Makalah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dyspepsia - Compress

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DYSEPSIA

“Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah II”

Disusun oleh:
Nama :Nurhaya ipa
NPM :183112420150115
Kelas :keperawatan A2

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Nasional
Jakarta 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-
Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “makalah asuhan
keperawatan pada pasien DYSPEPSIA” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan
medikal bedah II.

Saya sadar bahwa makalah ini tidaklah sepenuhnya sempurna. Maka saran dan kritik
dari pembaca yang sifatnya membangun, akan saya terima untuk perbaikan makalah ini
kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan memberikan informasi
yang baru dan menambah pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta Selatan, 11 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. II

DAFTAR ISI............................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Tujuan ...............................................................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................................... 2

A. Pengertian dysepsia...........................................................................................................2
B. Anatomi.............................................................................................................................2
C. Etiologi..............................................................................................................................5
D. Tanda dan gejala................................................................................................................5

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN........................................................................................ 6

BAB IV PENUTUP .....................................................................................................................24

A. Kesimpulan........................................................................................................................24
B. Saran..................................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu di periksa oleh ahlinya
tidak mempunyai kelainan atau tidak terdapat tanda tanda  penyakit atau kelainan (WHITE.
1977) .
Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, memberi rumusan sehat adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan seseorang hidup produktif
social dan ekonomi. 
Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam
berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan
diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan
integritas struktural. 
Menurut WHO suatu keadaan yang sempurna dari fisik, mental, dan social, tidak
hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan saja. 
Dispepsia adalah satu dari penyakit-penyakit (ringan) yang paling umum dari usus-
usus, mempengaruhi perkiraan dari 20% dari orang-orang di Amerika. Mungkin hanya 10%
dari mereka yang terpengaruh sebenarnya mencari perhatian medis untuk dispepsia
mereka. Dispepsia bukanlah istilah yang terlalu baik untuk penyakit ringan karena ia
menyiratkan bahwa ada "dyspepsia" atau pencernaan makanan yang abnormal, dan ini
kemungkinan besar adalah bukan kasusnya. Sesungguhnya, nama umum lain untuk dyspepsia
adalah gangguan pencernaan (indigestion),yang, untuk sebab yang sama, adalah tidak lebih
baik dari pada istilah dyspepsia.

B. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu dyspepsia
2. Mengetahui etiologi dyspepsia
3. Mengetahui tanda dan gejala dyspepsia
4. Mengetahui asuhan keperawatan berhubungan dengan dyspepsia

1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Dyspepsia
Menurut Almatsier tahun 2004, dispepsia merupakan istilah yang menunjukkan rasa
nyeri atau tidak menyenangkan pada bagian atas perut. Kata dispepsia berasal dari bahasa
Yunani yang berarti “pencernaan yang jelek”.
Menurut Konsensus Roma tahun 2000, dispepsia didefinisikan sebagai rasa sakit atau
ketidaknyamanan yang berpusat pada perut bagian atas.
Definisi dispepsia sampai saat ini disepakati oleh para pakar dibidang
gastroenterologi adalah kumpulan keluhan/gejala klinis (sindrom) rasa tidak nyaman atau
nyeri yang dirasakan di daerah abdomen bagian atas yang disertai dengan keluhan lain yaitu
perasaan panas di dada dan perut, regurgitas, kembung, perut terasa penuh, cepat kenyang,
sendawa, anoreksia, mual, muntah dan banyak mengeluarkan gas asam dari mulut. Sindroma
dispepsia ini biasanya diderita selama beberapa minggu atau bulan yang sifatnya hilang
timbul atau terus-menerus.
Definisi Lain, disepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
atau dada, yang sering di rasakan adanya gas , perasaan penuh atau rasa terbakar di perut.

Pengertian disepsia terbagi menjadi dua, yaitu :

1) Dispepsia Organik
Dispepsia organik adalah Dispepsia yang telah diketahui adanya kelainan organik
sebagai penyebabnya. Dispepsia organik jarang ditemukan pada usia muda, tetapi banyak
ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun 12. Sindrome Dispepsia organik terdapat kelainan
terhadap organ tubuh misalnya luka (tukak) lambung, , Ulkus Peptik dan lain-lain.

2) Dispepsia Fungsional
Dispepsia fungsional dapat dijelaskan sebagai keluhan dispepsia yang telah berlangsung
dalam beberapa minggu tanpa didapatkan kelainan atau gangguan
struktural/organik/metabolik berdasarkan pemeriksaan klinik, laboratorium, radiologi dan
endoskopi. Beberapa hal yang dianggap menyebabkan dispepsia fungsional antara lain Sekresi
Asam Lambung, diet atau factor lingkungan, psikologik dan lain-lain

B. Anatomi dan Fisiologi


a. Anatomi Lambung (Gaster)

2
Lambung (gaster) merupakan salah satu organ Pencernaan yang terdapat dalam tubuh
manusia. untuk lebih jelasnnya apa itu lambung atau gaster, penulis akan membahas anatomi
lambung terlebih dahulu. tidak hanya anatomi lambung, disini penulis juga akan membahas
Anatomi dan Fisiologi Lambung. Anatomi dan fisiologi lambung yang penulis bahas di sini
meliputi: lapisan lambung, persarafan dan aliran darah pada lambung, fungsi motorik dari
lambung, fungsi pencernaan dari lambung, fungsi sekresi dari lambung, Proses pencernaan
makanan di lambung, serta enzim dan hormon yang berperan dalam pencernaan di lambung.
Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus
costalis sinistra sampai regio epigastrica an umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di
bawah costae bagian bawah. Secara kasar gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua
lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura, curvatura major dan
curvatura minor; dan dua dinding, paries anterior dan paries posterior.

Secara umum lambung di bagi menjadi 3 bagian:

1) kardia/kelenjar jantung ditemukan di regia mulut jantung. Ini hanya mensekresi mucus
2) fundus/gastric terletak hampir di seluruh corpus, yang mana kelenjar ini memiliki tiga
tipe utama sel, yaitu :
 Sel zigmogenik/chief cell, mesekresi pepsinogen. Pepsinogen ini diubah menjadi
pepsin dalam suasana asam. Kelenjar ini mensekresi lipase dan renin lambung yang
kurang penting.
 Sel parietal, mensekresi asam hidroklorida dan factor intrinsic. Faktor intrinsic
diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 dalam usus halus.
 Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel ini
mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung terhadap
kerusakan oleh HCL atau autodigesti.
3) pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenjar ini mensekresi gastrin dan mukus,
hormon peptida dalam proses sekresi lambung.

Lambung terdiri atas empat lapisan :

a. Lapisan peritoneal luar atau lapisan serosa yang merupakan bagian dari peritoneum
viseralis.
b. Dua lapisan peritoneum visceral menyatu pada kurvatura minor lambung dan duodenum,
memanjang kearah hati membentuk omentum minus. Lipatan peritoneum yang kelaur

3
dari organ  satu menuju organ lain disebut ligamentum. Pada kurvatura mayor
peritoneum terus kebawah membentuk omentum mayus.
b) Lapisan berotot yang terdiri atas tiga lapis:
 serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot esofagus,
 serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentuk otot sfingter;
dan berada di bawah lapisan pertama, dan
 serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari orifisium
kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor (lengkung kecil).
c) Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan saluran
limfe. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan
atau rugue, yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan.
d) Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe. Semua sel-sel
itu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi saluran saluran kecil dari
kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar lambung tubuler yang bercabang-
cabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi oleh epithelium silinder. Epithelium ini
bersambung dengan permukaan mukosa dari lambung. Epithelium dari bagian kelejar yang
mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-beda di beberapa daerah lambung.

b. Fisiologi Lambun
Secara umum gaster memiliki fungsi motorik dan fungsi pencernaan & sekresi, berikut fungsi
Lambung:

