Anda di halaman 1dari 10

STRUKTUR KONSTRUKSI BAHAN

BANGUNAN
“Core Bangunan”
Dosen :
Mahdalena Risnawati, S.T.,M.T.

Disusun Oleh :

UMI NURDAYANTI
NPM : 20.11.1001.7312.001

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan Tugas yang Berjudul “Core Bangunan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Risna pada
mata kuliah Struktur konstruksi bahan bangunan.selain itu, Tugas ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang core bangunan di Indonesia bagi para pembaca dan Juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Risna selaku Dosen Pembimbing Mata kuliah
Struktur konstruksi bahan bangunan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas ini.

Saya menyadari, Tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan Tugas ini.

Samarinda,26 Februari 2021


Pengertian Core
Core atau ini bangunan menurut Schueller ( 1989)adalah suatu tempat untuk meletakan
trasportasi vertikal dan distrubusikan energi ( seperti lift, tangga, wc dan shaft mekanis ). Core
adalah tempat untuk memuat sistem!sistem transportasi mekanis dan vertikal serta menambah
kekakuan bangunan.

Jadi kesimpulannya bahwa ini bangunnan (core) suatu tempat unutk meletakan sistem trasportasi
vertikal dan mekanis dengan bentuk yang di sesuaikan dengan fungsi bangunan serta unutk
menambah kekuatan bangunan diperlukan sistem struktur dinding geser sebagai penyalur gaya
lateral ( seperti tiupan angina tau gempa bumi) pada inti.

Macam-Macam Bentuk Core


Suatu bentuk dan ukuran inti bangunan tidak ada batasannya tetapi inti bangunan (core )
mempunyai beberapa cirri khas yaitu : (Schueller, 1989)
Macam-Macam core berdasarkan bentuk inti :
 Inti terbuka (N)
 Inti tertutup (B)
 Inti tunggal dengan kombinasi linier (A)

Macam-Macam core berdasarkan jumlah Inti :


 Inti Tunggal
 Inti Jamak

Macam-Macam core berdasarkan letak Inti :


 Inti di dalam ( C )
 Inti di sekeliling ( J )
 Inti di luar ( M )

Macam-Macam core berdasarkan susunan inti


 Inti simetris ( F )
 Inti asismetris ( J )

Macam-Macam core berdasar Geometri sebagai penentu bentuk


 Langsung ( K )
 Tidak langsung ( P )

1. Inti pada bangunan bentuk burung sangkar


Bentuk burung sangkar
banyak di gunakan untuk
bangunan perkantoran
dengan koridor
mengelilngi inti
bangunan. Contoh :
Gedung Blok „G‟ DKI
Gedung Indosat, Wisma
Bumi Putera di Jakarta
dan One Park Plazza di
Los Angleles Amerika
Serikat

2. Inti pada bangunan bentuk segitiga


Contoh dari inti bangunan dengan bentuk segitiga adalah hotel mandarin di Jakarta, Gedung US
Steel di Pittsburg Amerika Serikat, Riverside Development di Brisbane Australia dan Central
Plazza di Hongkog.
3. Inti pada bangunan bentuk lingkaran
Menara berbentuk lingkaran biasanya digunakan pada fungsi hunian (Apartemen dan hotel)
dengan koridor berada di sekeliling inti bangunana sebagai akses ke unit-unit hunian. Contoh
dari inti bangunan dengan bentuk lingkaran adalah Shin- Yokohama Hotel di Jepang,Marina City
di Chicago Amerika Serikat dan Gedung Tabungan haji di Kuala Lumpur Malaysia.
4. Inti pada bangunan dengan bentuk memanjang
Bangunan dengan bentuk memanjang biasanya digunakan untuk fungsi hotel, apartement atau
perkantoran. Seperti Gedung Central plaza di Jakarta, Gedung Inland Steel di Chicago Amerika
Serikat merupakan bangunan memanjang dengan inti di luar bangunan.

Adapula inti bangunan yang terletak di sisi bangunan contohnya adalah Hotel Atlet Century,
Hotel Horizon dan Wisma Metropolitan di Jakarta

Sedangkan untuk inti bangunan yang berada di bangian tengah bangunan biasanya di gunakan
untuk fungsi perkantoran. Contohnya adalah Wisma Indocement di Jakarta, Connaught Center
(Jardine House) di Hongkong, Rockefeller Center dan Chase Manhattan Bank di New York
Amerika Serikat.
Selain itu, Inti yang terletak di tengah bangunan memanjang memiliki banyak pola. Contohnya
adalah Kantor Depdiknas (Departement Pendidikan Nasional ) di Jakarta dan Gedung Phoenix-
Rheinrohr di Dusseldorf Jerman.

5. Inti pada bangunan dengan bentuk silang


Bangunan dengan bentuk „silang‟ dan „Y‟,‟T‟,‟H‟, atau „V‟, merupakan variasi dari bangunan
bentuk memanjang. Bentuk seperti ini dimaksudkan untuk mendapatkan luas lantai tipikal yang
cukup luas tetapibangunan tetap dapat memanfaatkan pencahayaan alamiah.

Bangunan dengan bentuk ini banyak digunakan untuk fungsi hotel, apartement dan perkantoran .
Salah satu contohnya adalah Gedung Patra Jasa di Jakarta.
6. Inti pada bangunan bentuk Y
Contoh dari inti bangunandengan
bentuk Y adalah Gedung Unilever di
Hamburg jerman, Gedung Unesco di
Paris dan Hotel Duta Merlin di
Jakarta.

7. Inti pada bangunan dengan bentuk acak

Bangunan dengan inti bangunan yang terletak di luar titik berat massa bangunan dan
ditempatkan secara acak kurang menguntungkan bagi
perencanaan bangunan tahan gempa. Contoh bangunan
yang menggunakan bentuk inti tersebut adalah Gedung
MBF Tower di Penang Malaysia dan Conrad
Internasional Centennial di Singapura.
Demikianlah mengenai Struktur Core dalam Bangunan
Tinggi, semoga bermanfaat dan menambah wawasan
tentang struktur bangunan tinggi.

Perbedaan fungsi bangunan akan mempengaruhi pola


penempatan inti bangunan. Pada bangunan tingi, luas
lantai bersih, sirkulasi dan jaringan utilitas.
A. Inti Bahan Pembuatan Core

Inti dari bahan pembuatannya dapat menggunakan bata, beton, ataupun gabungan keduanya
(beton bertulang) yang disebut sebaigai inti structural lateral.
Berikut kelebihan dan kekurangan pada penggunaan material sebagai penyusun inti structural
menurut Schueller 1989) yaitu :
 Untuk inti dari rangka baja bisa manggunakan kuda-kuda Vierendeel untuk mencapai
kestabilan lateral.
 SistemVierendeel ini cukup fleksibel sehingga hanya digunakan untuk bangunan
bertingkat relatif sedikit.
 Rangka V i e r e n d e e l digunakan untuk mencapai kekakuan inti yang diperlukan untuk
bangunan yang lebih tinggi. keuntungan inti rangka baja adalah karena relative cepatnya
perakitan batang-batang prefab.
B. Utilitas Didalam Core

Perancangan utilitas di dalam inti bangunan (core) terdiri dari :


 Perancangan lif.
 Perancangan tangga darurat.
 Perancangan sistem plambing
 Perancangan pengolah udara..
 Perancangan instalasi listrik.
 Perancangan telepon.
 Perancangan CCTV dan sekuriti sistem.
 Perancangan tata suara.
 Perancangan pembuangan sampah

C. Inti Bahan Pembuatan Core

 Inti dari bahan pembuatannya dapat menggunakan bata, beton, ataupun gabungan keduanya (beton
bertulang) yang disebut sebaigai inti structural lateral.
 Berikut kelebihan dan kekurangan pada penggunaan material sebagai penyusun inti structural menurut
Schueller 1989) yaitu :
 Untuk inti dari rangka baja bisa manggunakan kuda-kuda Vierendeel
 untuk mencapai kestabilan lateral. Sistem
 Vierendeel ini cukup fleksibel sehingga hanya digunakan untuk bangunan bertingkat
relatif sedikit. Rangka
 V i e r e n d e e l digunakan untuk mencapai kekakuan inti yang diperlukan untuk bangunan yang lebih
tinggi. keuntungan inti rangka baja adalah karena relative cepatnya perakitan batang-batang prefab.

D. Utilitas Didalam Core

Perancangan utilitas di dalam inti bangunan (core) terdiri dari :


1. Perancangan lif.
2. Perancangan tangga darurat.
3. Perancangan sistem plambing
4. Perancangan pengolah udara..
5. Perancangan instalasi listrik.
6. Perancangan telepon.
7. Perancangan CCTV dan sekuriti sistem.
8. Perancangan tata suara.
9. Perancangan pembuangan sampah

Anda mungkin juga menyukai