Anda di halaman 1dari 17

METODE QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM)

DALAM PERENCANAAN STRATEGIK PENDIDIKAN

Resa Damastuti (220106210009), Rosyida Rahmatul Haq (220106210012)

Magister Manajemen pendidikan Islam


Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

resadamastuti11@gmail.com, rosyidarh21@gmail.com

Abstrak
Dapat disimpulkan bahwa hasil pendidikan dipandang bermutu jika mampu
melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang
dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program
pembelajaran tertentu. Keunggulan akademik dinyatakan dengan aneka jenis
keterampilan yang diperoleh siswa selama mengikuti program ekstrakurikuler.
Berdasarkan analisis strategi perencanaan pendidikan dengan menggunakan
metode Quantitative Strategic Planning Matrix merupakan salah satu metode analisis
dalam literature yang dirancang dalam penentuan daya tarik secara relatife dari
berbagai alternative tindakan. Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana
yang terbaik.
Peningkatan mutu pendidikan sangat menekankan pentingnya peranan sekolah
atau madrasah sebagai pelaku dasar utama yang otonom, dan peranan orang tua dan
masyarakat dalam mengembangkan pendidikan.

Kata kunci: Metode Quantitative Strategic Planning Matrix (Qspm) Dalam


Perencanaan Strategik Pendidikan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di bidang pendidikan, perencanaan strategis pendidikan merupakan hal yang
mendesak, perencanaan strategis telah menjadi ciri organisasi yang mengupayakan
keuntungan jangka panjang atau jangka panjang. Tetapi pada saat yang sama,
istilah ini juga digunakan di sekolah-sekolah. Di masa lalu, sekolah dapat
menerima instruksi dari pusat serta perencanaan langsung. Semua untuk
menentukan dan mempengaruhi masa depan.
Perencanaan strategis adalah proses memposisikan organisasi untuk
memaksimalkan tujuan masa depan dan meminimalkan risiko pencapaian. Di satu
sisi, perencanaan strategis berarti membuat keputusan yang berkaitan dengan
posisi yang memungkinkan organisasi untuk diposisikan dan mengevaluasi
keputusan tersebut untuk menentukan kegiatan yang diinginkan.1
Pandangan lain mengatakan bahwa perencanaan strategis adalah proses yang
berlangsung melalui pengembangan rencana strategis dan kebijakan yang
mendikte perubahan karakter atau arah organisasi.
Menurut Kaufman, ia menawarkan definisi perencanaan sekolah strategis,
yaitu perencanaan yang dimulai dengan menentukan apa yang perlu dilakukan dan
apa yang bisa dilakukan. Kemudian bekerja untuk memastikan bahwa semua
bagian dari organisasi sekolah dirancang dengan benar.
Perencanaan strategis adalah proses dimana anggota senior suatu organisasi
mengembangkan visi untuk masa depan organisasi dan mengembangkan proses
dan prosedur yang diperlukan untuk mencapainya.
Agar sekolah dapat bertahan dalam masyarakat yang sangat kompleks saat
ini, sangat penting bagi mereka untuk memahami pedoman untuk pekerjaan yang
mereka lakukan. Mereka harus bisa mengendalikan nasib mereka sendiri.

