SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Oleh
Yupita
NIM: 064114003
YOGYAKARTA
2011
KLITIK DALAM BAHASA INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Oleh
Yupita
NIM: 064114003
YOGYAKARTA
2011
i
ii
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kepada
Kedua orang tua yang sangat aku cintai, terima kasih atas segala kasih
sayang, perhatian, dukungan, dan pengorbanannya selama ini
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka
Yogyakarta,
Penulis,
Yupita
v
ABSTRAK
Yupita, 2011. “Klitik dalam Bahasa Indonesia”. Skripsi Strata 1 (S1). Program Studi Sastra
Indonesia. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Dalam skripsi ini dibahas tentang klitik dalam bahasa Indonesia. Ada dua persoalan yang
dibahas dalam penelitian ini. Pertama, kategori kata apa saja yang dapat dilekati klitik dalam
bahasa Indonesia. Kedua, apa saja makna gramatikal klitik dalam bahasa Indonesia. Tujuan
penelitian ini adalah mendeskripsikan kategori kata yang dapat dilekati klitik dalam bahasa
Indonesia dan makna gramatikal klitik dalam bahasa Indonesia.
Objek penelitian ini adalah klitik dalam bahasa Indonesia. Objek penelitian tersebut
berada dalam data penelitian berupa kalimat-kalimat yang mengandung kata yang berklitik ku-,
kau-, -ku, -mu, -nya, dan –nda. Data tersebut diperoleh dari sumber tertulis dan lisan. Data
tertulis diperoleh dari majalah Bobo Edisi Oktober 2008, sedangkan data lisan diperoleh dari
penutur bahasa Indonesia.
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) tahap pengumpulan data, (ii) tahap
analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode simak. Yang disimak adalah kalimat-kalimat yang mengandung kata yang
berklitik ku-, kau-, -ku, -mu, -nya, dan –nda. Untuk melaksanakan metode simak digunakan
teknik sadap dan teknik catat. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan metode agih.
Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah teknik perluas, teknik baca markah, dan
teknik parafrasa (ubah ujud). Teknik perluas digunakan untuk menentukan kategori atau identitas
kategori kata yang dapat dilekati klitik. Teknik baca markah diterapkan untuk menyatakan
makna gramatikal klitik yang dilekati kata depan. Teknik parafrasa (ubah ujud) dipakai untuk
membuktikan makna gramatikal klitik dalam bahasa Indonesia. Hasil analisis data disajikan
dengan metode formal dan informal.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kategori kata yang dapat dilekati
proklitik ku- dan kau- adalah kata kerja dan kata benda yang dapat dilekati awalan di-. Kategori
kata yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan -nya, yaitu kata kerja aktif transitif, kata kerja
sesampai dan setiba, kata kerja seingat, setahu, sesuka, sebisa, dan semampu, kata depan bagi,
buat, untuk, pada, kepada, oleh, dari, dengan, tentang, seperti, bersama, dan beserta. Kategori
kata yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, -nya, dan –nda adalah kata benda. Kategori kata yang
dapat dilekati enklitik –nya adalah kata kerja berawalan di- dan kata depan oleh.
Kedua, proklitik ku- dan kau- menyatakan makna ‘pelaku’ jika melekat pada kata kerja
dan kata benda yang dapat dilekati awalan di-. Enklitik –ku, -mu, dan -nya menyatakan makna
‘pelaku’ jika melekat pada kata kerja setiba dan sesampai. Enklitik –nya menyatakan makna
‘pelaku’ jika melekat kata kerja berawalan di- dan kata depan oleh. Enklitik –ku, -mu, dan –nya
menyatakan makna ‘penderita’ jika melekat pada kata kerja aktif transitif. Enklitik –ku, -mu, dan
–nya menyatakan makna ‘pemilik’ jika melekat pada kata benda dan kata kerja seingat, setahu,
sesuka, sebisa, dan semampu. Enklitik –nda menyatakan makna ‘pemilik’ jika melekat pada kata
benda yang menyatakan kekerabatan. Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna ‘asal’ jika
vi
melekat pada kata depan dari. Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna ‘tujuan’ jika
melekat pada kata depan untuk, bagi, dan buat. Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna
‘peserta’ jika melekat pada kata depan dengan, bersama, dan beserta. Enklitik –ku, -mu, dan –
nya menyatakan makna ‘penerima’ jika melekat pada kata depan kepada dan pada.
vii
ABSTRACT
Yupita, 2011. “Klitik in Bahasa Indonesia”. Undergraduate Thesis Strata 1 (S1). Indonesian
Letters Study Program. Faculty of Letters, Sanata Dharma University.
This undergraduate thesis discusses about clitics in the Indonesian language. There are
two main issue that are discussed in this study. The first is the category of any words that can be
added by clitics in the Indonesian language. The purpose of this study is to describe categories of
words that can be added by clitics in the Indonesian language and grammatical meaning of clitics
in the Indonesian language.
The object of this study is clitics in the Indonesian language, especially: in the research
data in the form of sentences that contain of words which have clitics such as: ku-, kau-, -mu, -
nya, and –nda. The data are obtained from written and oral sources. The written data are
obtained from Bobo magazine in October 2008 edition, while the verbal data are obtained from
Indonesian native speaker.
This research was divided into three steps such as: (i) collecting the data, (ii) analyzing
the data, and (iii) presentation of data analysis. The colleting data wasdone by using the
reference method, which found in some sentences that contained of words which have clitics ku-,
kau-, -ku, -mu, -nya, dan –nda. To implement the reference method, the researcher uses the
tapping techniques and the technical note. Furthermore, the data were analyzed using an
apportioning method. Techniques which used in data analysis is extension a technique, read
markup techniques, and the techniques of paraphrase (formation changing of phrase). The
extension applied to determine the identify categories of words that can be added to clitics. Read
markup techniques applied to express the meaning of grammatical clitics that added by
preposition. Paraphrase (formation changing of phrase) used to prove the meaning of
grammatical clitics in the Indonesian language. The result of data analysis is presented with
formal and informal method.
Research findings are as follows; first, some categories of words that can be added with
proclitics ku- and kau- are verbs and nouns that can be added to prefix di-. Categories of words
that can be added enclitics –ku, -mu, and –nya are the active transitive verb, such as: sesampai,
setiba, seingat, setahu, sesuka, sebisa, and semampu; the preposition bagi, buat, untuk, pada,
kepada, oleh, dari,dengan, tentang, seperti, bersama, dan beserta. The categories of words that
can be added to enclitics –ku, -mu, -nya, and –nda is noun. Word categories which can be added
enclitics -nya are verb that have prefix and preposition oleh.
Second, proclitics ku- and kau- state of the meaning of a ‘agent’ when verbs and nouns
that can be added to the prefix di-. Enclitics –ku, -mu, and –nya can be meaning full as a ‘agent’,
viii
a’theme’, a ‘possesive’, an a ‘origin’, a ‘goal’, a ‘patient’, and a ‘benefical’. Enclitics –nda is
meaningful as a ‘possesive’. Enclitics –ku, -mu, and –nya will state to the meaning of a ‘agent’ if
they add to verbs like as: setiba and sesampai. Enclitics –nya state to meaning of a‘agent’ when
verbs begin with di- and the preposition oleh. Enclitics –ku, -mu, and –nya state meaning of a
‘patient’ if added by active transitive verbs. Enclitics –ku, -mu, and –nya will state to the
meaning of a‘possesive’ if adds to a noun and verb like as: seingat, setahu, sesuka, sebisa, and
semampu. Enclitics –nda will express the meaning of a‘possesive’ when attach to nouns which
have relationship. Enclitics –ku, -mu, and –nya will state to the meaning of the ‘origin’ when
attach to the preposition dari. Enclitics –ku, -mu, and –nya will state the meaning of ‘goal’ if
begin with the preposition untuk, bagi, and buat. Enclitics –ku, -mu, and –nya will refer to the
meaning of a ‘theme’ when attach to the preposition like as; dengan, bersama, and beserta.
