Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI MANAJEMEN PENDIDIKAN YANG BERFOKUS PADA MASA DEPAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


SIM Pendidikan
Dr. Ismail Marzuki, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Adinda Lanjarwati 1986208227


Nurfaizah Alkhansa 1986208041
Renazsyah Finsa Atmoudy 1986208267
Riski Widyawati 1986208184

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH TANGERANG
TANGERANG 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
“Strategi Manajemen Pendidikan yang Berfokus Pada Masa Depan”.
Adapun ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini,
termasuk kepada bapak Dr. Ismail Marzuki, M.Pd selaku dosen pengampu yang
mempercayakan saya membuat makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah mengenai Strategi Manajemen Pendidikan
yang Berfokus Pada Masa Depan ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan
saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Tangerang, 18 Februari 2022

Kelompok 3

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................II
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Definisi Manajemen Strategi Pendidikan........................................................................3
B. Strategi Pendidikan Nasional..........................................................................................4
C. Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Strategi Pendidikan..........................10
D. Masalah-Masalah yang Dihadapi Pendidikan Nasional................................................13
E. Membangun Sistem Pendidikan Yang Berbudaya di Era Globalisasi..........................14
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
A. Kesimpulan...................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia pendidikan secara sadar atau tidak kini tengah bergerak menjadi satu
pasar dunia, Suatu pasar yang efisien dan transparan, yang mencakup daerah-daerah
yang tak terbatas. Globalisasi mau tidak mau akan menjadi trend dari setiap organisasi
baik organisasi usaha, sosial maupun organisasi pendidikan.
Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem
persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah sebagai manajer
pendidikan. Para pengelola pendidikan (kepala sekolah, kepala dinas pendidikan)
sebagai eksekutif modern saat ini harus mampu mengamati dan merespons segenap
tantangan yang dimunculkan oleh lingkungan eksternal baik yang dekat maupun yang
jauh. Lingkungan eksternal dekat adalah lingkungan yang mempunyai pengaruh
langsung pada operasional lembaga pendidikan, seperti berbagai potensi dan keadaan
dalam bidang pendidikan yang menjadi konsentrasi usaha sekolah itu sendiri, situasi
persaingan, situasi pelanggan pendidikan, dan pengguna lulusan. Kesemuanya
berpengaruh pada penentuan strategi yang diperkirakan mendukung sekolah mencapai
tujuannya.
Manajemen pendidikan juga mempunyai tugas membuat keputusan, tetapi
tugas ini merupakan aspek kritis yang menuntut kemampuan manajerial untuk
mengintegrasikan dan mengembangkan berbagai elemen yang relevan ke dalam
situasi lembaga pendidikan secara keseluruhan. Dalam menjalankan tugasnya pihak
manajemen akan diharapkan pada terbatasnya waktu, risiko yang mungkin
mengancam stabilitas lembaga pendidikan, dan keputusan yang akan diambil harus
dapat dikomunikasikan pada pihak pelaksana serta pendidik dan tenaga kependidikan.
Untuk menghadapi hambatan maupun tantangan dari lingkungan dan kemampuan
dalam membuat keputusan, pihak manajemen pendidikan memerlukan strategi yang
tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Dalam menentukan
strategi apa yang akan digunakan manajemen pendidikan, diperlukan pertimbangan
yang tepat karena akan menyangkut keberadaan lembaga-lembaga pendidikan di masa
mendatang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan konsep dasar manajemen strategi pendidikan ?
2. Bagaimana strategi pendidikan nasional dalam menghadapi lingkungan global ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mendukung pengembangan strategi pendidikan?
4. Apa saja masalah-masalah yang dihadapi pendidikan nasional ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi dan konsep dasar manajemen
strategi;
2. Untuk mengetahui dan memahami strategi pendidikan nasional dalam
menghadapi lingkungan global;
3. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor apa saja yang mendukung
pengembangan strategi pendidikan;
4. Untuk mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi pendidikan
nasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Strategi Pendidikan


Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam Bahasa Yunina, stratēgos.
Adapun stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman
demokrasi Athena. Menurut Glueck (1998: 6), strategi adalah satu kesatuan rencana
yang komprehensif dan terpadu yang menghubungkan kekuatan strategi organisasi
dengan lingkungan yang dihadapinya, kesemuanya menjamin agar tujuan organisasi
tercapai.
Menurut Robson (1997 : 5), strategi merupakan pola keputusan dari alokasi
sumber yang dibuat untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategis adalah
seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas
fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-
aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi.
Ansoff berpendapat bahwa, manajemen strategi ialah suatu pendekatan yang
sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke posisi
yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan meyakinkan kebersihan yang
berkelanjutan dan membuat perusahaan (sekolah) menjamin atau mengamankan
format yang mengejutkan.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu.1 Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,
memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik
untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang
memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun
1 https://naikpangkat.com/download-materi-hari-ke-3-diklat-bedah-kurikulum-strategi-implementasi-kurikulum-prototipe//

3
pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Strategi
sering dikaitkan dengan Visi dan Misi, walaupun strategi biasanya lebih terkait
dengan jangka pendek dan jangka panjang. Contoh berikut menggambarkan
perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik
untuk memenangkan satu pertandingan".
Dasar manajemen strategi adalah menumbuhkan komitmen atau dukungan
dari semua pihak (sumber daya manusia) mengenai visi, misi lembaga pendidikan,
sasaran penyelenggaraan pendidikan, dan upaya-upaya pencapaiannya. Berdasarkan
hal tersebut maka tujuan utama manajemen strategi adalah mencapai pengertian dan
komitmen dari semua eksekutif maupun pelaksana lembaga pendidikan.2
Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik
kesimpulan pokok bahwa strategi, pertama, merupakan suatu kesatuan rencana
organisasi yang komprehensif dan terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi, kedua, penyusunan strategi diperlukan analisis lingkungan karena akan
menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi, ketiga, pencapaian tujuan organisasi
diharapkan pada berbagai pilihan alternatif strategi yang harus
dipertimbangkan, keempat, strategi yang telah dipilih akan diimplementasikan oleh
organisasi dan memerlukan evaluasi.
B. Strategi Pendidikan Nasional
Kerancuan yang terjadi atas pendidikan nasional dimungkinkan oleh berbagai
kebijakan dasar dan strategi implementasinya kurang didasarkan atas keutuhan
konsep dan filosofi. Banyak pemikiran hanya dicurahkan pada permasalahan mikro,
yakni yang terkait langsung dengan aktifitas pembelajaran.3 Pendidkan hanya
diartikan sempit sebagai pengajaran bahkan lebih sempit lagi hanya sebuah sistem
persekolahan.
Pendidikan dalam makna luas atau tatanan makro perlu dikembangkan dari
sifat reaktif dan proaktif terhadap perkembangan masyarakat menjadi
rekonstruksionistik sosial. Menjadi rekonstruksionistik sosial berarti pendidikan turut
secara aktif memberikan corak dan arah terhadap perkembangan masyarakat yang
dicita-citakan.
Strategi pendidikan perlu dirancang agar mampu menjangkau alternatif jangka
panjang yang mampu menghasilkan perubahan yang signifikan bagi masa depan

2 http://masimamgun.blogspot.com/2009/02/manajemen-strategik-dalam-pendidikan.html
3 https://99swh.blogspot.com/2012/12/strategi-pendidikan-nasional-dalam.html/

4
bangsa, memupuk watak yang mandiri, serta tekad peserta didik untuk memiliki
keunggulan komparatif dan kompetitif terhadap bangsa ini.
Rumusan strategi tersebut yaitu strategi umum pendidikan nasional, strategi
pokok pembangunan pendidikan nasional, dan karakteristik strategi pendidikan.
1. Strategi Umum Pendidikan Nasional
Strategi umum pendidikan untuk menjawab isu pemberdayaan masyarakat
dalam pendidikan dituangkan dalam dua aspek penting, yaitu demokratisasi
pendidikan sebagai konsep, dan sasaran khusus sebagai konsekuensi dari
demokrasi.
a. Demokratisasi Pendidikan
Demokratisasi pendidikan dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut :
1) Perluasan dan Pemerataan Kesempatan untuk Memperoleh Pendidikan
Usaha mengenai perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan telah ada secara formal sejak tahun 1984
untuk tingkat SD, kemudian dilanjutkan pada tahun 1994 untuk
pendidikan dasar sembilan tahun. Hasil yang telah dicapai cukup
memuaskan, namun akibat krisis ekonomi dan terjadi konflik sosial di
berbagai daerah yang mengganggu program pendidikan, angka
partisipasi pendidikan menjadi terganggu.
Strategi yang dapat dilakukan yaitu pemantapan prioritas
pendidikan dasar sembilan tahun, pemberian beasiswa dengan sasaran
yang strategis, pemberian insentif kepada guru yang bertugas di
wilayah terpencil, pemantapan peran SD dan SLTP terbuka,
menggalakkan program kelompok belajar paket A dan B, serta
peningkatan keterlibatan masyarakat dalam menunjang pendidikan
untuk semua.
2) Pendidikan Untuk Semua (Education for All)
Kecenderungan yang ada saat ini bahwa program pendidikan
hanya diorientasikan untuk orang dan kelompok tertentu, terutama
pada institusi pendidikan yang diklaim oleh masyarakat sebagai sebuah
sekolah favorit. Pada sekolah ini tidak menyediakan cukup ruang untuk
kelompok lain yang mengakses pendidikan tersebut. Apabila kondisi
ini dibiarkan, kondisi ini dapat berdampak pada perlakuan
diskriminatif terhadap anak bangsa.

