Anda di halaman 1dari 26

BAB. I.

ANALISA STUKTUR

II.1. MODUL BANGUNAN


Dalam Ruang bangunan perkantoran terdapat luasan yang menjadi sirkulasi dan modul
bangunan. Data yang digunakan dalam penentuan modul adalah Data Arsitektur Jilit II.
Modul yang digunakan dalan ruang:
- Modul sirkulasi ruang kerja ( luar): 2 m 8m atau lebih Rg. sirkulasi
- Bentang ruang luas

Dalam bangunan aturan modul dapat digunakan sebagai peletakan kolom sehinga tidak
mempengauhi akipitas ruang. Tapi dalam bangunan kantor ini kolom berada diluar ruang, sehinga tidak terdapat kolom
yang berada didalam ruang.
Terlihat dalam bangunan modul yang digunakan
tidak sama dan teratur ( bagian tepi / sudut bangunan
10 x 10 sedangkan bagian tengah 10 x15) dan core
berada di tengah modul bangunan.
Dalam ruang modul yang digunankan termasuk
dalam“ruang luas” sehingga ruang yang digunakan
sebagai aktivitas dalam bangunan tidak terpengaru
tehadap kolom dan modul.
Luas ruang ataupun modul digunakan dalam ruang lain
yaitu lantai 1-9 dan baseman.

Struktur Dan Konstruksi IV 1


II.2. SISTIM DASAR STRUKTUR BANGUNAN

A. Struktur
Struktur Bangunan adalah: Struktur Rangka dan Struktur Inti .
Struktur Rangka dalam banguna sebagai menahan gaya-gaya rateral
sedangkan
Struktur Inti digunakan sebagai sikulasi vertiKal atau sebagai core dan untuk
menahan gaya luar / gaya geser.

Struktur rangka berfungsi sebagai struktur yang sama


Struktur Inti degan atruktur inti, walaupun struktur inti bersifat
structural. Struktur rangka sebagai struktur yang
Struktur Rangka bepengaruh banyak dalam penyaluran beban.

Walaupun sistem Jepit dan Rol(sendi) yang digunakan dalam


kedua stuktur tersebut, fungsi struktur tetap pada prinsipnya.
(Struktur Rangka dalam banguna sebagai menahan gaya-
gaya rateral sedangkan Struktur Inti digunakan sebagai
sikulasi vertiKal atau sebagai coor dan untuk menahan

Struktur Dan Konstruksi IV 2


gaya luar / gaya geser).

B. Bahan Struktur
Bahan untuk struktur rangka menggunakan bahan baja, sedangan Struktur Inti mengunakan
bahan baja dan tulangan beton. bahan baja selain mudah dalam pengerjaannya juga memiliki kuatan
yang baik untuk bangunan tinggi.
Bahan baja digunakan dalam bangunan mencapai 80% sedangkan yang lain adalah beton bertulang.

C. Struktur Bawah / Pondasi


Bagian bawah bangunan / pondasi mengunakan bahan tiang pancang dengan dasar (lantai kerja)
adalah plat beton. Tiang pancang digunakan untuk mencapai tanah keras sehingga sistem struktur
dapat berpungsi dengan baik.
II.3. LOGIKA STRUKTUR TERHADAP BANGUNAN
Bangunan mengunakan struktur rangka dan struktur inti, struktur rangka dapat digunakan max
20 lantai, dengan perhitungan penggunaan bahan yang sesuai dengan bentuk dan ketinggian
bangunan. Bagian tepi bangunan berbentuk contilefer.

Struktur Dan Konstruksi IV 3


Kolom Bagian tepi bangunan berbentuk contilefer.
Contilefer
 KOLOM DOUBLE PADA STRUKTUR RANGKA
Kolom pada struktur rangka menggunakan
kolom double, sehingga kekakuan struktur lebih
terjaga. Selain efisien stutuktu dengan kolom
bouble dapat menahan “gaya Rateral “ lebih baik.

