Anda di halaman 1dari 76

616.

39
Ind
p

PEDOMAN
PELAYANAN ANAK GIZI BURUK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


2011
Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK i
ii Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK
KATA PENGANTAR

Dalam upaya mengatasi masalah gizi buruk dan gizi kurang pada balita,
Kementerian kesehatan telah menetapkan kebijakan yang komprehensif,
meliputi pencegahan, promosi/edukasi dan penanggulangan balita gizi
buruk. Upaya pencegahan dilaksanakan melalui pemantauan pertumbuhan
di posyandu. Penanggulangan balita gizi kurang dilakukan dengan pemberian
makanan tambahan (PMT) sedangkan balita gizi buruk harus mendapatkan
perawatan susuai Tatalaksana Balita Gizi Buruk yang ada. Untuk meningkatkan
kualitas pelayanan gizi dalam penanganan anak gizi buruk dilakukan melalui
pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk bagi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.

Untuk menekan kematian bayi atau balita, dan menurunkan prevalensi gizi
kurang dan buruk pemerintah menetapkan target bahwa semua balita gizi
buruk dirawat. Penanganan dan pemulihan balita gizi buruk dapat dilakukan
secara rawat inap dan rawat jalan. Selama ini pemulihan balita gizi buruk
dilakukan dengan rawat inap di fasilitas kesehatan, tanpa pemisahan penderita
yang disertai komplikasi ataupun yang tidak disertai komplikasi. Kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaannya antara lain cakupan balita yang ditemukan
dan dirujuk masih rendah, lamanya masa perawatan yang mengakibatkan
perawatan tidak tuntas karena umumnya pulang paksa. Untuk mengatasi
kendala tersebut, penderita gizi buruk tanpa komplikasi dapat dirawat di rumah
secara rawat jalan.

Penanganan rawat jalan dilakukan berupa Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat


(PGBM) di rumah tangga yang dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
penemuan penderita gizi buruk secara dini dan ditangani secara tepat maka
tingkat keberhasilan penatalaksanaannya akan tinggi.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK iii


Terkait dengan hal-hal tersebut diatas untuk pelayanan anak gizi buruk secara
tepat dan cepat, maka perlu untuk diterbitkannya buku pedoman pelayanan
anak gizi buruk yang menjelaskan tentang kriteria balita gizi buruk yang
ditangani secara rawat jalan dan rawat inap, standar dan operasional prosedur
tatalaksana serta metode pemantauan dan evaluasinya.

Semoga buku ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan dan tenaga pengelola
gizi khususnya yang bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya.

Jakarta, Februari 2011


Direktur Jenderal
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Dr. Budihardja DTM&H, MPH


NIP. 195110011980081001

iv Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


DAFTAR ISTILAH

NO ISTILAH PENJELASAN
Bawah Garis Merah. BGM adalah berat badan
1 BGM balita hasil penimbangan yang dititikkan dalam
KMS dan berada di bawah garis merah.
Drop Out adalah Anak yang mengundurkan
2 DO
diri dari pelayanan rawat jalan.
Penimbunan cairan tubuh di bawah kulit yang
disebabkan oleh kekurangan asupan protein.
3 Edema Penimbunan cairan dapat terjadi pada kedua
punggung kaki (edema minimal) atau di
seluruh tubuh (edema +++).
Formula makanan cair yang terbuat dari
susu, gula, minyak dan mineral mix, yang
mengandung energi 100 kkal setiap 100
4 F 100
mililiternya. Formula ini dapat diberikan kepada
anak balita yang sangat kurus dan diberikan
secara bertahap.
Keadaan gizi anak yang ditandai dengan satu
atau lebih tanda berikut:
a. Sangat kurus
b. Edema, minimal pada kedua punggung
5 Gizi Buruk
kaki
c. BB/PB atau BB/TB < -3 SD
d. LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59
bulan)

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK v


Kurang Energi Protein atau Kurang Kalori
Protein adalah keadaan kurang gizi pada
6 KEP
anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan
energi dan protein.
KEP yang ditandai dengan BB/PB-BB/TB -2SD
7 Kurus s.d. -3SD atau pada anak usia 6-59 bulan
dengan LiLA 11,5 cm-12,5 cm.
Lingkar Lengan Atas. LiLA adalah salah satu
8 LiLA indikator yang digunakan untuk melihat status
gizi dengan cara mengukur lingkar lengan atas.
Makanan Makanan Untuk Pemulihan Gizi adalah
Untuk makanan padat energi yang diperkaya dengan
9
Pemulihan vitamin dan mineral. Diberikan kepada balita
Gizi gizi buruk selama masa pemulihan.
Musyawarah Masyarakat Desa. MMD adalah
forum pertemuan yang dihadiri oleh perangkat
desa/kelurahan, tokoh masyarakat, pemuka adat,
10 MMD kader, masyarakat umum, tenaga kesehatan
puskesmas/kecamatan, yang bertujuan mencari
alternatif pemecahan masalah yang di desa/
kelurahan.
Manajemen Terpadu Balita Sakit. MTBS
adalah suatu pendekatan keterpaduan dalam
tatalaksana balita sakit yang datang ke fasilitas
rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang
meliputi upaya kuratif terhadap penyakit
pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi
11 MTBS
telinga, malnutrisi dan upaya promotif dan
preventif yang meliputi imunisasi, pemberian
vitamin A dan konseling pemberian makan
yang bertujuan menurunkan angka kematian
bayi dan balita serta menekan morbiditas
karena penyakit tertentu.

vi Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


Penyelenggaraan Pemulihan Gizi Berbasis
Masyarakat adalah rangkaian kegiatan
pemulihan balita gizi buruk dengan cara
12 PGBM
rawat jalan yang dilakukan oleh masyarakat
dengan bantuan kader dan tenaga kesehatan
kesehatan.
Pos Kesehatan Desa. Poskesdes adalah Upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)
13 Poskesdes yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/
menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa.
14 PPG Pusat Pemulihan Gizi
KEP yang ditandai dengan BB/PB-BB/TB
15 Sangat Kurus <-3SD atau pada anak usia 6-59 bulan dengan
LiLA <11,5 cm.
16 SIP Sistem Informasi Posyandu
Penapisan atau penjaringan. Skrining adalah
pengukuran LiLA semua anak balita untuk
17 Skrining
mengetahui anak-anak yang perlu dan tidak
perlu mendapatkan pelayanan lanjut.
18 2T Berat badan tidak naik dua kali berturut-turut.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK vii


viii Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK
DAFTAR ISI


Halaman

KATA PENGANTAR iii


DAFTAR ISTILAH v
DAFTAR ISI ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Sasaran 3
D. Prinsip Dasar 3

BAB 2 KRITERIA ANAK GIZI BURUK DAN ALUR PEMERIKSAAN 5


A. Kriteria Anak Gizi Buruk 5
B. Alur Pemeriksaan 5

BAB 3 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK RAWAT JALAN 9


A. Langkah Persiapan 9
B. Langkah Pelaksanaan 11

BAB 4 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK RAWAT INAP 23


A. Persiapan 23
B. Kegiatan pelaksanaan 26

BAB 5 PEMANTAUAN DAN EVALUASI 31


A. Pemantauan dan evaluasi rawat jalan 31
B. Pemantauan dan evaluasi rawat inap 33

BAB 6 PENUTUP 35

LAMPIRAN 37

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK ix


x Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK
BAB

1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kurang energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi


masalah gizi dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, sebanyak 13,0% berstatus gizi
kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi buruk. Data yang sama
menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6,0% anak sangat
kurus dan 17,1% anak memiliki kategori sangat pendek.

Keadaan ini berpengaruh kepada masih tingginya angka kematian


bayi. Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait
dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi
perlu ditangani secara cepat dan tepat.

Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi
buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai
upaya menangani setiap kasus yang ditemukan. Pada saat ini
seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana gizi
buruk menunjukkan bahwa kasus ini dapat ditangani dengan dua
pendekatan. Gizi buruk dengan komplikasi (anoreksia, pneumonia
berat, anemia berat, dehidrasi berat, demam tinggi dan penurunan
kesadaran) harus dirawat di rumah sakit, Puskesmas perawatan,
Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau Therapeutic Feeding Center (TFC),
sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara
rawat jalan.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 1


Penanganan gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap merupakan
jawaban terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Perbaikan Gizi, yaitu setiap anak gizi buruk yang ditemukan
harus mendapatkan perawatan sesuai dengan standar. Untuk
melakukan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan dan
rawat inap diperlukan buku pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk.

Buku Pedoman ini terdiri dari dua bagian, yang pertama mengenai
penanganan Anak Gizi Buruk secara Rawat Jalan dan yang kedua
mengenai proses pembentukan Pusat Pemulihan Gizi, sebagai
pelengkap dari buku pedoman tatalaksana anak gizi buruk
yang sudah diterbitkan sebelumnya. Diharapkan pedoman ini
menjadi acuan bagi setiap tenaga kesehatan di seluruh pelayanan
kesehatan untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada anak
gizi buruk. Selain itu, buku ini juga hendaknya dapat digunakan
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat serta keluarga dalam
mencegah dan menangani masalah gizi kurang dan gizi buruk.

B. TUJUAN

Tujuan Umum :

Meningkatkan status gizi dan menurunkan angka kematian anak


gizi buruk.

Tujuan Khusus :

1. Dilakukannya penapisan anak gizi buruk.


2. Terselenggaranya kegiatan perawatan anak gizi buruk sesuai
standar.
3. Tercapainya peningkatan status gizi anak.
4. Dilakukannya pendampingan anak gizi buruk pasca rawat inap
dan rawat jalan.
5. Dilakukannya pemantauan dan evaluasi pelayanan anak gizi buruk.

2 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


C. SASARAN

1. Anak gizi buruk


2. Keluarga anak gizi buruk

D. PRINSIP DASAR

1. Meningkatkan jangkauan/cakupan pemulihan gizi.


Penanganan anak gizi buruk dilaksanakan agar dapat menjangkau
sebanyak mungkin kasus gizi buruk yang membutuhkan
perawatan.

2. Ketepatan waktu.
Penemuan kasus gizi buruk secara dini sehingga bisa dilakukan
penanganan lebih awal dan bersifat komprehensif.

3. Pelayanan yang tepat.


Penanganan anak gizi buruk yang disesuaikan dengan kondisi
anak untuk menentukan apakah anak perlu rawat inap atau
rawat jalan.

4. Pelayanan yang terintegrasi.


Penanganan anak gizi buruk merupakan kegiatan yang
terintegrasi dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada.

5. Penanganan anak gizi buruk melibatkan peran lintas sektor


terkait, LSM, organisasi profesi dan tokoh masyarakat.

