau aku dari dulu let it flow aja, lama kelamaan aku makin
suka, dan yang aku rasakan hip-hop aku gak bertepuk sebelah
tangan gitu. Aku dapat impact yang besar lah dari hip-hop.
Bukan soal materi, tapi soal kawan-kawan dan link, terus
pengetahuan, terus kedewasaan diri” tutur Jeremiah Norman.
Tidak hanya mulai tertarik dengan budaya hip-hop, tetapi juga diiringi
dengan kreativitas yakni mulai membuat karya seni dalam bentuk lagu
hip-hop. Salah satu informan yaitu Ucok Munthe, mengemukakan bahwa
dia mempunyai ide untuk mulai membuat lirik sendiri diawali karena
melihat salah satu komunitas hip-hop dari Jakarta membawakan lagu rap
ciptaan mereka di stasiun Tv swasta. Hal ini yang menginspirasinya untuk
mulai membuat lagu hip-hop nya sendiri.
Selain itu salah seorang informan yang berasal dari komunitas Exito
yaitu Archiebald samosir memaparkan bahwa ia sempat bingung setelah
mulai mengenal hip-hop dan terus melakukan penggalian informasi lebih
dalam mengenai aliran ini, hal itu disebabkan pada mulanya ia bimbang
dan membandingkan antara kedua jenis musik yang disukai nya yaitu rock
dan hip-hop.
Berbeda pula dengan Abi Nubly Qisthy dan Fariza Fitria yang
memaparkan tantangan selama proses pencarian identitas yang dialami
oleh mereka.
A. Masyarakat
Masyarakat atau orang lain dapat mempengaruhi terbentuknya
identitas diri sesorang. Setiap informan mengakui bahwa mereka dapat
mempelajari dan mengetahui juga atas bantuan ataupun dukungan dari
orang lain. Jeremiah Norman menuturkan bahwa dia senang mendengar
lagu – lagu hip hop hingga penasaran disebabkan faktor orang lain, yaitu
Ucok Munthe. Ucok Munthe berperan besar terhadp terbentuknya identitas
diri seorang Jeremiah Norman.
“Tapi yang buat aku pegen cari tau itu memang iya bang ucok,
sebelumnya memang aku senang dengar lagu lagu rap dan
“Kalau dari cerita kita tadi kan abang aku yang kedua tuh,
yang memperkenalkan Farid Harja, tapi itu bagian dari salah
satu inspirasi. Misalkan ada nih orang buta, rupanya dia suka,
selebihnya dia cari sama seperti yang dibilang Jere tadi. Selain
itu Media lah, salah satunya MTV, karna aku dulu nonton nya
dari Mtv lebih banyak, gak bisa kupungkiri, selebihnya, dari
Jakarta Rontak Family, di tahun 2000, mereka suruh coba ini,
coba itu, mereka udah buat album, mereka berasal dari
keluarga cukup mapan, sementara aku anak daerah harus
nabung, beda nya ya mereka anak pusat, apa aja ada, mereka
mau beli Wu Tang bisa, kita mau dengarin Wu Tang tapi harus
dari MTV, mau beli Wu Tang dimana, kasetnya gada di
Medan, kemudia kita mau diskusi gimana, jadi yang paling
mempengaruhi itu Media, khususnya MTV dan Jakarta Rontak
Family” ujar Ucok Munthe.
“Dari influencer sih, dan jadi alasan aku bertahan juga karena
influencer. Ada banyak sih musisi- musisi hip-hop yang buat
aku terjun ke sini..” Ujar Archibald Samosir
“Senior ku dulu, nama nya Ari Anggara. Jadi dia yang rekrut
aku karna dia anggap aku punya karakter, akhirnya aku
B. Diri
Menurut Mead (dalam Morrisan, 2013: 229) “diri” memiliki dua sisi
yang masing – masing memiliki tugas penting, yaitu diri yang mewakili
saya sebagai subjek dan saya (I) sebagai objek (me). “Saya” sebagai
subjek adalah bagian dari diri ‘saya” yang bersifat menuruti dorongan hati
(impulsive), tidak teratur, tidak langsung dan tidak dapat diperkirakan.
“Saya” sebagai objek adalah konsep diri yang terbentuk dari pola-pola
yang teratur dan konsisten yang anda dan orang lain pahami bersama.