5
Untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut, perlu
mengakomodasikan ide-ide pendidikan untuk semua, yang membuka
kesempatan bagi semua siswa untuk mengakses pendidikan dimana
pun dan kapan pun.
3) Pemberdayaan dan Pendayagunaan Berbagai Institusi Kemasyarakatan
Strategi yang dapat dilakukan dalam rangka menuntaskan
program wajib belajar pendidikan dasar membelajarkan lebih banyak
warga negara, perlu terus diupayakan pemberdayaan dan
pendayagunaan berbagai institusi kemasyarakatan untuk menjadi
wahana pendidikan dan pembelajaran.
4) Pengakuan Hak-Hak Masyarakat Termasuk Hak Pendidikan
Selama ini ada anggapan bahwa pendidikan belum dirasakan
sebagai hak asasi yang harus dipenuhi sehingga sebagian besar
masyarakat dan orangtua masih kurang peduli terhadap pendidikan
anak-anak. Sikap yang demikian tidak dapat dibiarkan secara terus
menerus karena dapat menurunkan martabat anak, orang tua,
masyarakat bahkan pemerintah. Untuk masa mendatang hak
pendidikan bagi semua anak perlu disosialisasikan kepada masyarakat
secara luas.
5) Kerja Sama dengan Dunia Usaha dan Industri
Semua industri besar maupun kecil diharapkan dapat
menyisihkan sejumlah dana khusus untuk membantu program
pendidikan. Bentuknya bisa berupa penyediaan fasilitas industri,
misalnya untuk kepentingan praktik siswa. Sebaliknya, kepada dunia
usaha yang berperan aktif dalam pendidikan perlu diberikan
penghargaan dalam bentuk kemudahan perizinan dan pemberian
penghargaan.
b. Kelompok-Kelompok Sasaran Khusus
1) Anak Dini Usia
2) Keluarga
3) Penyandang Cacat
4) Anak Berkemampuan Luar Biasa (Gifted)
5) Kelompok Anak-Anak Kurang Beruntung
6) Masyarakat Terpencil

6
7) Kelompok Usia Produktif
8) Kelompok Usia Lanjut
2. Strategi Pokok Pembangunan Pendidikan Nasional
Dalam merealisasikan strategi pokok pembangunan pendidikan, sedikitnya
terdapat lima strategi pokok pembangunan pendidikan nasional, yaitu :
a. Strategi Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi terhadap Pendidikan
Strategi pendidikan nasional yang berkaitan dengan usaha mengatasi
dampak krisis ekonomi terhadap pendidikan difokuskan pada upaya mencegah
peserta didik agar tidak putus sekolah, mempertahankan kelangsungan layanan
pendidikan, dan mempertahankan mutu pendidikan agar tidak semakin
menurun.
Kebijakan utama yang perlu dilakukan adalah :
1) Mempetahankan laju pertumbuhan angka partisipasi pendidikan dengan
menyesuaikan kembali sasaran pertumbuhan angka absolut partisipasi
pendidikan di semua jenjang;
2) Mengintegrasikan dana bantuan operasional pendidikan secara bertahap ke
dalam anggaran rutin untuk menunjang operasional pendidikan;
3) Meningkatkan dan mengembangkan program pendidikan alternatif secara
konseptual dan berkesinambungan;
4) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan tentang pendidikan.
b. Strategi Perluasan dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan
            Kebijakan program yang harus dilakukan adalah :
1) Memperluas kesempatan pendidikan dengan prioritas pada pendidikan
dasar.
2) Meningkatkan layanan pendidikan kepada kelompok yang kurang
beruntung, termasuk kaum perempuan.
3) Mengembangkan layanan pendidikan alternatif tanpa mengorbankan
mutu program.
4) Menetapkan standar kompetensi minimal keluaran pendidikan.
5) Melanjutkan program beasiswa bagi kalangan anak-anak miskin.
6) Meningkatkan anggaran pemerintah untuk pendidikan secara bertahap
dan terencana.