1
Mayang Sari Lubis, “Perencanaan Strategik Pendidikan”, Ihyaul Arabiyah, Vol. 4, No. 1,
(2008), 47.
Perencanaan strategislah yang membantu sekolah beradaptasi dengan lingkungan
dan kinerja sekolah yang berubah dengan cepat, dan efektifitas sekolah.
Pada makalah ini, kami menjelaskan tentang analisis quantitative strategic
planning matrix dalam perencanaan strategis pendidikan. Oleh karena itu, untuk
mempersempit topik yang dibahas, penelitian ini berfokus pada topik yang lebih
besar, perencanaan pendidikan strategis.
Rumusan masalah sebagai pembatas kajian tersebut yaitu: 1) Apa pengertian
Quantitative Strategic Planning Matrix; 2) Bagaimana korelasi QSMP dengan
perencanaan strategi pendidikan?; 3) Bagaimana analisa QSPM dalam
perencanaan strategi pendidikan.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Menurut David, teknik Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative
Strategic Planning Matriks) Merupakan salah satu metode analisis dalam literature
yang dirancang dalam penentuan daya tarik secara relatife dari berbagai alternative
tindakan. Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik.
QSPM menggunakan analisis input dari Tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis
Tahap 2 untuk secara objetif menentukan strategi yang hendak dijalankan diantara
straegi-strategi alternatif. QSPM juga merupakan alat untuk mengevaluasi berbagai
alternative strategi secara obyektif berdasarkan faktor-faktor kunci baik eksternal
maupun internal yang telah dipertimbangkan pada tahap sebelumnya.
Menurut Kerzner, Perencanaan strategis (strategic planning) adalah sebuah alat
manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan
proyeksi kondisi dimasa depan, dengan mengidentifikasi apa yang seharusnya dan
apa yang dapat dilakukan.2
Hargreaves dan Hopkins, berpendapat bahwa tujuan perencanaan
pembangunan sekolah adalah untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan
pendidikan dari suatu sekolah melalui manajemen yang sukses dan inovasi
perubahan. Stoll juga menuliskan bahwa rencana strategis sekolah adalah
fenomena yang telah mendunia dan juga berhubungan dengan pergerakan
peningkatan sekolah secara universal. Dengan orientasinya pada pengembangan
SDM, yaitu pendidikan berorientasi terhadap: 1) upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa, 2) upaya mempersiapkan tenaga kerja terampil dan ahli yang diperlukan
dalam proses memasuki era industrialisasi, serta 3) upaya membina dan
mengembangkan penguasaan berbagai cabang keahlian ilmu pengetahuan dan
teknologi.

2
Mayang Sari Lubis, “Perencanaan Strategik”, 48.
Hasil pendidikan dipandang bermutu jika mampu melahirkan keunggulan
akademik dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu
jenjang pendidikan atau menyelesaikan program pembelajaran teretntu.
Keunggulan akademik dinyatakan dengan aneka jenis keterampilan yang diperoleh
siswa selama mengikuti program ekstrakurikuler. Di luar kerangka itu, mutu luaran
juga dapat dilihat dari nilai-nilai hidup yang tidak dianut, moralitas, dorongan untuk
maju, dan lain-lainnya yang diperoleh anak didik selama menjalani pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan sangat menekankan pentingnya peranan sekolah
atau madrasah sebagai pelaku dasar utama yang otonom, dan peranan orang tua dan
masyarakat dalam mengembangkan pendidikan. Sekolah perlu diberikan
kepercayaan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi
lingkungan dan kebutuhan pelanggan. Sekolah atau madrasah sebagai otonom
diberikan peluang untuk mengelola dalam proses koordinasi untuk mencapai
tujuan-tujuan pendidikan.
Begitu juga dengan pengembangan mutu pendidikan Islam, yaitu dapat
dilakukan dengan fase pertama, mendiagnosis kebutuhan pengembangan,
kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan siswa, guru, pemerintah,
masyarakat, dan kebutuhan kelembagaan tersebut harus menjawab secara
komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan khusus ditandai
dengan pengetahuan spesifik dan keahlian tertentu dalam jabatan dan profesi. Fase
kedua, merancang rencana pengembangan dengan menyusun program
pengembangan sebagai pendahuluan. Agar program dapat berjalan perlu
menentukan pihak-pihak yang turut berpartisipasi, merekrut SDM. Fase ketiga,
melaksanakan program pengembangan yang sesuai dengan rencana dan dukungan
berbagai komponen untuk menilai relevansi program yang dipilih dan
dilaksanakan. Fase keempat, tindakan evaluasi program pengembangan.
2. Korelasi QSPM dengan Perencanaan Strategi Pendidikan
Korelasi merupakan salah satu metode analisis dalam statistik yang dapat
digunakan untuk mencari antara dua variabel dengan sifat kuantitatif. Sedangkan
korelasi Quatitative Strategic Planning Matrix (QSPM) berjuan untuk menyusun
strategi guna mengevaluasi faktor kunci internal. Secara konseptual, QSPM
menentukan daya tarik relative dari berbagai strategi berdasarkan sejauh mana
faktor kesuksesan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diingatkan.
QSPM mengevaluasi kemenarikan relative dari beberapa pilihan alternative
strategi secara objektif.3
Quantitatif Strategic Planning Matrix (QSPM) suatu alat yang sangat
direkomendasikan oleh para ahli strategi untuk melakukan evaluasi dan pemilihan
alternative strategi secara objektif berdasarkan faktor dimana internal dan
eksternal yang sebelumnya telah diidentifikasikan. Penggunaan strategi dalam
pembelajaran memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai terhadap apa yang
dilakukan guru. Sebagai suatu alat penyampai atau pengantar konten-konten
pelajaran guru kepada siswa4. Tujuan QSPM adalah menciptakan suatu hal yang
menarik dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, dan menentukan
strategi mana yang baik untuk diimplementasikan. Dalam setiap perencanaan
selalu terdapat tiga kegiatan yaitu: a) perumusan tujuan yang ingin dicapai, b)
pemilihan program untuk mencapai tujuan, c) identifikasi dan pengarahan sumber
yang jumlahnya selalu terbatas.
Quantitatif Strategic Planning Matrix (QSPM) biasanya digunakan sebagai
analisis dalam dunia bisnis atau pemasaran, namun bisa juga digunakan sebagai
analisa dalam perencanaan strategi pendidikan. Oleh karena itu didalam kajian ini
menggunakan QSPM dalam menganalisa perencanaan strategi pendidikan.