Setiap tindakan dimulai dengan dorongan hati dari “saya” subjek dan
secara cepat dikontrol oleh “saya” objek atau disesuaikan dengan konsep
diri anda. “Saya” subjek adalah tenaga pendorong untuk melakukan
tindakan, sedangkan konsep diri atau “saya” objek memberikan arah dan
panduan. Mead mengungkapkan konsep “saya” objek untuk menjelaskan
perilaku yang dapat diterima dan sesuai secara sosial dan “saya” subjek
menjelaskan dorongan hati yang kreatif namun sulit diperkirakan.
C. Pikiran
Pikiran merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap
proses pembentukan identitas hip – hop tiap informan. Kemampuan
manusia menggunakan simbol-simbol signifikan untuk menanggapi
dirinya memungkinkan manusia berpikir. Mead (dalam Morissan, 2013:
230) mengungkapkan pikiran bukanlah suatu benda tetapi suatu proses
yang tidak lebih dari kegiatan interaksi dengan diri anda. Kemampuan
berinteraksi yang berkembang bersama-sama dengan diri adalah sangat
penting bagi kehidupan manusia karena menjadi bagian dari setiap
tindakan. Berpikir (Minding) melibatkan keraguan (menunda tindakan
terbuka) ketida anda menginterpretasikan situasi.
“Aku nih orang yang gak mudah puas, jadi waktu pusing nyari
nama panggung menurut aku ga yang cocok lah, jadi aku coba
iseng nyari arti pusing, keluar lah nama Dizzy, jadi sampai
sekarang aku pakai nama itu.” ujar Abi Nubly Qisthy.
“..Senior ku dulu, nama nya Ari Anggara. Jadi dia yang rekrut
aku karna dia anggap aku punya karakter, akhirnya aku
diajakin jadi penyiar, terus karna dia tau aku pendiam, dia
yang merubah itu pelan-pelan, aku sering konsultasi ke dia,
tapi dia bilang aku bisa. Sampai akhirnya dia mulai bawa aku
ke lingkungan musik...” ujar Fariza Fitria.
4.2 Pembahasan
Identitas umumnya dimengerti sebagai suatu kesadaran akan kesatuan dan
kesinambungan pribadi dengan kelompok. Identitas sosial berasal dari interaksi
individu dengan masyarakat. Bukan hanya anggota kelompok saja yang
memahami, namun masyarakat juga ikut memahami hal tersebut. Identitas sosial
biasanya lebih menghasilkan perasaan yang positif karena kita menggambarkan
kelompok sendiri memiliki norma yang baik. Pengertian identitas harus
berdasarkan pada pemahaman tindakan manusia dalam konteks sosialnya.
Identitas sosial adalah persamaan dan perbedaan, soal personal dan sosial, soal
apa yang kamu miliki secara bersama-sama dengan beberapa orang dan apa yang
membedakanmu dengan orang lain (Barker, 2008: 221).
Selain itu peneliti meyakini selama proses pembentukan identitas diri yang
dialami tiap informan, maka akan terdapat beberapa faktor – faktor yang akan
mempengaruhi proses tersebut. Jika ditinjau dari tiga konsep penting dalam teori
yang dikemukakan oleh Mead yaitu masyarakat, diri, dan pikiran. Ketiga konsep
tersebut memiliki aspek-aspek yang berbeda namun berasal dari proses umum
yang sama yang disebut “tindakan sosial” (social act). Ini adalah konsep
interaksionisme simbolik yang paling terkenal, yang mengambil peran orang lain
(Morrisan, 2013: 225).
Faktor berikutnya ialah “diri”, Menurut Mead (dalam Morrisan, 2013: 229)
“diri” memiliki dua sisi yang masing – masing memiliki tugas penting, yaitu diri
yang mewakili saya sebagai subjek dan saya (I) sebagai objek (me). “Saya”
sebagai subjek adalah bagian dari diri ‘saya” yang bersifat menuruti dorongan hati
(impulsive), tidak teratur, tidak langsung dan tidak dapat diperkirakan. “Saya”
sebagai objek adalah konsep diri yang terbentuk dari pola-pola yang teratur dan
konsisten yang anda dan orang lain pahami bersama.
Setiap tindakan dimulai dengan dorongan hati dari “saya” subjek dan secara
cepat dikontrol oleh “saya” objek atau disesuaikan dengan konsep diri anda.