Enclitics –ku, -mu, dan –nya will refer to the meaning of a ‘beneficial’ when contaisof the
preposition kepada and pada.
ix
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yupita
“Klitik dalam Bahasa Indonesia” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan ini, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, dan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan,
Yupita
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Klitik dalam Bahasa
Indonesia”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana S-1
pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma .
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan
dari segala pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. I. Praptomo Baryadi, M. Hum., selaku dosen pembimbing I yang penuh
kesabaran dan perhatian telah memberikan bimbingan, masukan dan semangat kepada
penulis.
2. Bapak Drs. Hery Antono, M. Hum., selaku dosen pembimbing II yang telah membantu
penulis dalam proses penyusunan skripsi ini dengan memberi petunjuk dan masukan
kepada penulis.
3. Ibu S.E Peni Adji, S.S, M. Hum., selaku dosen pembimbing akademik.
4. Bapak Drs. B. Rahmanto, M. Hum., Bapak Drs. P. Ari Subagyo, M. Hum., Bapak Drs.
FX. Santosa, M.S., Bapak Drs. Yoseph Yapi Taum, M. Hum., Ibu Dra. Tjandrasih Adji,
M. Hum., atas bimbingan dan ilmu pengetahuan yang diberikan kepada penulis selama
5. Staf Sekretariat Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma atas pelayanan dan
xi
6. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan berbagai buku
7. Bapak Aloysius Tahan dan Mama Theresia yang selalu memberi semangat, kasih sayang,
8. Abang Vinsensius, Kakak Eti Yuliana, Abang Alexander Adi, Kakak Marta Widyastuti,
Keponakanku Henrika Natasya, Putri Cenesta Pratama, dan Louisa yang selalu
memberikan semangat, kasih sayang, dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
9. Rony Manumpak Pardede atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis
10. Sahabat-sahabatku Yosephin Rani Hapsari, Arnoldus Erick Caesario, Suster K. Yati
Hermayani, Puspa Wulandari, dan Ratnasari Nugraheni terima kasih atas dukungan, doa
dan semangatnya.
11. Teman-Teman Sastra Indonesia khususnya angkatan 2006 terima kasih atas
kebersamaannya.
12. semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................................................. vi
xiii
1.6.2 Makna Gramatikal ....................................................................................11
1.7 Metode Penelitian ....................................................................................................12
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ....................................................12
1.7.2 Metode dan Teknik Analsis Data ..............................................................13
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data .....................................................15
1.8 Sistematika Penyajian ..............................................................................................15
BAB II KATEGORI KATA YANG DAPAT DILEKATI KLITIK DALAM
BAHASA INDONESIA ...............................................................................................17
2.1 Pengantar............................................................................................................17
2.2 Kategori Kata yang Dapat Dilekati Proklitik Ku- dan Kau- ..............................17
2.3 Kata Kerja yang Dapat Dilekati Proklitik Ku- dan Kau- ...................................17
2.4 Kata Benda yang Dapat Dilekati Proklitik Ku- dan Kau- ..................................18
2.5 Kategori Kata yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, -nya, dan –nda .............18
2.6 Kata Kerja yang Dapat Dilekati Enklitik ...........................................................19
2.6.1 Kata Kerja Aktif Transitif yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu,
dan –nya ............................................................................................19
2.6.2 Kata Kerja Setiba dan Sesampai yang Dapat Dilekati Enklitik –ku,
-mu, dan –nya ...................................................................................20
2.6.3 Kata Kerja Seingat, Setahu, Sesuka, Sebisa dan Semampu yang
2.6.4 Kata Kerja Berawalan di- yang Dapat Dilekati Enklitik –nya ..........22
2.7 Kata Benda yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, -nya, dan –nda .................23
2.8 Kata Depan yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, dan –nya ..........................25
3.1 Pengantar............................................................................................................28
xiv
3.2 Makna Gramatikal Proklitik ku- dan kau- .........................................................28
3.3 Makna Gramatikal Enklitik –ku, -mu, -nya, dan –nda .......................................30
3.4 Enklitik –ku, -mu, dan –nya yang Menyatakan Makna ‘Pelaku’ .......................30
3.5 Enklitik –ku, -mu, dan –nya yang Menyatakan Makna ‘Penderita’ ...................32
3.6 Enklitik –ku, -mu, –nya, dan -nda yang Menyatakan Makna ‘Pemilik’ ............33
3.8 Enklitik –ku, -mu, dan –nya yang Menyatakan Makna ‘Tujuan’ ......................38
3.9 Enklitik –ku, -mu, dan –nya yang Menyatakan Makna ‘Peserta’ ......................39
3.10 Enklitik –ku, -mu, dan –nya yang Menyatakan Makna ‘Penerima’ .................40
xv
Daftar Gambar dan Daftar Tabel
Daftar Tabel
Tabel 1: Kategori Kata yang Dapat Dilekati Klitik dalam Bahasa Indonesia ...........................43
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam skripsi ini dibahas tentang klitik dalam bahasa Indonesia. Klitik adalah
morfem terikat yang memiliki makna leksikal dan tidak dapat menjadi bentuk dasar
dalam pembentukan kata yang lebih kompleks (Ramlan, 1965: 25). Berdasarkan
pengertian tersebut yang termasuk klitik dalam bahasa Indonesia adalah ku-, kau-, -ku, -
mu, -nya, dan –nda. Berikut ini dipaparkan contoh klitik dalam bahasa Indonesia.
(1) Yaa, gambar yang dipegang Bu Guru sekarang ini, ternyata gambar yang
(3) Aku berlatih di lapangan bola dekat rumahku (Bobo, 23 Oktober 2008:8).
(5) Di simpang jalan memasuki blok B, tiba-tiba seekor anjing mendekatinya (Bobo,
23 Oktober 2008:25).
Klitik ku-, kau-, -ku, -mu, -nya, dan –nda pada contoh (1), (2), (3), (4), (5), dan (6)
merupakan morfem terikat, karena klitik ku- pada contoh (1) melekat pada kata kerjakan,
klitik kau- pada contoh (2) melekat pada kata baca, klitik –ku pada contoh (3) melekat
pada kata rumah, klitik –mu pada contoh (4) melekat pada kata badan, klitik –nya pada
contoh (5) melekat pada kata mendekati, dan klitik –nda pada contoh (6) melekat pada
kata ayah.
1
2
Selain morfem terikat, klitik ku-, kau-, -ku, -mu, -nya, dan –nda pada contoh (1),
(2), (3), (4), (5), dan (6) memiliki makna leksikal. Klitik ku- pada contoh (1) menyatakan
‘orang pertama’, klitik kau- pada contoh (2) menyatakan ‘orang kedua’, klitik –ku pada
contoh (3) menyatakan makna ‘orang pertama’, klitik –mu pada contoh (4) menyatakan
makna ‘orang kedua’, klitik –nya pada contoh (5) menyatakan makna ‘orang ketiga’, dan
menjadi dua jenis, yaitu proklitik dan enklitik. Proklitik adalah klitik yang melekat pada
awal kata, misalnya ku- pada kata kuambil, kau- pada kata kauambil, sedangkan enklitik
adalah klitik yang melekat pada akhir kata, misalnya enklitik –ku, pada kata rumahku, -
mu pada rumahmu, dan –nya pada kata rumahnya.Kedua jenis klitik dapat ditunjukkan
Tabel jenis dan wujud klitik yang terdapat dalam bahasa Indonesia
Jenis Wujud
Persoalan pertama yang dibahas dalam skripsi ini adalah kategori kata yang dapat
dilekati klitik dalam bahasa Indonesia. Ada bermacam-macam kategori kata yang dapat
Pada contoh (7) dan (8) bentuk dasar tulis dan ambil termasuk kata kerja yang dapat
dilekati klitik ku- dan kau-. Pada contoh (9) bentuk dasar pinsil termasuk kata benda yang
dapat dilekati klitik –ku. Pada contoh (10) bentuk turunan menolong termasuk kata kerja
yang dapat dilekati klitik –mu. Pada contoh (11) bersama termasuk kata depan yang dapat
dilekati klitik –nya. Pada contoh (12) bentuk dasar ibu termasuk kata benda yang dapat
dilekati klitik –nda. Dari contoh-contoh tersebut muncul permasalahan, yaitu kategori
kata apa saja yang dapat dilekati klitik dalam bahasa Indonesia.