3
Ani Susilowati dkk., “Analisis Strategi Keunggulan Bersaing dengan Pendekatan Analisis
SWOT dan Metode QSPM”, Jurnal Syntax Admiration. Vol. 1 No. 3, (2020), 127.
4
Wahid Hasim dkk, “Perencanaan Strategi Guru dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”, Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 3 No. 6, (2021), 24.
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) bertujuan untuk
menentukan strategi terbaik yang akan dipilih dari berbagai alternative strategi
yang didapatkan dari tahap sebelumnya.
Strategic Planning merupakan keputusan perencanaan strategis
mempengaruhi fisik, keuangan dan kerangka organisasi dimana operasi telah
dilaksanakan. Suatu struktur organisasi yang khas ditandai dengan adanya tiga
tingkatan manajemen. Perencanaan strategi juga berfungsi dari tingkatan tertinggi,
dimana kembali operasi melatih dalam manajemen tingkat yang lebih rendah dan
tingkatan paling rendah. Manajemen pengendalian melatih dalam tingkatan
manajemen menengah yang menyentuh tingkatan tertinggi dan tingkat tertinggi
dari tingkat yang lebih rendah. Aktivitas manajemen pengendalian akan
mengakibatkan implementasi strategi dan kebijakan.5

3. Analisa QSPM terhadap Perencanaan Strategi Pendidikan


Analisis strategi yang dilakukan adalah menggunakan metode Quantitative
Strategic Planning Matrix (QSPM). Quantitative Strategic Planning Matrix
(QSPM) secara objektif mampu menujukkan strategi mana yang terbaik dari
berbagai alternative.6
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) merupakan alat untuk
mengevaluasi berbagai alternative strategi secara obyektif berdasarkan faktor-
faktor kunci baik eksternal maupun internal yang telah dipertimbangkan pada
tahap sebelumnya. QSPM ini merupakan alat pertimbangan yang bersifat intuitif.7

5
Mayang Sari Lubis, “Perencanaan Strategic Pendidikan”, 49.
6
Mahfud, T, “Aplikasi Metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Studi Kasus:
Strategi Peningkatan Mutu Lulusan Program Studi Tata Boga)”, ISSN 2580-5398. Vol.1 No.1, (2017),
112.
7
Suhardi, “Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)”, Jurnal Stie Semarang, Vol. 3,
No. 1, (Februari 2011), 19.
Langkah-langkah menyusun QSPM:
1. Data masukan dan bobot yang telah dibuat pada EFE (Eksternal Factor
Evaluation) Matrix dan IFE (Internal Factor Evaluation) Matrix
dimasukan kedalam QSPM
2. Periksa matrix pada tahap penandingan, lakukan indentifikasi alternatif
strategi yang dipertimbangkan untuk diimplementasikan. Cantumkan
alternative strategi (dua alternative) pada baris atas QSPM. (kedua strategi
tersebut sebaiknya dipilih yang bersifat saling meniadakan atau mutually
exclusive). Misal yang dipilih strategi Forward integration strategy dan
market development.
3. Berikan Skor Kemenarikan (SK) tiap komponen faktor yang ada pada EFE
Matrix dan IFE matrix dengan kisaran skor : 1 (tidak menarik), 2 (agak
menarik), 3 ( cukup menarik ) dan 4 (sangat menarik). Penentuan skor
kemenarikan pada suatu faktor eksternal (EFE) maupun (IFE) dengan cara
mengajukan pertanyaan: apakah faktor ini berdampak terhadap strategi
yang dipilih? “Jika jawabannya “YA “kemudian berbagai strategi harus
dibandingkan secara relatif dengan faktor kunci tersebut. Dengan kata
lain menunjukkan kemenarikan relative strategi yang satu dibandingkan
dengan lain berkaitan dengan skor kunci tertentu. Jika jawabannya
“tidak”, maka jangan mencantumkan skor kemenarikan skor
kemenarikan atau beri tanda (dush).
4. Hitung Total Skor Kemenarikan (TSK) yang merupakan hasil kali antara
bobot dengan Skor Kemenarikan (SK), kemudian jumlahnya TSK
tersebut. Total skor kemenarikan disetiap strategi yang dipilih dalam
QSPM yang lebih tinggi menunjukkan semakin menariknya yang
bersangkutan.8