6. Pemantauan secara rutin.


Pemantauan pelaksanaan penanganan anak gizi buruk perlu
dilakukan secara terus menerus untuk menjamin kinerja
pelayanan secara tepat dan efektif.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 3


4 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK
BAB

2
KRITERIA ANAK GIZI BURUK
DAN ALUR PEMERIKSAAN

A. KRITERIA ANAK GIZI BURUK

1) Gizi Buruk Tanpa Komplikasi


a. BB/TB: < -3 SD dan atau;
b. Terlihat sangat kurus dan atau;
c. Adanya Edema dan atau;
d. LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan

2) Gizi Buruk dengan Komplikasi


Gizi buruk dengan tanda-tanda tersebut di atas disertai salah
satu atau lebih dari tanda komplikasi medis berikut:
a. Anoreksia
b. Pneumonia berat
c. Anemia berat
d. Dehidrasi berat
e. Demam sangat tinggi
f. Penurunan kesadaran

B. ALUR PEMERIKSAAN/PENEMUAN KASUS

Berikut penjelasan alur pemeriksaan yang dapat di gunakan untuk


menentukan langkah-langkah yang dilakukan dalam menangani
penemuan kasus anak gizi buruk berdasarkan kategori yang telah
ditentukan :

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 5


1. Penemuan Anak Gizi Buruk, dapat menggunakan data rutin
hasil penimbangan anak di posyandu, menggunakan hasil
pemeriksaan di fasilitas kesehatan (Puskesmas dan jaringannya,
Rumah Sakit dan dokter/bidan praktek swasta), hasil laporan
masyarakat (media massa, LSM dan organisasi kemasyarakatan
lainnya) dan skrining aktif (operasi timbang anak).

2. Penapisan Anak Gizi Buruk, anak yang dibawa oleh orangtuanya


atau anak yang berdasarkan hasil penapisan Lila < 12,5 cm, atau
semua anak yang dirujuk dari posyandu (2T dan BGM) maka
dilakukan pemeriksaan antropometri dan tanda klinis, semua anak
diperiksa tanda-tanda komplikasi (anoreksia, pneumonia berat,
anemia berat, dehidrasi berat, demam sangat tinggi, penurunan
kesadaran), semua anak diperiksa nafsu makan dengan cara
tanyakan kepada orang tua apakah anak mau makan/tidak mau
makan minimal dalam 3 hari terakhir berturut-turut.

3. Bila dalam pemeriksaan pada anak didapatkan satu atau lebih


tanda berikut: tampak sangat kurus, edema minimal pada kedua
punggung kaki atau tanpa edema, BB/PB atau BB/TB < -3 SD,
LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan), nafsu makan baik,
maka anak dikategorikan gizi buruk tanpa komplikasi dan perlu
diberikan penanganan secara rawat jalan.

4. Bila hasil pemeriksaan anak ditemukan tanda-tanda sebagai


berikut: tampak sangat kurus, edema pada seluruh tubuh, BB/PB
atau BB/TB < -3 SD, LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)
dan disertai dari salah satu atau lebih tanda komplikasi medis
sebagai berikut: anoreksia, pneumonia berat, anemia berat,
dehidrasi berat, demam sangat tinggi, penurunan kesadaran,
maka anak dikategorikan gizi buruk dengan komplikasi sehingga
perlu penanganan secara rawat inap.

6 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


5. Bila hasil pemeriksaan anak ditemukan tanda-tanda sebagai
berikut: BB/TB < -2 s/d -3 SD, LiLA 11,5 s/d 12,5 cm, tidak
ada edema, nafsu makan baik, tidak ada komplikasi medis,
maka anak dikategorikan gizi kurang dan perlu diberikan PMT
Pemulihan.

6. Bila kondisi anak rawat inap sudah membaik dan tidak lagi
ditemukan tanda komplikasi medis, tanda klinis membaik
(edema kedua punggung tangan atau kaki), dan nafsu makan
membaik maka penanganan anak tersebut dilakukan melalui
rawat jalan.

7. Bila kondisi anak rawat inap sudah tidak lagi ditemukan tanda-
tanda komplikasi medis, tanda klinis baik dan status gizi kurang,
nafsu makan baik maka penanganan anak dengan pemberian
PMT pemulihan.

8. Anak gizi buruk yang telah mendapatkan penanganan melalui


rawat jalan dan PMT pemulihan, jika kondisinya memburuk
dengan ditemukannya salah satu tanda komplikasi medis, atau
penyakit yang mendasari sampai kunjungan ke tiga berat badan
tidak naik (kecuali anak dengan edema), timbulnya edema baru,
tidak ada nafsu makan maka anak perlu penanganan secara
rawat inap.

Untuk lebih jelasnya alur pemeriksaan atau penemuan kasus dapat


dilihat pada bagan berikut :

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 7


ALUR PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Klinis, BB/PB,


BB/TB, LiLA di Poskesdes/
Pustu/Polindes/Puskesmas

Anak dengan satu atau Anak dengan satu Anak dengan satu • BB/TB < -2 SD
lebih tanda berikut : atau lebih tanda atau lebih tanda s.d -3 SD)
berikut : berikut : • Bila LiLA antara
• Terlihat Sangat kurus 11,5-12,5 cm
• Edema pada seluruh • Terlihat Sangat • Terlihat kurus (untuk anak usia
tubuh kurus • BB/PB atau BB/ 6-59 bulan)
• BB/PB atau BB/TB • Edema minimal, TB <-3 SD • Tidak ada edema
< -3 SD pada kedua • LiLA <11,5 cm dan
• LiLA < 11,5 cm punggung (untuk anak • Nafsu makan
(untuk anak usia tangan/kaki usia 6-59 bulan baik
6-59 bulan) dan • BB/PB atau BB/TB dan • Tanpa
< -3 SD • Nafsu makan komplikasi
salah satu atau lebih • LiLA <11,5 cm baik medis
dari tanda-tanda (untuk anak usia • Tanpa
komplikasi medis 6-59 bulan dan komplikasi
berikut: • Nafsu makan baik medis
• Tanpa komplikasi
• Anoreksia medis
• Pneumonia berat
• Anemia berat
• Dehidrasi berat
• Demam sangat tinggi
• Penurunan kesadaran

Gizi buruk Gizi buruk Gizi


Dengan Komplikasi Tanpa Komplikasi kurang

Rawat Inap di RS/


Rawat Jalan PMT
Puskesmas perawatan/
Pemulihan
TFC

8 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


BAB

3
PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
RAWAT JALAN

A. LANGKAH PERSIAPAN

1. Penyediaan Sarana Pendukung

a. Alat antropometri : timbangan atau dacin, alat ukur PB/TB,


pita LiLA
b. Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk .
c. Formulir pencatatan dan pelaporan.
d. PMT Pemulihan: makanan lokal, Makanan Untuk Pemulihan
Gizi, F-100
e. Media KIE seperti Poster, Leaflet, Lembar Balik, Booklet, Food
Model, dll
f. Obat gizi seperti Kapsul Vitamin A, Tablet Tambah Darah,
Mineral Mix, dan Taburia
g. Obat-obatan lain, misalnya obat cacing, antibiotik
h. Peralatan lain seperti: ATK, APE, alat masak, dll

2. Pertemuan Tingkat Desa/Kelurahan



Pertemuan tingkat desa merupakan forum pertemuan yang
dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua
Badan Perwakilan Desa (BPD) atau Ketua Dewan Kelurahan
(DEKEL), tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, bidan dan
kader, serta tenaga kesehatan puskesmas dan lintas sektor tingkat
kecamatan.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 9


Pertemuan ini bertujuan untuk mensosialisasikan rencana
kegiatan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan.
Pertemuan ini membahas permasalahan gizi/kesehatan yang
ada di desa/kelurahan dan langkah-langkah tindak lanjut yang
diperlukan, misalnya antara lain untuk mendapat dukungan
pamong dan pemuka masyarakat dalam kegiatan penanganan
anak gizi buruk secara rawat jalan.

3. Pelatihan

Pelatihan tenaga kesehatan menggunakan modul yang ada
dengan materi meliputi:
• Pemantauan pertumbuhan anak seperti menimbang, mengisi
dan interpretasi KMS, mengukur LiLA, konseling dan mengisi
SIP),
• Pendampingan dalam melaksanakan PHBS, konseling
pemberian makanan, kepatuhan melaksanakan atau
mengonsumsi paket pemulihan gizi,
• Peranan kader posyandu dalam penanganan anak gizi buruk
secara rawat jalan.

a. Tenaga Kesehatan

Pelatihan dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota oleh
tim fasilitator. Tenaga kesehatan yang dilatih berasal dari
Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes, dengan
melibatkan tenaga kesehatan sebagai berikut:
• Puskesmas: dokter, ahli gizi (TPG), perawat, tenaga
promosi kesehatan;
• Puskesmas Pembantu: perawat atau bidan;
• Poskesdes: bidan di desa.

10 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


b. Kader Posyandu

Pelatihan di Posyandu dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
Puskesmas dan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas
Pembantu atau Poskesdes.

B. LANGKAH PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan Rawat Jalan di Fasilitas Kesehatan

a. Tenaga Pelaksana

Tenaga pelaksana adalah Tim Pelaksana yang terdiri dari
dokter, ahli gizi (TPG), perawat, tenaga promosi kesehatan
(promkes) dan bidan di desa. Dalam pelaksanaan rawat jalan
masyarakat yang dibantu oleh Kader Posyandu, anggota PKK
dan perangkat desa.

Peran Tim Pelaksana:


1) Dokter melakukan pemeriksaan klinis dan penentuan
komplikasi medis, pemberian terapi dan penentuan
rawat jalan atau rawat inap
2) Perawat melakukan pendaftaran dan asuhan
keperawatan
3) Ahli gizi (TPG) melakukan pemeriksaan antropometri,
konseling, pemberian Makanan untuk Pemulihan Gizi,
makanan therapeutic/gizi siap saji, makanan formula
4) Tenaga Promosi kesehatan melakukan penyuluhan
PHBS, advokasi, sosialisasi dan Musyawarah masyarakat
desa
5) Bidan di desa sebagai koordinator di wilayah kerjanya,
melakukan skrining dan pendampingan bersama kader

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 11


6) Kader melakukan penemuan kasus, merujuk dan
melakukan pendampingan
7) Anggota PKK membantu menemukan kasus dan
menggerakkan masyarakat
8) Perangkat desa, BPD/Dekel melaksanakan perencanaan
anggaran dan penggerakan masyarakat

b. Waktu dan frekuensi pelaksanaan



Pelayanan pemulihan anak gizi buruk dilaksanakan sampai
dengan anak berstatus gizi kurang (-2 SD sampai -3 SD).
Pelayanan anak gizi buruk dilakukan dengan frekuensi
sebagai berikut:
• 3 bulan pertama, anak gizi buruk datang dan diperiksa
setiap minggu
• Bulan ke 4 sampai ke 6, anak gizi buruk datang dan
diperiksa setiap 2 minggu

Anak yang belum dapat mencapai status gizi kurang (-2 SD


sampai -3 SD, dan tidak ada edema) dalam waktu 6 bulan,
dapat melanjutkan kembali proses pemulihan, dengan
ketentuan, jika:
• Masih berstatus gizi buruk, rujuk ke RS atau Puskesmas
Perawatan atau Pusat Pemulihan Gizi (PPG)
• Sudah berstatus gizi kurang, maka dilanjutkan dengan
program pemberian makanan tambahan dan konseling.

c. Alur pelayanan penanganan anak secara rawat jalan

1. Pendaftaran
Pengisian data anak di kartu (buku) status atau di catatan
(rekam) medis

12 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


2. Pengukuran antropometri
• Penimbangan berat badan dilakukan setiap minggu
• Pengukuran panjang/tinggi badan dilakukan setiap
bulan
Pengukuran antropometri dilakukan oleh Tim
Pelaksana dan hasilnya dicatat pada kartu status.
Selanjutnya dilakukan ploting pada grafik dengan tiga
indikator pertumbuhan anak (TB/U atau PB/U, BB/U,
BB/PB atau BB/TB).