Persoalan kedua yang dibahas dalam skripsi ini adalah makna gramatikal klitik
dalam bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan apabila dilekatkan pada kategori kata
contohnya.
(13) Kulaporkan Emak kalau kamu beli balon terus!” tegur Coreng.
(15) Kamu menelponku Cuma untuk latihan baca puisi?” Tanya Andi kesal.
Proklitik ku- dan kau- pada kulaporkan (13) dan kauucapkan (14) menyatakan
makna ‘pelaku’. Enklitik –ku pada menelponku (15) menyatakan makna ‘penderita’.
Enklitik –mu pada balonmu (16) menyatakan makna ‘pemilik’. Enklitik –nya pada
darinya (17) menyatakan makna ‘asal’. Enklitik –nda pada ayahnda (18) menyatakan
Selain karena adanya kedua persoalan tersebut, klitik dalam bahasa Indonesia
dipilih sebagai objek penelitian dalam skripsi ini juga karena belum ada pembahasan
khusus tentang klitik dalam bahasa Indonesia, lebih-lebih kategori kata dan makna
gramatikal klitik dalam bahasa Indonesia. Ramlan (1965: 25), Samsuri (1985: 195), dan
Kridalaksana (2007: 39-40) baru membahas pengertian dan jenis klitik dalam bahasa
Indonesia.
1.2.1 Kategori kata apa saja yang dapat dilekati klitik dalam bahasa Indonesia?
1.3.1 Mendeskripsikan kategori kata yang dapat dilekati klitik dalam bahasa Indonesia.
Secara umum hasil penelitian ini berupa deskripsi kategori kata yang dilekati klitik
dan makna gramatikal yang diungkapkan klitik dalam bahasa Indonesia. Deskripsi ini
pembentukan kata polimorfemis melalui pelekatan klitik pada kata dasar yang berkategori
tertentu. Hasil penelitian ini juga memberikan sumbangan teoretis dalam bidang semantik
karena menguraikan makna gramatikal setiap klitik akibat persenyawaannya dengan kata
dasar yang berkategori tertentu. Hasil penelitian ini juga memberikan sumbangan dalam
bidang sintaksis karena hasil penelitian ini juga menguraikan penggunaan klitik yang
ternyata mempengaruhi struktur suatu kalimat. Tentu saja hasil penelitian ini
Klitik dalam bahasa Indonesia telah dibahas oleh (1) Ramlan (1965:25), (2) Samsuri
(1985:195), dan (3) Kridalaksana (2007:38). Ramlan (1965:25) dalam bukunya yang
golongan satuan terikat, namun satuan-satuan klitik tersebut memiliki makna yang
berbeda dengan satuan-satuan ber-, ter-, meN-, dan sebagainya, yaitu klitik ku-, -mu, -
nya, kau-, dan –isme menyatakan makna leksikal, sedangkan satuan-satuan ber-, ter-,
meN-, dan sebagainya menyatakan makna gramatikal. Ramlan juga memaparkan yang
termasuk klitik adalah ku-, -mu, -nya, kau-, dan –isme, Ramlan membagi klitik menjadi
dua jenis, yaitu proklitik dan enklitik. Proklitik terletak di muka, yaitu ku- dan kau-
bahwa klitik ialah konstruksi yang terdiri atas morfem-morfem tunggal, tetapi pada
umumnya berujud kecil, yang secara morfologis berdiri sendiri, namun secara fonologis
menyebutkan yang termasuk klitik adalah –lah. Samsuri juga membagi klitik menjadi dua
jenis, yaitu proklitik dan enklitik. Yang mendahului kata-kata lain disebut proklitik, dan
Kridalaksana (2007:38) dalam bukunya yang berjudul Kelas Kata dalam Bahasa
Indonesia menjelaskan bahwa klitik merupakan bentuk yang tidak dapat berdiri sendiri
karena terikat pada bentuk bebas. Kridalaksana menyebutkan yang termasuk klitik yaitu
kau- dan –mu. Kridalaksana juga membagi klitik menjadi dua jenis, yaitu bila terikat
dengan bentuk lain di belakangnya, bentuk itu disebut proklitik, yaitu kau-. Bila terikat
Setelah meninjau beberapa kepustakaan yang ada, dapat disimpulkan bahwa ketiga
peneliti tersebut membahas pengertian dan jenis klitik dalam bahasa Indonesia. Para ahli
tersebut belum membahas kategori kata yang dapat dilekati klitik dan makna gramatikal
klitik dalam bahasa Indonesia. Atas dasar itulah, penulis membicarakan kategori kata
yang dapat dilekati klitik dan makna gramatikal klitik dalam bahasa Indonesia.
Karena persoalan yang dipecahkan dalam penelitian ini adalah kategori kata dan
makna gramatikal klitik dalam bahasa Indonesia, dalam bagian ini diuraikan kategori
kata dan makna gramatikal sebagai landasan teori dalam penelitian ini.
7
mengelompokkan kata dalam bahasa Indonesia menjadi 13 kategori, yaitu kata kerja
(verba), kata sifat (adjektiva), kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata
bilangan (numeralia), kata keterangan (adverbia), kata tanya (interogativa), kata tunjuk
Menurut Kridalaksana (2007: 51) sebuah kata dapat dikategorikan kata kerja (verba)
karena kemungkinannya satuan itu didampingi partikel tidak dan tidak dapat didampingi
partikel di, ke, dari, sangat, lebih, atau agak. Kata kerja (verba) memiliki fungsi utama
sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat walaupun dapat juga
mempunyai fungsi lain. Kata kerja mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau
keadaan yang bukan sifat atau kualitas, kata kerja khususnya yang bermakna keadaan,
tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti ‘paling’ (Alwi dkk, 2003: 87). Dilihat dari
hubungan kata kerja (verba) dengan kata benda (nomina), kata kerja dapat dibedakan
menjadi kata kerja aktif dan kata kerja pasif. Kata kerja aktif dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu kata kerja aktif transitif dak kata kerja aktif intransitif. Kata kerja aktif
transitif adalah kata kerja aktif yang apabila digunakan dalam kalimat menuntut
kehadiran objek. Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja yang apabila digunakan
dalam kalimat tidak menuntut kehadiran objek. Kata kerja pasif yaitu kata kerja yang
Kata sifat (adjekiva) adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau
keadaan orang, benda, atau binatang. Kata sifat (adjektiva) dapat diberi keterangan
pembanding seperti lebih, kurang, dan paling, dapat diberi keterangan penguat seperti
sangat, amat, benar, sekali, dan terlalu, dapat diingkari dengan kata ingkar tidak, dan
dapat diulang dengan awalan se-, dan akhiran –nya. Pada umunya sebuah kata sifat
Menurut Kridalaksana (2007: 68), kata benda (nomina) adalah kategori kata yang
secara sintaktis tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan kata tidak,
mempunyai potensi untuk didahului oleh partikel dari. Dalam kalimat yang predikatnya
kata kerja (verba), kata benda (nomina) cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau
pelengkap, kata benda (nomina) umumnya dapat diikuti oleh adjektiva, baik secara
langsung maupun dengan diantarai oleh kata yang (Alwi dkk, 2003: 213).
Pronomina atau kata ganti merupakan kategori kata yang tidak berafiks, tetapi beberapa
Ciri lain yang dimiliki pronomina ialah bahwa acuannya dapat berpindah-pindah karena
pendengar/pembaca, atau siapa/apa yang dibicarakan. Ada tiga macam pronomina dalam
9
bahasa Indonesia, yakni (1) pronomina persona, (2) pronomina penunjuk, dan (3)
pronomina penanya.
