Jadi kesimpulannya bahwa molekul dengan 5 pasangan elektron atau 5 domain elektron
dengan kondisi:
Bentuk Molekul
Kimia Kelas 2 > Ikatan Kimia
236
< Sebelum
Sesudah >
Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Teori ini menyatakan
bahwa ikatan antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan dari orbital-orbital
atom. Elektron dalam orbital yang tumpang tindih harus mempunyai bilangan
kuantum spin yang berlawanan.
Pertindihan antara dua sub kulit s tidak kuat, oleh karena distribusi muatan yang
berbentuk bola, oleh sebab itu pada umumnya ikatan s - s relatif lemah.
Sub kulit "p" dapat bertindih dengan sub kulit "s" atau sub kulit "p" lainnya,
ikatannya relatif lebih kuat, hal ini dikarenakan sub kulit "p" terkonsentrasi pada
arah tertentu.
Contoh:
a. Molekul HF:
Tumpang tindih terjadi antara sub kulit 1s dari atom H dengan orbital 2pz dari
aton, F. Pertindihan demikian disebut pertindihan sp.
b. Molekul H2O:
Untuk mengikat 4 atom H menjadi CH4, maka 1 elektron dari orbital 2s akan
dipromosikan ke orbital 2pz, sehingga konfigurasi elektron atom C menjadi: 1s1
2s1 2px1 2py1 2pz1 . Orbital 2s mempunyai bentuk yang berbeda dengan ketiga
orbital 2p, akan tetapi ternyata kedudukan keempat ikatan C-H dalam CH4 adalah
sama. Hal ini terjadi karena pada saat orbital 2s, 2px, 2py dan 2pz menerima 4
elektron dari 4 atom H, keempat orbital ini berubah bentuknya sedemikian
sehingga mempunyai kedudukan yang sama. Peristiwa ini disebut "hibridisasi".
Karena perubahan yang terjadi adalah 1 orbital 2s dan 3 orbital 2p, maka disebut
hibridisasi sp3. Bentuk molekul dari ikatan hibrida sp3 adalah tetrahedron.
Jumlah ikatan
maksimum
Bentuk geometrik
sp
Linier
sp
Segitiga datar
sp
Tetrahedron
Trigonal bipiramid
Segiempat datar
Oktahedron
dsp
sp d ; dsp
2
d2sp3 ; sp3d2
Orbital
Hibrida
sp
Bentuk orbital
Hibrida
Linear
s,p,p
sp2
Segitiga sama
sisi
s,p,p,p
sp3
Tetrahedron
s,p
Gambar
s,p,p,p,d
sp3d
Bipirimida
trigonal
s,p,p,p,d,d
sp3d2
oktahedron