3. Pemeriksaan klinis
Dokter melakukan anamnesa untuk mencari riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik dan mendiagnosa penyakit,
serta menentukan ada atau tidak penyakit penyerta,
tanda klinis atau komplikasi.

4. Pemberian konseling
• Menyampaikan informasi kepada ibu/pengasuh
tentang hasil penilaian pertumbuhan anak
• Mewawancarai ibu untuk mencari penyebab kurang
gizi
• Memberi nasihat sesuai penyebab kurang gizi
• Memberikan anjuran pemberian makan sesuai
umur dan kondisi anak dan cara menyiapkan makan
formula, melaksanakan anjuran makan dan memilih
atau mengganti makanan

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 13


5. Pemberian paket obat dan Makanan untuk
Pemulihan Gizi

a. Obat
• Bila pada saat kunjungan ke puskesmas anak
dalam keadaan sakit, maka oleh tenaga kesehatan
anak diperiksa dan diberikan obat
• Vitamin A dosis tinggi diberikan pada anak gizi
buruk dengan dosis sesuai umur pada saat
pertama kali ditemukan

b. Makanan untuk Pemulihan Gizi


Makanan untuk pemulihan gizi dapat berupa makanan
lokal atau pabrikan

1. Jenis pemberian ada 3 pilihan: makanan


therapeutic atau gizi siap saji, F100 atau makanan
lokal dengan densitas energi yg sama terutama
dari lemak (minyak/santan/margarin)

2. Pemberian jenis Makanan untuk pemulihan gizi


disesuaikan masa pemulihan (rehabilitasi) :
• 1 minggu pertama pemberian F 100.
• Minggu berikutnya jumlah dan frekuensi
F100 dikurangi seiring dengan penambahan
makanan keluarga.

3. Tenaga kesehatan memberikan makanan untuk


pemulihan gizi kepada orangtua anak gizi buruk
pada setiap kunjungan sesuai kebutuhan hingga
kunjungan berikutnya.

14 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


Untuk lebih jelasnya tentang cara pembuatan makanan
untuk pemulihan gizi racikan dan makanan utama
atau makanan selingan dapat dilihat pada lampiran 7
dan 8.

6. Kunjungan rumah

Kunjungan rumah bertujuan untuk menggali
permasalahan yang dihadapi keluarga termasuk
kepatuhan mengonsumsi makanan untuk pemulihan gizi
dan memberikan nasehat sesuai dengan masalah yang
dihadapi.

Dalam melakukan kunjungan, tenaga kesehatan atau
kader membawa kartu status, cheklist kunjungan rumah,
formulir rujukan, makanan untuk pemulihan gizi dan
bahan penyuluhan.

Hasil kunjungan dicatat pada checklist kunjungan
dan kartu status. Bagi anak yang harus dirujuk, tenaga
kesehatan mengisi formulir rujukan.

Tenaga kesehatan atau kader melakukan kunjungan


rumah pada anak gizi buruk rawat jalan, bila:
• Berat badan anak sampai pada minggu ketiga tidak
naik atau turun dibandingkan dengan berat badan
pada saat masuk (kecuali anak dengan edema).
• Anak yang 2 kali berturut-turut tidak datang tanpa
pemberitahuan.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 15


7. Rujukan, dilakukan apabila ditemukan :

a. Anak dengan komplikasi medis atau penyakit


penyerta
b. Sampai kunjungan ketiga berat badan anak tidak naik
(kecuali anak dengan edema)
c. Timbul edema baru

8. Drop Out (DO)



DO dapat terjadi pada anak yang pindah alamat dan tidak
diketahui, menolak kelanjutan perawatan dan meninggal
dunia. Anak yang menolak kelanjutan perawatan
dilakukan kunjungan rumah untuk diberikan motivasi,
bila tetap menolak diminta untuk membuat pernyataan
tertulis atas penolakan.

9. Anak yang telah pulih keadaan gizinya,



Dipantau pertumbuhannya di posyandu.

d. Tempat Pelaksanaan

a. Pelayanan kesehatan dilakukan di fasilitas pelayanan


kesehatan
b. Pemberian makanan dilakukan di rumah tangga

16 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


2. Makanan untuk Pemulihan Gizi

a. Prinsip

1) Makanan untuk Pemulihan Gizi adalah makanan padat


energi yang diperkaya dengan vitamin dan mineral.
2) Makanan untuk Pemulihan Gizi diberikan kepada anak
gizi buruk selama masa pemulihan.
3) Makanan untuk Pemulihan Gizi dapat berupa: F100,
makanan therapeutic/gizi siap saji dan makanan lokal.
Makanan lokal dengan bentuk mulai dari makanan
bentuk cair, lumat, lembik, padat.
4) Bahan dasar utama Makanan Untuk Pemulihan Gizi dalam
formula F100 dan makanan gizi siap saji (therapeutic
feeding) adalah minyak, susu, tepung, gula, kacang-
kacangan dan sumber hewani. Kandungan lemak sebagai
sumber energi sebesar 30-60 % dari total kalori.
5) Makanan lokal dengan kalori 200 kkal/Kg BB per hari,
yang diperoleh dari lemak 30-60% dari total energi,
protein 4-6 g/Kg BB per hari.
6) Apabila akan menggunakan makanan lokal tidak
dilakukan secara tunggal (makanan lokal saja) tetapi
harus dikombinasikan dengan makanan formula.

b. Jumlah dan Frekuensi

Makanan untuk Pemulihan Gizi bukan makanan biasa tetapi


merupakan makanan khusus untuk pemulihan gizi anak
yang diberikan secara bertahap:

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 17


1) Anak gizi buruk dengan tanda klinis diberikan secara
bertahap:
• Fase rehabilitasi awal 150 kkal/kg BB per hari, yang
diberikan 5-7 kali pemberian/hari. Diberikan selama
satu minggu dalam bentuk makanan cair (Formula
100).
• Fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per
hari, yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari (Formula
100).

2) Anak gizi buruk tanpa tanda klinis langsung diberikan


fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per hari,
yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari (Formula 100).

Rehabilitasi lanjutan diberikan selama 5 minggu dengan
pemberian makanan secara bertahap dengan mengurangi
frekuensi makanan cair dan menambah frekuensi makanan
padat.

Contoh Frekuensi Pemberian Makanan per hari


Tabel 1: Anak gizi buruk tanpa tanda klinis:

Makanan
Utama Makanan
Minggu Ke Formula 100
+ Selingan
Buah
I 5 kali 1 kali 1 kali
II 4 kali 2 kali 1 kali
III 4 kali 2 kali 1 kali
IV 3 kali 3 kali 2 kali
V 3 kali 3 kali 2 kali

18 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


Tabel 2: Anak gizi buruk dengan tanda klinis

Makanan
Utama Makanan
Minggu Ke Formula 100
+ Selingan
Buah
I 6 kali - -
II 5 kali 1 kali 1 kali
III 4 kali 2 kali 1 kali
IV 4 kali 2 kali 1 kali
V 3 kali 3 kali 2 kali
VI 3 kali 3 kali 2 kali

Catatan:

• Bila berat badan anak < 7 Kg ; diberikan makanan bayi


(lumat)
• Bila berat badan anak > 7 Kg ; diberikan makanan anak
(lunak)

a. Pemberian makanan rehabilitasi lanjutan dapat diteruskan


bila kondisi anak gizi buruk masih memerlukan makanan
formula.

b. Bagi anak yang status gizinya pulih (≥ -2 SD) maka


berangsur menuju ke makanan anak sehat sesuai dengan
anjuran makan menurut kelompok umur (besar porsi,
macam makanan, frekuensi pemberian).

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 19


c. Cara pemberian

Makanan untuk Pemulihan Gizi diberikan sesuai anjuran
petugas kesehatan.

Cara Pemberian Makanan untuk Pemulihan Gizi kepada
anak di rumah:
1) Sebelum menyiapkan makanan, cucilah tangan
dengan sabun.
2) Berikan makanan kepada anak dengan memperhatikan
jarak waktu makan.
3) Usahakan makanan tersebut dihabiskan sesuai dengan
porsi yang ditentukan.
4) Berikan makanan dalam bentuk cair dengan
menggunakan gelas, hindari menggunakan botol
atau dot.

Makanan untuk Pemulihan Gizi :


• diberikan setelah pemberian ASI bagi bayi yang
masih mendapat ASI
• diberikan sebelum pemberian makanan
keluarga bagi anak yang sudah mendapat
makanan utama

d. Cara penyimpanan

1) Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam bentuk cair


(Formula 100) harus segera diberikan dan dihabiskan.
Makanan dalam bentuk cair tersebut hanya dapat
disimpan dalam suhu ruang maksimal 2 jam.

20 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


2) Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam bentuk kering
yang diracik secara terpisah oleh tenaga kesehatan
Puskesmas dapat disimpan maksimal 7 hari, dan
disimpan di tempat yang sejuk dan kering, aman,
tertutup dan terhindar dari bahan cemaran dan
binatang pengganggu (semut, tikus, kecoa, cicak,
kucing, anjing, unggas, dll).

3) Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam kemasan agar


diperhatikan masa kadaluarsa yang terdapat pada
kemasan.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 21


22 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK
BAB

4
PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
RAWAT INAP

A. PERSIAPAN

Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau yang dikenal sebagai Therapeutic


Feeding Centre (TFC) berfungsi sebagai tempat perawatan dan
pengobatan secara intensif, dengan melibatkan ibu atau keluarga
dalam perawatan anak. Penyelenggaraan PPG dapat memanfaatkan
fasilitas bangunan yang sudah ada di Puskesmas perawatan/Rumah
Sakit atau membuat bangunan khusus atau baru.

