Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

PERIKSA DALAM / VAGINAL TOUCHE

DI SUSUN OLEH :
Diva Havilah Alzena
NIM : 1811407815401011

PRODI D-III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN BORNEO MEDISTRA BALIKPAPAN
TAHUN 2022
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Periksa Dalam (Vaginal Toucher)
Pemeriksaan yang dilakukan dengan memasukkan jari ke dalam liang sanggama.
Pemeriksaan dilakukan saat ibu bersalin (memasuki kala I persalinan, saat ada
gejala mulas-mulas dan ibu mengalami his secara teratur 2 kali dalam 15 menit
sebagai tanda akan melahirkan). Pemeriksaan dalam ini dengan kepentingan untuk
menentukan awal dan kemajuan dari persalinan.
2. Tujuan
Tujuan tindakan vaginal toucer adalah :
a. Untuk menentukan apakah penderita benar dalam keadaan inpartu/ belum
b. Untuk menentukan faktor janin dan panggul
c. Menentukan ramalan persalinan
3. Kontraindikasi dan Indikasi
Selanjutnya Vaginal Toucher (VT) dilakukan berdasarkan indikasi, hal ini penting
untuk mencegah timbulnya infeksi.
a. Indikasi VT
1) Ketuban pecah sebelum waktunya
2) Untuk mengevaluasi pembukaan cervik uteri/ kemajuan persalinan
3) Untuk menyelesaikan persalinan atau melakukan rujukan
4) Petunjuk partograf WHO setiap 4 jam
b. Kontraindikasi
1) Pasien hamil dengan perdarahan pervagina
Perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena
kemungkinan adanya plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan
yang lebih berat (hanya boleh dilakukan dimeja operasi, dilakukan dengan
cara perabaan fornices dengan sangat hati-hati).
2) Adanya infeksi daerah genetalia
4. Hal yang Dinilai Saat Vagina Toucher
Kondisi Portio:
a. Posisi
1) Posterior
2) Anterior

Sebelum persalinan serviks biasanya berada pada posisi sentral atau posterior,
keras, belum menipis dengan ostium masih menutup (belum matang). Pada
minggu-minggu terakhir kehamilan dan awal persalinan, struktur dan posisi
serviks berubah akibat pematangan, teraba tidak keras dan berada pada posisi
anterior.
b. Konsistensi
1) Tidak Teraba
2) Tipis
3) Tebal
4) Lembut
5) Kaku
6) Kuncup

Serviks yang terasa lunak dan dapat meregang berkaitan dengan dilatasi yang
baik pada ostium uteri, sedangkan serviks yang belum matang pada akhir
kehamilan biasanya dapat diikuti dengan persalinan yang lama. Serviks yang
tidak matang memerlukan kekuatan uterus tiga sampai empat kali lebih besar
dari pada serviks yang matang.

c. Pendataran
1) 0%
2) 25%
3) 50%
4) 75%
5) 100%

Pada primigravida penipisan biasanya mendahului pembukaan sedangkan


pada multigravida hal ini terjadi secara simultan. Penipisan dikaji dengan
mengukur panjang serviks dan derajat penonjolannya kedalam vagina. Serviks
yang belum menipis teraba panjang dan berbentuk tubuler, dengan ostium
tertutup atau dilatasi sebagian. Bila telah terjadi penipisan, serviks menipis dan
teraba lebih pendek, karena segmen uterus bagian bawah mendorongnya
keatas.

d. Pembukaan
Dilatasi (pembukaan) diukur dalam sentimeter. Proses membukanya serviks
sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase:
1) Fase Laten
Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai
mencapai ukuran diameter 3 cm.
2) Fase aktif berlangsung selama 6 jam dan dibagi 3 subfase :
a) Periode akselerasi berlangsung selama 2jam, pembukaan menjadi 4cm
b) Dilatasi maksimal selama 2jam pembukaan cepat dari 4cm menjadi
9cm
c) Deselarasi berlangsung lambat, dalam waktu 2jam pembukaan dari
9cm menjadi lengkap10 cm
e. Ketuban
Ada tidaknya forewater / selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah. Kalau
sudah pecah nilai keadaan cairan amnion (jernih, hijau, kemerahan, kental).
Selaput ketuban yang masih utuh akan teraba sebagai permukaan licin yang
menutupi bagian terendah janin. Selama kontraksi, tekanan air ketuban
meningkat dan menyebabkan selaput janin menegang dan akhirnya pecah
secara spontan.
f. Presentasi dan Penunujuk
Saat periksa dalam teraba rata, bulat dan keras. Secara umum, posisi normal
bagi janin untuk dilahirkan per vaginam adalah posisi kepala di bawah.
Namun lebih detailnya, secara medis posisi kepala yang dapat dilahirkan
normal adalah dengan presentasi belakang kepala/ ubun-ubun kecil (UUK).
Apabila presentasi persalinan bukan belakang kepala, maka akan menghambat
proses penurunan kepala dan memperlama masa persalinan secara
keseluruhan. Adapun risiko terburuk adalah macetnya persalinan sehingga
harus dibantu, baik dengan forsep, vakum, atau melalui operasi Caesar.
B. Persiapan Alat
Untuk Pasien
1. Kapas dan larutan antiseptik
2. Meja instrumen
3. Bengkok untuk wadah instrumen bekas pakai
4. Spekulum cocor bebek (bila ada indikasi)
5. Ranjang pemeriksaan ginekologi
6. Lampu sorot

Untuk Pemeriksa
1. Air mengalir, Sabun, pengering (tissue towel)
2. Sarung tangan
3. Celemek
C. Prosedur Tindakan
1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
4. Menjelaskan maksud dan tujuan
5. Mintalah persetujuan untuk melakukan pemeriksaan
6. Menyiapkan alat
7. Menutup sampiran
8. Mendekatkan alat
9. Memakai APD(Nurse cap, celemek, masker, kaca mata, sepatu boot, )
10. Mencuci tangan
11. Meminta ibu untuk berkemih dan membasuh regio genetalia dengan sabun dan air
bersih
12. Meminta ibu berbaring di tempat tidur
13. Menutupi badan ibu dengan selimut atau kain
14. Mengatur posisi ibu dorsal recumbent
15. Mengunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
16. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke
belakang dengan kapas atau kassa yang sudah dibasahi air DTT. Jika mulut
vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkan
dengan seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas
atau kassa yang sudah terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung
tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan
benar di dalam larutan dekontaminasi)
17. Memeriksa genitalia luar ;
Inspeksi : Perdarahan; Cairan amnion, warna, bau, jumlah; Mekoneum ; kental
atau encer; Bagian yang menumbung; Lendir darah; Perlukaan; Massa; Varices;
Edema; Haemoroid; Jika ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan
pemeriksaan dalam.
18. Dengan hati-hati pisahkan labia dengan jari manis dan ibu jari tangan kiri
pemeriksa. Masukkan jari telunjuk tangan kanan pemeriksa dengan hati-hati
diikuti oleh jari tengah. Setelah kedua jari tangan berada dalam vagina, tangan kiri
pemeriksa diletakkan di fundus ibu. Pada saat kedua jari berada di dalam vagina,
jangan mengeluarkannya sebelum pemeriksaan selesai. Jika ketuban belum pecah,
jangan lakukan amniotomi.
19. Nilai keadaan vagina, seperti: Terdapat kondiloma / massa; pengeluaran cairan
dari vagina Luka parut (indikasi luka episiotomi)
20. Nilai keadaan serviks,
a. Pembukaan serviks;
b. Penipisan serviks
c. Pastikan tali pusat umbilikus dan/atau bagian-bagian kecil (tangan atau kaki
bayi) tidak teraba pada saat melakukan pemeriksaan pervaginam.
d. Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah sudah masuk ke
dalam panggul. Bandingkan penurunan dengan temuan-temuan dari
pemeriksaan abdomen untuk menentukan kemajuan persalinan.
e. Nilai apa bagian terendan janin ?
f. Jika bagian terendah adalah kepala, raba fontanela dan sutura sagitali untuk
menentukan penyusupan tulang kepala dan/atau tumpang tindihnya, dan
apakan kepala janin sesuai dengan diameter jalan lahir
21. Setelah pemeriksaan lengkap, keluarkan kedua jari pemeriksa dengan hati-hati,
sambil meminta ibu untuk menarik nafas panjang.
22. Mendekontaminasikan sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan kotor dedalam larutan klorin 0,5% dan kemudian
melepaskan dalam keadaan terbalik serta merendamnya di dalam larutan tersebut
selama 10 menit.
23. Mencuci tangan
24. Merapihkan ibu kembali dan membantu ibu mengambil posisi yang nyaman
25. Memberitahu ibu dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan
26. Mencatat /mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan pada status ibu.
27. Menjelaskan secara sistematik tindakan yang dilakukan
28. Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti
29. Mengadakan kontak mata
30. Bekerja dengan cermat dan teliti
31. Memperhatikan tekhnik septik dan aseptik
Pendokumentasian
Melakukan pendokumentasian
Telah dilakukan tindakan pemeriksaan terhadap :
Nama :
Umur :
Diagnosa :
Hari/tanggal :
Ruang :
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan pendahuluan PNC ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Akademik dan
Pembimbing Lahan pada Tanggal 2022.

Balikpapan, 2022
Mahasiswa

(Diva Havilah Alzena)


1811407815401011

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan/CI

( Diva Havilah Alzena ) ( )


NIDN. NIP

Anda mungkin juga menyukai