Kridalaksana (2007: 79) menjelaskan kata bilangan sebagai kategori yang dapat
mendampingi kata benda (nomina) dalam konstruksi sintaktis, mempunyai potensi untuk
mendampingi kata bilangan lain, dan tidak dapat bergabung dengan tidak atau dengan
sangat. Kata bilangan (numeralia) dipakai untuk menghitung banyaknya maujud (orang,
Kata keterangan (adverbia) adalah kategori yang dapat mendampingi kata sifat
(adjektiva), kata bilangan (numeralia), atau kata depan (preposisi) dalam konstruksi
sintaktis (Kridalaksana, 2007: 81). Kata sangat, sekali, agak dapat mendampingi
kategori yang dalam kalimat berfungsi menggantikan sesuatu yang ingin diketahui oleh
pembicara atau mengukuhkan apa yang telah diketahui pembicara. Kata tanya ialah
sejumlah kata yang berfungsi membentuk kalimat tanya, seperti: mengapa, kenapa,
bagaimana, berapa, apa, siapa, mana, bilamana, kapan, bila, dan bukan.
sebagai kategori yang berfungsi menunjukan sesuatu di dalam maupun di luar wacana.
10
Seperti halnya kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), dan kata tanya
Kata sandang (artikula) adalah kategori yang mendampingi kata benda (nomina)
dasar, kata benda (nomina) deverbal, kata ganti (pronomina), dan kata kerja (verba) pasif
dalam konstruksi eksosentris yang berkategori nominal. Kata sandang (artikula) berupa
Kata depan (preposisi) adalah kategori yang terletak di depan kategori lain
(terutama kata benda) sehingga terbentuk frasa eksosentris direktif (Kridalaksana, 2007:
95). Kata depan (preposisi) terletak di bagian awal frasa dan unsur yang mengikutinya
dapat berupa kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), atau kata kerja (verba).
merupakan kategori yang berfungsi meluasakan satuan dalam konstruksi hipotaktik dan
selalu menghubungkan dua satuan atau lebih dalam konstruksi, baik yang setataran
mengukuhkan komunikasi antara pembicara dan kawan bicara. Kelas kata ini biasanya
terdapat dalam konteks dialog atau wawancara bersambutan, yaitu kalimat-kalimat yang
diucapkan oleh pembicara dan kawan bicara. Sebagian besar kategori fatis merupakan
11
ciri ragam lisan (Kridalaksana 2007: 114). Contoh kategori fatis adalah kok, deh, atau
selamat.
Kridalaksana (2007: 120) berpendapat bahwa kata seru (interjeksi) adalah kategori
berhubungan dengan kata-kata lain dalam ujaran. Kata seru (interjeksi) selalu
mendahului ujaran sebagai teriakan yang lepas atau berdiri sendiri. Kata seru (interjeksi)
merupakan kata yang mengungkapkan rasa hati manusia. Contoh kata seru aduh,
aduhai, ah, ahoi, amboi, asyoi, ayo, bah, cis, cis, dan lain sebagainya.
Bahasa memilik dua unsur, yaitu bentuk dan makna. Bentuk berupa bunyi atau
huruf. Bentuk terwujud dalam satuan kebahasaan misalnya morfem, kata, frasa,
klausa, kalimat dan lain sebagainya. Makna adalah hal yang diungkapkan oleh bentuk
leksikal dan makna gramatikal. Makna leksikal adalah makna yang timbul karena
adanya satuan kebahasaan (kata) yang melambangkan konsep tentang suatu hal
(referen) yang ditunjukan oleh simbol. Contoh makna leksikal. yaitu kata bola,
12
konsepnya adalah benda yang bundar terbuat dari plastik kemudian ditunjuk dengan
satuan gramatikal yang satu dengan satuan gramatikal yang lain. Contoh makna
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (1) pengumpulan data, (2)
analisis data, dan (3) penyajian hasil analisis data. Berikut akan diuraikan masing-
Objek dalam penelitian ini adalah klitik dalam bahasa Indonesia. Objek
penelitian ini berada dalam kata dan kata yang berada dalam kalimat. Dengan
demikian, data penelitian ini adalah kalimat yang mengandung kata berklitik dalam
bahasa Indonesia. Data diperoleh dari Majalah Bobo edisi Oktober 2008. Selain itu,
data juga diproduksi oleh peneliti sendiri sebagai penutur asli bahasa Indonesia.
Dalam hal ini peneliti sebagai seorang internalis yaitu peneliti yang menguasai bahasa
yang diteliti.
13
Penyediaan data lisan dilakukan dengan metode simak. Metode simak adalah
mengandung kata yang berklitik ku-, kau-, -ku, -mu, -nya, dan –nda. Untuk
melaksanakan metode simak, dipergunakan teknik sadap dan teknik catat. Teknik
seseorang atau beberapa orang. Penggunaan bahasa yang disadap dapat berbentuk
lisan dan tulisan (Kesuma, 2007:43). Teknik sadap dilakukan dengan menyadap atau
mengambil kata yang berklitik. Penerapan selanjutnya digunakan teknik catat. Teknik
ini dapat dilakukan dengan cara pencatatan pada kartu data. Data diklasifikasikan
berdasarkan kategori kata yang dapat dilekati klitik dalam bahasa Indonesia dan
makna gramatikal klitik dalam bahasa Indonesia. Berikut ini contoh kartu data.
1. Setiba di rumah, barulah aku bisa bertanya pada kakakku itu (Majalah Bobo,
2. “Kamu menelponku Cuma untuk latihan baca puisi?” tanya Andi kesal
Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya ada di dalam dan
merupakan bagian dari bahasa yang diteliti (Sudaryanto, 1993:15). Teknik yang
digunakan dalam metode agih ini terdiri dari (1) teknik perluas, (2) teknik baca
markah, dan (3) teknik parafrasa. Teknik perluas adalah teknik analisis data dengan
14
kategori atau identitas kategori kata yang dapat dilekati klitik. Berikut ini contohnya.
Pada contoh (19) kata yang dilekati klitik ku- adalah rasakan yang merupakan kata
kerja yang dapat dilekati awalan di- sehingga menjadi dirasakan. Demikian pula
pada contoh (20) kata yang dilekati klitik kau- adalah gunting yang merupakan kata
Selain teknik perluas, analisis data juga dilakukan dengan menggunakan teknik
baca markah. Teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan cara “membaca
digunakan untuk menentukan makna gramatikal klitik yang dilekati kata depan.
Pada contoh (20) kata depan dari menjadi penanda makna ‘asal’ klitik –nya.
Teknik parafrasa dikenal pula dengan istilah teknik ubah ujud. Teknik parafrasa
atau teknik ubah ujud adalah teknik analisis data dengan cara mengubah wujud atau
bentuk satuan kebahasaan yang dianalisis. Teknik parafrasa atau ubah ujud digunakan
untuk menganalisis makna gramatikal klitik dalam bahasa Indonesia. Berikut ini
contohnya.
15
Melalui teknik parafrasa atau ubah ujud kita dapat melihat bahwa enklitik –nya pada
kata bajunya menyatakan makna ‘pemilik’. Hal ini tampak bahwa Bajunya bagus
pada contoh (22) berparafrasa dengan kalimat pada contoh (22a) baju milik dia bagus.
Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penyajian hasil analisis data informal dan formal. Penyajian hasil analisis data
1993:145). Dalam penyajian ini, penulis memaparkan rumus dan kaidah penggunaan
klitik dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan kata-kata. Penyajian data formal
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyajian analisis data dengan
pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II berisi
uraian kategori kata yang dapat dilekati klitik dalam bahasa Indonesia. Bab III berisi
uraian tentang berbagai makna gramatikal klitik. Bab IV berisi penutup yang terdiri
BAHASA INDONESIA
2.1 Pengantar
Pada bab ini diuraikan kategori kata yang dapat dilekati klitik dalam bahasa
Indonesia. Uraian dalam bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kategori kata yang
dapat dilekati proklitik ku- dan kau- dan kategori kata yang dapat dilekati enklitik –ku, -
2.2 Kategori Kata yang Dapat Dilekati Proklitik Ku- dan Kau-
Kategori kata yang dapat dilekati proklitik ku- dan kau- dalam bahasa Indonesia
adalah kata kerja dan kata benda. Berikut ini kedua kategori kata yang dapat dilekati
2.3 Kata Kerja yang Dapat Dilekati Proklitik Ku- dan Kau-
Tidak semua kata kerja dapat dilekati proklitik ku- dan kau-. Kata kerja yang dapat
dilekati proklitik ku- dan kau- adalah kata kerja yang dapat dilekati awalan di-. Kata kerja
yang berciri demikian meliputi kata kerja asal, asal + -kan, asal + -i, per- + asal, per- +
asal + -i, dan per- + asal + -kan. Berikut ini dikemukakan contohnya.