• Pembentukan PPG
PPG dapat dibentuk bila dalam satu wilayah kecamatan
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Global Acute Malnutrition (GAM) atau Prevalensi gizi kurang
akut > 15%
b. GAM/Prevalensi gizi kurang akut antara 10-14,9% dengan
faktor penyulit seperti adanya bencana baik alam maupun
non alam.

Anak dengan BB/PB atau BB/TB < - 2 SD


GAM = ------------------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah anak yang ada di wilayah kerja Puskesmas

(sumber: Mokbel Genequand Mirella, UNHCR consultant, 2009. Revised selective


feeding guidelines for the management of malnutrition in emergencies)

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 23


• Penentuan Lokasi
PPG dapat diselenggarakan pada fasilitas-fasilitas sebagai
berikut:
a. Puskesmas perawatan
b. Rumah Sakit
c. Bila berupa bangunan di luar Puskesmas atau bangunan
baru, lokasinya harus berdekatan dengan Puskesmas.

• Tenaga dan Waktu Kerja


a. Tenaga
Rasio tenaga yang dibutuhkan untuk merawat 10-20 anak:
• Dokter : 1 orang
• Perawat : 4 orang
• Ahli Gizi/ Nutrisionis : 1 orang
• Juru Masak : 1 orang
• Tenaga kebersihan dibantu oleh ibu atau anggota
keluarga yang mendampingi anak yang dirawat.
Tenaga kesehatan yang bertugas merawat anak, seharusnya
telah mendapat pelatihan Tatalaksana anak gizi buruk.
Tenaga kesehatan merawat secara bergantian selama
24 jam, 7 hari dalam seminggu. Pada kondisi tertentu dokter
diharapkan bertugas selama 24 jam apabila terdapat pasien
dalam keadaan gawat darurat.

b. Waktu kerja
Waktu kerja terbagi dalam 3 shift yaitu:
• Shift I : PK. 08.00 s/d 14.00
• Shift II : PK. 14.00 s/d 20.00
• Shift III : PK. 20.00 s/d 08.00
Pembagian kerja disesuaikan dengan kondisi setempat

24 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


• Fasilitas
a. Ruang Perawatan
Ruang perawatan khusus, terpisah dari ruang perawatan
lainnya.
1) Ruang perawatan dengan ventilasi dan pencahayaan
cukup, tanpa AC dan kipas angin.
2) Tempat tidur anak gizi buruk dijauhkan dari jendela atau
pintu masuk.
Luas ruangan ditentukan berdasarkan jumlah tempat
tidur. Untuk 10 tempat tidur diperlukan luas ruangan
10 m x 6 m.

b. Fasilitas Ruangan dan Penunjang


1) Ruang perawatan dengan tempat tidur dan kelengkapannya
(bantal, sprei, selimut, perlak, lemari pakaian dll)
2) Ruang petugas/ administrasi
3) Ruang konseling kesehatan dan gizi
4) Tempat bermain anak
5) Tempat penyimpanan obat
6) Dapur: ruang persiapan dan penyiapan formula makanan
(F-75, F-100, ReSoMal, dll)
7) Tempat penyimpanan bahan makanan
8) Fasilitas air bersih, Mandi Cuci Kakus (MCK)
9) Fasilitas pembuangan limbah

c. Peralatan
1) Peralatan medis dan obat-obatan
2) Pemeriksaan laboratorium sederhana (Pemeriksaan HB,
kadar gula darah dan mantoux tes)
3) Alat Antropometri (alat ukur BB, TB atau PB)
4) Media KIE (food model, leaflet, poster, buku pedoman
Tatalaksana Anak Gizi Buruk I dan II)

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 25


5) Peralatan dapur dan peralatan pembuatan formula.
6) Peralatan kebersihan (sapu, kemoceng, kain pel, dll)
7) Peralatan mandi dan cuci (ember, sabun, sikat gigi, pasta
gigi, dll)
8) Alat Permainan Edukasi (APE)

B. KEGIATAN PELAKSANAAN

1. Penerapan Tatalaksana Anak Gizi Buruk (lihat buku


pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk I dan II)

a. Pelayanan Medis, keperawatan dan konseling gizi sesuai


dengan penyakit penyerta/penyulit.

b. Pemberian formula dan makanan sesuai dengan fase sebagai


berikut:

1) Fase Stabilisasi
Diberikan makanan formula 75 (F-75) dengan asupan gizi
80-100 KKal/kgBB/hari dan protein 1-1,5 g/KgBB/hari. ASI
tetap diberikan pada anak yang masih mendapatkan ASI.

2) Fase Transisi
Pada fase transisi ada perubahan pemberian makanan
dari F-75 menjadi F-100. Diberikan makanan formula
100 (F-100) dengan asupan gizi 100-150 KKal/kgBB/
hari dan protein 2-3 g/kgBB/hari.

3) Fase Rehabilitasi
Diberikan makanan seperti pada fase transisi yaitu F-100,
dengan penambahan makanan untuk anak dengan BB
< 7 kg diberikan makanan bayi dan untuk anak dengan
BB > 7 kg diberikan makanan anak. Asupan gizi 150-220
KKal/kgBB/hari dan protein 4-6 g/kgBB/hari.

26 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


4) Fase Tindak Lanjut (dilakukan di rumah)
Setelah anak pulang dari PPG, anak tetap dikontrol oleh
Puskesmas pengirim secara berkala melalui kegiatan
Posyandu atau kunjungan ke Puskesmas. Lengkapi imunisasi
yang belum diterima, berikan imunisasi campak sebelum
pulang. Anak tetap melakukan kontrol (rawat jalan) pada
bulan I satu kali/ minggu, bulan II satu kali/ 2 minggu,
selanjutnya sebulan sekali sampai dengan bulan ke-6.
Tumbuh kembang anak dipantau oleh tenaga kesehatan
Puskesmas pengirim sampai anak berusia 5 tahun.

Kriteria sembuh:
Bila BB/TB atau BB/PB > -2 SD dan tidak ada gejala klinis
dan memenuhi kriteria pulang sebagai berikut:
a) Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan
aktif
b) BB/PB atau BB/TB > -3 SD
c) Komplikasi sudah teratasi
d) Ibu telah mendapat konseling gizi
e) Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kgBB/minggu selama
2 minggu berturut-turut
f) Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan
dapat dihabiskan.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 27


c. Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan
Selama perawatan di PPG anak diberikan stimulasi tumbuh
kembang dengan APE sesuai umur dan kondisi anak mulai
dari fase stabilisasi, transisi maupun rehabilitasi, karena anak
gizi buruk sering terjadi keterlambatan tumbuh kembang
seperti gangguan motorik dan sensorik. Kegiatan ini mengacu
pada Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar.

d. Rujukan Kasus
1) Rujukan ke Rumah Sakit dilakukan bila terdapat tanda
kegawatan/kesakitan yang tidak dapat diatasi dan
memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter
spesialis anak.

28 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


2) Anak gizi buruk pasca perawatan di PPG, dikirim ke
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu/ Posyandu terdekat
dengan rumah pasien untuk dilakukan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan serta penyakit penyerta
(contoh: TB-Paru) secara rutin.

e. Pencatatan dan Pelaporan


Selama anak dirawat di PPG dilakukan pencatatan dan
pelaporan kondisi anak gizi buruk dengan menggunakan
formulir sebagai berikut:
1) Buku registrasi pasien
2) Form status pasien
3) Buku catatan penerimaan dan pemakaian bahan
makanan
4) Buku inventarisasi peralatan
5) Form rujukan
6) Form pencatatan dan pemantauan perkembangan pasien
(contoh form sesuai Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi
Buruk (buku 1 & 2))
7) Dokumentasi pertumbuhan serta perkembangan anak
sebelum dan sesudah perawatan

f. Pendidikan Kesehatan dan Gizi bagi keluarga anak gizi buruk


Selama anak gizi buruk dirawat di PPG, keluarga anak
yang dirawat diberi pendidikan, kesehatan, gizi, stimulasi
perkembangan, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan.
Dengan pendidikan kesehatan dan gizi serta konseling,
diharapkan keluarga anak yang dirawat dapat meneruskan
hal positif yang diperoleh di rumah sehingga anak tidak
mengalami gizi buruk lagi serta mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 29


g. Pembiayaan
Biaya penyelenggaraan PPG menjadi bagian dari Biaya
Operasional Kesehatan Puskesmas (BOK) yang diajukan
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Biaya
tersebut bersumber dari APBD, JAMKESMAS, JAMKESDA,
dan sumber lain yang tidak mengikat berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku. Komponen pembiayaan meliputi
biaya perawatan, penyelenggaraan makanan dan insentif/gaji
petugas pelaksana PPG, diberikan sesuai dengan kebijakan
Pemerintah Daerah setempat.

30 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


BAB

5 PEMANTAUAN DAN EVALUASI

A. PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAWAT JALAN

1. Pemantauan Rawat Jalan


a. Cara Pemantauan dilakukan berdasarkan :
1) Status gizi
Pengukuran BB setiap minggu, pengukuran TB setiap
1 bulan dilakukan oleh tenaga kesehatan.
2) Konsumsi makanan
Pengisian formulir catatan harian konsumsi khusus
makanan cair diisi oleh kader/keluarga di posyandu atau
saat kunjungan rumah. Formulir ini dibawa ke Puskesmas
1 minggu sekali.
3) Pemeriksaan Klinis
Diperiksa oleh dokter Puskesmas setiap kali kunjungan.

b. Indikator yang dipantau berdasarkan : indikator input, indikator


proses dan indikator output.
1) Indikator input dilihat dari ketersediaan:
• mineral mix
• makanan formula
• tenaga
• alat antropometri
• obat
• media konseling

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 31


Indikator Input dilakukan pada tingkat Puskesmas
dengan melihat hasil pengisian formulir.

2) Indikator Proses
• Terlaksananya proses skrining
• Kunjungan rumah
• Kelengkapan pencatatan pelaporan
• Tidak terlambat melakukan rujukan
• Semua anak gizi buruk tidak ada yang Drop Out
(DO).
• Semua anak rutin hadir pada setiap jadwal buka
Penanganan Anak Gizi Buruk Secara Rawat Jalan

3) Indikator Output
• Semua anak gizi buruk yang sesuai kriteria mengikuti
rawat jalan.
• Peningkatan status gizi anak yang mengikuti rawat
jalan

2. Evaluasi Rawat Jalan


a. Dilakukan selama 6 bulan untuk anak yang mengikuti
program pelayanan anak gizi buruk
b. Evaluasi program satu tahun sekali: mencakup jumlah
anak yang mengikuti program, lulus, Drop Out (DO), dan
meninggal.