7
7) Meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat dalam membiayai
pendidikan.
c. Strategi Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan
Kebijakan program untuk meningkatkan mutu dan relevansi
pendidikan meliputi tiga aspek, pertama pengembangan kurikulum
berkelanjutan di semua jenjang dan jenis pendidikan, kedua pembinaan
profesionalisme dan meningkatkan kesejahteraan guru, ketiga pengadaan dan
pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan.
d. Strategi Pengembangan Sistem dan Manajemen Pendidikan
Strategi ini berkenaan dengan upaya mengembangkan sistem dan
manajemen pendidikan yang mampu mendukung pelaksanaan otomi daerah,
manajemen berbasis sekolah, demokratisasi, efisiensi, dan akuntabilitas.
Kebijakan program yang dilaksanakan mencakup :
1) Melakukan kajian dan telah terhadap UU No 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional beserta kelengkapan peraturan perundang-
undangan;
2) Revitalisasi peran, fungsi, dan tanggung jawab satuan pendidikan dan
instansi pengelolanya secara bertahap sesuai dengan tingkat
kemandiriannya;
3) Mengembangkan sistem perencanaan regional dan lokal tingkat satuan
pendidikan;
4) Mengembangkan sistem pengambilan keputusan kolektif dengan
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam koridor sistem
pendidikan nasional;
5) Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui pembentukan komite atau
dewan sekolah;
6) Pemberdayaan personel pendidikan yang didukung oleh aparat yang
bersih dan berwibawa;
7) Meningkatkan sistem pengendalian dan pengawasan yang lebih
berorientasi material dan formal.
e. Strategi Pemberdayaan Kelembagaan Pendidikan
Strategi ini menekankan pada pemberdayaan satuan pendidikan yang
produktif dan kondusif sebagai pusat pembelajaran, pendidikan, dan
pembudayaan.

8
            Kebijakan program yang perlu ditempuh adalah :
1) Melaksanakan telaah, kajian, dan restrukturisasi kelembagaan
pendidikan termasuk satuan pendidikan;
2) Melakukan evaluasi dan restrukturisasi lembaga pendidikan sesuai
dengan tuntutan perkembangan masyarakat;
3) Mengembangkan sistem organisasi kelembagaan pendidikan yang
efektif dan efisien;
4) Standarisasi kelembagaan yang didukung oleh sarana dan prasarana
minimal serta kualifikasi personel yang sesuai dengan beban dan jenis
pekerjaannya;
5) Memberikan kewenangan yang lebih besar kepada lembaga pendidikan
untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhannya dengan
hasil yang dapat dipertanggung jawabkan kepada pengguna jasa
pendidikan.
3. Karakteristik Strategi Pendidikan
Misi dasar pola pendidikan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan
masyarakat, harus memiliki karakteristik khusus, yaitu sebagai berikut :
a. Pengutamaan Kemampuan Dasar
Pendidikan pertama-tama harus mampu membekali peserta didik
dengan tiga kemampuan dasar yang fungsional bagi kehidupan dan untuk
belajar lebih lanjut, yaitu membaca, menulis, berhitung. Ketiga kemampuan
ini dikembangkan sejak peserta didik berada ditingkat pendidikan dasar.
b. Penguasaan Kompetensi Umum
Arus globalisasi semakin deras sehingga sulit untuk dihindari. Dalam
rangka mengantisipasi globalisasi, kiranya perlu sekali setiap siswa pada
semua jenjang pendidikan untuk memiliki kompetensi generik (generic
competences) yang meliputi keterampilan mengatur diri, keterampilan
berkomunikasi, kemampuan menangani orang dan tugas serta kemampuan
memobilisasi inovasi dan perubahan.
c. Penyelenggaraan Program Studi dengan Kualifikasi yang Dapat Dipasarkan
(Marketable)
Sejauh ini program pendidikan yang dikembangkan oleh institusi
negeri lebih bersifat konvensional, konservatif, dan cenderung lebih
berorientasi kepada supply-driven. Untuk batas-batas tertentu, pemerintah