1) Fungsi motorik
 Fungsi reservoir
Menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit dicernakan
dan bergerak ke saluran pencernaan. Menyesuaikan peningkatan volume tanpa
menambah tekanan dengan relaksasi reseptif otot polos yang diperantarai oleh
saraf vagus dan dirangsang oleh gastrin.
 Fungsi mencampur
Memecahkan makanan menjadi partikel-partikel kecil dan mencampurnya
dengan getah lambung melalui kontraksi otot yang mengelilingi lambung.
 Fungsi pengosongan lambung
Diatur oleh pembukaan sfingter pylorus yang dipengaruhi oleh viskositas,
volume, keasaman, aktivitas osmotis, keadaan fisisk, emosi, obat-obatan dan
kerja. Pengosongan lambung di atur oleh saraf dan hormonal
2) Fungsi pencernaan dan sekresi
 Pencernaan protein oleh pepsin dan HCL

4
 Sintesis dan pelepasan gastrin. Dipengaruhi oleh protein yang di makan,
peregangan antrum, rangsangan vagus
 Sekresi factor intrinsik. Memungkinkan absorpsi vitamin B12 dari usus halus
bagian distal.
 Sekresi mucus. Membentuk selubung yang melindungi lambung serta berfungsi
sebagai pelumas sehingga makanan lebih mudah untuk diangkut

C. Etiologi
Penyebab Dispepsia adalah :
1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Kecemasan atau depresi

D. Tanda Dan Gejala


Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering di rasakan
adanya gas , perasaan penuh atau rasa terbakar di perut. Disertai dengan sendawa dan suara usus
yang keras (borborigmi).
Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri; pada penderita yang lain, makan bisa
mengurangi nyerinya.
Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi
(perut kembung).

5
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.N

DENGAN DIAGNOSA MEDIS Dyspepsia

TANGGAL 05 -06 JUNI 2016

PENGKAJIAN

1. Identitas

a. Identitas Pasien

Nama : Ny.N

Umur : 27 tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Stastus : Menikah

Pendidikan : Ibu Rumah Tangga

Suku bangsa : sunda

Alamat : kebagusan raya

Tanggal masuk : 05/06/2016

Tanggal pengkajian : 05/06/2016

No. register :

6
Diagnose medis : Dyspepsia

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. Z

Umur : 43 tahun

Hub. Dengan Pasien : Suami

Pekerjaan : PNS

Alamat : Kebagusan raya

2. status kesehatan

a. Status kesehatan saat ini

1.) keluhan utama (saat MRS dan saat ini )

-klien mengatakan nyeri ulu hati+mual muntah dan mulut klien terasa pahit

-klien mengatakan lemas

-klien mengatakan nyeri dirrasakan sejak 1 minggu yang lalu

2.) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini

- klien mengeluh nyeri perut

-klien mengatakan perut terasa mual,lemas,lidah terasa pahit

3.) upaya yang dilakukan untuk mengatasinya

- klien mengatakan upaya yang dilakukan untuk mengatasi sakitnya dengan cara banyak istirahat dan
menenangkan dirinya

b.) Status kesehatan masa lalu

1.) Penyakit yang pernah dialami

7
- klien mengatakan tidak punya riwayat penyakit

2.) Pernah dirawat

- klien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya

3.) Alergi

- klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan,minuman,dan obat-obatan

4.) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)

- klien mengatakan memiliki kebiasaan minum teh di pagi hari

c. Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada

d. Diagnosa medis dan theray

diagnose medis : Dyspepsia

Therapy : - infus RL 20 tpm

-injeksi ranitidine via iv 2x1 ampul

- injeksi ondansetron via iv 2x4 mg

-epysun sirup 3x1 sendok

3. Pola kebutuhan dasar (data bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)

a. pola persesi dan manajemen kesehatan

klien mengatakan ingin ceat sembuh dan mau untuk minum obat

b. pola nutrisi-metabolik

Sebelum sakit

-klien mengatakan sebelum sakit makan 1 porsi piring 3x sehari

Saat sakit

-klien mengatakan ada saat sakit makan 3x sehari hanya 6 sendok makan

8
-klien mengatakan tidak nafsu makan

c. pola eliminasi

BAB

Sebelum sakit

-klien mengatakn sebelum sakit BAB 3x sehari dengan konsistensi padat, feses bewarna kuning
kecoklatan

Saat sakit

-klien mengatakan saat sakit dirawat belum pernah BAB

BAK

Sebelum sakit

-klien mengatakan sebelum sakit BAK lancer kurang lebih 1300 cc sehari dengan warna urin kuning