32 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


B. PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAWAT INAP

Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap aspek pelaksanaan


PPG dan keadaan klinis serta status gizi anak.

1. Pemantauan Rawat Inap

a. Pemantauan Pelaksanaan PPG


Pemantauan merupakan kegiatan pengawasan sekaligus
penilaian secara periodik terhadap proses pelaksanaan
kegiatan perawatan anak gizi buruk di PPG dengan
menggunakan form pemantauan (checklist), mengacu pada
Buku Pemantauan Gizi Buruk.

Tindak lanjut pemantauan:


(1) Umpan balik laporan hasil pemantauan dan solusinya
(2) Bimbingan Teknis

b. Pemantauan keadaan klinis dan status gizi anak


(1) Selama perawatan di PPG, pemantauan dilakukan oleh
petugas PPG/tim asuhan gizi dengan menggunakan
status pasien/formulir rekam medik.
(2) Pasca perawatan di Puskesmas, Puskesmas pembantu
dan Posyandu oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan
atau kader dengan menggunakan KMS.

2. Evaluasi Rawat Inap

Evaluasi rawat inap dilakukan secara bertahap yaitu di awal,


pertengahan dan akhir pelaksanaan kegiatan. Penilaian dengan
menggunakan Buku Pemantauan Tatalaksana Anak Gizi Buruk.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 33


Evaluasi dilakukan:

1) Terhadap proses pelaksanaan dan hasil kegiatan PPG.


Evaluasi dilakukan pada saat perawatan (lihat formulir
laporan bulanan pelayanan anak gizi buruk secara rawat
inap pada lampiran 14).
Indikator keberhasilan PPG dikatakan baik jika kematian
< 5% per tahun dari semua kasus yang dirawat, tidak termasuk
kematian pada 24 jam pertama.

2) Secara berkala setiap 6 bulan sekali


Pencatatan dan pelaporan untuk pemantauan dan evaluasi
menggunakan formulir pelaporan rutin Puskemas.

34 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


BAB

6 PENUTUP

Dalam rangka menurunkan angka kematian Anak akibat gizi buruk,


sangat diperlukan keterlibatan Pemerintah Daerah secara langsung,
serta melibatkan partisipasi masyarakat terutama tokoh masyarakat,
untuk mengelola penanganan anak gizi buruk baik, sehingga diharapkan
semua kasus gizi buruk dapat ditangani dengan baik.

Penanganan anak gizi buruk dapat dilakukan secara rawat jalan


maupun rawat inap. Penanganan dengan rawat inap hanya dilakukan
di Puskesmas. Sedangkan penanganan anak gizi buruk dengan rawat
jalan, merupakan pelayanan yang diberikan dan dilakukan di fasilitas
kesehatan lain seperti, Puskesmas Pembantu ataupun Poskesdes, dan
lebih membutuhkan partisipasi masyarakat.

Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan di


berbagai tingkatan dan lintas sektor terkait lainnya dalam pelaksanaan
penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap,
berkaitan dengan pembentukan dan penyelenggaraan.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 35


36 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK
LAMPIRAN

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 37


LAMPIRAN 1

KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN SEHARI


ANAK UMUR 1-12 TAHUN

Umur Berat badan Energi Protein


(tahun) (Kg) Kkal/kg/hari Kkal/org/hari Gr/kg/hr Gr/org/hr
1 8,9 105 900 2,5 22
2 11,2 100 1100 28
3 13,1 100 1300 33
4 14,8 98 1500 3,0 44
5 16,5 91 1500 50
6 19,4 86 1700 59
7 21,7 82 1800 2,8 61
8 24,1 78 1900 67
9 26,5 75 2000 74
Laki-laki
10 29,3 74 2200 2,0 59
11 31,7 71 2300 63
12 34,5 67 2300 69
Perempuan
10 28,7 68 2000 2,0 57
11 32,2 62 2000 64
12 35,5 57 2000 70

Sumber :
Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku II)

38 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


LAMPIRAN 2

FORMULIR SKRINING GIZI BURUK


ANAK USIA 6-59 BULAN

Nama Posyandu :
Nama Desa :

LiLA Edema
No Nama Anak Nama Orangtua Punggung
Merah Kuning Hijau Kaki

Penanggung Jawab
Petugas Puskesmas


(...............................................)

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 39


LAMPIRAN 3

FORMULIR PENCATATAN KARTU STATUS

Nama Anak: Nomor Pendaftaran:

Jenis Kelamin: L P
Desa/Kelurahan:
Umur (bulan):

Nama Orangtua: Tanggal Masuk:

Alamat: Kembar: Ya Tidak

Menolak dirawat
Rujukan dari Masyarakat LSM Posyandu Puskesmas Kambuh
di Puskesmas

Jumlah Anggota
Jarak dari Rumah:
Keluarga:
Distribusi Bantuan Makanan

Rumah Tangga
Jika ya, kapan
didata untuk
Ya Tidak terakhir menerima
mendapat
bantuan makanan?:
makanan:

Hasil Pemeriksaan Antropometri pada saat masuk


BB/PB-BB/TB
Berat Badan (kg):
(z-score):
PB/TB (cm): LILA:

LILA BB/PB-BB/TB
Kriteria Masuk: Edema Lainnya:
< 11,5 < -3 SD

Riwayat Penyakit
Diare: Ya Tidak Buang Air Besar (x/hari): 1-3 4-5 >5
Muntah: Ya Tidak Buang Air Kecil: Ya Tidak
Batuk: Ya Tidak Jika edema, sudah berapa lama?
Nafsu Makan: Ya Tidak Masih diberi ASI? Ya Tidak

Masalah Lain:

Pemeriksaan Fisik
Tarikan
Nafas (x/menit): <30 30-39 40-49 >50 Ya Tidak
Dinding Dada:
Telapak Tangan
Suhu (°C): Ya Tidak
Pucat:

Mata: Normal Cekung Kotoran Dehidrasi: Tidak Sedang Berat

Telinga: Normal Keluar cairan Mulut: Normal Luka Jamur

Kelenjar Tidak Lipatan


Leher Ketiak Cacat: Ya Tidak
Getah Bening: Ada Paha

Tidak
Perubahan Kulit: Skabies Lecet Luka Tangan dan Kaki: Normal Dingin
Ada

40 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


Pengobatan yang diberikan

Obat Tanggal Dosis

............................
.

............................
.

............................
.

............................
.

............................
.

............................
.

............................
.

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 41


NAMA ANAK No. Pendaftaran
Minggu Ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tanggal

ANTROPOMETRI

BB (kg)*
PB/TB (cm)
Z-Score
LiLA
Edema**
(+/ ++/ +++)
* Anak tanpa edema, bila BB tidak naik sampai minggu ke-3 dilakukan kunjungan rumah.
Bila tidak naik sampai minggu ke-5 dirujuk.
** Penilaian kenaikan BB dilakukan setelah edema hilang.

RIWAYAT

Diare (hari)
Muntah (hari)
Demam (hari)
Batuk (hari)

PEMERIKSAAN FISIK

Suhu (°C)
Frekuensi
Nafas
(x/mnt)
Dehidrasi
(berat/sedan
g/ringan)
Anemia
(ya/tdk)
............................
..........
............................
..........
............................
..........

TINDAKAN YANG DIPERLUKAN

.............................
.........
.............................
.........
.............................
.........

PENERIMAAN MAKANAN UNTUK PEMULIHAN GIZI

Paket MPG
(kemasan)
Daya Terima
MPG
(baik/kurang
/ menolak)
KESIMPULAN
***

*** A = tidak hadir 3A = tidak hadir 3x berturut-turut R = rujuk ke Puskesmas (SC)/RS M = meninggal
P = pulih, perlu PMT(SF) TR = menolak dirujuk KR = kunjungan rumah DO = Drop Out

****Catatan Tindakan yang Diperlukan (Cantumkan Tanggal)

NAMA PETUGAS

42 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


LAMPIRAN 4

KARTU PENERIMA MAKANAN UNTUK PEMULIHAN GIZI

Nomor Pendaftaran
Nama PPG Alamat
(Dusun/RT/RW)
Umur
Nama Anak
(tgl/bln/thn)
Nama
Orangtua
Jenis Makanan Jumlah Sisa Jumlah Makanan
Tanda Tangan
Tanggal Untuk Pemulihan Makanan Untuk Untuk Pemulihan Gizi
Penerima
Gizi Pemulihan Gizi yang diterima

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 43


LAMPIRAN 5

CATATAN HARIAN
(DIISI OLEH KADER/KELUARGA)

Nama Anak :
Nama Orangtua :
Nama PPG :
Makanan Untuk Pemulihan Gizi Yang Dimakan
Hari ke Keluhan **
(kemasan) *
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 Sisa 1 2 3 4 5 6 7
ke 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

* Diisi jumlah Makanan Untuk Pemulihan Gizi yang dimakan (1 kemasan, � kemasan,
� kemasan, � kemasan)
** Diisi dengan keterangan sebagai berikut:
D = Diare M = Muntah P = Panas B = Batuk

44 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


LAMPIRAN 6

PERALATAN DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN


UNTUK PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
SECARA RAWAT JALAN

JENIS

Alat Antropometri
1. Timbangan berat badan (akurasi 0,1 kg)
2. Alat ukur panjang badan dan tinggi badan
3. Pita LiLA bayi
Pedoman, R/R dan Media KIE
1. Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk untuk petugas
2. Kartu status
3. Kartu penerima Makanan Untuk Pemulihan Gizi
4. Tabel Z-score BB/TB
5. Buku catatan
6. Contoh bahan makanan
7. Resep-resep Makanan Untuk Pemulihan Gizi
8. Poster pelayanan anak gizi buruk
9. Leaflet pelayanan anak gizi buruk
10. Booklet pelayanan anak gizi buruk
Peralatan lain (ATK, alat masak)
1. Kotak file untuk kartu status
2. Pulpen
3. Stapler
4. Clipboard
5. Gunting
6. Kalkulator
7. Jam kecil
8. Ember
9. Sabun cuci tangan
10. Mangkuk kecil
11. Teko kecil
12. Kain lap tangan/tissue
13. Teko air
14. Cangkir plastik
15. Sendok stainless steel
16. Sendok teh atau cangkir obat
17. Termometer
18. Gunting kuku
19. Tempat Sampah
20. Alat masak
21. Gelang identitas (optional)
22. Map plastik bening
23. Tas plastik untuk membawa Makanan Untuk Pemulihan Gizi
24. Food model
25. Media APE