8
Suhardi, “Quantitative Strategic Planning Matrix”, 20.
Analisis QSPM merupakan alat analisis kualitatif untuk menghasilkan
alternatif strategi dengan mempertimbangkan faktor eksternal maupun internal
organisasi. QSPM digunakan untuk menentukan alternatif strategi yang dihasilkan
dalam matriks SWOT.9
Tahap analisa QSPM yaitu sebagi berikut:
1. Menentukan EFEM (The External Faktor Evaluation Matrix). Pada tahap ini
dilakukan penentuan dan evaluasi faktor eksternal.
2. Menentukan IFEM (The Internal Factor Evaluation Matrix). Pada tahap ini
dilakukan penentuan dan evaluasi faktor internal.
3. Menentukan alternatif strategi yang telah dihasilkan dari analisa QSPM.10
Metode yang digunakan dalam analisis QSPM maka diperoleh prioritas
alternatif yaitu peningkatan nilai akreditasi program studi sehingga dengan
demikian untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan perlu dimulai dengan
demikian untuk meningkatkan mutu lulusan pendidik perlu dimulai dengan
memperbaiki atau meningkatkan kriteria penilaian akreditasi.

9
Tuatul Mahfud, dkk, “Aplikasi Metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)”,
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, Vol. 1, N0. 1, (2017), 68.
10
Yogiana Mulyani dk, “Metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)”, Jurnal
Sosial Humanihora dan pendidikan, Vol. 1, No. 1, (2017), 69.
1. Matrik IFE dan EFE
IFE

No Faktror Internal Startegik Bobot Rating Skor Kesimpulan


. (3x4) (Prioritas)
Kekuatan (Strengths)
1. Jumlah mahasiswa saat ini 0,09 4 0,36
2. Jumlah sdm yang cukup 0,09 4 0,36
3. Kualitas sdm yang baik 0,08 4 0,32
4. Tempat yang strategis 0.06 2 0,12
5. Variasi program studi 0,05 2 0,1
6. Teknologi yang digunakan 0,08 3 0,24
7. Biaya Pendidikan 0,07 3 0,21
8. Berpengalaman sebagai pts yang cukup 0,07 3 0,21
baik
9. Memiliki MOU dengan perusahaan 0,09 4 0,36
10. Alumni yang tersebar 0,08 4 0,32
Kelemahan (weakness)
1. Sarana prasarana kurang memadai 0,05 3 0,15
2. Perawatan Gedung kurang memadai 0,05 2 0,1
3. Fasilitas laboratorium kurang memadai 0,07 2 0,14
4. Kenyamanan lingkungan kurang 0,07 4 0,28
memadai

jumlah 1 3,19
Interval skor Posisi internal
1.00-1.99 Lemah
2.00-2.99 Sedang
3.00-3.99 Kuat

Kesimpulan
Hasil pengolahan data menggunakan matrik IFE adalah 3,19, hal ini
menunjukkan bahwa sudah diatas rata-rata dalam usahanya untuk menjalankan
strategi dalam menjagakekuatan internal Lembaga.