9
bertanggung jawab untuk mempertahankan sejumlah program studi yang
diharapkan menjadi penopang kepentingan pengembangan misalnya program
studi ilmu murni.
Berbeda dengan institusi pendidikan negeri, institusi pendidikan swasta
lebih proaktif dalam mengembangkan program-program alternatif untuk
memenuhi kebutuhan pasar dengan orientasi yang cenderung demand-
driven. Hal ini sangat dimaklumi karena kelangsungan institusi pendidikan
swasta sangat tergantung kepada para peserta didiknya.
Lembaga pendidikan swasta harus berusaha mengembangkan jenis-
jenis program yang benar-benar dapat dipasarkan. Keinginan kuat ini sangat
disayangkan karena tidak selalu diimbangi dengan pengendalian mutu yang
efektif. Dengan demikian jumlah peserta didik yang diterima tidak seimbang
dengan kemampuan institusi yang bersangkutan dalam proses pengelolaannya.
d. Pendidikan yang Memiliki Kepedulian Terhadap Teknologi Informasi
Di era teknologi informasi ini, setiap individu dituntut untuk memiliki
kepedulian terhadap munculnya teknologi informasi yang sangat pesat dan
turut memiliki pengetahuan dasar yang berdampak terhadap kehidupan
manusia. Banyak unsur positif yang ditimbulkan dari dukungan teknologi
informasi, diantaranya dapat mempermudah hubungan antarpersonal baik di
lingkungan lembaga pendidikan maupun lingkungan masyarakat secara
umum.
e. Pendidikan Agama, Moral, dan Budi Pekerti
Akhir-akhir ini kehidupan bangsa Indonesia banyak diwarnai dengan
berbagai penyimpangan perilaku yang keluar dari kaidah-kaidah agama, nilai-
nilai moral, dan budi pekerti yang dijunjung tinggi oleh budaya bangsa.
Muncul beberapa kericuhan-kericuhan yang menyebabkan penyimpangan
perilaku anak. Oleh karena itu, harus segera diatasi dengan mengintensifkan
pendidikan agama, moral maupun budi pekerti agar penyimpangan perilaku ini
tidak berkelanjutan dan tidak merusak masa depan anak bangsa.4
C. Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Strategi Pendidikan
Beberapa isu faktor-faktor strategis yang harus dipertimbangkan dalam
pengembangan strategi pendidikan masa depan yang meliupti pembenahan struktural
serta peningkatan kualitas dan relevansi.
4 https://ratnasari15.blogspot.com/2016/03/strategi-manajemen-pendidikan-yang.html/

10
1. Pembenahan Struktural
a. Otonomi dan Akuntabilitas
Dalam dunia pendidikan tradisi untuk membentuk kualitas sebagai
sesuatu yang dikeramatkan. Akan tetapi, dewasa ini paradigma sudah berubah.
Ada kecenderungan bahwa pendidikan telah menjauh dari mistik sejalan
dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan akuntabilitas. Salah
satu prasyarat untuk keberhasilan fungsi dan maajemen endidikan terletak
pada adanya hubungan yang baik antara birokrat dan masyarakat secara
keseluruhan.
b. Strategi Pendanaan
Dengan statusnya yang otonom, lembaga pendidikan harus diberikan
dukungan untuk lebih inovatif dalm mengembangkan pendekatan baru dalam
manajemen pendidikan dan proses belajar mengajar. Pimpinan lembaga
pendidikan arus mampu mengelola dana yang diperolehnya dan
menggunakannya sesuai dengan kebutuhan lembaga pendidikan yang
bersangkutan, tanpa intervensi pemerintah.
c. Sumber Daya Manusia
Sehat tidaknya kondisi lembaga pendidikan banyak tergantung kepada
tenaga administratif, tenaga pengajar, dan profesional (peneliti). Pengakuan
terhadap para tenaga administratif tidak cukup hanya memberikan kesempatan
untuk mengembangkan diri. Kontribusi tenaga pengajar dan tenaga
profesional (Pegawai Negeri Sipil/PNS) telah cukup menunjukkan tingkat
profesionalisme dan pengabdian yang tinggi (walaupun
tingkat punishment mereka belum dihargai secara memadai oleh sistem
insentif yang berlaku sekarang).
2. Peningkatan Kualitas dan Relevansi
Berkenaan dengan kualitas dan relevansi, isu-isu strategis yang perlu
diperhitungkan dalam pengembangan strategi pendidikan nasional adalah sebagai
beriku.
a. Peningkatan dan Penjaminan Kualitas
Indikator yang sangat penting meliputi empat pertanyaan sebagai berikut.
1) Apa yang diperlukan dan diharapkan oleh asyarakat dari sebuah lembaga
pendidikan, baik negeri maupun swasta.