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 45


Makanan dan Obat-obatan
1. Air minum
2. Gula
4. Makanan Untuk Pemulihan Gizi
5. Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml
6. Mebendazole 100 mg
7. Rapid Diagnostic Test (RDT)
8. Fansidar
9. Kapsul vitamin A dosis tinggi
10. Vaksin campak
11. Sirup atau obat kloramfenikol
12. Salep mata tetrasiklin
13. Nystatin suspension
14. Sirup paracetamol atau tablet 100 mg
15. Benzyl Benzoate 200 ml
16. Salep whitfields
17. ACT (Arteminsinin Combination Therapic)
18. Betadine cair
19. Tablet atau Sirup Besi
20. Tablet vitamin C
21. Tablet vitamin B6
22. Tablet vitamin B-Complek
23. Asam Folat
24. Kapas
25. Sarung tangan
26. Tas obat
27. Taburia
28. Mineral mix
29.. Oralit

46 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


LAMPIRAN 7

CARA PEMBUATAN MAKANAN FORMULA 100

a. Larutan mineral mix (dalam sachet)

Komposisi larutan elektrolit/mineral terdiri dari:


• Kcl : 1,792 gram
• Tripotasium citrat : 0,648 gram
• MgCl2.6H2O : 0,608gram
• Zn asetat 2H2O : 0,066 gram
• CuSO4.5H2O : 0,011 gram
• Bahan tambahan secukupnya

Cara membuat larutan mineral mix :


• 1 (satu) sachet serbuk mineral mix (8 gr) dilarutkan dalam 20
ml atau 2 sendok makan air matang → menjadi 20 ml larutan
mineral mix.
• Kebutuhan larutan mineral mix untuk membuat 1 liter Formula
WHO

Resomal F-100
Susu skim bubuk (g) - 85
Gula pasir (g) 10 50
Minyak sayur (g) - 60
Oralit (sachet) 1 -
Mineral mix (ml) 8 20
Tepung beras - -
Air 400 cc s/d 1 liter (1000 ml)

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 47


b. Formula 100

Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan
larutan mineral mix, kemudian masukkan susu skim sedikit demi
sedikit, aduk sampai kalis dan berbentuk gel. Encerkan dengan air
hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan
volume menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum.

48 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


LAMPIRAN 8

MAKANAN UTAMA DAN MAKANAN SELINGAN (PRAKTEK


PEMBUATAN MAKANAN)

a. Bubur Preda (untuk diare kronik)

Bahan:
• Tepung beras : 15 gram
• Tepung maizena : 15 gram
• Daging ayam tanpa lemak : 50 gram
• Minyak kelapa : 1 sendok teh
• Minyak jagung/minyak sayur : 1 sendok teh
• Garam dan daun seledri secukupnya
• Tambahkan 1 tablet vitamin B kompleks dan vitamin C 25 mg

Cara membuat:
1. Daging ayam direbus sampai empuk lalu dipotong kecil-kecil.
2. Daging ayam dan kuah sebanyak 200 cc diblender bersama
minyak kelapa dan minyak jagung.
3. Campuran tersebut dibuat bubur bersama tepung beras dan
tepung maizena sampai masak.
4. Tambahkan garam dan daun seledri kemudian angkat dari api.
5. Untuk menambah warna, daun seledri bisa diblender bersama
ayam

Nilai Gizi:
• Energi : 277
• Protein : 10,2 gram
• Lemak : 14,5 gram
• KH : 25 gram

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 49


b. Makanan Formula Ikan

Bahan:
• Tepung beras : 45 gram (7 sendok makan rata)
• Daging ikan : 60 gram (130 gram ikan segar)
• Gula pasir : 20 gram (2 sendok makan rata)
• Minyak goreng : 20 gram (2 sendok makan)
• Pisang ambon : 100 gram (1 buah sedang)
• Garam beryodium dan air secukupnya.

Cara membuat:
1. Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya.
2. Ikan dibersihkan dan dilumuri jeruk nipis + kunyit atau
menggunakan daun kunyit, untuk menghilangkan bau amis.
Kemudian ikan direbus dengan satu gelas belimbing air hingga
matang, lalu ambil bagian daging putihnya dan hancurkan
(pisahkan dari duri/tulang ikan).
3. Pisang direbus/dikukus/dibakar agar getahnya hilang, lalu
ambil bagian putihnya (bagian tengahnya dibuang). Campurkan
tepung beras dan pisang. Kemudian aduk sambil ditekan
pakai punggung sendok makan sampai membentuk adonan.
Campurkan ikan dan kaldunya ke dalam adonan, lalu tambah
gula, minyak dan garam.
4. Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk di atas api kecil
hingga masak (5 menit).

c. Nasi goreng campur

Bahan:
• Fillet ikan : 50 gram
• Nasi : 50 gram
• Taoge : 10 gram
• Wortel : 10 gram
• Minyak sayur : 30 ml

50 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


Bumbu
• Bawang merah : 2 buah
• Bawang putih : 1 siung
• Garam secukupnya
• Bawang goreng secukupnya

Cara membuat:
1. Fillet ikan dicincang
2. Bumbu diulek, kemudian ditumis dengan minyak
3. Masukkan fillet ikan cincang ke dalam tumisan bumbu sampai
setengah matang
4. Masukkan cincangan wortel dan taoge
5. Masukkan nasi ke dalam tumisan, masak sampai matang
6. Taburkan bawang goreng

Nilai Gizi:
Energi : 409,2
Protein : 10,26 gram
Lemak : 31,75 gram
KH : 26,64 gram

d. Makanan Formula Kentang

Bahan:
• Kentang/beras : 250 gram (2 buah besar)
• Gula pasir : 10 gram ( 1 sendok makan rata)
• Susu : 20 gram ( 2 sendok makan penuh)
• Wortel : 50 gram (2� jari telunjuk)
• Minyak goreng : 10 gram (1 sendok makan)
• Garam beryodium dan air secukupnya

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 51


Cara membuat:
1. Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya
2. Kentang dan wortel dipotong-potong, lalu direbus dengan 400
cc (2 gelas) air hingga matang
3. Haluskan dengan saringan kawat, masukkan susu, garam, gula
dan minyak
4. Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk di atas api kecil
hingga masak (5 menit).

e. Bubur Campur

Bahan:
• Fillet ikan : 30 gram
• Tepung beras : 20 gram
• Bayam : 10 gram
• Wortel : 10 gram
• Minyak sayur : 30 gram
• Gula pasir : 5 gram

Bumbu:
• Kunyit : 1 ruas kelingking diparut
• Jahe : 1 ruas kelingking diparut
• Bawang merah : 1 buah
• Bawang putih : 1 siung
• Air : 100 cc

Cara membuat:
1. Fillet ikan dicincang
2. Bumbu diulek, kemudian ditumis dengan minyak
3. Masukkan fillet ikan cincang ke dalam tumisan bumbu sampai
setengah matang
4. Masukkan cincangan wortel dan bayam
5. Tepung beras dilarutkan dalam 100 cc air
6. Tepung beras yang telah dilarutkan masukkan ke dalam tumisan
ikan, dimasak dengan api kecil sampai matang.

52 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


Nilai Gizi :
Energi : 389,93
Protein : 7,27 gram
Lemak : 30,93 gram
KH : 22,28 gram

f. Bubur Saring Kacang Hijau Kuning Telur

Bahan:
• Tepung beras : 35 gram
• Kacang hijau : 40 gram
• Kuning telur : 30 gram
• Gula : 15 gram
• Minyak : 5 gram
• Garam : secukupnya
• Air : secukupnya

Cara membuat :
1. Kacang hijau direbus dengan 800 cc air hingga lunak lalu
dihancurkan (saring).
2. Campur semua bahan tambahkan air 50 cc aduk sampai rata
dan masak diatas api sedang hingga matang.

Nilai Gizi :
Energi : 463
Protein : 16,5 gram
Lemak : 17,4 gram

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 53


LAMPIRAN 9

BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN ANAK LAKI-LAKI


DAN PEREMPUAN USIA 0 S/D 24 BULAN STANDAR WHO 2005

BERAT BADAN BERAT BADAN


PB
ANAK LAKI-LAKI (KG) ANAK PEREMPUAN (KG)
(CM)
-3 SD -2 SD -1 SD Median Median -1 SD -2 SD -3 SD
1.9 2.0 2.2 2.4 45.0 2.5 2.3 2.1 1.9
1.9 2.1 2.3 2.5 45.5 2.5 2.3 2.1 2.0
2.0 2.2 2.4 2.6 46.0 2.6 2.4 2.2 2.0
2.1 2.3 2.5 2.7 46.5 2.7 2.5 2.3 2.1
2.1 2.3 2.5 2.8 47.0 2.8 2.6 2.4 2.2
2.2 2.4 2.6 2.9 47.5 2.9 2.6 2.4 2.2
2.3 2.5 2.7 2.9 48.0 3.0 2.7 2.5 2.3
2.3 2.6 2.8 3.0 48.5 3.1 2.8 2.6 2.4
2.4 2.6 2.9 3.1 49.0 3.2 2.9 2.6 2.4
2.5 2.7 3.0 3.2 49.5 3.3 3.0 2.7 2.5
2.6 2.8 3.0 3.3 50.0 3.4 3.1 2.8 2.6
2.7 2.9 3.1 3.4 50.5 3.5 3.2 2.9 2.7
2.7 3.0 3.2 3.5 51.0 3.6 3.3 3.0 2.8
2.8 3.1 3.3 3.6 51.5 3.7 3.4 3.1 2.8
2.9 3.2 3.5 3.8 52.0 3.8 3.5 3.2 2.9
3.0 3.3 3.6 3.9 52.5 3.9 3.6 3.3 3.0
3.1 3.4 3.7 4.0 53.0 4.0 3.7 3.4 3.1
3.2 3.5 3.8 4.1 53.5 4.2 3.8 3.5 3.2
3.3 3.6 3.9 4.3 54.0 4.3 3.9 3.6 3.3
3.4 3.7 4.0 4.4 54.5 4.4 4.0 3.7 3.4
3.6 3.8 4.2 4.5 55.0 4.5 4.2 3.8 3.5
3.7 4.0 4.3 4.7 55.5 4.7 4.3 3.9 3.6
3.8 4.1 4.4 4.8 56.0 4.8 4.4 4.0 3.7
3.9 4.2 4.6 5.0 56.5 5.0 4.5 4.1 3.8