EFAS eksternal
No. Factor eksternal strategic Bobot Rating skor Kesimpulan
Peluang (Opportunities)
1. Prospek Kerjasama dengan instansi 0,1 3 0,3
2. lain 0,09 2 0,18
3. Program pemerintah terkait 0,08 3 0,24
4. Pendidikan 0,09 3 0,27
5. Kelemahan pesaing utama 0,1 4 0,4
6. Kepercayaan masyarakat 0,09 3 0,27
7. Organisasi kampus yang aktif 0,1 4 0,4
Pola hidup masyarakat peduli
Pendidikan
Citra kampus

Ancaman (threat)
1. Pesaing semakin banyak 0,1 4 0,4
2. Peraturan pemerintah yang kurang 0,08 2 0,16
3. memihak 0,08 3 0,24
4. Perubahan teknologi 0,09 2 0,18
Kekuatan pesaing utama
Jumlah 1 3,04

Interval skor Posisi internal


1.00-1.99 Rendah
2.00-2.99 Sedang
3.00-3.99 Tinggi

Kesimpulan
Hasil pengolahan data menggunakan matrik EFE adalah 3,04 hal ini
menunjukkan bahwa sudah diatas rata-rata dalam usahanya untuk menjalankan
strategi dalam memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman dri luar
Lembaga.
2. Matrik SWOT
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (weakness)

1. Jumlah mahasiswa 1. Sarana prasarana


saat ini kurang memadai
2. Jumlah sdm yang 2. Perawatan Gedung
cukup kurang memadai
3. Kualitas sdm yang 3. Fasilitas laboratorium
baik kurang memadai
4. Tempat yang strategis 4. Kenyamanan
5. Variasi program studi lingkungan kurang
6. Teknologi yang memadai
digunakan
7. Biaya Pendidikan
8. Berpengalaman
sebagai pts yang
cukup baik
9. Memiliki MOU
dengan perusahaan
10. Alumni yang tersebar
Peluang(Opportunities) Strategi S-O Strategi W-O

1. Prospek Kerjasama 1. Memperluas 1. Memperluas


dengan instansi lain Kerjasama dengan Kerjasama dengan
2. Program pemerintah instusi lain baik dalam pihak lain sehingga
terkait Pendidikan Lembaga Pendidikan menambah
3. Kelemahan pesaing maupun yang lainnya. pemasukkan sebagai
utama 2. Meningkatkan kualitas penyedian sarana
4. Kepercayaan Pendidikan dengan prasarana dilembaga
masyarakat melaksnakan program Pendidikan
5. Organisasi kampus pemerintahan 2. Peyediaan fasilitas
yang aktif 3. Melakukan inovasi Pendidikan dilakukan
6. Pola hidup masyarakat terhadap kualitas untuk membantu
peduli Pendidikan Lembaga Pendidikan proses pembelajaran
7. Citra kampus dengan melakukan dengan mengikuti
study banding antar program pemerintah
Lembaga Pendidikan. terbaru.
4. Menjaga kualitas 3. Melakukan regenerasi
lulusan dengan dalam pengelolaan
maksimal sarana prasarana, jika
5. Pemberdayaan perlu merekrut tenaga
Organisasi dalam
kampus baik dalam pengelolaan jika
mahasiswa aktif dirasa penting.
maupun alumni
6. Dengan keberadaan
sdm tenaga pendidik
dan kependidikan
yang cukup memadai
akan membantu
mahasiswa
berkembang
7. Kualitas Pendidikan
baik dari lulusan,
tenaga pendidik dan
kependidikan, fasilitas
Pendidikan akan
membangun
kenyamanan dalam
proses belajar.

Ancaman (Threat) Strategi S-T Strategi W-T

1. Pesaing semakin 1. Meningkatkan 1. Membangun


banyak kualitas Pendidikan lingkungan yang
2. Peraturan pemerintah baik dari internal peduli terhadap
yang kurang maupun eksternal Pendidikan dengan
memihak Lembaga pendidikan melakukan seminar
3. Perubahan teknologi 2. Melakukan pemasaran atau workshop
Kekuatan pesaing utama melalui berbagai 2. Pemenuhan fasilitas
media sosial yang dibutuhkan
3. Melakukan pelatihan/ dalam Pendidikan.
workshop dalam 3. Meningkatkan kualitas
penggunaan teknologi Pendidikan
terbaru

3. Matrik QSPM

Strategi yang dipilih Forward integration strategy (strategi untuk


memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor) dan
market development ( pengembangan pasar ).
Alternativ strategi S1 S2

Factor utama Bobot SK TSK SK TSK

Kekuatan (Strengths)

