MANAJEMEN STRATEGI
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK I
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknogi, budaya, dan ekonomi berjalan dengan pesat
seiring dengan perkembangan itu manusia dituntut untuk beradaptasi agar tidak menjadi
obyek perkembangan. Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang sejak awal berdirinya
untuk membantu mengantarkan pelanggannya. menghadapi persoalan hidup, dituntut untuk
memperbaiki layanan dan meningkatkan mutu, sehingga memiliki daya saing. Sejalan dengan
keunggulan madrasah yang mengawali kiprahnya dari konsepsi ayat qauliyah. Seharusnya
terun menerus harus melakukan pengembangan secara total, sebab madrasah bila tidak
mengalami perkembangan dari hari kehari ia akan tergolong madrasah yang tidak marketable
dan lambat laun akan akan terjebak dalam keterpurukan. Agar madrasah senantiasa memiliki
daya saing dan tidak ditinggalkan pelanggannya, maka pengelolannya harus menggunakan
manajemen straktegik, dengan mengadakan analisi SWOT untuk mendeteksi kekuatan dan
kelemahanyang dimiliki madrasah serta melihat peluang dan tantangan yang dihadapi.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara manajemen strategic dalam menghadapi persaingan mutu?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pendekatan Strategis
Pendekatan strategis adalah:
a. Memposisikan perusahaan melalui strategi dan perencanaan kemampuan
b. Tanggapan isu-isu strategis yang dikeluarkan manajemen
c. Manajemen yang sistematis selama implementasi manajemen
Dalam dunia pendidikan, sekolah harus mampu dan menjabarkan tindakan
sebagaimana berikut:
a. Menyusun perncanaan sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki dengan
mengopimalkan sumber daya untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.
b. Merespon isu-isu strategis seperti manajemen berbasis sekolah, kurikulum berbasisi
kompetensi, pembelajran kontekstual, pembelajaran kolaboratif dan koperatif, dan
sebagainya, dalam rangka meningkatkan mutu.
c. Menyusun stategi sekolah secara obyektif, ilmiah, dan sistematis, bukan atas dasar
kehendak pribadi, tetapi mengakomudir kebutuhan public atau atas keinginan stakeholder.
Manajemen strategic disebut juga dengan pembuatan keputusan partisipatif, yang
memiliki keuntungan antara lain:
a. Memperkuat kemampuan menghindari masalah, karena implementasi rencana merupakan
hasil kebutusan yang dibuat bersama dengan stakeholder.
b. Merupakan keputusan alternatif terbaik, karena suatu keputusan yang dihasilnya oleh
kelompok telah melalui berbagai pertimbagan oleh persol kelompo tersebut sesuai dengan
anjuran Islam dalam al Qur’an.
c. Keterlibatan stakeholder dalam memformulasikan keputusan dapat meningkatkan kinerja.
d. Mengurangi tumpang tindihnya pekerjaan dan resistensi, sebab program dan penanggung
jawab sudah disepakati.
3. Visi, Misi, dan Tujuan
Dalam menentukan strategi harus memahami bahwa pokok dari formulasi strategi
adalah menyusun rencana yang berkelanjutan, sedangkan langkah-langkah dalam menyusun
rencana sekolah dapat dilakukan dengan cara :
a. Menetapkan visi dan misi sekolah bersama stakeholder dengan memperhatikan
kemampuan sekolah.
b. Melakukan assessment lingkungan eksternal sekolah dengan memperhatikan kondisi
terkini, kemungkinan perubahan, perkembangan, dan kemampuan sekolah.
c. Menetapkan arah dan sasaran organisasi.