54 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


4.1 4.5 4.9 5.3 57.5 5.2 4.8 4.4 4.0
4.3 4.6 5.0 5.4 58.0 5.4 4.9 4.5 4.1
4.4 4.7 5.1 5.6 58.5 5.5 5.0 4.6 4.2
4.5 4.8 5.3 5.7 59.0 5.6 5.1 4.7 4.3
4.6 5.0 5.4 5.9 59.5 5.7 5.3 4.8 4.4
4.7 5.1 5.5 6.0 60.0 5.9 5.4 4.9 4.5
4.8 5.2 5.6 6.1 60.5 6.0 5.5 5.0 4.6
4.9 5.3 5.8 6.3 61.0 6.1 5.6 5.1 4.7
5.0 5.4 5.9 6.4 61.5 6.3 5.7 5.2 4.8
5.1 5.6 6.0 6.5 62.0 6.4 5.8 5.3 4.9
5.2 5.7 6.1 6.7 62.5 6.5 5.9 5.4 5.0
5.3 5.8 6.2 6.8 63.0 6.6 6.0 5.5 5.1
5.4 5.9 6.4 6.9 63.5 6.7 6.2 5.6 5.2
5.5 6.0 6.5 7.0 64.0 6.9 6.3 5.7 5.3
5.6 6.1 6.6 7.1 64.5 7.0 6.4 5.8 5.4
5.7 6.2 6.7 7.3 65.0 7.1 6.5 5.9 5.5
5.8 6.3 6.8 7.4 65.5 7.2 6.6 6.0 5.5
5.9 6.4 6.9 7.5 66.0 7.3 6.7 6.1 5.6
6.0 6.5 7.0 7.6 66.5 7.4 6.8 6.2 5.7
6.1 6.6 7.1 7.7 67.0 7.5 6.9 6.3 5.8
6.2 6.7 7.2 7.9 67.5 7.6 7.0 6.4 5.9
6.3 6.8 7.3 8.0 68.0 7.7 7.1 6.5 6.0
6.4 6.9 7.5 8.1 68.5 7.9 7.2 6.6 6.1
6.5 7.0 7.6 8.2 69.0 8.0 7.3 6.7 6.1
6.6 7.1 7.7 8.3 69.5 8.1 7.4 6.8 6.2
6.6 7.2 7.8 8.4 70.0 8.2 7.5 6.9 6.3
6.7 7.3 7.9 8.5 70.5 8.3 7.6 6.9 6.4
6.8 7.4 8.0 8.6 71.0 8.4 7.7 7.0 6.5
6.9 7.5 8.1 8.8 71.5 8.5 7.7 7.1 6.5
7.0 7.6 8.2 8.9 72.0 8.6 7.8 7.2 6.6
7.1 7.6 8.3 9.0 72.5 8.7 7.9 7.3 6.7
7.2 7.7 8.4 9.1 73.0 8.8 8.0 7.4 6.8

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 55


7.2 7.8 8.5 9.2 73.5 8.9 8.1 7.4 6.9
7.3 7.9 8.6 9.3 74.0 9.0 8.2 7.5 6.9
7.4 8.0 8.7 9.4 74.5 9.1 8.3 7.6 7.0
7.5 8.1 8.8 9.5 75.0 9.1 8.4 7.7 7.1
7.6 8.2 8.8 9.6 75.5 9.2 8.5 7.8 7.1
7.6 8.3 8.9 9.7 76.0 9.3 8.5 7.8 7.2
7.7 8.3 9.0 9.8 76.5 9.4 8.6 7.9 7.3
7.8 8.4 9.1 9.9 77.0 9.5 8.7 8.0 7.4
7.9 8.5 9.2 10.0 77.5 9.6 8.8 8.1 7.4
7.9 8.6 9.3 10.1 78.0 9.7 8.9 8.2 7.5
8.0 8.7 9.4 10.2 78.5 9.8 9.0 8.2 7.6
8.1 8.7 9.5 10.3 79.0 9.9 9.1 8.3 7.7
8.2 8.8 9.5 10.4 79.5 10.0 9.1 8.4 7.7
8.2 8.9 9.6 10.4 80.0 10.1 9.2 8.5 7.8
8.3 9.0 9.7 10.5 80.5 10.2 9.3 8.6 7.9
8.4 9.1 9.8 10.6 81.0 10.3 9.4 8.7 8.0
8.5 9.1 9.9 10.7 81.5 10.4 9.5 8.8 8.1
8.5 9.2 10.0 10.8 82.0 10.5 9.6 8.8 8.1
8.6 9.3 10.1 10.9 82.5 10.6 9.7 8.9 8.2
8.7 9.4 10.2 11.0 83.0 10.7 9.8 9.0 8.3
8.8 9.5 10.3 11.2 83.5 10.9 9.9 9.1 8.4
8.9 9.6 10.4 11.3 84.0 11.0 10.1 9.2 8.5
9.0 9.7 10.5 11.4 84.5 11.1 10.2 9.3 8.6
9.1 9.8 10.6 11.5 85.0 11.2 10.3 9.4 8.7
9.2 9.9 10.7 11.6 85.5 11.3 10.4 9.5 8.8
9.3 10.0 10.8 11.7 86.0 11.5 10.5 9.7 8.9
9.4 10.1 11.0 11.9 86.5 11.6 10.6 9.8 9.0
9.5 10.2 11.1 12.0 87.0 11.7 10.7 9.9 9.1
9.6 10.4 11.2 12.1 87.5 11.8 10.9 10.0 9.2
9.7 10.5 11.3 12.2 88.0 12.0 11.0 10.1 9.3
9.8 10.6 11.4 12.4 88.5 12.1 11.1 10.2 9.4
9.9 10.7 11.5 12.5 89.0 12.2 11.2 10.3 9.5

56 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


10.0 10.8 11.6 12.6 89.5 12.3 11.3 10.4 9.6
10.1 10.9 11.8 12.7 90.0 12.5 11.4 10.5 9.7
10.2 11.0 11.9 12.8 90.5 12.6 11.5 10.6 9.8
10.3 11.1 12.0 13.0 91.0 12.7 11.7 10.7 9.9
10.4 11.2 12.1 13.1 91.5 12.8 11.8 10.8 10.0
10.5 11.3 12.2 13.2 92.0 13.0 11.9 10.9 10.1
10.6 11.4 12.3 13.3 92.5 13.1 12.0 11.0 10.1
10.7 11.5 12.4 13.4 93.0 13.2 12.1 11.1 10.2
10.7 11.6 12.5 13.5 93.5 13.3 12.2 11.2 10.3
10.8 11.7 12.6 13.7 94.0 13.5 12.3 11.3 10.4
10.9 11.8 12.7 13.8 94.5 13.6 12.4 11.4 10.5
11.0 11.9 12.8 13.9 95.0 13.7 12.6 11.5 10.6
11.1 12.0 12.9 14.0 95.5 13.8 12.7 11.6 10.7
11.2 12.1 13.1 14.1 96.0 14.0 12.8 11.7 10.8
11.3 12.2 13.2 14.3 96.5 14.1 12.9 11.8 10.9
11.4 12.3 13.3 14.4 97.0 14.2 13.0 12.0 11.0
11.5 12.4 13.4 14.5 97.5 14.4 13.1 12.1 11.1
11.6 12.5 13.5 14.6 98.0 14.5 13.3 12.2 11.2
11.7 12.6 13.6 14.8 98.5 14.6 13.4 12.3 11.3
11.8 12.7 13.7 14.9 99.0 14.8 13.5 12.4 11.4
11.9 12.8 13.9 15.0 99.5 14.9 13.6 12.5 11.5
12.0 12.9 14.0 15.2 100.0 15.0 13.7 12.6 11.6

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 57


LAMPIRAN 10

BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN


ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
USIA 24 S/D 60 BULAN STANDAR WHO 2005

BERAT BADAN BERAT BADAN


PB
ANAK LAKI-LAKI (KG) ANAK PEREMPUAN (KG)
(CM)
-3 SD -2 SD -1 SD Median Median -1 SD -2 SD -3 SD
5.9 6.3 6.9 7.4 65.0 7.2 6.6 6.1 5.6
6.0 6.4 7.0 7.6 65.5 7.4 6.7 6.2 5.7
6.1 6.5 7.1 7.7 66.0 7.5 6.8 6.3 5.8
6.1 6.6 7.2 7.8 66.5 7.6 6.9 6.4 5.8
6.2 6.7 7.3 7.9 67.0 7.7 7.0 6.4 5.9
6.3 6.8 7.4 8.0 67.5 7.8 7.1 6.5 6.0
6.4 6.9 7.5 8.1 68.0 7.9 7.2 6.6 6.1
6.5 7.0 7.6 8.2 68.5 8.0 7.3 6.7 6.2
6.6 7.1 7.7 8.4 69.0 8.1 7.4 6.8 6.3
6.7 7.2 7.8 8.5 69.5 8.2 7.5 6.9 6.3
6.8 7.3 7.9 8.6 70.0 8.3 7.6 7.0 6.4
6.9 7.4 8.0 8.7 70.5 8.4 7.7 7.1 6.5
6.9 7.5 8.1 8.8 71.0 8.5 7.8 7.1 6.6
7.0 7.6 8.2 8.9 71.5 8.6 7.9 7.2 6.7
7.1 7.7 8.3 9.0 72.0 8.7 8.0 7.3 6.7
7.2 7.8 8.4 9.1 72.5 8.8 8.1 7.4 6.8
7.3 7.9 8.5 9.2 73.0 8.9 8.1 7.5 6.9
7.4 7.9 8.6 9.3 73.5 9.0 8.2 7.6 7.0
7.4 8.0 8.7 9.4 74.0 9.1 8.3 7.6 7.0
7.5 8.1 8.8 9.5 74.5 9.2 8.4 7.7 7.1
7.6 8.2 8.9 9.6 75.0 9.3 8.5 7.8 7.2
7.7 8.3 9.0 9.7 75.5 9.4 8.6 7.9 7.2
7.7 8.4 9.1 9.8 76.0 9.5 8.7 8.0 7.3
7.8 8.5 9.2 9.9 76.5 9.6 8.7 8.0 7.4

