Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN DALAM (VAGINAL TOUCHER)

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURUL MUTHEMAINNA


NIM : 2011407815401015
TINGKAT / SEMESTER : II/III

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN BORNEO MEDISTRA
BALIKPAPAN TAHUN 2021/2022
Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)

A. DEFINISI
Adalah suatu tindakan untuk menilai pembukaan, penipisan servix,
penurunan bagian terbawah janin. Ketuban, keadaan panggul, dan kelainan pada
jalan lahir. (Marmi, 2012).

B. TUJUAN
1. Untuk menentukan pembukaan
2. Untuk menilai penipisan servix
3. Untuk menilai bagian terbawah janin
4. Untuk menilai ketuban
5. Untuk menilai keadaan panggul
6. Untuk menilai kelainan jalan lahir (Damayanti, 2012).

C. INDIKASI
a. Primipara, kehamilan 36 mg bagian bawah janin belum masuk PAP
b. Menentukan Kemajuan Persalinan
c. Ketuban pecah sedang bagian bawah janin masih tinggi 
d. Menentukan tindakan (Octarina, 2016)

D. KONTRAINDIKASI
a. Perdarahan 
b. Plasenta previa 
c. Ketuban pecah dini
d. Persalinan preterm (Octarina, 2016)

E. HAL-HAL YANG DINILAI SAAT VT


1. Vulva Vagina yaitu dimana Ibu ditempatkan pada posisi yang memudahkan
untuk inspeksi dan pemeriksaan. Kekerapan pemeriksaan vagina selama
persalinan dapat meningkatkan morbiditas infeksi khususnya pada kasus ketuban
pecah dini.
2. Konsistensi Portio : dimana akan menjadi tipis dan lunak bahkan tidak teraba
saat pembukaan lengkap.
3. Pembukaan Serviks yaitu ditentukan dengan memperkirakan diameter rata-rata
(ukuran diameter leher rahim yang teregang). Dilatasi serviks ditentukan dengan
pemeriksaan VT dan dinyatakan dengan diameter serviks.
4. Air Ketuban ( utuh/pecah) yaitu bila cairan ketuban pecahnya diragukan,
masukkan speculum dengan hati-hati dan cairan dicari di fornik posterior. Cairan
diperiksa untuk mengetahui adanya warna atau mekonium.
5. Presentasi dan posisi janin
6. Penurunan bagian terbawah janin yaitu untuk menentukan sampai di mana
bagian terendah janin turun ke dalam panggul pada persalinan maka dapat
digunakan bidang Hodge yang terdiri atas empat bidang :
a. Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian
atas simfisis dan promontorium.
b. Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi
bagian bawah simfisis.
c. Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak
setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.
d. Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III,
terletak setinggi os koksigeus.
7. Penyusupan kepala janin/ molase
a. 0 = tulang kepala janin terpisah dan sutura dapat teraba dengan mudah
b. 1 = tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
e. 2= tulang kepala janin saling tumpang tindih, tetapi masih dapat
dipisahkan
f. 3 = tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat di pisahkan.
(Legawati, 2018)

F. PERSIAPAN TEMPAT DAN ALAT


1. Untuk Pasien
a. Kapas dan larutan antiseptik
b. Meja instrumen
c. Bengkok untuk wadah instrumen bekas pakai
d. Spekulum cocor bebek (bila ada indikasi)
e. Ranjang pemeriksaan ginekologi
f. Lampu sorot
2. Untuk Pemeriksa
a. Air mengalir – sabun – pengering (tissue towel)
b. Sarung tangan
c. Celemek

G. PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
4. Menjelaskan maksud dan tujuan
5. Mintalah persetujuan untuk melakukan prosedur tindakan
6. Menyiapkan Alat
7. Menutup sampiran
8. Mendekatkan Alat
9. Memakai APD
10. Mencuci tangan
11. Meminta ibu untuk berkemih
12. Meminta ibu untuk berbaring
13. Menutupi badan ibu dengan selimut atau kain
14. Mengatur posisi ibu dorsal recumbent
15. Mengunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
16. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke
belakang dengan kapas atau kassa yang sudah dibasahi air DTT. Jika mulut vagina,
perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkan dengan
seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kassa
yang sudah terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika
terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam
larutan dekontaminasi)
17. Memeriksa genitalia luar ;
Inspeksi :
a. Perdarahan.
b. Cairan amnion ; warna, bau, jumlah.
c. Mekoneum ; kental atau encer
d. Bagian yang menumbung.
e. Lendir darah.
f. Perlukaan
g. Massa
h. Varices
i. Edema
j. Haemoroid
Jika ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan pemeriksaan dalam.
18. Dengan hati-hati pisahkan labia dengan jari manis dan ibu jari tangan kiri
pemeriksa. Masukkan jari telunjuk tangan kanan pemeriksa dengan hati-hati diikuti
oleh jari tengah. Setelah kedua jari tangan berada dalam vagina, tangan kiri
pemeriksa diletakkan di fundus ibu. Pada saat kedua jari berada di dalam vagina,
jangan mengeluarkannyasebelum pemeriksaan selesai. Jika ketuban belum pecah,
jangan lakukan amniotomi.
19. Nilai keadaan vagina, seperti:
a. Terdapat kondiloma / massa
b. pengeluaran cairan dari vagina
c. Luka parut (indikasi luka episiotomi)
20. Nilai keadaan serviks
a. Pembukaan serviks
b. Penipisan serviks
c. Pastikan tali pusat umbilikus dan/atau bagian-bagian kecil (tangan atau
kaki bayi) tidak teraba pada saat melakukan pemeriksaan pervaginam.
d. Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah sudah masuk ke
dalam panggul. Bandingkan penurunan dengan temuan-temuan dari
pemeriksaan abdomen untuk menentukan kemajuan persalinan.
e. Nilai apa bagian terendan janin ?
f. Jika bagian terendah adalah kepala, raba fontanela dan sutura sagitali untuk
menentukan penyusupan tulang kepala dan/atau tumpang tindihnya, dan
apakan kepala janin sesuai dengan diameter jalan lahir.
21. Setelah pemeriksaan lengkap, keluarkan kedua jari pemeriksa dengan hati-hati,
sambil meminta ibu untuk menarik nafas panjang.
22. Mendekontaminasikan sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan kotor dedalam larutan klorin 0,5% dan kemudian
melepaskan dalam keadaan terbalik serta merendamnya di dalam larutan tersebut
selama 10 menit.
23. Mencuci tangan
24. Merapihkan ibu kembali dan membantu ibu mengambil posisi yang nyama
25. Mencatat /mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan pada status ibu. (Akbmb,
2015).

H. DOKUMENTASI
Identitas Pasien
Nama :
Umur :
Ruang :
Diagnosa :
Hasil :
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Tilik 2015. “Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher) ” Akademi Kebidanan Borneo
Medistra Balikpapan”: Balikpapan

Marmi. 2012.Asuhan Kebidanan pada masa persalinan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


Damayanti. 2012. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta :
Deepublish.
Octarina, Mika. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta :
Deepublish.
Legawati. 2018. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Malang : Wineka Media.
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Pendahuluan Pemeriksaan Dalam (VT) telah diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing Akademik dan Pembimbing Lahan Pada Tanggal ................

Balikpapan, 2022

Mahasiswi

Nurul Muthemainna

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

(Dewi Ari Sasanti, S.St.,M.Kes) ( Dongmarinim N.A.md.Keb)

NIDN.0717128701 NIP.19710730 199203 2 004

Anda mungkin juga menyukai