1) Visi
Visi adalah daya pandang jauh mendalam dan meluas yang merupakan daya fikir
abstrak , memiliki kekuatan yang dahsyat dan dapat menerobos segala batas-batas fisik,
waktu dan tempat. Visi sekolah adalah sebuah agenda tujuan sebagai prestasi yang harus
dicapai dalam aktifitas sekolah. Pembuatan visi adalah sebuah perjalan, dari hal yang sudah
diketahui ke hal yang belum diketahui. Visi menciptakan masa depan dengan
menggabungkan fakta, harapan, impian, bahaya, dan peluang. Visi merupakan suatu rumusan
cita-cita yang sangat ideal yang memiliki rambu-rambu sebagai berikut:
a) Ringkas
b) Jelas
c) Tantangan
d) Orientasi masa depan
e) Stabilitas
f) Abstrak
g) disukai
2) Misi
Misi adalah sebagai deskripsi tentang apa yang hendak dicapai dan untuk siapa. Misi
sekolah adalah aspirasi stakeholder yang akan dijadikan elemen fundamental
penyelenggaraan program sekolah dalam pandangan sekolah dengan alasan yang jelas dan
konsisten dengan nilai-nilai sekolah. Misi merupakan betuk layanan untuk memenuhi
tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya, yaitu :
a) Berisikan semua tugas organisasi
b) Kalimat yang singkat
c) Mengesankan
d) Memaksa.
e) Pelayanan
f) Acuan tujuan dan sasaran
3) Tujuan
Tujuan adalah keadaan yang dikehendaki pada masa yang akan datang yang
senantiasa dikejar organisasi agar direalisasikan. Tujuan dilihat dari manajemen stratejik
adalah memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan masa yang akan
datang yang menghasilkan kesepakatan umum merupakan sumber legitimasi yang
membenarkan setiap kegiatan sekolah mengenai misi dalam menentukan bidang kerja ,
macam dan volume pekerjaan yang harus dilakukan dan senantiasa berusaha dikejar dan
diwujudkan oleh sekolah, serta eksistensi sekolah itu sendiri. Efektifitas sekolah diukur dari
tingkat sejauh mana mencapai tujuannya, sedangkan efisiensinya ditinjau dari jumlah
sumberdaya yang dipergunakan untuk mengahsilkan unit masukan dan mutu produk yang
dihasilkan.
4. Analisa SWOT
Di dalam menganalisa keadaan organisasi salah satu dari tiga jenis pendekatan
yang layak diperhitungkan adalah analisis SWOT yang merupakan singkatan dari Strength
(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Oportunities (peluang) dan Threats (ancaman).
a. Faktor kekuatan
Faktor kekuatan madrasah berupa kompetensi, sumber daya, sarana, citra positif,
kenggulan yang melebihi pesaingnya.
b. Kelemahan
Kelemahan madrasah adalah keterbatasan dan kekurangmampuannya baik kompetensi,
sarana, program layan, dan produk unggulan.
c. Peluang
Berbagai situasi lingkungan eksternal yang menguntungkan madrasah, meliputi :
kecenderungan yang terjadi dikalangan peserta didik, harapan orang tua, perubahan dalam
keadaan persaingan.
d. Ancaman
Berbagai factor dari luar yang tidak menguntungkan madrasah yang dapat menjadi
penghalang bila tidak segera diatasi.
5. Strategi Program Peningkatan Mutu Madrasah
Dalam menentukan perumusan strategi tentu akan memilih alternative terbaik, artinya
meningkatkan kemampuan madrasah melakukan empat hal, yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas.
2. Pemantapan keberadaan madrasah,
3. Ketangguhan menghadapi persaingan, dan
4. Mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan yang didambakan di masa depan.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Madrasah harus dikelola secara optimal dan akuntable oleh tenaga professional.
2. Dengan melibatkan stake holder, membuat rencana strategic yang dituangkan dalam visi,
misi, tujuan dan sasran yang jelas yang menggambarkan kompetensi output dan out came
dengan tang tanpa menafikan multiple intelegensi, modalitas belajar peserta didik
( keberagaman dalam Baground).
3. Dalam membuat rencana strategi harus menngunakan analisa eksternal dan internal.
4. Bisa mempertangungjawabkan pelaksanan program, kinerja dan hasil.
5. Membuat rencana tindak lanjut untuk meningkatkan mutu.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Yulius, Yunus, M.H,Drs, M.M., Sulaiman.H, Drs, M.Pd., Membangun Madrasah Mandiri di
Era Otonomi, Depag RI, 2005.
Sondang, P, Siagiang, Dr. M.PA. Prof. Manajemen Stratejik, Bumi Aksara, Jkt. 2011