11
2) Faktor-faktor apa (ekonomi, demografi, teknologi, atau lainnya) yang akan
memengaruhi kebutuha dan harapan masyarakat serta pemerintah terhadap
lembaga pendidikan di masa mendatang.
3) Seberapa jauh kinerja lembaga pendidikan sekarang dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan masyarakat serta pemerintah dilihat dari program
yang ditawarkan, aksesibilitas, maupun kualitas.
4) Adakah kesenjangan antara kinerja lembaga pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat serta opsi-opsi kebijakan apa yang tersedia untuk memperbaiki
keadaan tersebut.
b. Keterampilan Menulis di Kalangan Tenaga Pengajar
Keterampilan tenaga pengajar selain melaksanakan tugas mengajar
dituntut pula untuk membuar karya ilmiah sesuai dengan kapasitas tugasnya
sebagai guru atau dosen agar dapat menciptakan kreativitas serta
mengembangkan kompetensi yang dimilikinya serta dengan tuntutan dunia
pendidikan yang identik dengan budaya menulis.
c. Relevansi
Kebutuhan akan relevansi telah mendapatkan dimensi baru dan
semakin penting sejalan dengan tuntutan perekonomian modern terhadap
tersedianya lulusan yang mampu secara terus-menerus memperbarui
pengetahuan, mempelajari keterampilan baru, tidak hanya pencari kerja yang
sukses, melainkan mampu menciptakan sendiri pekerjaan (wirausaha) di
tengah-tengah pasa tenaga kerja yang terus-menerus berubah.
d. Penyediaan dan Perluasan Akses ke Pendidikan Tinggi
Tersedianya akses yang luas ke jenjang pendidikan tinggi ditunjukkan
dengan meningkatnya jumlah mahasiswa dan adanya pemerataan akses
antarkelompok masyarakat dan lokasi geografis.
3. Pengembangan Kapabilitas Pendidikan Nasional
Kapabilitas pendidikan nasional yang diharapkan di masa mendatang dapat
memenuhi tuntutan pasar yang membutuhkan lulusan lembaga pendidikan yang
ada. Untuk mendukung kapabilitas tersebut, diperlukan faktor-faktor
yang  mendasarinya, yaitu sebagai berikut :
a. Pengurangan Ketergantungan Pendidikan terhadap Pemerintah Pusat;
b. Penyelenggaraan Pendidikan yang Demokratis, Akuntabel, dan Bermutu;
c. Kurikulum yang Mampu Membentuk Kepribadian dan Profesionalisme;

12
d. Pendayagunaan Bersama Sumber Daya Pendidikan.

4. Akuntabilitas Pendidikan
Agar lembaga pendidikan memiliki keunggulan dan dapat diterima oleh
pengguna jasa pendidikan, perlu menerapkan berbagai kriteria pendukungnya
sebagai berikut :
a. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu (TQM) Bidang Pendidikan;
b. Penerapan Profesionalisme Manajemen Pendidikan;
c. Peningkatan Kesejahteraan dan Penerapan Sistem Pengembangan Karier
Guru;
d. Penegakan Legalitas Penyelenggaraan Pendidikan;
e. Optimalisasi Kinerja Lembaga Akreditasi Pendidikan.
D. Masalah-Masalah yang Dihadapi Pendidikan Nasional
Rendahnya pemerataan kesempatan belajar disertai banyaknya peserta didik
yang putus sekolah,serta banyaknya peserta didik yang tidak melanjutkan sekolahnya
ke perguruan tinggi.
1. Rendahnya mutu akademik terutama penguasaan ilmu pengetahuan alam,
matematika,serta english sedang materi tersebut adalah kunci dalam menguasai
dan mengembangkan iptek.
2. Rendanya efisiensi internal karena lamanya masa studi melampau waktu standar
yang telah ditetapkan.
3. Rendahnya relevansi pendidikan , yang menyebabkan terjadinya pengengguran
tenaga terdidik yang cenderung terus meningkat.
4. Terjadi kecenderungan menurunnya akhlak dan moral yang menyebabkan
lunturnya tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial, seperti terjadinya tawuran
antar pelajar dan kenalan remaja.
Masalah – masalah di atas erat kaitannya dengan kendala  seperti keadaan
geografis, demografis, serta sosioekonomi. Besarnya jumlah penduduk yang tersebar
luas di seluruh wilayah geografis indonesia cukup luas, kemiskinan juga merupakan
salah satu kendala yang memiliki hubungan erat dengan masalah – masalah
pendidikan.sistem dan tata kehidupan masyarakat tidak kondusif yang turut
menentukan rendahnya mutu sistem pendidikan di sekolah yang pada gilirannya
menyebabkan rendahnya mutu peserta didik dan lulusannya. Dan dalam mengatasi