A. Struktur Rangka
Untuk menahan bagian contilefer sehingga tidak terjadipenurunan bagian tepi, digunakan rangka
baja exspos sebagai penahan lantai pada bagian luar. Sehinga beban dapat disalurakan cepat pada
bagian kolom. BAJA TUMPU/ Penyalur beban
Gaya Tarik
Terjadi kemiringan yang dapat menyebabkan keretakan

RANGKA BAJA yang berbentuk sarang lebah


Kolom penyalur beban

Struktur Dan Konstruksi IV 4


Rangka pengaku kolom bagian atas bangunaan, sebagai menjaga kemungkinan terjadinya pergeseran
kolom akibat beban atau gaya geser.
Rangka baja sebagai Bagian atas rangka baja selain sebagai fasade
pengaku baja exspos bangunan juga sebagai pengaku
Gaya luar
stuktur rangka

Kolom

B. Struktur Inti
Pada dasarnya struktur inti digunakan selain sebagai sirkulasi vertikal juga sebagai penahan
gaya-gaya luar yang dapat mempengruhi bangunaan. Struktur inti dapat juga disebut dengan core atau
sebagai inti bangunan, dalam bangunan ini Struktur inti bersifat Struktural yang dapat menjaga
kestabilan bangunaan. Struktur inti dalam banguna kurang lebih 25% dari luas bangunaan dan Struktur
inti juga difungsikan sebagai jaringan utama utilitas bangunaan.

Struktur Dan Konstruksi IV 5


Struktur inti sebagai penahan gaya-gaya luar
II.4. PENGARUH GAYA – GAYA LUAR MAUPUN DALAM TERHADAP STRUKTUR
Bangunan tidak berpengaruh terhadap gaya yang ditimbulkan oleh pergerakan angin, karena
bangunan hanya berketingian 40 m dari permukaan tanah sehingga beban angin dapat diabaikan.
Sedangkan untuk gaya yang ditimbulkan oleh gempa, tidak ada pengaruh terhadap bangunaan karena
di kota Palangka Raya tidak terdapat gaya yang ditimbulkan oleh gempa.
Coor selain sebagai sikulasi vertical juga sebagai stuktur inti yang bersifat struktural. Pada
dasarnya struktur inti menerima momen yang besar baik dari momen yang berasal dari dalam maupun dari
luar.

salah satu menjegah


terjadinya penurunan bangunan
Pegaruh yang besar tehadap bangunan yaitu keadaan tanah yang kurang labil untuk bangunan tinggi,
karena kondisi tanah yang ada dilapangan berbentuk gambut dan pasir halus yang kedalamannyan
mencapai 3m. dan untuk mencapai tanah keras diginakan pondasi tiang pancang.

Struktur Dan Konstruksi IV 6


Bangunan banyak menerima momen yang ditimbulakan oleh bangunaan itu sendiri. Bentuk
banguna sangat mempengaruhi struktur yang digunakan dalam bangunan.
Bangunan berbentuk persegi empat dengan bagian tepi sudut cotilefer. Bagian kolom akan kesulitan
menyalurkan beban kebagian dasar, karena beban yang diterima oleh kolom sangat besar dan
sebabkan panjang bagian contilefer cukup panjang.
Kolom tertekan cembung oleh momen

Baja tarik sebagai kekakuan kolom

BAB. II. PERHITUNGAN STRUKTUR

II.1. HITUNGAN LIFT


Lift adalah salah satu sirkulasi vertical, beban puncak dalam hitungan empiris terhadap jumblah
penghuni gedung yang diperhitungkan terangkat oleh lift dalam 5 menit pertama jam padat (rush-
hour). Dan secara empiris juga luas inti gedung adalah sekitar 5-10 x luas tabung lift.
1. Untuk Indonesia presentasi tersebut adalah: Perkantoran 4% x Jublah Penghuni
Gedung.
2. Data untuk penaksiran dari jumlah penghuni gedung: Perkantoran 4m2/ orang.

