Anda di halaman 1dari 28

NETNOGRAFI : Riset Tinggal Klik!

Anita Kristina
Peneliti Senior PRI, Dosen FEB UTM
On Zoom, 12 Maret 2022
Sumber Referensi
Realitas Maya:
ketidaknyataan menjadi
BERUBAH kenyataan itu sendiri
Pengetahuan budaya
Ada pemetaan yang terpola
Realitas dijabarkan /dihasilkan dalam pola-pola

ETNOGRAFI
VS
NETNOGRAFI
Pengetahuan budaya terpola dari realitas maya
Internet etnografi : cara kerjanya mirip dengan
etnografi, namun yang dipotret adalah realitas
maya, melalui media sosial
Langkah Analisis Etnografi

Mencatat apa yang terlihat, menangkap istilah-istilah di sana, kemudian


Analisis Domain
diklasifikasi (tema/domain), 1 domain=1 klasifikasi

Analisis Taksonomi Klasifikasi-klasifikasi disusun menjadi pola /taksonomi

Analisis Komponensial Analisis kontras, untuk memahami budaya/klasifikasinya benar

Tema/Pola Budaya Temuan pola budaya (tampak dan tersirat/tersurat)


Netnografi
__________________________________________
Online communities and other internet or ICT cultures are an increasingly important part of
our contemporary social world. Researchers may benefit by adopting the approach of
netnography, a form of ethnographic research adapted to the unique contingencies of various
types of computer-mediated social interaction. Using a common understanding and a
common set of standards for such studies will confer stability , consistency, and legitimacy.

Bentuk riset etnografi yang memotret interaksi sosial dan budaya melalui media sosial.
(Kozinets, R.V. 2010. Netnography: Doing Ethnography Research Online. Sage Publications. Ltd. London.)
Netnografi sebagai representasi
Paradigma Interpretif
_________________________________________________
Netnografi bukan hanya berkenaan participation observation, tetapi juga menelusuri aktivitas sosial
media, communication, serta connection yang muncul secara online di antara mereka.

Netnografi ingin menelisik konteks yang lebih dalam pada makna, yaitu makna yang sebenarnya
dari balik konteks mengapa sesuatu terjadi di Dunia maya. Misalnya, seseorang melakukan posting
di sosial media, komunikasi yang terjadi, interaksi, aktivitas dan semua pergerakan yang ada di
dunia internet.

Bukan hanya misal berapa kali sebuah theme atau posting atau hastag berdampak pada isu yang
berkembang kemudian, tetapi lebih penting lagi adalah Siapa (Who) dan Mengapa (How) terlebih
pada “the whole story” Netnography can be define: meaning, process, norms, culture, mores,
and values in the new medium (social media) as the core of the research.

(Aji Dedi, M. 2021. Netnography: Understanding to Constructing Social Reality)


Realitas adalah hasil hubungan
To explain, predict, and
Positivisme sebab-akibat, terukur, dapat
control
digeneralisasi

Realitas adalah konstruksi To understand, interpret,


Interpretivisme subjektif and follow

Realitas adalah bentuk To change, emancipate,


Kritis penjajahan ideologi dominan and conquer

Realitas adalah kebenaran To present multiple truth,


Posmodernis yang relatif
deconstruct & lose oneself in
relativity

Realitas adalah perwujudan To feel, understand & recognize


Spiritualisme spiritual-material
meta physical/ spiritual
presence

Realitas adalah hasil konstruksi


to obey and surrender to God’s
Religius manusia yang belum tentu sesuai
will, through God’s way
dengan jalan Tuhan
Positivism : neo positivism, methodological positivism, logical positivism

Interpretivisme : symbolic interactionsm, phenomenology, ethnomethodology,


hermeneutics, psychoanalysis, ethnology, ethnography, netnography

Kritik : critial sociology, conflict school of thouth, marxism, feminism

Posmodernis : simulacra, dramaturgi, dll

Spiritualisme : berbasis pada mental spritual

Religius : berbasis pada kitab suci


Netnografi :

eksplorasi, intepretasi,
konstruksi atau apapun sesuai intensi peneliti, baik
secara kultural apa adanya
maupun lebih jauh dari itu…

Netnografi tidak cukup hanya menjadi menyajikan


realitas apa adanya (positivisme dan
interpretivisme)/Tidak memotret realitas
terkonstruksi oleh kuasa dan kepentingan
(kritisisme)/ melakukan perubahan
(postmodernisme)/ Temuan nilai (values) dalam
melakukan konstruksi realitas ( preposisi- konstruksi
Menciptakan teori)
realitas virtual
Data dalam netnografi sebagai realitas,yang berserakan seperti daun di atas tanah atau
dokumen di atas meja yang diperoleh melalui interaksi dalam komunitas tertentu. Interaksi
tersebut akan banyak ditemui simbol-simbol tertentu yang memuat perilaku, sikap atau
mungkin membentuk sebuah budaya.