13
masalah – masalah di atas harus dirumuskan terlebih dahulu karena fenomena dan
penyebab timbulnya masalah juga berbeda – beda diseluruh wilayah indonesia.

Perkembangan dunia pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik


faktor internal maupun faktor eksternal.
1) Faktor Internal
 Dampak manajemen yang sentralistik;
 Mekanisme pendanaan oleh pemerintah;
 Manajemen dan organisasi, dan
 Sumber daya manusia.
2) Faktor Eksternal
 Globalisasi;
 Perkembangan ekonomi nasional;
 Politik;
 Sosial budaya, dan
 Teknologi.
E. Membangun Sistem Pendidikan Yang Berbudaya di Era Globalisasi
Kemajuan teknologi dalam era globalisasi ini mengakibatkan interaksi budaya
akan berjalan dengan semakin intensif dan terbuka sehingga berdampak pada
terjadinya perubahan budaya yang sangat fundamental. Globalisasi budaya ini
menyebabkan perubahan pola dan gaya hidup, ahkan nilai-nilai dan tatanan kehidupan
mausia di dunia, tidak terkecuali di Indonesia.5
Oleh karena itu, perlu disadari bahwa globalisasi tidak selalu membawa
dampak positif bagi umat manusia, bahkan menjadi semacam tumbuhnya ideologi
baru yang siap menerkam nilai-nilai dan tatanan kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara.
Dalam era globalisasi budaya ini ada tiga aspek kehidupan yang akan berubah
dan cenderung terus berubah, yaitu budaya 3-F budaya makan (food), budaya
berbusana (fashion), dan budaya memenuhi kesenangan hidup (fun). Buday makan
kita sudah mulai terjajah oleh budaya makan dari luar. Apabila pola makan asing
menjadi budaya makan masyarakat kita. Akibatnya, permintaan terhadap makanan
asing akan meningkat. Jika permintaan terhadap makanan asing meningkat,

5 academia.edu/41174499/Strategi_Kebijakan_Pendidikan_Nasional_di_Era_Global

14
penawaran otomatis meningkat. Karena produk makanan asing didatngkan secara
impor, jumlah impor akan  meningkat. Budaya berpakaian dan budaya hura-hura
perlu mendapatkan perhatian yang lebih sungguh-sungguh karena dampaknya akan
sangat berat.
Dengan demikian, tantangan berat yang harus kita hadapi dalam abad ke-21
ini adalah memperkokoh moral dan budaya bangsa. Kita lebih paham dengan
tantangan lain yang dianggap sama pentingnya terutama untuk menghadapi
globalisasi ekonomi, yaitu meningkatkan daya saing dan meningkatkan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Langkah-langkah strategis sistem pendidikan, antara lain sebagai berikut :
 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen pendidikan, baik pada tingkat
mikro maupun tingkat makro.
 Menciptakan kelembagaan agar daerah mempunyai peranan dan keterlibatan yang
lebih besar dalam penyelenggaraan pendidikan.6
 Mendorong peran serta masyarakat termasuk lembaga sosial kemasyarakatan dan
dunia usaha sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan dan penyelenggaraan
pendidikan.
 Ada sistem pendidikan nasional, terutama pendidikan keagamaan yang mengelola
sekolah dasar Islam yang sebagian besar dikelola oleh lembaga sosial
kemasyarakatan termasuk pendidikan pesantren.
 Menyediakan fasilitas yang memadai agar peserta didik tumbuh dan berkembang
secara sehat, dinamis, kreatif, dan produktif.
 Menciptakan sistem pendidikan yang proaktif dan fleksibel.
 Menciptakan suasana dan proses belajar mengajar yang mampu membangkitkan
dan mengembangkan kreativitas, inovasi, serta minat dan semangat belajar.
 Menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dini di
tingkat sekolah dasar dalam rangka menumbuhkan budaya iptek.