A. Data Untuk Perhitungan Lift

Struktur Dan Konstruksi IV 7


 Luas Lantai Gedung Lt.1 = 37m . 37m
= 1.369 m2
 Luas Lantai Gedung (Lt.2 = Lt.3 = Lt.3 = Lt.4 = Lt.5 = Lt.6
= Lt.7 = Lt.8 = Lt.9)
Luas Perlantai = 1521 m2
Lt = 39 m . 39 m
= 1521 m2 x 8
= 12168 m2

 Luas total Lantai Gedung dari = Lt.1 + Lt.2-9


= 1369 m2 + 12168 m2
= 13537m2

 Untuk Jumlah Orang (Penghuni) Perlantai: Lt.1 = 1.369 m2 : 4 m2/ orang


= 342,25 orang
= 343 orang (hitungan pengenapan)

 Untuk Jumlah Orang (Penghuni) Perlantai: Lt.2-9 = 13537m2: 4 m2/ orang


= 3.384,25 orang
= 3.385 orang (hitungan pengenapan)

 Maka jumlah Orang (Penghuni) dalam banguna 10 lantai adalah = 343 org + 3.385 org
= 3728 orang
B. Waktu Perjalanan Bolak- Balik Lift
Keterangan:
T = (2h + 4s1) . ( n1- 1) + s1 ( 3.m + luas perlantai (diambil Lt.2) a 1.521 m2
4) kapasitas perlift (diambil 10 org) m 10 orang
s1 kecepatan lift s1 4m/ detik
T = (2 x 4.3 + 4 x 4) . (9 - 1) + 4 ( 3 satuan luas perkantoran a” 4 m 2/
orang
x 10 + 4)
tinggi perlantai h 4.3m
4 jumlah lantai n1 9 lantai
T = (24.6) . (8) + 136 waktu tunggu minimum W1 18 detik
4 presentase untuk Indonesia p 4%

Struktur Dan Konstruksi IV 8


T = 83.2 detik
T = 84 detik (hitungan
pengenapan)

C. Perhitungan Jumblah Lift

N 2a . ( n1. T. P )
=
3m. (200a”+ n1 )
N = 2 x 1.521 . ( 9 x 84 x 4% )
3 x 10. (200 x 4 + 9 x 84 x 4% )
N = 3042 x 30.24
30. (800 + 30.24 )
N = 3.6933

N = 4 Lift (hitungan pengenapan)

D. Waktu Tunggu Lift


Waktu tunggu lift = T
N
W = 84 = 21 detik
4

II.2. PERHITUNGAN BESARAN BALOK, KOLOM

II.2.I Besaran Balok Induk

Struktur Dan Konstruksi IV 9


Perhitungan pembalokan mengunakan metoda pendekatan hitungan / logika, dengan mendekati
hitungan benar. Pendapatan besaran balok adalah Balok : 1 - 1 L . (pembalokan
dalam bentuk beton)
Beton 9 12

Maka Baja yang digunakan adalah baja DIN 40 (400. 300. 14) Berdasarkan Tabel
Pembebanan Baja

II.2.I Besaran Kolom


Perhitungan kolom mengunakan tabel berdasarkan pembebanan baja
metoda pendekatan hitungan / logika, dengan mendekati hitungan benar.

Pendapatan besaran kolom adalah baja yang digunakan adalah baja DIN 0 <895 (800. 300. 18)

II.3. PERHITUNGAN BEBAN DALAM BANGUNAN

II.3.I. Beban Hidup


 Beban penghuni / manusia (kapasitas Perlantai) Diketahui:
Asumsi berat manusia
perorang adalah = 75 Kg
Beban Lt.1 = luas Lt.1m2 Luas Lt.1 = 1369 m2
4 m2/ orang Luas Lt.2 = 1521 m2
= 1369 m2 : 4 m2/ orang Luas Lt.2 = Lt.3 = Lt.3 = Lt.4
= Lt.5 = Lt.6 = Lt.7 = Lt.8 = Lt.9)
= 342,25 orang
= 343 orang (hitungan pengenapan)