(Kozinets, R.V. 2010. Netnography: Doing Ethnography Research Online. Sage Publications. Ltd. London)
MUDAH

BERMUNCULAN KOMUNITAS DARI FB, WAG


Interaksi antar individu atau kelompok (komunitas) membentuk pola
tertentu (konstruksi nilai, perilaku, budaya) : Cruising Communities (alasan
rekreasional dan relasional (misal: grup alumni), Bonding Communities
(memperkuat relasi (misal grup penggemar artis tertentu), Geeking
Communities (memberikan informasi-informasi penting-tidak
membutuhkan relasi kuat antar anggota, misal komunitas blogger)
Tahapan (Kozinets, 2010) :
1. Fokus riset? (rumusan
masalah)
2. Identifikasi komunitas
(situsnya?)
3. Koleksi data
(lurking/intervensi)
4. Analisis (intepretasi-menggali
nilai/budaya-kontruksikan)
5. Temuan disajikan (implikasi
teori/praktis)
Bagaimana caranya?

Identifikasi kelompok mana


yang akan dipelajari : sesuaikan
dengan isu

Intervensi dalam kelompok


dengan isu tertentu

Lihat respon, temukan spesifik


istilah, domain/code, gali nilai
(tafsirkan/maknai/kritisi/kontruk
sikan)

15
Contoh: FENOMENA KOREAN WAVE DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU KONSUMSI REMAJA FANDOM KOREA
(STUDI PADA GRUP FACEBOOK BTS-INDONESIA ARMY OFFICIAL GROUP)

Tujuan riset: memaknai potret fenomena Korean Wave dalam pembentukan perilaku konsumsi remaja komunitas BTS-
Indonesia Army official group
Contoh Pengumpulan Data
Uji triangulasi: member checking
Data Informan untuk Uji Triangulasi

No Nama Status Nama Akun Facebook Sumber Pendapatan Total Pengeluaran

1. Devia Maulida Pelajar Devia Maulida Uang saku dan berjualan ≥ Rp4.740.000

2. Ika Izzul Latifah Pelajar Ika Izzul Uang saku dan berjualan ± Rp7.500.000

3 Lini Bekerja Lini Snow Bekerja ≥ Rp5.490.000

4. Amanda Pelajar Amanda Sophia Adilaa Uang saku dan berjualan ± Rp2.000.000

5. Nadia Pelajar Nadia Nunut Nasirin bekerja Rp620.000


Analisis (Intepretasi-menggali nilai/budaya-kontruksikan)

Mapping Analisis

NO Rumusan Masalah Keterangan Bab Teori bab Pertanyaan


1 Bagaimana fenomena BAB IV Korean Wave Observasi 4.1 1. Bagaimana budaya korea dapat masuk
Korean wave dalam 4.1 Fenomena -Korean Wave adalah istilah kolektif lurking ke Indonesia?
pembentukan perilaku Korean wave di yang menunjukkan peningkatan global 2. Produk budaya korea apa yang paling
konsumsi remaja indonesia popularitas budaya Korea, termasuk digemari masyarakat di Indone sia?
komunitas BTS- 4.1.1 komunitas drama Korea, musik, tren kecantikan, dll 3. Berdasarkan usia, fans Kpop di
INDONESIA ARMY fandom BTS- (Jin et al, 2019) Indonesia di dominasi oleh?
Official Group INDONESIA Army 4. Bagaimana konstribusi fans K-pop di
4.1.2 Fanatisme - hibriditas budaya yang paling sukses Indonesia terhadap boyband BTS?
anggota komunitas adalah produk budaya korea selatan
fandom BTS- seperti, music popular (kpop), drama,
INDONESIA Army dan film, yang menggabungkan tradisi
4.13 Konsumsi korea, budaya konfusianisme, dan
Produk Kpop budaya popular barat. (Lee et al, 2020)
Komunitas fandom
BTS-INDONESIA
Army
No Keterangan Bab Teori Petanyaan Makna

