Anda di halaman 1dari 2

Resume Mata Kuliah Delik-Delik Khusus

Nama : Indah Syalsabilla Effendi/ E.1910017


Kelas : Pagi
Dosen : Ika Darmika, SH., MH.

Sejarah pembagian antara bagian umum dan khusus dalam KUHP

Bagian Umum terdapat dalam buku 1


Bagian Khusus terdapat dalam buku 2 dan 3

Negara-negara yang umumnya mempunyai KUHP, tentu negara di Eropa kontinental, membagi
bukunya menjadi bagian umum dan khusus.
1. Bagian umum, yaitu memuat dasar-dasar atau prinsip-prinsip yang mempunyai kesamaan pada
semua perbuatan yang dapat dipidana atau pada semua golongan perbuatan yang dapat dipidana.
2. Bagian khusus, yaitu memuat perincian dan perumusan atas perbuatan-perbuatan yang dapat
dipidana serta ancaman pidananya terhadap setiap perbuatan tersebut.

Didalam perkembangannya bagian khusus timbul terlebih dahulu daripada bagian umum. Pada
permulaan dibentuk lebih dulu ketentuan-ketentuan larangan, ketentuan-ketentuan ini ternyata
kemudian memiliki beberapa segi yang sama dan dapat diletakkan dalam aturan-aturan umum.
Dan juga timbul pengertian-pengertian dari berbagai istilah yang berhubungan dengan hukum
pidana, hal ini kemudian perkembangan sebagai bagian umum disamping ketentuan larangan-
larangan tersebut. Akhirnya bagian umum menempati bagian sendiri terpisah dari pada ketentuan-
ketentuan pidana, bagian umum ini mempunyai tempat tersendiri memuat dasar-dasar hukum
pidana dan pengertian-pengertian istilah yang berhubungan dengan berbagai jenis tindak pidana.
Akhirnya bagian umum menempati bagian sendiri terpisah dari pada ketentuan-ketentuan pidana.

KUHP yang masih berlaku sekarang terdiri atas 3 buku,


- Buku ke-1 tentang ketentuan umum/ algemeine vereisten
- Buku Ke-2 tentang kejahatan/ misdrijven
- Buku Ke-3 tentang pelanggaran

Pembagian KUHP menurut kepentingan hukum, kepentingan hukum dapat dirinci dalam 3 jenis:
1. Kepentingan hukum perorangan
2. Kepentingan hukum masyarakat
3. Kepentingan hukum negara

Dasar kepentingan tersebut yaitu buku 2 dan 3 KUHP mengenal perincian sebagai berikut
1. Kejahatan terhadap kepentingan hukum perorangan
Dibedakan dalam:
1) kejahatan terhadap jiwa
2) kejahatan terhadap badan
3) kejahatan terhadap kemerdekaan pribadi
4) kejahatan terhadap kehormatan
5) kejahatan terhadap harta benda atau kekayaan
2. Kejahatan terhadap kepentingan hukum masyarakat
3. Kejahatan terhadap kepentingan hukum negara

Asas-asas pokok dalam KUHP, untuk mempelajari rumusan hukum dari setiap tindak pidana, perlu
dipahami asas-asas hukum pidana
1) Tindak pidana mempunyai 2 sifat:
- Formil, dalam tindak pidana ini yang dilarang dan diancam dengan pidana oleh undang-
undang adalah melakukan perbuatan, dengan selesainya perbuatan tindak pidana
terlaksana
- Materiil, dalam jenis tindak pidana ini yang dilarang dan diancam oleh undang-undang
adalah timbulnya suatu akibat, dengan timbulnya akibat maka tindak pidana terlaksana,
contoh: membunuh atau menghilangkan nyawa
2) Ada dua unsur dalam tindak pidana yaitu unsur obyektif dan unsur subjektif:
- Objektif, unsur ini pada umumnya dapat terdiri atas suatu perbuatan atau suatu
- Subjektif, timbul karena suatu kehendak atau tujuan yang terdapat dalam jiwa pelaku,
unsur ini dirumuskan dengan istilah sengaja, niat, maksud.
3) Ada dua bentuk kesalahan yaitu tindak pidana yang dilakukan dengan sengaja dan tindak
pidana yang dilakukan tanpa sengaja atau alpa.
4) Ada tiga bentuk tindak pidana, yaitu bentuk pokok dimana semua unsur dari tindak pidana
dirumuskan contohnya pasal 362. pokok. Gekualifisier hanya disebut nama kejahatan nya
disertai dengan unsur. Geprivilisier, hanya dicantumkan nama kejahatan yang disertai
dengan unsur peringan atau meringankan.

Anda mungkin juga menyukai