Beban Lt.2-9 = luas Lt. keseluruhan maka:


4 m2/ orang Jumlah Beban Hidup =
Jumlah Manusia x berat rata-rata

Struktur Dan Konstruksi IV 10


= 1521 m2 x 8 Lt : 4 m2/ orang = 343 +
3042 x 75Kg
= 12168 m2 : 4 m2/ orang = 253875 Kg (Lt.1-9)
= 3042 orang
II.3.2. Beban Mati
 Tangga
Tangga terdapat dalam core bangunan, tangga terbuat dari beton. Untuk perhitungan
pengaman tangga tidak tehitung karena dianggap ringan. Bahan sebagai pengaman tangga
adalah alumunium + stain less.

Struktur Dan Konstruksi IV 11


Tinggi lantai bangunan dari = 4.3 m
Lt.2-9 dan baseman.
Tinggi lantai bangunan dari = 6 m
Lt.1
Dengan massa jenis = 2400 Kg/m
beton
= (Tinggi x Lebar anak
Berat beton peranak tg). 2400 Kg/m
tangga = (0.2 x 0.3). 2400 Kg/m
Ket :
= 144 Kg
Banyaknya anak tangga perlantai: 20anak
tangga (Lt.2-9 dan baseman). Sedangakan
= 144 x 20 anak tangga
untuk Lt.1adalah 30 anak tangga.
Maka berat untuk 20 = 2880 Kg
Lebar anak tangga adalah : 0.3 cm
anak tangga
Tingggi anak tangga adalah : 0.2 cm
persatu lantai = 144 x 30 anak tangga
= 4320 Kg
Total berat anak tangga
Lt.1 = 2880 x 9 Lt
= 25920 Kg

Total berat anak tangga


Lt.2-9 dan baseman
Maka total berat keseluruhan anak tangga adalah =
4320 Kg + 25920 Kg
=
30240 Kg

 Pembalokan
Jenis baja yang digunakan dalam pembalokan adalah :

Struktur Dan Konstruksi IV 12


1. Baja DIN 0 <895 (800. 300. 18)
Jumlah panjang keseluruhan baja yang digunakan
dalam bangunan : 1257,92 m
Massa Jenis Baja : 268 Kg/m
Berat Baja Bersih : P x Massa Jenis Baja
= 1257,92 m x 268 Kg/m
= 337.122,56 Kg
Luas Baja : 2 (b.t) + (h.d) Untuk tinggi h = h - 2.t
= 2 ( 300 x 34 ) + ( 732 x 18 ) = 800 - 68
= 2 ( 0.3 x 0.034 ) + ( 0.732 x = 732 mm
0.018 )
= 2 ( 0.0102) + ( 0.0131 )
= 0.0467 m2
Volume Baja : Luas Baja x Panjang Baja
= 0.0467 m2 x 1257,92 m
= 58,7448 m3

2. Baja DIN 40 (400. 300. 14)


Jumlah panjang perlantai baja yang digunakan dalam
bangunan : 568.44 m
Massa Jenis Baja : 164 Kg/m
Berat Baja Bersih : P x Massa Jenis Baja
= 568.44 m x 164 Kg/m
= 93224.16 Kg
Luas Baja : 2 (b.t) + (h.d)
= 2 ( 300 x 26 ) + ( 348 x 14 )
= 2 ( 0.3 x 0.026 ) + ( 0. 348 x Untuk tinggi h = h - 2.t
0.014 ) = 400 – 2 x 26
= 2 ( 0.078 ) + ( 0.004872 ) = 348 mm
= 0.1657 m 2