1. Jumlah mahasiswa saat 0,09 2 0,18 4 0,36


ini 0,09 3 0,27 3 0,27
2. Jumlah sdm yang 0,08 3 0,24 4 0,32
cukup 0.06 4 0,24 3 0,18
3. Kualitas sdm yang 0,05 3 0,15 3 0,15
baik 0,08 4 0,32 3 0,24
4. Tempat yang strategis
5. Variasi program studi 0,07 2 0,14 2 0,14
6. Teknologi yang 0,07 1 0,07 4 0,28
digunakan
7. Biaya Pendidikan 0,09 3 0,27 2 0,18
8. Berpengalaman
sebagai pts yang 0,08 1 0,08 4 0,32
cukup baik
9. Memiliki MOU
dengan perusahaan
10. Alumni yang tersebar

Kelemahan (weakness)

1. Sarana prasarana 0,05 4 0,20 3 0,15


kurang memadai
2. Perawatan Gedung 0,05 2 0,10 2 0,10
kurang memadai
3. Fasilitas laboratorium 0,07 2 0,14 3 0,21
kurang memadai
4. Kenyamanan 0,07 1 0,07 2 0,14
lingkungan kurang
memadai

Peluang (Opportunities)

1. Prospek Kerjasama 0,1 2 0,2 3 0,3


dengan instansi lain
2. Program pemerintah 0,09 3 0,27 2 0,18
terkait Pendidikan
3. Kelemahan pesaing 0,08 4 0,32 3 0,24
utama 0,09 3 0,27 4 0,36
4. Kepercayaan 0,1 1 0,1 2 0,2
masyarakat
5. Organisasi kampus 0,09 3 0,27 4 0,36
yang aktif
6. Pola hidup masyarakat 0,1 3 0,3 4 0,4
peduli Pendidikan
7. Citra kampus

Ancaman (threat)

1. Pesaing semakin 0,1 3 0,3 4 0,4


banyak 0,08 2 0,16 3 0,24
2. Peraturan pemerintah
yang kurang memihak 0,08 4 0,32 4 0,32
3. Perubahan teknologi 0,09 4 0,36 4 0,36
4. Kekuatan pesaing
utama

jumlah 5,34 6,4

Strategi dengan market development merupakan strategi alternatif terbaik


untuk diimplementasikan dalam perencanaan strategik dengan nilai skor TSK
sebesar 6,4 pada matrik QSPM. Strategi ini yang paling tepat untuk diterapkan
untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dalam menghadapi berbagai
macam ancaman dan kelemahan dan untuk memperkuat daya saing.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa hasil pendidikan dipandang bermutu jika mampu
melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang
dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program
pembelajaran tertentu. Keunggulan akademik dinyatakan dengan aneka jenis
keterampilan yang diperoleh siswa selama mengikuti program ekstrakurikuler.
Berdasarkan analisis strategi perencanaan pendidikan dengan menggunakan
metode Quantitative Strategic Planning Matrix merupakan salah satu metode
analisis dalam literature yang dirancang dalam penentuan daya tarik secara relatife
dari berbagai alternative tindakan. Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi
mana yang terbaik.
Peningkatan mutu pendidikan sangat menekankan pentingnya peranan
sekolah atau madrasah sebagai pelaku dasar utama yang otonom, dan peranan
orang tua dan masyarakat dalam mengembangkan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

dkk Susilowati Ani., “Analisis Strategi Keunggulan Bersaing dengan


Pendekatan Analisis SWOT dan Metode QSPM”, Jurnal Syntax Admiration.
Vol. 1 No. 3, (2020).
Dkk, Tuatul Mahfud, “Aplikasi Metode QSPM (Quantitative Strategic
Planning Matrix)”, Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, Vol. 1, N0. 1,
(2017).
Lubis Sari Mayang, “Perencanaan Strategik Pendidikan”, Ihyaul Arabiyah,
Vol. 4, No. 1, (2008).
Mulyani Yogiana dk, “Metode QSPM (Quantitative Strategic Planning
Matrix)”, Jurnal Sosial Humanihora dan pendidikan, Vol. 1, No. 1, (2017).
Suhardi, “Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)”, Jurnal Stie
Semarang, Vol. 3, No. 1, (Februari 2011).
Wahid Hasim dkk, “Perencanaan Strategi Guru dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 3 No. 6, (2021).

Anda mungkin juga menyukai