Anda di halaman 1dari 3

Hasil Diskusi Kelompok 1:

Pertanyaan dari Margaretta Devi Anggraini_200321614857


1. Jika suatu negara dengan negara lainnya merupakan negara yang satu rumpun,
beberapa budaya mereka mungkin akan sama. Apa pendapatmu jika masing-masing
negara mengakui suatu budaya tertentu yang dimiliki keduanya sebagai identitas
nasional mereka?
Jawaban:
Abdullah Hanif Ridho_200511633258
Menurut saya akan hal ini adapun budaya sebagai identitas nasional yang menuntut
kita untuk paham akan budaya kita sendiri. pentingnya kita untuk intropeksi diri
terlebih dahulu sejauh mana kita mengenal, cinta bahkan setidaknya mengapresiasi
budaya kita yang beragam, dewasa ini masuknya budaya luar yang membuat generasi
bangsa kita lebih mencintai budaya tersebut sehingga mereka jarang bahkan tidak
melestarikan budaya kita sendiri, apabila hal ini sudah terjadi maka mudahnya budaya
kita untuk pudar dan menghilang bahkan lebih mudah untuk diakui oleh negara lain
walaupun serumpun.
Elfina Dewi Masita_200341617213
Identitas nasional adalah jati diri yang mengacu pada negara yaitu ciri-ciri khas yang
ada pada negara tersebut. Setiap kebudayaan tentu saja mempunyai ciri khasnya
masing-masing meskipun budaya tersebut dikatakan sama. Suatu negara juga pastinya
akan mengklaim budaya tersebut menjadi identitas nasional mereka dan itu
merupakan hak dari masing-masing negara. Nah, agar didalam pengklaiman kita tidak
kalah dengan negara lain, maka tugas kita sebagai warga negara yang baik tentu saja
harus menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang ada agar ciri khas tersebut tidak
dapat dihancurkan oleh bangsa lain dan kita harus menjadikan negara kita ini sebagai
negara yang kuat. Dengan itu, mereka dapat terus berkembang dan eksis di mata
umum sehingga orang-orang pun tahu bahwa budaya tersebut adalah milik kita dan
tidak boleh diambil oleh negara lain.
Contoh dari permasalahan ini adalah pencak silat. UNESCO secara resmi menetapkan
pencak silat dari Indonesia sebagai warisan budaya tak benda. Penetapan tersebut
dilakukan saat sidang ke-14 Intergovernmental Commitee for the Safeguarding of the
Intangible Cultural Heritage di Bogota, Kolombia, Kamis (12/12/2019). Sidang
tersebut sepakat menetapkan bahwa pencak silat masuk ke dalam UNESCO
Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Proses penetapan
pencak silat sebagai warisan tak benda sejatinya cukup panjang, 2 tahun sejak
diusulkan pada 2017 silam. Sebelum ditetapkan, usulan tersebut menjalani proses
seperti pemeriksaan oleh komite, tim ahli sampai kemudian ditetapkan sebagai
warisan tak benda UNESCO. Selain Pencak Silat dari Indonesia, sidang UNESCO
juga menetapkan sekitar 15 usulan warisan tak benda dari negara lain termasuk Silat
dari Malaysia. Hal ini mendapat sorotan dari masyarakat di media sosial karena
persoalan "saling klaim" satu sama lain. Namun, usulan dari Indonesia dan Malaysia
memiliki fokusnya masing-masing. Malaysia dengan usulan silat sebagai olahraga dan
bela diri, sementara Indonesia dengan usulan pencak silat sebagai ekspresi budaya dan
kaitannya dengan musik dan nilai tatanan masyarakat yang lebih luas. Jadi, aksi saling
klaim tidak selamanya negatif, namun juga tidak boleh dianggap remeh. Maka dari
itu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kita sebagai warga negara harus
turut serta menjaga dan melestarikannya agar nantinya ciri khas tersebut tidak dapat
dihancurkan oleh bangsa lain dan kita harus menjadikan negara kita ini sebagai negara
yang kuat. Dengan itu, mereka dapat terus berkembang dan eksis di mata umum
bahwa kita adalah pemiliknya.
Pertanyaan dari Amalia Nikmaturofiah_200341617272
2. Disebutkan bahwa identitas nasional bersifat sekunder yang terlahir lebih lama
dibandingkan kesukubangsaan. Lalu mengapa bisa disebut demikian?
Jawaban:
Elfina Dewi Masita_200341617213
Identitas nasional bersifat sekunder yang terlahir lebih lama dibandingkan
kesukubangsaan dikarenakan identitas nasional lahir belakangan dibandingkan
dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara
askriptif, jauh sebelum mereka memiliki identitas nasional itu, warga bangsa telah
memiliki identitas primer yaitu identitas kesukubangsaan. Proses pembentukan
identitas nasional umumnya membutuhkan waktu perjuangan panjang di antara warga
bangsa-negara yang bersangkutan. Hal ini disebabkan identitas nasional adalah hasil
kesepakatan masyarakat bangsa itu. Dapat terjadi sekelompok warga bangsa tidak
setuju degan identitas nasional yang hendak diajukan oleh kelompok bangsa lainnya.
Setiap kelompok bangsa di dalam negara, umumnya mengingingkan identitasnya
dijadikan atau diangkat sebagai identitas nasional yang tentu saja belum tentu
diterima oleh kelompok bangsa lain. Inilah yang menyebabkan sebuah negara-bangsa
yang baru merdeka mengalami pertikaian intern yang berlarut-larut demi untuk saling
mengangkat identitas kesukubangsaan menjadi identitas nasional. Setelah bangsa
Indonesia bernegara, mulai dibentuk dan disepakati apa- apa yang dapat menjadi
identitas nasional Indonesia.
Pertanyaan dari Firda Dessya Dwitanti_210312625330
3. Bagaimana pendapat kelompok mengenai identitas nasional Indonesia saat ini? Lalu
bagaimana upaya real pemuda untuk menyortir agar identitas nasional bangsa tidak
luntur?
Jawaban:
Syifa Salsabila_2003416172
Pada saat sekarang ini, Indonesia sedang mengalami krisis identitas, untuk mengatasi
hal tersebut kita perlu menyadari bahwa Tuhan menciptakan setiap bangsa dengan
keunikan dan jati diri masing – masing. Kita harus menyadari bahwa bangsa
Indonesia keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Dalam dunia
Pendidikan sendiri diperlukan adanya pendidikan kewarganegaraan (PKN) yang harus
diajarkan sejak dini agar para penerus bangsa semakin mengerti tentang identitas
bangsa nya sendiri sehingga tidak terpengaruh dengan budaya-budaya asing yang
masuk ke Indonesia. Para siswa tidak hanya belajar teori dari pendidikan
kewarganegaraan (PKN) tetapi juga harus menerapkan nya dalam kehidupan sehari-
hari. Siswa juga harus berpegang teguh pada Pancasila sebagai identitas bangsa dan
menjadi pedoman hidup bangsa.
Krisis identitas merupakan masalah yang serius kita khawatir dengan adanya krisis
identitas ini kita menjadi kurang sadar dan menurunnya rasa cinta tanah air. Untuk
mengatasi krisis identitas kita perlu mengembangkan rasa nasionalisme, salah satunya
dengan cara memakai barang-barang buatan bangsa sendiri, diperlukan adanya
pendidikan karakter yaitu pendidikan kewarganegaraan (PKN) agar para siswa
semakin mengerti tentang identitas bangsanya, diperlukan adanya pelestarian budaya,
pemerintah harus mendanai kebutuhan-kebutuhan pelestarian tersebut agar aset
budaya kita terjaga kelestariaannya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
identitas nasional mengalami kemerosotan dari nilai-nilainya akibat pengaruh dari
budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Untuk menyikapi hal tersebut diperlukan adanya strategi untuk mempertahankan
identitas nasional. Strategi untuk mempertahankan identitas nasional dapat dilakukan
dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, pelestarian budaya, dan usaha
bela negara. Idenitas nasional dianggap penting karena identitas nasional merupakan
jati diri bangsa yang merdeka, sebagai pembeda antara suatu bangsa dengan bangsa
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai