Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN YANG IDEAL


Dosen Pengampu : Oki Subekti

Disusun Oleh :
Ahmad Shiroth (18141005)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TERPADU
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah
serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Manajemen
Taman Pendidikan Al-Qur’an Yang Ideal” tepat waktu. Shalawat dan salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW yang telah menjadi
guru terbaik dan suri tauladan bagi umat Islam diseluruh penjuru dunia.

Terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen Taman


Pendidikan Al-Qur’an yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengembangkan keterampilan literasi dan berbagi pengetahuan kepada mahasiswa
lainnya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Taman Pendidikan Al-
Qur’an sebagai bahan pembelajaran dan diskusi di kelas. Dalam menyusun makalah
ini penulis berusaha sebaik mungkin untuk menghimpun materi dari sumber-sumber
literatur, baik makalah maupun jurnal yang terpercaya.

Akhirnya penulis hanya dapat berharap bahwa makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi diri penulis pribadi dan para pembaca. Kritik dan saran sangat dibutuhkan
dalam menyempurnakan makalah ini.

Yogyakarta, 12 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II ........................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

A. Manajemen Taman Pendidikan Al-Qur’an ............................................................ 3

B. Manajemen Taman Pendidikan Qur’an Ideal .................................................... 7

BAB III ....................................................................................................................... 11

PENUTUP ................................................................................................................... 11

Kesimpulan .............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Taman Pendidikan Al-Qur’an (disingkat TPA atau TPQ) adalah


lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan
nonformal jenis keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan
pengajaran membaca Al-Qur’an sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar
dinul Islam pada anak usia taman kanak-kanak, sekolah dasar dan atau
madrasah ibtidaiyah (SD/MI) atau bahkan yang lebih tinggi.1

Al-Qur’an merupakan sumber ajaran sekaligus pedoman hidup bagi


umat islam dalam menjalani kehidupan di dunia dan mengapai kehidupan indah
di akhirat. Kualitas hidup seorang muslim ditentukan dari sejauh mana ia
memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an. semakin jauh sebuah bangsa
dari Al-Quran maka semakin mungkin terjadi kemunduran dan keburukan
dalam kehidupannya.

Mayoritas masyarakat islam Indonesia dewasa ini semakin dijauhkan


dari ajaran agamanya. Pemikiran mereka dirusak dengan fasilitas duniawi yang
mengesampingkan nilai-nilai Al-Qur’an. Keadaan tersebut tidak bisa dirubah
dalam waktu sekejap. Diperlukan proses yang panjang dan terencana untuk
menciptakan masyarakat yang sadar akan pengamalan ajaran agamanya.

Harapan akan kehidupan yang lebih baik dengan pedoman Al-Qur’an


dapat diciptakan dengan mempersiapkan generasi penerus yang dekat dengan
Al-Qur’an. Diperlukan penenaman nilai-nilai Islam dalam diri merekaa sedari

1
Muntoha , Jamroni dan Ali Abdul Jabbar, “Pemanduan Manajemen Taman Pendidikan Al-
Qur’an (Tpa) Di Masjid Arofah, Dusun Bandung Dan Dusun Songbanyu 1, Kecamatan Songbanyu,
Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta”, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 4, No. 3,
September 2015, hlm. 156

1
kecil. Oleh karena itu TPA sebagai salah tempat belajar ilmu Al-Qur’an bagi
anak-anak harus dikelola dengan baik agar visi generasi Qur’ani dapat tercapai
dengan maksimal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas dapat didapati rumusan masalah sebagai


berikut:

1. Apa itu Manajemen Taman Pendidikan Al-Qur’an?

2. Bagaimana Manajeman Taman Pendidikan Al-Qur’an yang ideal menurut


penulis?

C. Tujuan

1. Memahami konsep Manajemen Pendidikan Al-Qur’an

2. Mengetahui Manajeman Taman Pendidikan Al-Qur’an yang ideal menurut


penulis

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Taman Pendidikan Al-Qur’an

Kata manajemen secara etimologi, diambil dari bahasa prancis kuno,


yakni “management” yang artinya adalah seni dalam mengatur dan
melaksanakan.2 Para ahli menyebutkan definisi yang bermacam-macam
mengenai manajemen. Menurut George R. Terry, manajemen merupakan
sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan, perencanaan,
pengorganisasian, menggerakan, dan pengawasan.3

Sementara menurut Oey Liang Lee, manajemen adalah ilmu dan seni
dalam perencanaan, pengoraganisasian, penyusunan, pengarahan, dan
pengendalian terhadap sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.4 Manajemen sangatlah dibutuhkan baik dalam
kehodupan pribadi maupun kelompok. Salah satunya adalah dalam pengelolaan
pendidikan di TPA. TPA merupakan lembaga pendidikan nonformal
keagamaan yang berusaha mengembangkan kognitif, afektif ala Islam, dan
keterampilan hidup (softskill) dalam diri anak. Tujuan utama TPA adalah untuk
mencetak generasi Qur’ani.

Berdasarkan pemaparan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa


manajemen TPA adalah upaya sadar untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan terhadap sumber daya yang
ada untuk mencapai tujuan-tujuan TPA dengan efektif dan efisien.

2
Burhanudin Gesi, Rahmat Laan Fauziyah Lamaya, Manajemen Dan Eksekutif, Jurnal
Manajemen, Vol : 3, No : 2, 2019, hlm. 53
3
Ibid, hlm. 53.
4
Ibid, hlm. 53.

3
Dalam pelaksanaanya, manajemen TPA tidak jauh berbeda dengan
manajemen pada umumnya. Terdapat fungsi-fungsi manajemen yang
dilaksanakan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan


penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai
tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan,
memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan
merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untuk
mencapai tujuan.5 Dalam konteks pengelolaan TPA terdapat beberapa
hal yang harus diperhatikan, diantaranya :

a. Aktifitas atau Kegiatan Belajar Mengajar di TKA –TPA


harus menyenangkan bagi santri
b. Sasaran atau tujuan harus jelas (Specific)
c. Harus bisa dicapai dan diwujudkan (Achieveble)
d. Sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada
(Realistic), tetapi tetap ada tantangan di dalamnya.
e. Memperhitungkan waktu dan cara yang jelas sehingga bisa
dinilai dan dievaluasi.
f. Fasilitas apa yang perlu dipenuhi.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian (organizing) yaitu sebagai cara untuk


mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut

5
Rismayanti dan Maxie Joseph Sagay, “Penerapan Fungsi Manajemen Sebagai Metode
Meningkatkan Kinerja Karyawan “, Jurnal Adminstrasi Bisnis, Vol. 2, No.2, September 2018, hlm. 2.

4
kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah
direncanakan.6

3. Penggerakan (actuating)

Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi


agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta
menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana
dan bisa mencapai tujuan.7

Penggerakan harus dilakukan secara menyeluruh meliputi


dorongan materil dan moril. Manajemen TPA akan berjalan dengan
baik bila kebutuhan SDM di dalamnya dapat dipenuhi sesuai haknya.
Menurut Abraham H. Maslow motivasi orang untuk bekerja
dikelompokkan berdasarkan kebutuhannya yaitu

a. Physiological Needs

Yaitu kebutuhan dasar (primer) manusia berupa


pangan, sandang, dan papan. Manajemen perlu memberikan
apresiasi kepada ustadz-ustadzah berupa bisyarah (gaji)
yang sesuai dengan beban kerjanya agar kebutuhan-
kebutuhan pribadinya dapat terpenuhi. Karena tidak
terpenuhinya kebutuhan pribadi dapat berefek pada tingkat
kinerja ustadza-ustadzah di TPA.

b. Safety Needs yaitu,


Safety needs yaitu Kebutuhan akan keamanan dan
keselamatan. Manajemen TPA harus mampu menciptakan
rasa aman dan nyaman baik ketika ustadz-ustadzah sedang

6
Ibid, hlm. 3.
7
Ibid, hlm. 3.

5
mengajar atau berada di lingkungan TPA. Sehingga mereka
dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal.

c. Social Needs
Social needs merupakan kebutuhan untuk diakui
orang lain, dihormati, diikutsertakan dan maju untuk
berhasil. Selain apresiasi berupa bisyarah, manajemen TPA
juga perlu memberikan apresiasi moril berupa motivasi,
ucapan terimakasih dan penghargaan pendapat. Sehingga
ustadz-ustadzah merasa dimuliakan dan dihargai hasil
kerjanya.

d. Esteem Needs
Esteem needs adalah Kebutuhan seseorang untuk
merasa dihargai dan dihormati.

e. Self Actualization
Self actualization adalah Kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri. Ini adalah tingkat kebutuhan
manusia yg paling tinggi dimana seseorang bertindak bukan
atas dorongan orang lain tetapi karena kesadaran mereka
sendiri.

4. Evaluasi

Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah


gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum.
Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa
terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari
rencana.

6
Dalam dunia pendidikan pengawasan sering diistilahkan
dengan Supervisi yang artinya memberikan arahan, bimbingan dan
pembinaan, karena supervisi bukan inspeksi yg pada dasarnya mencari
kesalahan. Evaluasi dalam manajemen TPA umumnya lebih berfokus
pada pelaksanaan KBM, meliputi kurikulum, metodologi pengajaran,
fasilitas pendukung, dan ketersediaan waktu mengajar ustadz-ustadzah
TPA.

B. Manajemen Taman Pendidikan Qur’an Ideal

Mengelola TPA bak mengelola aset masa depan umat. TPA adalah
tempat kedua setelah keluarga untuk membentuk akhlakul karimah dalam diri
anak. Oleh karena itu, TPA harus dikelola sebaik mungkin agar tujuan TPA
untuk mencetak generasi Qur’ani dapat tercapai. Berikut adalah kriteria
manajemen TPA yang ideal menurut penulis.

1. Memahami Visi TPA Secara Luas

Hal yang terlintas di pikiran mayoritas masyarakat muslim


Indonesia ketika mendengar kata TPA adalah kegiatan belajar
mengajar baca-tulis Al-Qur’an yang ditujukan untuk anak-anak.
Anggapan ini sangat melekat dengan TPA, bahkan oleh manajemen
TPA itu sendiri. Ini merupakan pemahaman yang terlalu sempit atas
visi manajemen TPA. Generasi Qur’ani yang dimaksud dalam visi
TPA adalah generasi yang bukan hanya mahir membaca Al-Qur’an,
namun juga mampu memahami dan mengamalkan isinya.

Visi tersebut harus difahami oleh seluruh lapisan manajemen


termasuk ustadz-ustadzah untuk menciptakan kurikulum
pembelajaran yang menyeluruh. Sesuai dengan visi tersebut
kurikulum TPA harusnya tidak terbatas pada baca tulis Al-Qur’an

7
saja, melainkan mencakup pengajaran akhlak karimah sesuai
dengan tuntunan Al-Qur’an dan keterampilan kemasyarakatan.

Dengan pemahaman akan visi tersebut hasil output yang


dihasilkan oleh manajemen TPA akan semakin bermutu dan
tertanaman dengan mantap dalam diri anak. Lulusan TPA akan
menjadi orang yg mahir baca-tulis Qur’an sekaligus mampu
berinteraksi dengan adab-adab islam kepada lingkunagan
sekitarnya. Karena nyatanya, masyarakat kurang measakan dampak
dari kemampuan baca-tulis Al-Qur’an anaknya. Namun dengan
melihat hasil pembelajaran di TPA sebagaimana yang dipaparkan
di atas, akan semakin banyak orang tua yang tertarik mendaftarkan
anaknya ke TPA. Sehingga akan lebih banyak juga generasi-
generasi Qur’ani yang tercetak.

2. Memiliki Target Yang Jelas

Perlu difahami bahwa target berbeda dengan visi. Visi adalah


gambaran besar di masa depan yang akan dicapai. Sementara target
adalah rencana terperinci tentang bagaimana mewujudkan misi agar
dapat mendukung visi tersebut. Target bisa menjadi tolak ukur
keberhasilan program kerja sebuah manajemen. Sehingga perlu
untuk menyusun target yang jelas agar jalannya sebuah manajemen
dapat dievaluasi dengan valid.

Manajemen TPA yang baik adalah yang memiliki target


pembelajaran yang jelas. Selain sebagai tolak ukur keberhasilan
pembelajaran. Target pembelajaran anak dapat membantu
memotivasi anak menyelesaikan pendidikannya di TPA. Anak yang
merasa dirinya jauh dari target akan merasa malu dengan teman
sebayanya sehingga berusaha meningkatkan kemampuan dirinya.

8
Sebaliknya, ketidakjelasan target pembelajaran membuat anak
menyepelekan proses pembelajaran karena tidak target yang
dituntut padanya. Jika diteruskan akan menyebabkan anak tersebut
stagnan di tingkat tertentu dalam jangka waktu yang lama.
Dampaknya dia akan bosan dan akhirnya memilih keluar dari TPA.

Selama belajar di TPA ada beberapa target yang harus dicapai


anak saat ia lulus.

a. Target Pokok

Target pokok adalah target yang wajib dicapai


oleh anak dala jangka waktu tertentu. Target pokok TPA
meliputi :

1) Bisa membaca Al-Qur’an sesuai kaidah dalam


jangka waktu 1 tahun.
2) Hafal bacaan sholat dan mampu
mempraktekkannya.
3) Hafal 10 doa sehari-hari dan adabnya
4) Hafal 13 surah dalam Juz Amma

b. Target Penunjang

Target penunjang merupakan opsi target yang


dapat dicapai anak. Namun kelulusan santri TPA tidak
ditentukan dengan target-target tersebut. Target
penunjang pada jenjang TPA meliputi :

1. Mahir menulis huruf-huruf Al-Qur’an


2. Hafal 2 kelompok ayat pilihan (Ayat Kursi
dan QS. Al-Lukman : 12-15)

9
Target-target tersebut harus ditentukan dan disosialisasikan
secara jelas kepada santri TPA dan walisantri. Sehingga santri akan
terpacu untuk meraih kelulusan dengan memenuhi target-target
yang ditentukan. Sementara walisantri dapat membantu proses
pembelajran di rumah sehingga mutu lulusan yang dihasilkan akan
lebih maksimal.

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen


TPA adalah upaya sadar untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakkan, dan pengawasan terhadap sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan-tujuan TPA dengan efektif dan efisien. Dalam pengelolaannya
perlu diperhatikan unsur dan fungsi manajemen yang disesuaikan kebutuhan
TPA. Sehingga mutu TPA dapat selalu dijaga.

Manajemen TPA yang ideal menurut penulis adalah memiliki 2 aspek.


Pertama, seluruh manajemen harus memiliki pemaknaan yang luas terhadap
visi TPA. Visi TPA adalah mencetak generasi Qur’ani, yang maksudnya adalah
generasi yang mahir baca-tulis Al-Qur’an serta selalu berkomitmen
mengamalkan nilai-nilai dalam Al-Qur’an. pemahamana ini harus ditanamakan
baik dalam diri manajemen maupun masyarakat. Dan diikuti dengan
penyesuaian kurikulum dengan visi tersebut

Kedua, manajemen TPA haruslah memiliki target capaian santri yang


jelas. Hal ini dilakukan agar manajemen lebih mudah melakukan evaluasi
proses pembelajaran yang dilaksanakan guna menjaga mutu TPA. Sehingga
akan didapati lulusan-lulusan yang berkualitas sesuai dengan visi TPA.

11
DAFTAR PUSTAKA

Burhanudin Gesi, Rahmat Laan Fauziyah Lamaya. 2019. “Manajemen Dan Eksekutif,
Jurnal Manajemen”. Vol. 3. No. 2

Muntoha, Jamroni dan Ali Abdul Jabbar. 2015. “Pemanduan Manajemen Taman
Pendidikan Al-Qur’an (Tpa) Di Masjid Arofah, Dusun Bandung Dan Dusun
Songbanyu 1, Kecamatan Songbanyu, Gunung Kidul, Daerah Istimewa
Yogyakarta”. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan. Vol. 4. No. 3.

Rismayanti dan Maxie Joseph Sagay. 2018. “Penerapan Fungsi Manajemen Sebagai
Metode Meningkatkan Kinerja Karyawan “. Jurnal Adminstrasi Bisnis, Vol. 2.
No.2.

12

Anda mungkin juga menyukai