Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020/2021

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA


PENGAJAR : Dra. NI WAYAN ARNATI, M.Hum.
Nama Mahasiswa : A. A. Sri Pramita
NIM : 2007531077
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/S1
Akuntansi

LEMBAR JAWABAN

1. a b c d 21. a b c d

2. a b c d 22. a b c d

3. a b c d 23. a b c d

4. a b c d 24. a b c d

5. a b c d 25. a b c d

6. a b c d 26. a b c d

7. a b c d 27. a b c d

8. a b c d 28. a b c d

9. a b c d 29. a b c d

10. a b c d 30. a b c d

11. a b c d 31. a b c d

12. a b c d 32. a b c d

13. a b c d 33. a b c d

14. a b c d 34. a b c d

15. a b c d 35. a b c d

16. a b c d 36. a b c d

17. a b c d 37. a b c d

18. a b c d 38. a b c d

19. a b c d 39. a b c d

20. a b c d 40. a b c d
II.

1. Alasan saya diajarkan bahasa Indonesia di perguruan tinggi karena :

✓ Mahasiswa diharapkan mampu berbahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan.

✓ Para mahasiswa sebagai insan ilmiah harus sadar bahwa kita sebagai bangsa

Indonsia memiliki bahasa Indonesia yang dapat mempersatukan bangs

Indonesia dari berbagai etnis atau suku, agama dan budaya. Untuk itu, kita

harus menjaga keutuhan NKRI.

✓ Para mahasiswa diharapkan mampu mengungkapkan kebudyaan dalam arti

luas termasuk bidang ekonomi

✓ Sebagai objek penelitian untuk memperoleh ilmu pengetahuan (sastra bahasa

Indonesia)

✓ Sebagai pengungkap kebudayaan (secara luas)

Contohnya adalah saat diajarkan Bahasa Indonesia kita menjadi tahu tata cara penulisan

yang baik saat membuat skripsi dan tata cara berbicara maupun bertukar pesan yang

baik dengan dosen.

2. Bahasa Indonesia bersifat dinamis adalah bahasa yang sudah disesuaikan dengan

perkembangan masyarakat. Contohnya adalah berpusing-pusing menjadi berkeliling.

Sedangkan bahasa Indonesia bersifat fleksibel adalah bahasa Indonesia menerima atau

menyerap bahasa daerah dan bahasa-bahasa asing yang ada untuk memperkaya

khazanah kosa kata bahasa Indonesia. Contohnya bahasa Belanda “parkeren” yang

kemudian diserap menjadi “parker”.

3. Bahasa bersifat arbitrer artinya bahasa bersifat manasuka, yakni hubungannya putus-

putus, tidak ada hubungan wajib antara benda dengan lambang bunyi bahasa. Bahasa

bersifat bersistem artinya bahasa untuk membentuk suatu makna agar suatu bahasa

dapat berfungsi dengan baik agar tidak menyebabkan interferensi/kesalahan. Bahasa


bersifat manusiawi artinya hanya manusia yang bisa berkomunikasi secara sempurna

dibandingkan dengan makhluk lain, karena memiliki akal dan budi.

4. Pentingnya Bahasa Indonesia dapat dilihat dari 3 faktor yang melandasi, yaitu sebagai

berikut.

a. Sejarah/historis: Bahasa Indonesia dari Melayu (Riau), bahasa pasar yang

digunakan dalam perdagangan dan lingua franca memiliki daya sebar yang

sangat luas, sehingga dapat diterima di seluruh nusantara saat kerajaan

Sriwijaya, Palembang. Bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan bahasa,

walaupun dengan vokal dan konsonan terbatas, namun bisa dibentuk ke dalam

sebuah bahasa, maka akan menjadi berjuta-juta kata. Bahasa Melayu dipakai

sebagai dasar bahasa Indonesia dapat dilihat dari faktor psikologis, yakni nenek

moyang menerima hal tersebut. Bahasa Melayu dapat dipakai sebagai wahana

atau media pengungkap kebudayaan dalam arti luas.

b. Yuridis/hukum: Pada tahun 1908 muncul pergerakan generasi muda yang

diketuai oleh Budi Utomo (Young Java, Young Sumatera, Young Ambon, dll)

dan bahasa Indonesia mengarah ke bahasa nasional. Pada 28 Oktober 1928,

bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Dicantumkan dalam UUD 1945

bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

c. Politis/peraturan: 1983 dalam GBHN dalam garis-garis besar haluan negara,

bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dilaksanakan dengan

mewajibkan bahasa indonesia dengan baik dan benar sesuai dalam TAP MPR

No.II/1983.

5. Sikap masyarakat Indonesia terhadap bahasa Indonesia dewasa ini, yaitu sebagai

berikut.

a. Sikap positif
Masyarakat loyal terhadap bahasa Indonesia dengan setia menggunakan bahasa

Indonesia dengan baik dan benar dalam situasi formal, bangga terhadap bahasa

Indonesia yang artinya ketika sudah mampu menggunakan bahasa yang baik

dan benar dapat dibedakan dengan orang-orang yang belum mampu

menggunakan bahasa dengan baik dan benar serta timbul akibat diberikannya

suatu penghargaan yang mampu meningkatkan rasa kebanggaan,

bertanggungjawab terhadap bahasa Indonesia yang artinya bisa menggunakan

bahasa Indonesia dalam situasi formal dan mampu memelihara bahasa

Indonesia sendiri dan mengembangkan bahasa Indonesia.

b. Sikap negatif

Masyarakat tidak loyal, tidak bangga dan tidak bertanggungjawab terhadap

bahasa Indonesia, serta sering menggunakan bahasa asing seolah-olah merasa

mempunyai prestise lebih tinggi daripada menggunakan bahasa Indonesia.

Sedangkan sikap saya terhadap Bahasa Indonesia dewasa ini adalah bangga terhadap

bahasa Indonesia, setia terhadap bahasa Indonesia, mematuhi aturan kaidah-kaidah

bahasa Indonesia, dan berbahasa sesuai dengan dengan konteks (situasi dan kondisi)

sehingga tepat dan lebih bijak dalam berbahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai