Dosen Pengampu
Oleh:
Silviana Damayanti/1301420011
2. Karakteristik
Karakteristik Pedagogical Content Knowledge menurut Karahasan dalam Susilowati
(2018) ada tiga (3) komponen pada masing-masing level yaitu:
a. Komponen Pengetahuan Mengajar
Karakteristik komponen pengetahuan tentang mengajar diantaranya adalah:
• Level 0 sebagai penyedia dan demonstrator pengetahuan untuk peserta didik,
mengenalkan prosedur setelah konsep, mendominasi informasi, memiliki masalah
urutan topik dan soal selama pembelajaran, dan kesulitan mengontrol kelas.
• Level 1 membangun makna dan pemahaman, memandang peranannya sebagai
pembimbing, penilai dan pengingat, mendominasi informasi, mempunyai masalah
pada urutan soal selama pembelajaran, dan sesekali mengontrol kelas.
• Level 2 memfasilitasi dan memandu, menilai dan memperluas pemahaman,
menilai interaksi, menghargai dan mendorong, mengurutkan topik dan soal dengan
cara yang tepat, serta mengontrol kelas.
b. Komponen Pengetahuan Tentang Peserta Didik
Komponen pengetahuan tentang peserta didik, karakteristiknya adalah:
• Level 0 mengalami kesulitan mendiagnosis kesalahan, memandang responding
terhadap miskonsepsi, dan mengalami kesulitan dalam menyadari kebutuhan
peserta didik terkait dengan pemahamannya.
• Level 1 mendiagnosis beberapa kesalahan, menyelesaikan contoh-contoh yang
mirip, masalah praktis, dan menghargai pentingnya diskusi dari waktu ke waktu,
serta menyadari kebutuhan peserta didik dalam pemahaman.
• Level 2 dengan mudah mendiagnosis kesalahan dan menunjukkan kesulitan peserta
didik, memandu serta memfasilitasi, menyadari kebutuhan peserta didik dalam
pemahaman.
c. Komponen Pengetahuan Tentang Konten
Komponen pengetahuan tentang konten, karakteristiknya dapat dijabarkan sebagai
berikut:
• Level 0 tidak mampu menyatakan definisi dengan benar, menggunakan notasi
dengan tepat, menggunakan pertanyaan deklaratif atau prosedural, tidak mampu
menginterpretasikan representasi yang berbeda dengan mudah, serta kesulitan
ketika melihat koneksi antara topik atau sub unit yang berbeda.
• Level 1 menyatakan definisi dengan tepat, menggunakan notasi dengan tepat,
menggunakan pertanyaan deklaratif atau prosedural, menginterpretasikan dan
menggunakan representasi grafik dan selain grafik, serta melihat koneksi antara
topik atau sub unit berbeda.
• Level 2 menyatakan definisi dengan tepat, menggunakan notasi dengan tepat,
menggunakan semua tipe pertanyaan (deklaratif, prosedural, dan kondisional)
dengan posisi yang tepat, menginterpretasikan dan menggunakan representasi
grafik dan selain grafik, serta melihat koneksi antara topik atau sub unit berbeda
dan melangkah diantara koneksi tersebut dengan cermat.
Agar pendidik dapat masuk atau menguasai level 2 tiap golongan yakni bisa dengan terus
belajar meningkatkan kompetensi dan menambah ilmu. Apabila pendidik terus melakukan
evaluasi atas kinerjanya lalu selalu melakukan perbaikan dari kekurangan-kekurangan cara
mengajarnya maka guru akan menjadi lebih baik dan makin menguasai ketiga komponen
tersebut. Atau dengan kata lain, guru sebagai pendidik dapat terus naik levelnya hingga
menguasai level 2. Hal yang paling mempengaruhi untuk termasuk dalam level 2 adalah jam
terbang dan evaluasi. Hal ini karena semakin banyak guru mengajar, maka ia pastinya akan
semakin memahami iklim kelas yang meliputi kemampuan mengajar, peserta didik, maupun
konter mengajar. Sedangkan evaluasi fungsinya adalah sebagai acuan perbaikan sehingga
seperti yang sudah disampaikan tadi, guru dapat memperbaiki kekurangannya dan menjadi
lebih baik lagi.
3. Komponen
Pedagogical Content Knowledge terdiri dari 7 komponen yaitu :
1) Pengetahuan tentang peserta didik
2) Penguasaan standar kurikulum
3) Penguasaan tentang proses pembelajaran
4) Pengetahuan tentang evaluasi
5) Pengetahuan tentang sumber mengajar
6) Pengetahuan tentang materi
7) Pengetahuan tentang tujuan pembelajaran
2. Komponen
1) Pengetahuan Konten (Conten Knowledge), yaitu pengetahuan konten atau pengetahuan
materi pelajaran yang dimiliki oleh guru, yang harus dipelajari secara mendalam dan
diajarkan pada peserta didik.
2) Pengetahuan Pedagogi (Pedagogical Knowledge), adalah pengetahuan yang dimiliki oleh
guru mengenai model, metode pengajaran, dan pendekatan pembelajaran.
3) Pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge), merupakan pengetahuan teknologi.
Pemahaman tersebut bertujuan untuk memanfaatkan teknologi informasi, dari kemajuan
tersebut maka konteks ini mengharuskan pengajar memahami teknologi agar bisa
diterapkan secara produktif dalam pembelajaran pendidikan.
4) Pengetahuan Konten Pedagogis (Pedagogical Content Knowledge), yaitu gagasan
mengenai gabungan konsep materi pelajaran ke dalam pembelajaran. PCK mengacu pada
konsep pengetahuan pedagogis guru dalam menerapkan pembelajaran terhadap konten
tertentu, sehingga pemebelajaran menjadi efektif.
5) Teknologis Konten (Technological Content Knowledge), adalah gabungan antara
pemahaman teknologi dengan konten sehingga menjadi sebuah metode pembelajaran
yang saling melengkapi.
6) Tecnological Pedagogical Knowledge (TPK), merupakan suatu pengetahuan tentang
bagaimana pembelajaran dan pengajaran bisa berubah ketika dalam pembelajaran
menggunakan teknologi tertentu.
7) Tecnological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), adalah pemahaman yang
dibutuhkan oleh guru dalam memanfaatkan teknologi secara tepat ke dalam kegiatan
belajar mengajar di berbagai konten materi, serta mengajarkan materi menggunakan
teknologi dan metode pedagogi yang sesuai.
3. Media Pembelajaran dalam TPACK
Adapun media belajar yang sering digunakan dalam TPACK adalah:
a. Multimedia Interaktif (MMI) ialah media pembelajaran elektoronik yang menyajikan
berbagai menu materi yang sudah tersusun secara sistematis dan terprogram yang
berupa teks, gambar, video, suara, animasi dan lain sebagainya.
b. Learning Managmen System (LMS) merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk
memberi penyampaian, melacak, mengolah pelatiahan pembelajaran, sehingga
pembelajaran berlangsung melalui internet dengan memungkinkan manajemen,
pengiriman, pelacakan pembelajaran, pengujian test, komunikasi, proses registrasi,
penjadwalan dan pendistribusian bahan ajar.