(23) Kulihat dari sisi mana pun kau tetap indah (Bobo, 2 Oktober 2008:14).
(24) “Kulaporkan emak kalau kamu beli balon terus!” (Bobo, 2 Oktober
2008:3).
16
17
Kata kerja lihat, bawa, laporkan, ambilkan, lewati, duduki, perjelas, percepat,
perbaiki, peringati, persiapkan, dan persatukan, pada kata kulihat (23), kulaporkan (24)
kulewati (25), kuperjelas (26), kuperbaiki (27), kupersiapkan (28), kaubawa (29),
kaupersatukan (34) adalah kata kerja yang dapat dilekati awalan di- sehingga menjadi
2.4 Kata Benda yang Dapat Dilekati Proklitik Ku- dan Kau-
Tidak semua kata benda dapat dilekati proklitik ku- dan kau-. Kata benda yang
dapat dilekati proklitik ku- dan kau- adalah kata benda yang dapat dilekati awalan di.
Kata benda asal gunting, pukul, hukum, gambar dan cangkul pada kugunting (35),
kupukul (36) kuhukum (37), kaugambar (38) dan kaucangkul (39) adalah kata benda yang
dapat dilekati awalan di- sehingga menjadi digunting, dipukul, dihukum, digambar dan
dicangkul.
2.5 Kategori Kata yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, -nya, dan –nda
Kategori kata yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, -nya, dan -nda dalam bahasa
Indonesia adalah kata kerja, kata benda, dan kata depan. Berikut ini kategori kata yang dapat
dilekati enklitik –ku, -mu, -nya, dan -nda itu dibahas satu per satu.
19
Kata kerja yang dapat dilekati enklitik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu (1) kata
kerja aktif transitif yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan –nya, (2) kata kerja sesampai
dan setiba yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan –nya, (3) kata kerja seingat, setahu,
sesuka, sebisa dan semampu yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan –nya, dan (4) kata
kerja berawalan di- yang dapat dilekati enklitik –nya. Berikut ini kata kerja yang dapat
2.6.1 Kata Kerja Aktif Transitif yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, dan -nya
Kata kerja aktif transitif cenderung dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan –nya. Kata
kerja aktif transitif ini biasanya berawalan me(N)-. Kata kerja yang demikian meliputi
me(N)- + asal, me(N)- + asal + -kan, dan me(N)- + asal + -i. Berikut ini contoh kata kerja
aktif transitif yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan –nya.
(40) “Lihat, balon-balon ini akan membawaku terbang ke bulan!” (Bobo, 23 Oktober
2008:3).
(48) “Upik, balon-balon itu tidak akan kuat menerbangkanmu. (Bobo, 2 Oktober
2008:3).
(49) Kita harus menolongnya, “kata Lobi Lobi (Bobo, 30 Oktober 2008:3).
(50) Dengan rakus Boni mencabuti wortel-wortel itu dan langsung memakannya
pada kata membawaku (40), membangunkanku (41), melahirkanku (42), menyayangiku (43),
2.6.2 Kata Kerja Setiba dan Sesampai yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, dan -nya
Kata kerja setiba dan sesampai cenderung dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan –nya.
Berikut ini contoh kata kerja setiba dan sesampai yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan –
nya.
Kata kerja setiba dan sesampai, pada kata setibaku (53), sesampaiku (54), setibamu (55),
sesampaimu (56), setibanya (57), dan sesampainya (58) termasuk kata kerja berawalan se-.
2.6.3 Pokok Kata Seingat, Setahu, Sesuka, Sebisa dan Semampu yang Dapat Dilekati
Pokok kata seingat, setahu, sesuka, sebisa dan semampu cenderung dapat dilekati
enklitik –ku, -mu, dan –nya. Berikut ini contoh pokok kata seingat, setahu, sesuka, sebisa dan
(67) Berusahalah sebisamu dan jika belum terpenuhi itu bukan kesalahanmu.
Kata seingat, setahu, sesuka, sebisa, dan semampu, pada frasa seingatku (59), setahuku (60),
sesukaku (61), sebisaku (62), semampuku (63), seingatmu (64), setahumu (65), sesukamu
(66), sebisamu (67), semampumu (68), seingatnya (69), setahunya (70), sesukanya (71),
2.6.4 Kata Kerja Berawalan di- yang Dapat Dilekati Enklitik -nya
Semua kata kerja berawalan di- dapat dilekati enklitik –nya. Berikut ini contoh kata
2.7 Kata Benda yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, -nya, dan -nda
Kata benda cenderung dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan –nya. Berikut ini contoh
kata benda yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan -nya.
(78) Ketika kembali, aku terkejut melihat bagian dalam tasku sudah robek
(81) “Biar nakal begitu, Kak Dandi, kan, kakakmu, kalau dia nakal, kamu tegur
(82) “Oh, Tompel, kamu kenapa? Aduh, kakimu berdarah!” (Bobo, 30 Oktober
2008:3).
(84) Cimut, aku periksa dengan stetoskop, “bujuk Coreng sambil memegang
Kata tas, mulut, serangga, kakak, kaki, mobil, stetoskop, kuda, dan uang, pada kata
tasku (78), mulutku (79), seranggaku (80), kakakmu (81), kakimu (82), mobilmu (83),
stetoskopnya (84), kudanya (85), dan uangnya (86) termasuk kata benda.
Khusus enklitik –nda hanya dapat bersenyawa dengan kata benda yang menyatakan
kekerabatan yaitu anak, adik, kakak, ayah, ibu, nenek, dan kakek. Berikut ini contoh kata
(89) Ananda harap ibu mengijinkan rencana Ananda untuk berlibur ke desa.
(91) Kakanda, maafkan jika kata-kata tadi tidak berkenan di hatimu." Ujar Lia.
Kata ayah, ibu, anak, adik, kakak, nenek, dan kakek, pada kata ayahnda (87), ibunda (88),
ananda (89), adinda (90), kakanda (91), neneknda (92), dan kakeknda (93) adalah kata
2.8 Kata Depan yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, dan -nya
Kata depan yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan -nya adalah kata depan bagi,
buat, untuk, pada, kepada, oleh, dari, dengan, tentang, seperti, bersama, dan beserta.
Berikut ini contoh kata depan yang dapat dilekati enklitik –ku, -mu, dan –nya.
(119) Sedikit demi sedikit menjelaskan padanya apa arti kata ‘adil’.
(126) Ada dua orang penonton yang beruntung yang diajak bermain gitar
bersamanya.
Kata bagi, buat, untuk, pada, kepada, oleh, dari, dengan, tentang, seperti, bersama, dan
beserta, pada bagiku (94), buatku (95), untukku (96), padaku (97), kepadaku (98), dariku
(99), denganku (100), tentangku (101), sepertiku (102), bersamaku (103), besertaku (104),
bagimu (105), buatmu (106), untukmu (107), padamu (108), kepadamu (109), darimu (110),
denganmu (111), tentangmu (112), sepertimu (113), bersamamu (114), besertamu (115),
baginya (116), buatnya (117), untuknya (118), padanya (119), kepadanya (120), darinya
(121), dengannya (122), tentangnya (123), sepertinya (124), olehnya (125) bersamanya
BAB III
3.1 Pengantar
Dalam bab II telah dijelaskan kategori kata yang dapat dilekati klitik dalam bahasa
Indonesia. Selanjutnya dalam bab III ini diuraikan tentang makna gramatikal klitik dalam
bahasa Indonesia, baik makna gramatikal proklitik ku- dan kau- maupun makna
Proklitik ku- dan kau- menyatakan makna ‘pelaku’. Proklitik ku- dan kau-
menyatakan makna ‘pelaku’ jika melekat pada kata kerja dan kata benda yang dapat
dilekati awalan di-. Berikut ini contoh proklitik ku- dan kau- yang menyatakan makna
(128) Kulihat dari sisi mana pun kau tetap indah (Bobo, 2 Oktober 2008:14).
(129) Kulaporkan Emak kalau kamu beli balon terus!” (Bobo, 2 Oktober 2008:3)
(135) “Buku yang kauberikan kemarin sudah selesai kubaca,” kata ayah kepada
kakak.
(138) “Jangan kaupermainkan anak kecil itu!” seru ibu kepada Ali.
Proklitik ku- pada kata kulihat (128), kulaporkan (129), kusayangi (130), kuperluas
(131), kuperingati (132), kupersiapkan (133), dan proklitik kau- pada kata kaubawa (134),
menyatakan makna ‘pelaku’. Hal ini terbukti bahwa kata kerja kulihat (127), kulaporkan
(129), kusayangi (130), kuperluas (131), kuperingati (132), dan kupersiapkan (133),
berparafrasa dengan kata kerja aktif aku melihat (128a), aku melaporkan (129a), aku
menyayangi (130a), aku memperluas (131a), aku memperingati (132a), dan aku
kauperdalam (136), kaupukuli (137), dan kaupermainkan (138), berparafrasa dengan kata
kerja aktif engkau membawa (134a), engkau memberikan (135a), engkau memperdalam
Selain itu proklitik ku- dan kau- meyatakan makna ‘pelaku’ apabila melekat pada kata
benda asal yang dapat dilekati awalan di-. Berikut ini contohnya:
Proklitik ku- dan kau- pada kata kuhukum (139), kupukul (140), kaugunting (141) dan
kaucangkul (142) menyatakan makna ‘pelaku’ setelah bersenyawa dengan kata benda asal
yaitu hukum, pukul, gunting dan cangkul. Hal tersebut terbukti pada kata benda kuhukum
(139), kupukul (140), kaugunting (141) dan kaucangkul (142) berparafrasa dengan kata aku
menghukum (139a), aku memukul (140a), engkau mengunting (141a), dan engkau
mencangkul (142a).
Pembahasan makna gramatikal enklitik –ku, -mu, -nya, dan –nda dapat dikelompokkan
sebagai berikut. Pertama, enklitik –ku, -mu, dan -nya, yang menyatakan makna ‘pelaku’.
Kedua, enklitik –ku, -mu, dan –nya yang menyatakan makan ‘penderita’. Ketiga, enklitik –
ku, -mu, –nya, dan –nda yang menyatakan makna ‘pemilik’. Keempat, enklitik –ku, -mu, dan
–nya yang menyatakan makna ‘asal’. Kelima, enklitik –ku, -mu, dan –nya yang menyatakan
makna ‘tujuan’. Keenam, enklitik –ku, -mu, dan –nya yang menyatakan makna ‘peserta’.
Ketujuh, enklitik –ku, -mu, dan –nya yang menyatakan makna ‘penerima’. Berikut ini makna
gramatikal enklitik –ku, -mu, -nya, dan –nda dibahas satu per satu.
3.4 Enklitik –ku, -mu, dan –nya yang Menyatakan Makna ‘Pelaku’
Enklitik –ku, -mu, dan -nya, menyatakan makna ‘pelaku’ jika melekat pada kata kerja
setiba dan sesampai. Berikut ini contoh enklitik –ku, -mu, dan -nya yang menyatakan makna
‘pelaku’.
31
(144) Sesampaiku disana, kucari adik untuk memberikan uang dari ibu
Enklitik –ku, -mu, dan –nya pada frasa setibaku (143), sesampaiku (144), setibamu
(145), sesampaimu (146), setibanya (147), dan sesampainya (148) menyatakan makna
‘pelaku’. Kata kerja setibaku (143) dan sesampaiku (144) berparafrasa dengan sesudah aku
tiba (143a) dan sesudah aku sampai (144a). Kata kerja setibamu (145) dan sesampaimu (146)
berparafrasa dengan sesudah kamu tiba (145a) dan sesudah kamu sampai (146a). Kata kerja
setibanya (147) dan sesampainya (148) berparafrasa dengan sesudah dia tiba (147a) dan
Selain itu, enklitik –nya juga menyatakan makna ‘pelaku’ apabila melekat pada kata
kerja berawalan di- dan kata depan oleh. Berikut ini contohnya:
Enklitik –nya pada kata dibacanya (149), dibatasinya (150), dibawakannya (151) dan
olehnya (152) menyatakan makna ‘pelaku’. Kata kerja dibacanya (149) berparafrasa dengan
dibaca oleh dia (149a), dibatasinya (150) berparafrasa dengan dibatasi oleh dia (150a),
dibawakannya (151) berparafrasa dengan dibawakan oleh dia (151a) dan kata depan olehnya
3.5 Enklitik –ku, -mu, dan –nya yang Menyatakan Makna ‘Penderita’
Enklitik –ku, -mu, dan -nya menyatakan makna ‘penderita’ jika melekat pada kata kerja
aktif transitif, yaitu kata kerja yang apabila digunakan dalam kalimat menuntut hadirnya
objek. Berikut ini contoh enklitik –ku, -mu, dan –nya yang menyatakan makna ‘penderita’.
(154) Tapi aku tahu kau sangat menyayangiku (Bobo, 2 Oktober 2008:14).
(159) Cidut mengajaknya membantu Bibi Mimi Jerami mengangkut rumput (Bobo,
23 Oktober 2008:3).
(160) Tetapi ketika Cidut menaikinya, dia masih marah (Bobo, 23 Oktober 2008:3).
Enklitik –ku, -mu, dan –nya pada frasa membuatku (153), menyayangiku (154),
‘penderita’. Semua kata kerja yang berenklitik –ku, -mu, dan –nya merupakan kata kerja aktif
transitif. Kata kerja membuatku (153), menyayangiku (154), dan membangunkanku (155),
berparafrasa dengan kata kerja membuat aku (153a), menyayangi aku (154a), dan
membangunkan aku (155a). Kata kerja memanggilmu (156), menyukaimu (157), dan
mengalahkanmu (158), berparafrasa dengan kata kerja memanggil kamu (156a), menyukai
kamu (157a), dan mengalahkan kamu (158a). Kata kerja mengajaknya (159), menaikinya
(160), dan membelikannya (161), berparafrasa dengan kata kerja mengajak dia (159a),
3.6 Enklitik –ku, -mu, –nya, dan -nda yang Menyatakan Makna ‘Pemilik’
Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna ‘pemilik’ jika melekat pada kata
benda. Berikut ini contoh enklitik –ku, -mu, dan –nya yang menyatakan makna ‘pemilik’.
(163) Bandoku bagus, gak? Tanya Alin pada temannya yang lain (Bobo, 2
Oktober 2008:36)
(164) Aku langsung meletakkan sendokku dan pergi meninggalkan meja makan
(170) Riska dapat memahami kesedihan Pak Sanusi, karena dia pun telah
Enklitik –ku, -mu, dan –nya pada frasa mamaku (162), bandoku (163), sendokku (164),
motorku (165), airmu (166), anjingmu (167), suratmu (168), pinsilmu (169), ibunya (170),
adiknya (171), bajunya (172), dan rumahnya (173) menyatakan makna ‘pemilik’. Frasa
mamaku (162), bandoku (163), sendokku (164), dan motorku (165), berparafrasa dengan kata
mama milik aku (162a), bando milik aku (163a), sendok milik aku (164a), dan motor milik
aku (165a). Frasa airmu (166), anjingmu (167), suratmu (168), dan pinsilmu (169),
berparafrasa dengan kata air milik kamu (166a), anjing milik kamu (167a), surat milik kamu
(168a), dan pinsil milik kamu (169a). Frasa ibunya (170), adiknya (171), bajunya (172), dan
rumahnya (173), berparafrasa dengan kata ibu milik dia (170a), adik milik dia (171a), baju
Selain itu enklitik –ku, -mu, dan –nya yang menyatakan makna ‘pemilik’ juga apabila
melekat pada pokok kata seingat, setahu, sesuka, sebisa, dan semampu. Berikut ini
contohnya.
(181) Di tempat barumu nanti, ada lebih banyak buku seperti ini yang bisa kamu
baca sesukamu.
(185) Setahunya, rumah yang ada di pinggiran kali itu tidak ada penghuni.
(188) Dia sudah berusaha semampunya untuk mencari pekerjaan yang layak.
Enklitik –ku, -mu, dan –nya pada frasa seingatku (174), setahuku (175), sesukaku (176),
sebisaku (177), semampumu (178), seingatmu (179), setahumu (180), sesukamu (181),
sebisamu (182), semampumu (183), seingatnya (184), setahunya (185), sesukanya (186),
sebisanya (187), semampunya (188) menyatakan makna ‘pemilik’. Frasa seingatku (174),
setahuku (175), sesukaku (176), sebisaku (177), dan semampuku (178) berparafrasa dengan
sesuai dengan ingatanku (174a), sesuai dengan pengetahuanku (175a), sampai kau suka
(176a), sampai kau bisa (177a), dan sesuai dengan kemampuanku (178a). Frasa seingatmu
(179), setahumu (180), sesukamu (181), sebisamu (182), dan semampumu (183) berparafrasa
dengan sesuai dengan ingatanmu (179a), sesuai dengan pengetahuanmu (180a), sampai
kamu suka (181a), sampai kamu bisa (182a), dan sesuai dengan kemampuanmu (183a). Frasa
seingatnya (184), setahunya (185), sesukaku (186), sebisaku (187), dan semampuku (188)
berparafrasa dengan sesuai dengan ingatan dia (184a), sesuai dengan pengetahuan dia
(185a), sampai dia suka (186a), sampai dia bisa (187a), dan sesuai dengan kemampuannya
(188a).
Enklitik –nda juga menyatakan makna ‘pemilik’ juga apabila melekat pada kata benda
yang menyatakan kekerabatan ayah, ibu, nenek, kakek, anak, adik, dan kakak. Berikut ini
contohnya.
(191) Melalui surat ini ananda mohon maaf kepada ibunda atas kesalahan
ananda.
Enklitik –nda pada kata ayahnda (189), ibunda (190), ananda (191), adinda (192),
kakanda (193), neneknda (194), kakeknda (195) dan pamanda (196) menyatakan makna
pemilik setelah bersenyawa dengan kata benda yang menyatakan kekerabatan. Kata benda
ayahnda (189), ibunda (190), ananda (191), adinda (192), kakanda (193), neneknda (194),
kakeknda (195) dan pamanda (196) berparafrasa dengan ayah milik anda (189a), ibu milik
anda (190a), anak milik anda (191a), adik milik anda (192a), kakak milik anda (193a), nenek
milik anda (194a), kakek milik anda (195a) dan paman milik anda (196a).
Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna ‘asal’ setelah melekat pada kata depan
dari. Berikut ini contoh enklitik –ku, -mu, dan –nya yang menyatakan makna ‘asal’ jika
Enklitik –ku, -mu, dan –nya pada kata dariku (197), darimu (198), dan darinya (199),
menyatakan makna ‘asal’. Pada contoh (197) kata depan dari menjadi penanda makna ‘asal’
klitik –ku. Pada contoh (198) kata depan dari menjadi penanda makna ‘asal’ klitik –mu. pada
contoh (199) kata depan dari menjadi penanda makna ‘asal’ klitik –nya.
3.8 Enklitik –ku, -mu, dan –nya yang Menyatakan Makna ‘Tujuan’
Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna ‘tujuan’ setelah melekat pada kata
depan untuk, bagi, dan buat. Berikut ini contoh enklitik –ku, -mu, dan –nya yang menyatakan
makna ‘tujuan’ jika bersenyawa dengan kata depan untuk, bagi, dan buat.
Enklitik –ku, -mu, dan –nya pada kata untukku (200), bagiku (201), buatku (202),
untukmu (203), bagimu (204), buatmu (205), untuknya (206), baginya (207), dan buatnya
(208) menyatakan makna ‘tujuan’. Pada contoh (200) kata depan untuk menjadi penanda
‘tujuan’ enklitik –ku. Pada contoh (201) kata depan bagi menjadi penanda ‘tujuan’ enklitik –
ku. Pada contoh (202) kata depan buat menjadi penanda ‘tujuan’ enklitik –ku. Pada contoh
(203) kata depan untuk menjadi penanda ‘tujuan’ enklitik –mu. Pada contoh (204) kata depan
bagi menjadi penanda ‘tujuan’ enklitik –mu. Pada contoh (205) kata depan buat menjadi
penanda ‘tujuan’ enklitik –mu. Pada contoh (206) kata depan untuk menjadi penanda ‘tujuan’
enklitik –nya. Pada contoh (207) kata depan bagi menjadi penanda ‘tujuan’ enklitik –nya.
Pada contoh (208) kata depan buat menjadi penanda ‘tujuan’ enklitik –nya.
3.9 Enklitik –ku, -mu, dan –nya yang Menyatakan Makna ‘Peserta’
Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna ‘peserta’ setelah melekat pada kata depan
dengan, bersama, dan beserta. Berikut ini contoh enklitik –ku, -mu, dan –nya yang
Enklitik –ku, -mu, dan –nya pada kata denganku (208), bersamaku (209), besertaku
(210), denganmu (211), bersamamu (212), besertamu (213), dengannya (214), bersamanya
(215), dan besertanya (216) menyatakan makna ‘peserta’. Pada contoh (209) kata depan
dengan menjadi penanda ‘peserta’ enklitik –ku. Pada contoh (210) kata depan bersama
menjadi penanda ‘peserta’ enklitik –ku. Pada contoh (211) kata depan beserta menjadi
penanda ‘peserta’ enklitik –ku. Pada contoh (212) kata depan dengan menjadi penanda
‘peserta’ enklitik –mu. Pada contoh (213) kata depan bersama menjadi penanda ‘peserta’
enklitik –mu. Pada contoh (214) kata depan beserta menjadi penanda ‘peserta’ enklitik –mu.
Pada contoh (215) kata depan dengan menjadi penanda ‘peserta’ enklitik –nya. Pada contoh
(216) kata depan bersama menjadi penanda ‘peserta’ enklitik –nya. Pada contoh (217) kata
3.10 Enklitik –ku, -mu, dan –nya yang Menyatakan Makna ‘Penerima’
Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna ‘penerima’ setelah melekat pada kata
depan kepada dan pada. Berikut ini contoh enklitik –ku, -mu, dan –nya yang menyatakan
makna ‘penerima’.
Enklitik –ku, -mu, dan –nya pada kata kepadaku (218), padaku (219), kepadamu (220),
padamu (221), kepadanya (222), dan padanya (223) menyatakan makna ‘penerima’. Pada
contoh (218) kata depan kepada menjadi penanda ‘penerima’ enklitik –ku. Pada contoh (219)
kata depan pada menjadi penanda ‘penerima’ enklitik –ku. Pada contoh (220) kata depan
kepada menjadi penanda ‘penerima’ enklitik –mu. Pada contoh (221) kata depan pada
menjadi penanda ‘penerima’ enklitik –mu. Pada contoh (222) kata depan kepada menjadi
penanda ‘penerima’ enklitik –nya. Pada contoh (223) kata depan pada menjadi penanda
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
sebagai berikut. Pertama, kategori kata yang dapat dilekati proklitik ku- dan kau- adalah kata
kerja dan kata benda yang dapat dilekati awalan di-. Kategori kata yang dapat dilekati
enklitik –ku, -mu, dan -nya, yaitu kata kerja aktif transitif, kata kerja sesampai dan setiba,
kata kerja seingat, setahu, sesuka, sebisa, dan semampu, kata depan bagi, buat, untuk, pada,
kepada, oleh, dari, dengan, tentang, seperti, bersama, dan beserta. Kategori kata yang dapat
dilekati enklitik –ku, -mu, -nya, dan –nda adalah kata benda. Kategori kata yang dapat
dilekati enklitik –nya adalah kata kerja berawalan di- dan kata depan oleh. Berikut ini tabel
Tabel 1. Kategori Kata yang Dapat Dilekati Klitik dalam Bahasa Indonesia
42
43
-nda kata benda yang menyatakan kekerabatan Ayahnda, ibunda, ananda, adinda,
ayah, ibu, anak, kakak, adik, kakek, dan kakanda, kakeknda, dan neneknda.
nenek.