Volume Baja : Luas Baja x Panjang Baja


= 0.1657 m2 x 568.44 m
= 94,2155 m3

Struktur Dan Konstruksi IV 13


3. Baja DIN 30 (300. 300. 12)
Jumlah panjang perlantai baja yang digunakan dalam
bangunan : 295 m
Massa Jenis Baja : 121 Kg/m
Berat Baja Bersih : P x Massa Jenis Baja
= 295 m x 121Kg/m
= 35695 Kg
Luas Baja : 2 (b.t) + (h.d)
= 2 ( 300 x 20 ) + (260 x 12 )
= 2 ( 0.3 x 0.020 ) + ( 0.260 x 0.012 Untuk tinggi h = h - 2.t
) = 300 - 40
= 2 ( 0.006 ) + ( 0.003216 ) = 260 mm
= 0.018432 m2
Volume Baja : Luas Baja x Panjang Baja
= 0.01872 m2 x 295 m
= 5,5224 m3

Struktur Dan Konstruksi IV 14


4. Baja DIN 20 (200. 200. 10)
Jumlah panjang keseluruhan baja yang digunakan
dalam bangunan : 363 m
Massa Jenis Baja : 64.9 Kg/m
Berat Baja Bersih : P x Massa Jenis Baja
= 363 x 64.9 Kg/m
= 23558.7 Kg
Luas Baja : 2 (b.t) + (h.d)
= 2 ( 200 x 16 ) + ( 162 x 10 ) Untuk tinggi h = h - 2.t
= 2 ( 0.2 x 0.016 ) + ( 0.162 x 0.01 ) = 200 - 32
= 168 mm
= 2 ( 0.0032) + (0.00162 )
= 0.00964 m2
Volume Baja : Luas Baja x Panjang Baja
= 0.00964 m2 x 363 m
= 3,4993 m3

5. Baja Siku Samakaki (120. 120. 15)


Jumlah panjang keseluruhan baja yang digunakan
dalam bangunan : 158 m
Massa Jenis Baja : 26.6 Kg/m
Berat Baja Bersih : P x Massa Jenis Baja
= 158 m x 26.6Kg/m
= 4202.8 Kg
Luas Baja : (b.t) + (h.d)
= ( 200 x 10 ) + ( 200 x 10 )
= ( 0.2 x 0.01) + ( 0.2 x 0.01)
= ( 0.002) + ( 0.002 )
= 0.004 m2
Volume Baja : Luas Baja x Panjang Baja
= 0.004 m2 x 158 m
= 0.632 m3

Struktur Dan Konstruksi IV 15


6. Baja Siku Samakaki (100. 100. 10)
Jumlah panjang keseluruhan baja yang digunakan
dalam bangunan : 222 m
Massa Jenis Baja : 15.1Kg/m
Berat Baja Bersih : P x Massa Jenis Baja
= 222 m x 15.1Kg/m
= 3352.2 Kg
Luas Baja : (b.t) + (h.d)
= ( 100 x 10 ) + ( 100 x 10 )
= ( 0.1 x 0.01) + ( 0.1x 0.01 )
= ( 0.001) + ( 0.001)
= 0.002 m2
Volume Baja : Luas Baja x Panjang Baja
= 0.002 m2 x 222 m
= 0.44485 m3

Maka TOTAL BERAT POMBALOKAN seluruh lantai adalah : Beban Pembalokan x Jumlah Lantai
= 163.058 x 9 lantai
= 1467.522 Kg.
 Beban Barang Dalam Bangunan.
Asumsi perabotan perkantoran + sarana utilitas perlantai : ±2000 Kg.m
Jumblah beban total barang dalm bangunan = Beban barang perlantai x jumlah lantai
= 2000 Kg.m x 9 lantai
= 18000 Kg.m

 Dinding
Dinding Luar Kaca Rangka Dan Beton
- Dinding luar bangunan terdiri dari rangka stainles stell dan kaca dengan ketebalan
kaca : 0.06 mm, total ketinggian dan lebar rangka kaca termasuk rangka stainles dan
pelapis (karet).