Saat sakit

-klien mengatakan saat sakit BAKnya jarang kurang lebih 800cc sehari dengan warna urin kuning
pekat

d. Pola aktivitas dan latihan

1.) Aktivitas

Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri

Makan dan 
minum

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

9
Berpindah 

0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu oleh orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

2) latihan

 Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit semua aktivitasnya mandiri .seperti: memasak dan
merapihkan rumah tanpa dibantu oleh orang lain
 Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit aktivitasnya dibantu oleh istrinya .contoh : makan,minum,ke
toilet harus dibantu oleh istrinya

e. pola kognitif dan persepsi

klien mengatakan mau untuk minum obat secara teratur karena ingin cepat sembuh

f. pola persepsi-konsep diri

klien mengatakan yakin data sembuh dengan penyakit yang dideritanya

g. pola tidur dan istirahat

 Sebelum sakit
Klien mengatakan saat dirumah istirahatnya selalu teratur tidur 6-8 jam perhari
 Saat sakit
Klien mengatakan saat dirumah sakit istirahatnya terganggu dan tidak dapat tidur karena,
tidak data beradatasi dengan lingkungan rumah sakit

h. pola peran-hubungan

-klien mengatakan pola peran baik dengan suami dan keluarganya

-klien mengatakan ia adalah istri yang bertanggung jawab yang mengajarkan kebaikan kepada
anaknya

i. pola seksual-reproduksi

 Sebelum sakit
Tidak dilakukan pengkajian
 Saat sakit

10
Tidak dilakukan pengkajian

j. pola toleransi stress-koping

klien mengatakan cara menghilangkan kesakitannya dengan cara menenangkan diri,berdzikir,dan


istirahat tidur

k. pola nilai-kepercayaan

klien mengatakan rajin beribadah

4. pengkajian fisik

a. keadaan umum : sedang

tingkat kesadaran : komposmentis

GCS : verbal : 5 psikomotor : 4 mata : 6

b. tanda-tanda vital : nadi: 80x/menit , suhu: 36,4 drajat Celsius , td: 120/80 Mmhg , rr:17x/menit

c. keadaan fisik

a) kepala dan leher

kepala : rambut terlihat rapi di kuncir

bentuk kepala : normocepal (normal) -kulit kepala : bersih tidak ada ketombe

leher : tidak ada benjolan

b.) dada

 Paru
RR: 16x/menit
-Bentuk dada : terlihat simetris
-Tidak ada benjolan
-Bunyi nafas: vesikuler
-Pergerakan dada: simetris
 Jantung
TD: 120/80 Mmhg N: 80x/menit

11
-Tidak terdapat pembesaran jantung

c.) Payudara dan ketiak

Tidak dilakukan pengkajian

d.) Abdomen

Tidak dilakukan pengkajian

e.) Genetalia

Tidak dilakukan pengkajian

f.) Integument

inspeksi: kulit klien terlihat tidak elastis

g.) Ekstermitas

 Atas
Klien terlihat terpasang infus di tangan kanan sebelah kiri
 Bawah
Klien mengatakan dapat berjalan tetapi harus dibantu oleh suaminya karena, ia merasa lemas

h.) Neurologis

 Status mental dan emosi


Klien terlihat dapat menahan emosinya ketika sakit
 Pengkajian saraf kranial
Tidak dilakukan pengkajian
 Pemeriksaan reflex
Tidak dilakukan pengkajian

d. Pemeriksaan Penunjang

1) Data laboratorium yang berhubungan

No Tanggal Nama Nilai normal Hasil Ket


pemeriksaan pemeriksaan

1 rabu, 05-06-2016 Hematologi Hemoglobin 11,2 Tidak

12
GR/UL Normal
W(12,0-16,0
GR/UL)

Hematokrit 36 gr% Tidak


W(37-43 GR normal
%)

Leukosit 5.100 /ul Normal


DWS(4-10
ribu/ul)

Trombosit 243000 Normal


DWS(150-
440 ribu/ul)

Kimia darah Gula darah 114mg/dl Normal


sewaktu
(<140 mg/dl)

Kreatin 1,1 mg/dl Normal


(0.5-1.5
mg/dl)

SGOT 19 u/l Normal


(<41 u/l)

SGPT 11 u/l Normal


(<41 u/l)

2) Pemeriksaan radiologi

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

3) Hasil konsultasi

13
Tidak dilakukan pengkajian

4) Pemeriksaan penunjang diagnostic lain

Tidak dilakukan pengkajian

Analisa Data

Data Masalah Etiologi

DS: Nyeri epigastrium Iritasi pada mukosa


lambung
-klien mengatakan nyeri
ulu hati

-klien mengatakan nyeri


dirasakan seperti pedis di
daerah ulu tembus
kebelakang dan hilang
timbul

DO:

-klien terlihat meringis


kesakitan

-klien terlihat lemas dan


pucat

-TTV:

TD: 120/80 Mmhg

N: 80x/menit

Rr: 17x/menit

Sh: 36,4 drajat celsius

14
DS: Kekurangan volume cairan Kehilangan cairan aktif
tubuh tubuh
-klien mengatakan mual
dan muntah

-klien mengatakan kurang


nafsu makan

DO:

-klien terlihat pucat

-mukosa bibir pucat

-TTV:

TD: 120/80 Mmhg

N: 80x/menit

Rr: 17x/menit

Sh: 36,4 drajat celsius

DS: Perubahan nutrisi kurang Tidak nafsu makan


dari kebutuhan tubuh
-klien mengatakan tidak
mampu menelan dengan
baik

-klien mengatakan tidak


nafsu maan

-klien mengatakan makan


hanya 3 sendok

DO:

-konjungtiva klien terlihat


tidak anemis

15
-turgor kulit klien trlihat
tidak elastis

-TTV:

Td: 120/80 Mmhg

N: 80x/menit

Rr: 17x/menit

Sh: 36,4 drajat celsius

Diagnosa Keperawatan

No Tanggal/jam Diagnosa keperawatan Tanggal teratasi TTD


ditemukan

1 rabu Nyeri epigastrium berhubungan kamis


05-06-2016 dengan iritasi mukosa lambung 06-06-2016

2 rabu Kekurangan volume cairan kamis


05-06-2016 tubuh berhubungan dengan 06-06-2016
kehilangan cairan aktif tubuh

3 rabu Perubahan nutrisi kurang dari kamis


05-06-2016 kebutuhan tubuh berhubungan 06-06-2016
dengan tidak nafsu makan

Rencana keperawatan

Hari/tanggal/ja No Rencana Keperawatan Ttd


m dx

Tujuan & kriteria hasil intervensi

16
rabu, 05-06- I Tujuan: setelah dilakukan 1. kaji keadaan umum klien
2016 tindakan keperawatan 2. observasi ttv
selama 2x24 jam masalah 3. kaji skala nyeri
nyeri sudah teratasi 4. ubah posisi fowler
Kriteria hasil: 5. beri kondisi lingkungan
-nyeri berkurang yang kondusif&nyaman
-Sn: 1/10 6. anjarkan teknik relaksasi
-klien terlihat nyaman nafas dalam
-klien tidak tampak meringis 7. anjurkan klien untuk
kesakitan banyak minum air hangat
8. anjurkan klien untuk
menghindari makanan yang
dapat meningkatkan asam
lambung.co: buah jeruk
9. anjurkan klien utuk
istirahat yang teratur tidur
6-8 jam per hari
10.anjurkan klien untuk
minum obat yang teratur
sesuai instruksi dokter
kolaborasi: inj.IV keterolac

rabu, 05-06- II Tujuan:setelah dilakukan 1. kaji keadaan umum klien


2016 tindakan keperawatan 2. observasi ttv
selama 2x24 jam masalah 3. kaji out put
kekurangan volume cairan 4. observasi tetesan infus
sudah teratasi 5. kaji turgor kulit klien
Kriteria hasil: 6. anjurka klien untuk
-rasa mual klien berkurang banyak minum air putih
-kebutuhan cairan tercukupi sesuai kebutuhan
-klien tidak terlihat lemas 7. anjurkan klien untuk
menghindari makanan yang
pedas.co: sambel
8.anjurkan klien untuk
minum air hangat
9. anjurkan klien untuk