Kedua, makna gramatikal proklitik ku- dan kau- yaitu ‘pelaku’, proklitik ku- dan kau-
menyatakan makna ‘pelaku’ jika bersenyawa dengan kata kerja dan kata benda yang dapat
dilekati awalan di-. Makna gramatikal enklitik –ku, -mu, dan -nya adalah ‘pelaku’,
‘penderita’, ‘pemilik’, ‘asal’, ‘tujuan’, ‘peserta’, dan ‘penerima’. Makna gramatikal enklitik –
nda adalah ‘pemilik’. Enklitik –ku, -mu, dan -nya menyatakan makna ‘pelaku’ jika
bersenyawa dengan kata kerja setiba dan sesampai. Enklitik –nya menyatakan makna
‘pelaku’ jika bersenyawa dengan kata kerja berawalan di- dan kata depan oleh. Enklitik –ku,
-mu, dan –nya menyatakan makna ‘penderita’ jika bersenyawa dengan kata kerja aktif
transitif. Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna ‘pemilik’ jika bersenyawa dengan
kata benda dan kata kerja seingat, setahu, sesuka, sebisa, dan semampu. Enklitik –nda
45
menyatakan makna ‘pemilik’ jika bersenyawa dengan kata benda yang menyatakan
kekerabatan. Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna ‘asal’ jika bersenyawa dengan
kata depan dari. Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna ‘tujuan’ jika bersenyawa
dengan kata depan untuk, bagi, dan buat. Enklitik –ku, -mu, dan –nya menyatakan makna
‘peserta’ jika bersenyawa dengan kata depan dengan, bersama, dan beserta. Enklitik –ku, -
mu, dan –nya menyatakan makna ‘penerima’ jika bersenyawa dengan kata depan kepada dan
pada.
-ku ‘pelaku’ Kata kerja setiba dan sesampai. setibaku dan sesampaiku.
46
4.2 Saran
Penelitian tentang klitik dalam bahasa Indonesia ini baru mencakup kategori kata
yang dapat dilekati klitik dan makna gramatikal klitik. Penelitian ini masih terbatas pada
tataran morfologis. Penelitian ini dapat dilanjutkan pada tataran sintaktis karena pelekatan
48
klitik pada kata tertentu dapat mempengaruhi struktur sintaktis. Hasil penelitian ini dapat
menjadi dasar penelitian klitik pada tataran sintaktis. Selain itu dari segi bentuk, bentuk –nya
pada penelitian ini dapat dilanjutkan pada tataran sintaksis dan wacana.
49
Daftar Pustaka
Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2007. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Mees, C.A. 1957. Tata Bahasa Indonesia Cetakan VI. Jakarta: Groningen.
Moeliono, Anton, dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Ramlan, M. 1965. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.
Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Kajian Morfologi (Bentuk Deriviasional dan Infleksional).
Bandung: Refika Aditama.
Samsuri. 1985. Analisis Bahasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.
BIOGRAFI PENULIS
Yupita, lahir di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat pada tanggal 13 November
1988. Putri bungsu dari pasangan Aloysius Tahan dan Theresia J. Pendidikan yang telah
ditempuh antara lain Sekolah Dasar (SD) di SDN No. 1 Nanga Pinoh, Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di SMP Setya Budi Nanga Pinoh, Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Santo
Paulus Pontianak. Menempuh kuliah S1 angkatan 2006 pada Program Studi Sastra Indonesia,
(224) Kulihat dari sisi mana pun kau tetap indah (Bobo, 2 Oktober 2008:14).
(225) “Kulaporkan emak kalau kamu beli balon terus!” (Bobo, 2 Oktober 2008:3).
C. Kata Kerja Aktif Transitif yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, dan -nya
(241) “Lihat, balon-balon ini akan membawaku terbang ke bulan!” (Bobo, 23 Oktober
2008:3).
(249) “Upik, balon-balon itu tidak akan kuat menerbangkanmu. (Bobo, 2 Oktober
2008:3).
(250) Kita harus menolongnya, “kata Lobi Lobi (Bobo, 30 Oktober 2008:3).
(251) Dengan rakus Boni mencabuti wortel-wortel itu dan langsung memakannya
D. Kata Kerja Setiba dan Sesampai yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, dan -nya
E. Kata Kerja Seingat, Setahu, Sesuka, Sebisa dan Semampu yang Dapat Dilekati Enklitik
(268) Berusahalah sebisamu dan jika belum terpenuhi itu bukan kesalahanmu.
G. Kata Benda yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, -nya, dan -nda
(279) Ketika kembali, aku terkejut melihat bagian dalam tasku sudah robek (Bobo, 23
Oktober 2008:8).
(282) “Biar nakal begitu, Kak Dandi, kan, kakakmu, kalau dia nakal, kamu tegur saja,”
(283) “Oh, Tompel, kamu kenapa? Aduh, kakimu berdarah!” (Bobo, 30 Oktober
2008:3).
56
(285) Cimut, aku periksa dengan stetoskop, “bujuk Coreng sambil memegang
(290) Ananda harap ibu mengijinkan rencana Ananda untuk berlibur ke desa.
(292) Kakanda, maafkan jika kata-kata tadi tidak berkenan di hatimu." Ujar Lia.
H. Kata Depan yang Dapat Dilekati Enklitik –ku, -mu, dan -nya
(320) Sedikit demi sedikit menjelaskan padanya apa arti kata ‘adil’.
(327) Ada dua orang penonton yang beruntung yang diajak bermain gitar bersamanya.
(329) Kulihat dari sisi mana pun kau tetap indah (Bobo, 2 Oktober 2008:14).
(330) Kulaporkan Emak kalau kamu beli balon terus!” (Bobo, 2 Oktober 2008:3)
(336) “Buku yang kauberikan kemarin sudah selesai kubaca,” kata ayah kepada
kakak.
(339) “Jangan kaupermainkan anak kecil itu!” seru ibu kepada Ali.
(345) Sesampaiku disana, kucari adik untuk memberikan uang dari ibu
(355) Tapi aku tahu kau sangat menyayangiku (Bobo, 2 Oktober 2008:14).
(360) Cidut mengajaknya membantu Bibi Mimi Jerami mengangkut rumput (Bobo,
23 Oktober 2008:3).
(361) Tetapi ketika Cidut menaikinya, dia masih marah (Bobo, 23 Oktober 2008:3).
D. Enklitik –ku, -mu, –nya, dan -nda yang Menyatakan Makna ‘Pemilik’
(364) Bandoku bagus, gak? Tanya Alin pada temannya yang lain (Bobo, 2 Oktober
2008:36)
(365) Aku langsung meletakkan sendokku dan pergi meninggalkan meja makan
(371) Riska dapat memahami kesedihan Pak Sanusi, karena dia pun telah
(382) Di tempat barumu nanti, ada lebih banyak buku seperti ini yang bisa kamu
baca sesukamu.
(386) Setahunya, rumah yang ada di pinggiran kali itu tidak ada penghuni.
(389) Dia sudah berusaha semampunya untuk mencari pekerjaan yang layak.
(392) Melalui surat ini ananda mohon maaf kepada ibunda atas kesalahan ananda.