Struktur Dan Konstruksi IV 16


Panjang total kaca rangka yang digunakan pada
bangunan adalah : 1252.48 m (1648 blok kaca rangka). Keterangan
Tinggi Dindig Rangka ( rangka +
Total Berat Kaca Rangka Luar : Panjang keseluruhan x kaca) : 2.83 m
berat perblok kaca rangka Berat perblok rangka (1. blok
= 1252.48 m x 10.5 kg =0.76 / 2.83 m)
= 13151.04 kg adalah : 10.5 kg
Dinding
Kaca Rangka
Tsainles

- Dinding luar deton dengan bahan batu-bata,dengan tebal dinding : 0.15 m +


wallpaper : 0.02 cm
Panjang total dinding luar beton yang digunakan pada
bangunan adalah : 180 m (dari Lt.1-9). Berat waltpafer
tidak dihitung karena diangap ringan dan tidak
berpengruh pada dinding.

Struktur Dan Konstruksi IV 17


Total panjang dinding : 180 m. maka massa dinding
bangunan :
= 180m x 3.39m x 0.15
= 91.53 m3
Massa jenis beton adalah :
= 2400 Kg/m2
Berat Total Dinding : massa dinding x massa jenis
beton
= 91.53 m3 x 2400 Kg/m2
= 219672 Kg
Keterangan :
Tebal Dinding : 0.15
Tinggi Dinding : 3.39 m
Lebar Dinding : 2.5 m

Dinding Dalam Bangunan (Interior)


Dinding bangunan perkantoran bagian dalam terbuat dari sekat-sekat atau dinding
partisi (Data Arsitektur. jilid 2). Diasumsikan berat sekat dinding perlantai masimal 2000
Kg (termasuk sekat kaca rangka staninles).

Struktur Dan Konstruksi IV 18


Maka total berat dinding dalam pada bangunan
adalah:
= Berat dinding max perlantai x
Jumlah lantai
bangunan
= 2000 Kg x 9 Lantai
= 18000 Kg

Sekat dalam ruang kerja dengan


ketingian diasumsikan 1.5-2m (untuk
pegawai kantor atau staf) sedangkan
untuk ruang luar denga ketinggian dapat
mencapai langit- langit ruangan.

 Lantai
Lantai terbuat dari plat beton Stab wafel dengan lapisan bagian atas keramik. Lantai semua
mengunakan plat beton Stab wafel dengan massa jenis beton padat : 2400 Kg/m 2.

Diketahui luas Lt.1 adalah : 1.369 m2, dan Stab wafel


luas Lt.2 adalah : 12168 m2 ( luas total untuk Lt.2-
9 adalah12168 m2)
Luas total Lantai Gedung dari = Lt.1 + Lt.2-9
= 1369 m2 + 12168 m2
= 13537m2
Volume Plat Lantai adalah : 0.6m x 13537m2
: 8122.2 m2
Berat total plat lantai adalah : Volume plat lantai x
Massa jenis beton padat
= 8122.2 m2 x 2400 Kg/m2
= 19.493.280 Kg (total
berat plat lantai dari Lt.1-9)
Struktur Dan Konstruksi IV 19
 Kolom
Kolom terdiri dari baja dengan lapisan beton, beton haya bagian luar dan sebagai pelindung
baja. Kolom pada bangunan terdiri dari 8 buah dengan bentuk yang sama.
pelapis Baja Bahan Beton.
Baja DIN 0 < 895 (800. 300. 18)
Jumlah panjang keseluruhan baja
yang digunakan dalam
bangunan : 372,4 m
Massa Jenis Baja : 268 Kg/m
Berat Baja Bersih : P x Massa
Jenis Baja
= 372,4 m x 268 Untuk Tinggi h = h - 2.t
Kg/m = 800 - 68
= 99803,2 Kg = 732 mm
Luas Baja : 2 (b.t) + (h.d) BAJA.0<895
= 2 ( 300 x 34 ) + (800.300.18)
( 732 x 18 )
= 2 ( 0.3 x 0.034 )
+ ( 0.732 x
0.018 )
= 2 ( 0.0102) +

Struktur Dan Konstruksi IV 20


( 0.0131 )
= 0.0467 m2
`Volume Baja : Luas Baja x
Panjang Baja
= 0.0467 m2 x
372,4 m
= 17,39108 m3