6 https://denis240687.wordpress.com/category/uncategorized//

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerancuan yang terjadi atas pendidikan nasional dimungkinkan oleh berbagai
kebijakan dasar dan strategi implementasinya kurang didasarkan atas keutuhan
konsep dan filosofi.
Dari berbagai faktor-faktor yang mendukung pengembangan strategi pendidikan,
juga tidak terlepas dari berbagai masalah pendidikan. Baik dari faktor internal
maupun faktor eksternal. Lebih dari pada itu, kita tidak tinggal diam dalam
menghadapi situasi dalam dunia pendidikan, justru ada strategi dalam membangun
sistem pendidikan, khususnya dalam lingkungan global.
Dasar manajemen strategi adalah menumbuhkan komitmen atau dukungan
dari semua pihak (sumber daya manusia) mengenai visi, misi lembaga pendidikan,
sasaran penyelenggaraan pendidikan, dan upaya-upaya pencapaiannya. Dengan
manajemen strategi, organisasi bisa memiliki gambaran menyeluruh atas
organisasinya. Gambaran menyeluruh ini bisa diibaratkan dengan kita yang
menggunakan kamera. Bukan hanya diri kita yang terpantau, tetapi juga pihak-pihak
disekitar kita, baik yang berhubungan langsung dan berpengaruh dengan kita maupun
yang tidak langsung.
Strategi pendidikan perlu dirancang agar mampu menjangkau alternatif jangka
panjang yang mampu menghasilkan perubahan yang signifikan bagi masa depan
bangsa, memupuk watak yang mandiri, serta tekad peserta didik untuk memiliki
keunggulan komparatif dan kompetitif terhadap bangsa ini. Dalam hal ini akan
dikemukakan beberapa rumusan strategi mengenai substansi dan metodologi
pendidikan serta beberapa rumusan strategi lainnya mengenai organisasi dan
manajemen pendidikan nasional. Rumusan strategi tersebut yaitu strategi umum
pendidikan nasional, strategi pokok pembangunan pendidikan nasional, dan
karakteristik strategi pendidikan.

16
Beberapa isu faktor-faktor strategis yang harus dipertimbangkan dalam
pengembangan strategi pendidikan masa depan yang meliupti pembenahan struktural
serta peningkatan kualitas dan relevansi.
Faktor-faktor yang yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan,
antara lain : perkembangan iptek dan seni, laju pertumbuhan penduduk, aspirasi
masyarakat dan keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
B. Saran
Disini penulis sangat berharap agar para pembaca dapat memahami dan
menguasai segala bentuk pengetahuan dan pemahaman mengenai Strategi Manajemen
Pendidikan yang Berfokus Pada Masa Depan sehingga kita bisa menjangkau alternatif
jangka panjang yang mampu menghasilkan perubahan yang signifikan bagi masa
depan bangsa, memupuk watak yang mandiri, serta tekad peserta didik untuk
memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif terhadap bangsa ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Colemen M & Bush T. Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan.


Dewa, Apriantika. Permasalahan
Pendidikan. http://suksesseluruhtest.blogspot.co.id/2014/07/makalah-pengantar-
pendidikan.html?m=1 diakses pada 10 September 2015 pukul 20:00.
Heristina, Ananda. Konsep Dasar Manajemen
Strategi. http://anandaheristina.blogspot.com/2014/09/konsep-dasar-manajemen-
strategi.html?m=1 diakses pada 10 September 2015 pukul 19:51.
Rochaety, Eti., Pontjorini Rahayuningsih dan Prima Gusti Yanti. Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. 2006.
Taufiq Amir. Manajemen Strategik. Jakarta:Rajawali. 2012.
Thomas B. Santoso. Manajemen Sekolah di Masa Kini. Pendidikan Network. 2001.

18

Anda mungkin juga menyukai