1 BAB IV Korean Wave Bagaimana budaya korea dapat Observasi budaya Korea sudah masuk ke Indonesia cukup lama Budaya korea telah
4.1 Fenomena -Korean Wave adalah istilah masuk ke Indonesia? sejak tahun 2000-an dengan dimulainya penayangan memasuki indonesia
Korean wave di kolektif yang menunjukkan drama Korea di saluran televisi Indonesia seperti Full selama 2 dekade
indonesia peningkatan global House, Winter Sonata hingga Dae Jang Geum yang
4.1.1 komunitas popularitas budaya Korea, memang amat popular saat itu. Berawal dari
fandom BTS- termasuk drama Korea, tayangan drama Korea, proses penyebaran budaya
INDONESIA Army musik, tren kecantikan, dll Korea di Indonesia pun semakin berkembang seiring
4.1.2 Fanatisme (Jin et al, 2019) berjalannya waktu dengan ada beragam teknologi
anggota komunitas dan media yang mendukung proses tersebut. Proses
fandom BTS- - hibriditas budaya yang perkembangannya pun tidak berhenti disana, hal
INDONESIA Army paling sukses adalah produk tersebut dapat dilihat dari mulai masuknya budaya
4.13 Konsumsi budaya korea selatan K-Pop ke Indonesia. (kompas)
Produk Kpop seperti, music popular
Komunitas fandom (kpop), drama, dan film,
BTS-INDONESIA yang menggabungkan
Army tradisi korea, budaya
konfusianisme, dan budaya
popular barat. (Lee et al,
2020)

Produk budaya korea apa yang paling Observasi Berdasarkan survey yang dilakukan statista terhadap Produk K-pop merupakan
digemari masyarakat di Indone sia? produk budaya korea, popularitas Kdrama produk budaya korea
mempeoleh 49, 2%, Kbeauty memperoleh 58,2%, yang paling digemari di
dan Kpop memperoleh 59%. Kpop merupakan indonesia
produk budaya yang paling digemari dengan jumlah
59% responden Indonesia. (statista)
Konsumsi Produk Kpop Produk K-pop apa saja yang A1 Klo produk official cuma album aja
-Barang idola mengacu penah anda beli? Klo unoff bli boneka, lukisan, gelas,
pada produk atau tumbler, banyakk deh klo brg brg yg
kenang-kenangan yang unoffmah soalnya murah😭
dibuat untuk
memuaskan keinginan [Boneka BT21 coocy sm RJ, tumbler BTS,
fandom dan gelas bts, dompet tata,pulpen bt21, poster,
menyertakan gambar lukisan, gantungan bt21, ft polaroid
wajah bintang, seperti Celengan bts, sendalnya juga smpe
pada cangkir, handuk, kunciran dbli entah buat apaa🤣
atau souvenir (Jin et al,
2018)
album bts,album cnblue,lightstick
-Efek idola A2 bts,lightstick wanna one,lightstick
memengaruhi bigbang,boneka krunk GD,boneka
penggemar dengan bt21,poster,baju bt21
terus meluncurkan
produk terkait ketika 9 kaya nya kak
penggemar sangat ngga kak,yg bikin aku tertaik aja yg aku beli
tertarik pada idola
mereka, yang
merangsang A3 Sy hnya beli almbun lovemyself sama
penggemar untuk mercds baju BT21an brand UNIQLU
mengekspresikan kasih
sayang yang kuat Album 320, baju tatan chimu 300 ttl 620k
melalui perilaku
pembelian (Zhuang,
2019) A4 Waduh🤣
2 dus besar kak🤣
-Semakin banyak jam
Contoh tema-tema yang dihasilkan
dari analisis
Pola Budaya/kebiasaan/perilaku konsumsi
Respon yang sama bisa juga Mengamati respon, dan makna belum
dimaknai berbeda sepenuhnya ditangkap secara “utuh”
Respon yang di”baca” sangat tergantung
pada situasi, latar belakang dan khas

Bagaimana realibilitas atas temuan?


Adanya proses pengumpulan data dan temuan respon akan tercakup tidak terpisah 26
(versi emic dan etic), maka dikatakan realiable
Kesimpulan

Kumpulan Respon Proses Outcome

• Membaca wacana atas • Tafsir/Memaknai • Potret


respon domain/istilah spesifik yang budaya/perilaku/bahasa
muncul dari tema pola secara emic (peserta yang
• Menemukan spesifik
diamati) & etic (peneliti)
istilah, domain sebagai • Kepekaan memahami pada
tema pola tertentu intepretasi keadaan/situasi • Kritik terhadap pola
yang muncul atas respon tertentu
• Eksplorasi temuan pada
ruang, aktor, aktivitas, • Mengungkap/menggali nilai • Desain kebutuhan
perasaan di setiap respon atas respon perubahan pola menjadi
(observasi) sebuah konstruksi
• Rasionalisasi/menelaah
budaya/sosial
tema pola (sebab-akibat,
27
kondisi, interaksi, dli)
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai