Anda di halaman 1dari 24

2022

0
ORBITAL
HIBRIDISASI, PEI,
PEB, SUDUT
IKATAN, DAN
SUDUT GEOMETRI
NAMA ANGGOTA>
01_ 02_ 03_
NI WAYAN I GUSTI AYU PUTU AUDI MAS
NURATNINGSIH ASTINIA DEWI MAHARANI
2108551002 2108551006 2108551015

04_ 05_
PUTU SRI NI WAYAN ARNY
Li
DIANTARI TARAMA
2108551018 2108551024
MATERI YANG
0

DIBAHAS >
Adapun materi-materi yang akan dibahas
berdasarkan 10 senyawa yang diberikan

OXY
dengan menjelaskan:
● JENIS ORBITAL HIBRIDA DAN SUDUT
IKATANNYA


JUMLAH PEI DAN PEB
BENTUK GEOMETRI MOLEKUL
GEN
BeCl2, CH4, C2H4, C2H2, H2O, CO2, NH3, SF4,
CCL4, dan BCl3
OXY
GEN
BeCl2
Hibridisasi
C
BeCl2 memiliki
Jumlah PEI dan PEB
konfigurasi pada
tingkat dasar, yakni
1S2 2S2. Lalu
mengalami promosi
elektron yakni
naiknya energi
sebuah sistem
sehingga lebih tinggi
dari keadaan Atom pusat: Be memiliki electron valensi
dasarnya, sehingga 2Atom lain: Cl memiliki valensi 1, 1 x 2Cl = 2
menjadi 1S2 2S1 elektron, artinya terdapat PEI sebanyak 2 dan
2P1. Oleh karena itu, sisa elektron sebanyak 0. Oleh karena itu,
BeCl2 memiliki jenis bentuk molekul BeCl2 dengan PEI sebanyak 2
orbital hibrida SP. dan PEB sebanyak 0.
BeCl2
C
Bentuk Geometri Molekul

Dikarenakan memiliki PEI sebanyak 2 dan


PEB sebanyak 0, sehingga memiliki rumus
AX2 yang berarti memiliki bentuk linear
dan memiliki sudut ikatannya 180 derajat.
CH4 (Metana)
C Hibridisasi Jumlah PEI dan PEB

Atom C pada tingkat Atom pusat: C


dasar memiliki konfigurasi memiliki elektron
1S2 2S2 2P2, lalu valensi 4
mengalami promosi
Atom lain: H memiliki
elektron yakni naiknya
valensi 1, 1 x 4H = 4
energi sebuah sistem
elektron.
sehingga lebih tinggi dari
keadaan dasarnya, Sehingga, terdapat
sehingga menjadi 1S2 PEI sebanyak 4 dan
2S1 2P3. Oleh karena itu, PEB sebanyak 0
termasuk ke dalam jenis
orbital SP3
CH4 (Metana)
C
Bentuk Geometri Molekul

Dikarenakan memiliki PEI


sebanyak 4 dan PEB sebanyak 0,
sehingga memiliki rumus AX4 yang
berarti memiliki bentuk tetrahedral
dengan sudut ikatannya 109,5
derajat
C2H4 (Etena)
C Hibridisasi Jumlah PEI dan PEB

Selama pembentukan
CH2=CH2, konfigurasi
elektron karbon pada
keadaan dasarnya (1s2
2s2 2p1 2p1) akan
berubah menjadi
keadaan tereksitasi dan
berubah menjadi 1s2 2s1 Dari ikatan lewis senyawa C2H4 dapat
2px1 2py1 2pz1. Oleh diketahui bahwa PEI yang dimiliki adalah 3
karena itu, termasuk dan PEB nya adalah 0.
dalam jenis orbital sp2
C2H4 (Etena)
C
Bentuk Geometri Molekul

Dari gambar dapat


diketahui bahwa
bentuk molekul dari
senyawa C2H4
adalah trigonal planar
dengan sudut
ikatannya adalah 120
derajat
C2H2 (Etuna)
C Hibridisasi Jumlah PEI dan PEB

Atom C pada tingkat


dasar konfigurasinya
adalah 1S2 2S2 2P2, lalu
mengalami promosi
elektron yakni naiknya
energi sebuah sistem
sehingga lebih tinggi dari Dari ikatan lewis senyawa C2H2 dapat
keadaan dasarnya, diketahui bahwa PEI yang dimiliki adalah
sehingga menjadi 1S2
2 dan PEB nya adalah 0.
2S1 2P3. Oleh karena itu,
termasuk ke dalam jenis
orbital SP.
C2H2 (Etuna)
C
Bentuk Geometri Molekul

Dari gambar dapat diketahui bahwa bentuk molekul


dari senyawa C2H2 adalah linear dengan sudut
ikatannya adalah 180 derajat
H2O (Air)
C Hibridisasi

Atom O pada tingkat dasar memiliki konfigurasi 1S2 2S2 2P2, lalu mengalami
promosi elektron yakni naiknya energi sebuah sistem sehingga lebih tinggi dari
keadaan dasarnya, sehingga menjadi 1S 2 2S1 2P3. Oleh karena itu, termasuk dalam
jenis orbital SP3
H2O (Air)
C Jumlah PEI dan PEB Bentuk Geometri Molekul
Atom pusat: O
memiliki electron
valensi 4