17
Tujuan:setelah dilakukan menjaga pola makannya
tindakan keperawatan 10.anjurkan klien untuk
selama 2x 24 jam masalah isirahat yang cukup tidur 6-
perubahan nutrisi kurang 8 jam per hari
dari kebutuhan tubuh sudah
rabu, 05-06- teratasi
2016 Kriteria hasil: 1. observasi keadaan umum
III -nutrisi klien tercukupi klien
-nafsu makan klien 2. observasi ttv
meningkat 3. kaji intake
-lidah klien tidak terasa pahit 4. kaji status nutrisi klien
5.kaji membran mukosa
kilien
6. anjurkan klien untuk
makan sedikit tapi sering
7.anjurkan klien
menghindari makanan yang
asam.seperti:jeruk&stroberi
8.anjurkan klien untuk
makan makanan yang
lunak.seperti: bubur
9. anjurkan klien untuk
menjaga kebersihan
mencuci tangan
sebelum&sesudah makan
10. anjurkan klien untuk
memakan makanan yang
terjamin kebersihannya
Kolaborasi:
-inj. IV ranitidin 2x1 ampul
-inj. IV ondansetron 2x4
mg
-epysun sirup 3x1 sendok

Implementasi

18
Hari/tanggal/jam No Tindakan keperawatan Evaluasi proses Ttd
dx

rabu, 05-06-2016
10.00

1. mengkaji keadaan 1. kesadaran klien


12.00 umum klien composmentis
I 2. mengobservasi ttv 2. ttv:
Td: 120/80 mmhg
Rr : 17x/menit
N : 80x/menit
12.20 Sh : 36,4 drajat
12.30 celsius
3. mengakaji skala nyeri 3. skala nyeri 3/10
4. mengubah posisi klien 4. klien merasa
menjadi fowler lebih nyaman
setelah posisinya di
ubah menjadi
duduk(fowler)
14.00 5. klien mengatakan
II 5. mengkaji out put masih merasa mual
6. kulit klien teraba
15.00 tidak elastis
6. mengkaji turgor kulit 7. klien terlihat
15.30 Klien memakan makanan
7. mengkaji status nutrisi yang lunak seperti
III klien bubur
8. klien mengatakan
makan hanya 6
15.00 sendok makan
8. mengkaji in take 9. klien mengatakan
mau untuk makan
sedikit tapi sering
15.08
9. menganjurkan klien

19
untuk makan sedikit tapi
sering

kamis,06-06-2016
08.00
10.00 I 1. mengkaji keadaan 1. kesadaran klien
umum klien composmentis
2. mengobservasi ttv 2. ttv:
Td: 110/80 mmhg
N: 80x/menit
Rr: 16x/menit
10.03 Sh : 36,5 drajat
celsius
10.05 3. mengkaji skala nyeri Skala nyeri 2/10
4.mengajarkan klien teknik
relaksasi nafas dalam 4. klien mengatakan
ras nyerinya sudah
12.00 5. mengkaji out put berkurang
5. klien mengatakan
sudah tidak merasa
12.05 6.mengkaji turgor kulit mual
klien 6. turgor kulit klien
terlihat elastis
12.08 7.menganjurkan klien 7.klien mengatakan
untuk banyak minum air mau untuk
putih sesuai dengan mengikuti instruksi
kebutuhan tubuh perawat
13.00 8.mengkaji status nutrisi 8.klien terlihat
klien mengonsumsi
makanan yang
lunak.seperti bubur
dan sayur sop
9. suami klien
13.05 9. mengkaji intake mengatakan klien
makan 9 sendok

20
makan

Evaluasi

No Hari/tanggal/jam No Evaluasi Ttd


dx

1. rabu,05-06-2016 S:-klien mengatakan merasa lebih nyaman


11.00 I setelah posisinya diubah menjadi
duduk(fowler)
O:-kesadaran klien composmentis
-Ttv:
Td: 120/800 mmhg
N : 80x/menit
Rr : 17x/menit
Sh : 36,4 drajat celsius
Sn : 3/10
A : masalah nyeri belum teratasi
P : -ubah posisi fowler
-ajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
-beri kondisi lingkungan yang
kondusif/nyaman
-anjurkan klien untuk banyak
Minum air hangat
-anjurkan klien untuk menghindari
makanan yang dapat meningkatkan
asam lambung. Co: jeruk