 Lift
Lift merupakan sirkulasi vertikal yang jumlahnya digunakan dalam bangunan adalah 6 buah
lift. 4 lift sebagai sirkulasi manusia dan 2 lift lagi untuk barang.
Lift sebagai sirkulasi manusia :
Kapasitas dalam 1lift
Banyaknya lift : 10 Orang
Beban Rata-rata : 4 Lift
manusia : 75 Kg/ orang
Totlal Berat manusia = 40 orang x 75 Kg/
dalam lift orang
= 3000 Kg
Beban mesin lift /2 = 1/2 (3000 Kg)
1

beban lift = 1500 Kg - Lift untuk sirkulasi manusia dengan


kapasitas: 10 orang atau ±3000 Kg.
Lift baramg : : 2 Lift - Untuk lift barang ± berkapasitas 500 Kg
Banyaknya lift : 500 Kg
Kapasitas max beban = 1/2 (500 Kg)
dalam 1lift = 250 Kg
Beban mesin lift 1/2
beban lift

Total beban lift barang dan manusia adalah = 3000 Kg


+ 1500 Kg + 500 Kg +
250 Kg
= 5250 Kg ( total beban

Struktur Dan Konstruksi IV 21


bersih lift )

TOTAL BEBAN MATI DALAM BANGUNAN ADALAH : Beban Tangga + Bb pembalokan + Bn barang
+ Bb dinding + Bn lantai + Bn kolom + Bn lift
= 30240Kg Tangga +1467.522Kg Balok+ 219672Kg Dinding Luar +
18000Kg Dinding Dalam +19.493.280Kg Lantai+99803,2Kg
Kolom+5250 Kg Lift
= 19867712.722 Kg

II.4. HITUNGAN TOTAL BEBAN BANGUNAN KESELURUHAN


Hitungan Total Beban Bangunan Keseluruhan : Beban Hidup + Beban Mati
= 253875 Kg + 19867712.722 Kg
= 20121557.722 Kg
II.5. HITUNGAN KETEBALAN CORE

TOTAL BEBAN
TEBAL CORE =
TOTAL LUAS AREA x JUMBLAH LATAI

20121557.722 Kg
Struktur Dan Konstruksi IV 22
MAKA KETEBALAN CORE = KETEBALAN KOLOM
13537 m2 x 10 Lantai

20121557.722 Kg
=
135370 m2

= 148.64118 m2
= 149 m2 (untuk jumblah ketebalan seluruh kolom dan core)

Jumblah Ketebalan kolom dikurangi totol ketebalan = 149 m2 -16 m2


= 133 m2
Untuk mendapatka ketebalan core dapat dibagi dengan luas coor

TOTAL BEBAN COOR


TEBAL COOR =
LUAS COOR (m2)

133 m2
=
225 (m2)

= 0.6 m ( untuk ketebalan struktur inti)

Data dan Bahan


STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV

Data Dan Bahan Yang Dipakai Dalam Pembuatan Tugas

1. KONSTRUKSI BAJA (Teoriper Hitungan dan Pelaksanaannya) Ir.A.P.Potma, Ir. J. E. de Vries.

Struktur Dan Konstruksi IV 23


2. ERNST NEUFERT (Data Arsitektur Jilit I dan II)

3. DAFTAR KONSTRUKSI BAJA. oleh Bustaraan Z. Lambri ( edisi ke.20)

4. STUKTUR BANGUNAN TINGKAT TINGGI. Oleh Ir. Hartono Poerbo,M, Arch. (Jilid III)

5. UTILITAS BANGUNAN ( Buku Pintar Untuk Mahasiswa Arsitektur Dan Sipil ). Oleh Ir. Hartono Poerbo,M, Arch.

Struktur Dan Konstruksi IV 24


Struktur Dan Konstruksi IV 25
Struktur Dan Konstruksi IV 26

Anda mungkin juga menyukai