58 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


7.9 8.5 9.2 10.0 77.0 9.6 8.8 8.1 7.5
8.0 8.6 9.3 10.1 77.5 9.7 8.9 8.2 7.5
8.0 8.7 9.4 10.2 78.0 9.8 9.0 8.3 7.6
8.1 8.8 9.5 10.3 78.5 9.9 9.1 8.4 7.7
8.2 8.8 9.6 10.4 79.0 10.0 9.2 8.4 7.8
8.3 8.9 9.7 10.5 79.5 10.1 9.3 8.5 7.8
8.3 9.0 9.7 10.6 80.0 10.2 9.4 8.6 7.9
8.4 9.1 9.8 10.7 80.5 10.3 9.5 8.7 8.0
8.5 9.2 9.9 10.8 81.0 10.4 9.6 8.8 8.1
8.6 9.3 10.0 10.9 81.5 10.6 9.7 8.9 8.2
8.7 9.3 10.1 11.0 82.0 10.7 9.8 9.0 8.3
8.7 9.4 10.2 11.1 82.5 10.8 9.9 9.1 8.4
8.8 9.5 10.3 11.2 83.0 10.9 10.0 9.2 8.5
8.9 9.6 10.4 11.3 83.5 11.0 10.1 9.3 8.5
9.0 9.7 10.5 11.4 84.0 11.1 10.2 9.4 8.6
9.1 9.9 10.7 11.5 84.5 11.3 10.3 9.5 8.7
9.2 10.0 10.8 11.7 85.0 11.4 10.4 9.6 8.8
9.3 10.1 10.9 11.8 85.5 11.5 10.6 9.7 8.9
9.4 10.2 11.0 11.9 86.0 11.6 10.7 9.8 9.0
9.5 10.3 11.1 12.0 86.5 11.8 10.8 9.9 9.1
9.6 10.4 11.2 12.2 87.0 11.9 10.9 10.0 9.2
9.7 10.5 11.3 12.3 87.5 12.0 11.0 10.1 9.3
9.8 10.6 11.5 12.4 88.0 12.1 11.1 10.2 9.4
9.9 10.7 11.6 12.5 88.5 12.3 11.2 10.3 9.5
10.0 10.8 11.7 12.6 89.0 12.4 11.4 10.4 9.6
10.1 10.9 11.8 12.8 89.5 12.5 11.5 10.5 9.7
10.2 11.0 11.9 12.9 90.0 12.6 11.6 10.6 9.8
10.3 11.1 12.0 13.0 90.5 12.8 11.7 10.7 9.9
10.4 11.2 12.1 13.1 91.0 12.9 11.8 10.9 10.0
10.5 11.3 12.2 13.2 91.5 13.0 11.9 11.0 10.1
10.6 11.4 12.3 13.4 92.0 13.1 12.0 11.1 10.2
10.7 11.5 12.4 13.5 92.5 13.3 12.1 11.2 10.3

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 59


10.8 11.6 12.6 13.6 93.0 13.4 12.3 11.3 10.4
10.9 11.7 12.7 13.7 93.5 13.5 12.4 11.4 10.5
11.0 11.8 12.8 13.8 94.0 13.6 12.5 11.5 10.6
11.1 11.9 12.9 13.9 94.5 13.8 12.6 11.6 10.7
11.1 12.0 13.0 14.1 95.0 13.9 12.7 11.7 10.8
11.2 12.1 13.1 14.2 95.5 14.0 12.8 11.8 10.8
11.3 12.2 13.2 14.3 96.0 14.1 12.9 11.9 10.9
11.4 12.3 13.3 14.4 96.5 14.3 13.1 12.0 11.0
11.5 12.4 13.4 14.6 97.0 14.4 13.2 12.1 11.1
11.6 12.5 13.6 14.7 97.5 14.5 13.3 12.2 11.2
11.7 12.6 13.7 14.8 98.0 14.7 13.4 12.3 11.3
11.8 12.8 13.8 14.9 98.5 14.8 13.5 12.4 11.4
11.9 12.9 13.9 15.1 99.0 14.9 13.7 12.5 11.5
12.0 13.0 14.0 15.2 99.5 15.1 13.8 12.7 11.6
12.1 13.1 14.2 15.4 100.0 15.2 13.9 12.8 11.7
12.2 13.2 14.3 15.5 100.5 15.4 14.1 12.9 11.9
12.3 13.3 14.4 15.6 101.0 15.5 14.2 13.0 12.0
12.4 13.4 14.5 15.8 101.5 15.7 14.3 13.1 12.1
12.5 13.6 14.7 15.9 102.0 15.8 14.5 13.3 12.2
12.6 13.7 14.8 16.1 102.5 16.0 14.6 13.4 12.3
12.8 13.8 14.9 16.2 103.0 16.1 14.7 13.5 12.4
12.9 13.9 15.1 16.4 103.5 16.3 14.9 13.6 12.5
13.0 14.0 15.2 16.5 104.0 16.4 15.0 13.8 12.6
13.1 14.2 15.4 16.7 104.5 16.6 15.2 13.9 12.8
13.2 14.3 15.5 16.8 105.0 16.8 15.3 14.0 12.9
13.3 14.4 15.6 17.0 105.5 16.9 15.5 14.2 13.0
13.4 14.5 15.8 17.2 106.0 17.1 15.6 14.3 13.1
13.5 14.7 15.9 17.3 106.5 17.3 15.8 14.5 13.3
13.7 14.8 16.1 17.5 107.0 17.5 15.9 14.6 13.4
13.8 14.9 16.2 17.7 107.5 17.7 16.1 14.7 13.5
13.9 15.1 16.4 17.8 108.0 17.8 16.3 14.9 13.7
14.0 15.2 16.5 18.0 108.5 18.0 16.4 15.0 13.8

60 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


14.1 15.3 16.7 18.2 109.0 18.2 16.6 15.2 13.9
14.3 15.5 16.8 18.3 109.5 18.4 16.8 15.4 14.1
14.4 15.6 17.0 18.5 110.0 18.6 17.0 15.5 14.2
14.5 15.8 17.1 18.7 110.5 18.8 17.1 15.7 14.4
14.6 15.9 17.3 18.9 111.0 19.0 17.3 15.8 14.5
14.8 16.0 17.5 19.1 111.5 19.2 17.5 16.0 14.7
14.9 16.2 17.6 19.2 112.0 19.4 17.7 16.2 14.8
15.0 16.3 17.8 19.4 112.5 19.6 17.9 16.3 15.0
15.2 16.5 18.0 19.6 113.0 19.8 18.0 16.5 15.1
15.3 16.6 18.1 19.8 113.5 20.0 18.2 16.7 15.3
15.4 16.8 18.3 20.0 114.0 20.2 18.4 16.8 15.4
15.6 16.9 18.5 20.2 114.5 20.5 18.6 17.0 15.6
15.7 17.1 18.6 20.4 115.0 20.7 18.8 17.2 15.7
15.8 17.2 18.8 20.6 115.5 20.9 19.0 17.3 15.9
16.0 17.4 19.0 20.8 116.0 21.1 19.2 17.5 16.0
16.1 17.5 19.2 21.0 116.5 21.3 19.4 17.7 16.2
16.2 17.7 19.3 21.2 117.0 21.5 19.6 17.8 16.3
16.4 17.9 19.5 21.4 117.5 21.7 19.8 18.0 16.5
16.5 18.0 19.7 21.6 118.0 22.0 19.9 18.2 16.6
16.7 18.2 19.9 21.8 118.5 22.2 20.1 18.4 16.8
16.8 18.3 20.0 22.0 119.0 22.4 20.3 18.5 16.9
16.9 18.5 20.2 22.2 119.5 22.6 20.5 18.7 17.1
17.1 18.6 20.4 22.4 120.0 22.8 20.7 18.9 17.3

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 61


LAMPIRAN 11

CONTOH MONITORING BERAT BADAN ANAK GIZI BURUK


SELAMA DALAM PERAWATAN

62 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


LAMPIRAN 12

CONTOH PENGISIAN FORM CATATAN ASUPAN MAKANAN


SELAMA 24 JAM

NAMA : JOKO Nomor Registrasi PPG: 561

Jenis Makanan : F-75 Jumlah Pemberian:


Tanggal: 14/4/10
Frekuensi Pemberian : 12 kali 75 ml/pemberian

Jumlah pemberian
Jumlah pemberian Perkiraan
Jumlah yang lewat mulut (ml) Berak Cair
lewat NS, Jumlah yang
Jam diberikan (ml) (a — jumlah sisa di (jika ada, ya)
jika diperlukan (ml) dimuntahkan
(a) tempat (e)
(c) (ml) (d)
pemberian) (b)

08:00 75 0 75 Ya (sedang)

10:00 75 45 30
12:00 75 45 30

14:00 75 55 20

16:00 75 55 20

18.00 75 75 Ya (sedikit)

20.00 75 75 Sedang ( 50 ml)

22.00 75 75 Ya (cair)

24.00 75 75

02.00 75 75

04.00 75 75

06.00 75 75

Total b. 715 ml c. 175 ml d. 40 ml Total ya : 3

Total Volume selama 24 jam = jumlah pemberian lewat mulut (b) + jumlah pemberian lewat NS (c) —
total jumlah yang dimuntahkan (d) = 840 ml

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 63


LAMPIRAN 13

PERALATAN DAN OBAT-OBATAN RAWAT INAP

a. Peralatan
1) Termometer aksila
2) Tensimeter air raksa dan manset anak
3) Stetoskop anak
4) Oksigen (tabung, manometer, cup) siap pakai
5) Pipa lambung (NGT)
6) Infuse set, abbocate, wing needle
7) Alat pemeriksaan gula darah yang berfungsi baik
8) Bahan habis pakai (kapas, alcohol, sarung tangan, disposable
syringe 1 ml & 3 ml
9) Peralatan untuk pembuatan formula yang higienis (stenlis,
keramik)

b. Obat-obatan
1) Cairan infuse: glukosa/dekstrosa 10%, Ringer Laktat, Ringer
Dekstrosa 5%
2) Mineral mix
3) Parasetamol sirup/tablet
4) Adrenalin
5) Amoxicilin
6) Ampicilin
7) Gentamisin injeksi
8) Kloramfenikol injeksi
9) Bensil penicillin injeksi
10) Metronidasol suspensi/tablet
11) Asam nalidiksat
12) Combipack anak/FDC
13) Asam nalidiksat
14) Albendazol

64 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK


15) Tetrasiklin tetes mata (1%)
16) Kloramfenikol tetes mata (0,25-1%)
17) Atropin tetes mata (1%)
18) Vitamin A 100.000 IU
19) Vitamin A 200.000 IU
20) Larutan kalium permanganate 1/10.000 atau larutan disinfektan
yang lain
21) Salep/krim yang mengandung Zn
22) Furosemid injeksi
23) Preparat yang mengandung Fe (sirup/tablet)
24) Asam folat
25) Fenobarbital atau diazepam injeksi, supositoria
26) Vaksin DPT, BCG, Polio, Campak, Hepatitis B

Obat-obatan khusus untuk daerah endemik malaria:


a) Kinin injeksi
b) Fansidar tablet
c) ACT (Arteminsinin Combination Therapic)
d) Doksisiklin
e) Klindamisin

Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK 65


Lampiran 14

FORMULIR LAPORAN BULANAN KASUS GIZI BURUK


DI PUSKESMAS.....................BULAN........................
TAHUN..........................

Jumlah
Kasus Baru Dirawat Dirawat yang Jumlah
No ditemukan Drop Out/ Tidak sembuh
inap jalan membaik meninggal
bulan ini (sembuh)
Dirawat inap Dirawat jalan
1 2 3 4 5 6 7 8

66 Pedoman PelAYANAN ANAK GIZI BURUK

Anda mungkin juga menyukai