II S :-klien mngatakan masih merasa


mual
O :-kesadaran klien composmentis
-ttv:
td: 120/80 mmhg
n: 80x/menit
rr: 17x/menit

21
sh: 36,4 drajat celsius
-kulit klien teraba tidak elastis
A : masalah kekurangan volume cairan
Belum teratasi
P :-kaji out put
-observasi ttv
-kaji keadaan umum
-anjurkan klien untuk banyak minum
Air putih sesuai kebutuhan tubuh
-anjurkan klien untuk menjaga pola
agar teratur

III S:-klien mengatakan makan hanya 6


Sendok makan
-klien mengatakan mau untuk makan
Sedikit tapi sering
O:-klien terliha memakan makanan
lunak.co: bubur
-ttv: td: 120/80 mmhg
n: 80x/menit
rr: 17x/menit
sh: 36,4 drajat celsius
A: masalah perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
P :-observasi ttv
-kaji status nutrisi klien
-kaji intake
-anjurkan klien untuk makan sedikit
Tapi sering

2. kamis, 06-06-2016
10.15 I S:-klien mengatakan ras nyei sudah

22
berkurang
O:-kesadaran klien composmentis
-ttv: td:110/80 mmhg
N: 82x/menit
Rr: 18x/menit
Sh : 36,5 drajat celsius
Sn : 2/10
A: masalah nyeri sudah teratasi sebagian
P:-kaji skala nyeri
-observasi ttv
-ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
-anjurkan klien untuk minum obat
Yang teratur sesuai instruksi dokter

S:-klien mengatakan sudah merasa tidak


mual
-klien mengatakan mau untuk mengikuti
instruksi dokter
O:-kulit klien teraba elastis
-kesadaran klien composmentis
-ttv:td: 110/80 mmhg
N: 82x/menit
Rr: 18x/menit
Sh: 36,5 drajat celsius
A: masalah kekurangan volume cairan
sudah teratasi
P:-kaji out put
-kaji keadaan umum klien
-anjurkan klien untuk banyak minum
Air putih sesuai dengan kebutuhan
Tubuh
-anjurkan klien untuk minum air hangat

S:-klien mengatakan makan hanya 9


sendok makan
-klien mengatakan tidak nafsu

23
makan,tetapi berusaha ingin makan agar
cepat sembuh
O:-klien terlihat mengkonsumsi makanan
yang lunak.co: bubur
-kesadaran klien composmentis
-ttv: td: 110/80 mmhg
Rr:18x/menit
N: 82x/menit
Sh: 36,5 drajat celsius
A : masalah perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
P:-anjurkan klien untuk makan sediit tapi
sering

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis selesai dalam pembuatan Makalah yang telah dilakukan,
menyimpulakan sebagai berikut:
Dyspepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada,
yang sering di rasakan adanya gas, perasaan penuh atau rasa terbakar di perut.

24
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab dyspepsia antara lain, yaitu Iritasi lambung
(gastritis), peradangan kandung empedu (kolesistitis), kecemasan atau depresi, infeksi
bacteri Helibacter Pylori, kelainangerakan pencernaan missal usus, dan pengeluaran asam
lambung yang berlebih.
B. Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, saran dari para
pembaca sebagai masukan sangat diperlukan untuk perbaikan bagi penulis, diharapkan
penulis mampu membuat karya tulisanya lagi lebih baik dimasa yang akan datang. Dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6820182/MAKALAH_FISIOLOGI_dispepsia

http://fitrianierhy22.blogspot.com/2017/01/askep-dispepsia.html

https://www.scribd.com/doc/57364274/Makalah-DISPEPSIA-Jadiii

25
Diakses pada tanggal 12 april 2020

Herdman, T.heather.2018. Nanda-1 diagnosis keperawatan. Jakarta : buku kedokteran.

Butcher,B,wagner.2018.nursing interventions cassification(nic). Indonesia : mocomedia.

Johnson,M,swanson.2018. nursing outcomes classification(noc).indonesia : mocomedia.

26

Anda mungkin juga menyukai