Anda di halaman 1dari 4

Nama : Allisya Salma

N I M : P07224119003
LAPORAN PENDAHULUAN
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia Ringan
A. Pengertian
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran, berusia 0-28
hari. BBL memerlukan penyesuain fisiologi berupa maturasi, adaptasi (menyusuaikan diri dari
kehidupan intrauteri ke kehidupan ekstraurine) dan tolerasi BBL untuk dapat hidup dengan baik.
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian
diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.
Asfiksia neonatorum merupakan suatu keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami
gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Sehingga bayi tidak dapat
memasukan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dalam tubuhnya (Dewi, 2013)
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernapas secara spontan dan teratur segera setelah
lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin akan mengalami asfiksia sesudah
persalinan. Masalah ini mungkin berkaitan dengan keadaan ibu, tali pusat atau masalah pada bayi
atau sesudah persalinan (Rohani, 2011).

B. Tujuan
 Melakuakan asuhan bayi baru lahir
 Menongkatakan Kesehatan bayi baru lahir
C. Alat dan Bahan
a. Termometer
b. Steteskop
c. Tensi Meter
d. Arloji
e. Handscon
f. Niebekken
g. Cairan DTT dan chlorin
D. Persiapan pasien dan Petugas
1. Menjelaskan pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
2. Menyiapkan alat
3. Menggunakan APD
E. Persiapan Lingkungan
 Menutup pintu dan jendela
 Lingkungan fisik yang nyaman
F. Penatalasanaan
1. Mengukur suhu
2. Mengukur Nadi
3. Mengukur Pernapasan
4. Mengukur Tensi
5. Meminta klien melepaskan pakaian/melonggarkan dan
menawarkan kain untuk penutup tubuh
G 6. Membantu klien untuk berbaring di meja/ tikar/ tempat tidur
pemeriksaan yang bersih
7. Kepala & leher
8. Memeriksa apakah ada oedema/tidak
9. Memeriksa apakah mata:
10. Pucat pada conjutiva
11. Icterus pada sclera
12. ( kedua jari pemeriksa menarik konjungtiva bagian bawah
sambil menganjurkan klien untu melihat keatas, demikianpula
untuk pemeriksaan konjugtiva bagian atas)
13. Pemeriksaan mulut
a. bau nafas
b. gigi
14. (menganjurkan klien membuka mulut dan perhatikan bau nafas,
dan satu tangan pemeriksa yang lain memegang senter untuk
memeriksa caries pada gigi dan rongga mulut
15. Memeriksa leher untuk mengetahui:
16. Pembengkakan pada kelenjar limpe (dengan kedua jari
pemeriksa menyusuri daerah m. strenocleidomastoideus dan
anjurkan klien untuk menelan pada saat klien menelanjari
pemeriksa digerakkan keatas dan kebawah. Bila kelenjar tiroid
membesar waktu menelan, akan teraba berjalan searah gerakan
kedua jari pemeriksa.
17. Pembesaran pembuluh limfe
G. 18. (Letakkan tiga jari pemeriksa pada daerah trigonum servikalis Daftar Pustaka
anterior, sambil melakukan palpasi, bila teraba bengkak dan
nyeri tekan, menandakan adanya peradangan pada kelenjar limfe
19. Dada
1. Bentuk dada
2. Gerakan/retraksi
3. Payudara
20. Punggung (Bentuk)
21. Perut (abdomen)
22. Ukuran & bentuk
23. Gerakan
24. Dinding perut
25. Genetatalia
26. Laki-laki (ukuran, bentuk, penis, testis, kelainan/Peradangan)
27. Perempuan (epispadia, tanda-tanda seks sekunder, cairan)
28. Anus dan rectum
29. Meraba tulang belakang
30. Ekstremitas
31. Oedeme
32. Varises
33. Turgor kulit
34. PALPASI
Leher
Kelenjar getah bening
Kelenjar tiroid
Dada
Bentuk
 Daftar tilik poltekkes kemenkes kaltim
 Manggiasih, Vidia Atika & Pongki jaya.2016.Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,
Bayi,Balita Dan Anak Pra Sekolah, Jakarta Timur, DKI Jakarta: Cv Trans Info Media.
Mengetahui
Pembimbing Institusi

( )
NIP

CI Mahasiswa

( ) (Allisya Salma)
NIP NIM. P07224119003

Anda mungkin juga menyukai