Atom lain: H
memiliki valensi 1,
1 x 2H = 2
elektron.
Dikarenakan terdapat PEI sebanyak 2
Sehingga, dan PEB sebanyak 2, sehingga memiliki
terdapat PEI rumus AX2E2 yang menandakan memiliki
bentuk molekul planar bentuk V dengan
sebanyak 2 dan
104, 5 derajat
PEB sebanyak 2
CO2
a. Hibridisasi
Konfigurasi elektron karbon adalah 1s2 2s2 2p2
dalam keadaan dasar. Kita dapat menganggap
salah satu elektron 2s tereksitasi untuk mengisi
orbital 2p kosong lainnya untuk menghasilkan
konfigurasi 1s2 2s1 2p3. Masing-masing orbital
2p, 2px 2py, 2pz sekarang menampung satu
elektron. Orbital 2s dan salah satu orbital 2p,
misalnya, 2px dapat berhibridisasi dan
menghasilkan orbital hibrid 2 sp. Oksigen
memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p4 dari
keadaan dasar. Dua dari orbital 2p, misalnya,
2py dan 2pz, hanya menampung satu elektron.
2px sekarang dapat tumpang tindih dengan
salah satu hibrida sp dari karbon untuk
membentuk ikatan yang dihasilkan.

Jenis orbital hibrida: sp


B. PEB dan PEI
Atom pusat: C memiliki electron valensi 4

Atom lain: O memiliki electron valensi 6, 6x2O = 12

Sehingga, terdapat PEI sebanyak 2 dan PEB sebanyak 0 oleh


sebab itu memiliki rumus AX2

C. Bentuk Geometri dan Sudut Ikatan

Dari gambar dapat diketahui bahwa bentuk molekul dari


senyawa CO2 adalah linear dengan sudut ikatannya adalah
180 derajat.
NH3
a. Hibridisasi
7 N= 1S2 2S2 2SP3 (Golongan V A)

Atom N pada tingkat dasar memiliki


konfigurasi 1S2 2S2 2P3, lalu
mengalami promosi elektron yakni
naiknya energi sebuah sistem sehingga
lebih tinggi dari keadaan dasarnya,
sehingga memiliki jenis orbital hibrida
SP3

Jenis orbital hibrida: sp3


B. PEB dan PEI
Atom pusat: N memiliki elektron valensi 5

Atom lain: H memiliki elektron valensi 1, 1 x 3H


=3

Sehingga terdapat PEI sebanyak 3 dan PEB


sebanyak 1. Oleh sebab itu, memiliki rumus AX3E

C. Bentuk Geometri dan Sudut Ikatan

Dari gambar dapat diketahui bahwa bentuk molekul dari senyawa


NH3 adalah segitiga piramida/ piramida trigonal dengan sudut
ikatannya adalah 107,5 derajat.
SF4
a. Hibridisasi
16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Atom S pada tingkat dasar memiliki


konfigurasi elektron 1S2 2S2 2P6 3S2 3P4,
lalu mengalami promosi elektron yakni
naiknya energi sebuah sistem sehingga lebih
tinggi dari keadaan dasarnya, sehingga
memiliki jenis orbital hibrida SP3d

Li Jenis orbital hibrida adalah sp3d


B. PEB dan PEI
Struktur lewis SF4:

Dari ikatan lewis senyawa SF4 diketahui memiliki PEI sebanyak 4 dan PEB sebanyak 1.

C. Bentuk Geometri dan Sudut Ikatan


Dikarenakan terdapat PEI sebanyak 4
dan PEB sebanyak 1, sehingga memiliki
rumus AX4E yang menandakan memiliki
bentuk molekul tetrahedral terdistorsi
dengan sudut 109,5 derajat
CCl4
a. Hibridisasi
6C = 1s2 2s2 2p2

Jenis orbital hibrida adalah sp3


B. PEB dan PEI
Struktur lewis CCl4:

Dari ikatan lewis senyawa CCl4 diketahui memiliki PEI sebanyak 4 dan tidak memiliki PEB.

C. Bentuk Geometri dan Sudut Ikatan

Dikarenakan terdapat PEI sebanyak 4 dan PEB sebanyak 0,


maka memiliki rumus AX4E yang merupakan bentuk
molekul tetrahedral terdistorsi dengan sudut 109,5 derajat.
0
BCl3
a. Hibridisasi
5B = 1s2 2s2 2p1

Atom B pada tingkat dasar


memiliki konfigurasi 1S2 2S2 2P1,
lalu mengalami promosi elektron
yakni naiknya energi sebuah
sistem sehingga lebih tinggi dari
keadaan dasarnya, sehingga
memiliki jenis orbital hibrida SP2

Jenis orbital hibrida adalah sp2


B. PEB dan PEI
Struktur lewis BCl3:

Dari ikatan lewis senyawa BCl3 diketahui memiliki PEI sebanyak 3 dan tidak memiliki PEB.

C. Bentuk Geometri dan Sudut Ikatan

Dikarenakan terdapat PEI sebanyak 3 dan


PEB sebanyak 0, maka memiliki rumus AX3
yang merupakan bentuk molekul segitiga
sama sisi dengan sudut 120 derajat
0

TERIMA KASIH
Li

Anda mungkin juga menyukai