“Saya” subjek adalah tenaga pendorong untuk melakukan tindakan, sedangkan
konsep diri atau “saya” objek memberikan arah dan panduan. Mead
mengungkapkan konsep “saya” objek untuk menjelaskan perilaku yang dapat
diterima dan sesuai secara sosial dan “saya” subjek menjelaskan dorongan hati
yang kreatif namun sulit diperkirakan.
Oldschool (or old skoll) can refer to anything that is from an earlier era or
anything that may be considered old fashioned. The term is commonly used to
suggest a high regard for something that has been shown to have lasting value or
quality (https://en.m.wikipedia.org).Istilah ”oldschool” dan “newschool”
merupakan bahasa slang yang sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu
yang ketinggalan zaman (”oldscholl”) dan sesuatu yang baru (“newschool”).
Konsep oldschool yang dianut oleh Dwell dan newschool yang dianut oleh
Exito dapat dibuktikan dengan selera Dwell masih konsisten memainkan dan
menghasilkan karya boombap sedangkan Exito mulai menerima inovasi dan
warna baru dalam hip-hop yaitu EDM (Electro dance music) yang menjadikan
Exito sebagai salah satu komunitas hip-hop yang cukup unik. Begitu juga dengan
gaya hidup yang digunakan, salah informan Abi Nubly Qisthy yang berasal dari
komunitasExito menuturkan bahwa salah satu perbedaan gaya hidup komunitas
nya dengan komunitas Dwell ialah, Exito berada di club sedangkan Dwell tidak.
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian tentang musik hip-hop dan identitas diri komunitas
Dwell dan Exito, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Latar belakang proses pembentukan kedua komunitas disebabkan oleh
dominasi budaya modern atau budaya global yang masuk ke Indonesia
melalui musik dan bentuk-bentuk seni lainnya. Proses pembentukan
identitas diri tiap angota dapat dilihat dari sebelum terbentuknya
komunitas terlebih lagi dapat dilihat dari sisi personalnya, proses
pembentukan identitas hip-hop dapat dianalisis dengan perspektif Phinney
(Samovar: 2010) yakni tahap pertama, identitas yang tidak diketahui.
Ketiga tahap tersebut yang mendorong para informan untuk membentuk
identitas hip-hop dalam diri mereka. Bermula dari ketertarikan mereka
terhadap budaya yang baru yaitu, melalui seni lebih tepatnya melalui
musik hip-hop. Tahap kedua adalah pencarian identitas, dimulai ketika
seseorang mulai tertarik untuk mempelajari dan sadar akan identitas
budaya yang mereka minati. Tahap ini ditandai dengan mulai tertariknya
para informan dengan musik hip-hop dan melakukan pencarian informasi
megenai budaya baru tersebut, tidak hanya mulai tertarik dengan budaya
hip-hop, tetapi juga diiringi dengan kreativitas dengan menciptakan karya-
karya dengan aliran hip-hop. Tahap ketiga adalah pencapaian identitas,
tahap ini ditandai dengan mulai terbentuknya identitas dan mulai
menjadikan hip-hop dalam menentukan selera, sikap, keyakinan, dan gaya
hidup.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Musik Hip - Hop & Identitas
DiriKomunitas Dwell dan Exito”, maka diperoleh beberapa saran atas peneltian
yang dilakukan terkait identitas diri atau identitas kelompok serta penggunaan
simbol – simbol pada komunitas Dwell dan Exito. Saran tersebut adalah sebagai
berikut:
5.3 Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Musik Hip - Hop & Identitas Diri
Komunitas Dwell dan Exito”, maka diperoleh beberapa implikasi, yaitu implikasi
teoritis dan implikasi praktis.
Barker, Chris. (2008). Cultural Studies Teori & Praktek. Yogyakarta: Kreasi
Wacana.
Baron, Robert A dan Byrne. Donn. (2004). Psikologi Sosial (ed.10, jilid: 1).
Jakarta:
Erlangga.
Mitchell, Tony. (2003). Australian Hip Hop as a Subculture. Sydney: Local Noise
Ortiz, John M. (2002). Nurturing Your Child with Musik. Jakarta: Gramedia.
Ram, Aminuddin dan Tita Sobari. (1984). Sosiologi Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.
Ritzer, George & Douglas J Goodman. (2008). Teori Sosiologi Modern, Jakarta:
Kencana
Severin, Werner J. dan Tankard Jr., James W. (2008). Teori Komunikasi : Sejarah,
Metode & Terapan di dalam Media Massa, (ed. 5). (Hariyanto, Sugeng.
Penerjemah). Jakarta : Kencana
Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sumber Lain:
Forman. Murray and Mark Anthony. Neal. 2004. That's the joint!: the hip-hop
studies
reader (online). New York: Routledge tersedia dalam
http://books.google.co.id/books?id=VvYv0Sr05FAC&pg=PA52&dq=m
elle+mel+raper+hip+hop&hl=id&ei=BjzwTZXdFIimugPUyOCPCQ&s
a=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CCwQ6AEwAQ#v
=onepage&q&f=false
Tanggal akses : 29 Januari 2018, 11.00 WIB
Wenger, E., Richard M., dan William S., (2002). Cultivating Communities of
practice:
a guide to managing knowledge. Harvard Business School Press.
Tanggal akses : 6 Desember 2017, 15.00 WIB
Website :
https://en.m.wikipedia.org>wiki>old_school
Tanggal akses : 19 Januari 2018, 07:00 WIB
https://kbbi.web.id/musik
Tanggal akses : 21 Desember 2017, 09:00 WIB
https://encyclopedia.thefreedictionary.com/Hip+hop+culture
Tanggal akses : 21 Desember 2017, 12:00 WIB
Informan 1
Nama : Jeremiah Norman
Nama Panggung : Jere Fundamental Authentic Mind
Usia : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Pria
Alamat / Domisili : Jl. K.H Wahid Hasyim
Pendidikan : S1-Ekonomi
Status : Lajang
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wirausaha
Komunitas : Dwell
1. Bagaimana awal mula anda terjun ke dunia rap?
Aku awalnya terjun di 2004 akhir, tapi pertamanya gatau hip-hop
itu apa, jadi cuma suka suka gitu. Terus 2005 jumpa dengan bang
Ucok Munthe. Terus aku jadi sering main ke tempat bang Ucok,
kami sharing dan tukar pikiran, dari 2005 sampai sekarang tetap
kontak-kontak terus. kita baca buku, bedah buku, baca majalah dan
berbagai sumber, kadang dari bang Ucok, kadang dari aku, kami
sharing terus sampai 2008, sampai aku bentuk dwell kami tetap
tukar-tukar fikiran lah tentang hip-hop apapun dibahas lah dan
sampai sekarang
Bagaimana proses perkenalan dengan Ucok Munthe?
Jadi tahun 2004 saat aku masih SMP, aku sering main kerumahnya,
saat itu di masih punya rental playstation, jadi aku serng main
kesana siang, atau siang sampai malam ngobrol terus setiap hari
minggu, kadang setiap sabtu atau setiap aku libur sekolah. kadang-
kadang naik sepeda dari sekolah, kadang diantrin, kadang naik
angkot.
Buku apa yang dibahas dengan Ucok Munthe?
Aku dan bang Ucok biasanya bahas buku sosial, sosiologi, bahasa,
Informan 2
Nama : Ardiansyah Munthe
Nama Panggung : Ucok Munthe
Usia : 39 Tahun
Jenis Kelamin : Pria
Alamat / Domisili : Deli Tua
Pendidikan : SMA
Status : Lajang
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wirausaha
Komunitas : Dwell
1. Bagaimana awal mula anda terjun ke dunia hip-hop?
Sama kayak kebanyakan orang, kita terinspirasi dari mendengar,
mendengar kaset. Dulu kan, tahun 85 musim nya breakdance, saat
Informan 4
Nama : Abi Nubly Qisthy
Nama Panggung : Abi Dizzy
Usia : 22 Tahun
Jenis Kelamin : Pria
Alamat / Domisili : Komplek Tasbih Setia Budi
Pendidikan : SMA
Status : Lajang
Agama : Islam
Pekerjaan : Rapper
Komunitas : Exito
1. Bagaimana awal mula anda terjun ke dunia hip-hop?
Karna suka dengarin lagu hip-hop, dari suka timbulah cinta. Ya ada
banyak rapper sebelumnya yang menarik jadi penasaran, pengen
coba.
2. Bagaimana proses pencapaian identitas hip-hop? Dan bertahan?
Pertama kali recording, kemudian dapat panggungan, kemudian
jadi Guest star, interview dimana-mana banyak ngelewatin itu, dan
itu gak mudah, ya aku pernah yang diejek-ejek saat pertama kali.
GLOSARIUM
DOKUMENTASI PENELITIAN
BIODATA PENELITI