Anda di halaman 1dari 4

 Pengaruh Tauhid Dalam Kehidupan

Tauhid adalah harta termahal yang dimiliki oleh seroang hamba, karena tauhid memiliki
banyak pengaruh dalam kehidupan nyata, berikut adalah pengaruh tauhid dalam kehidupan umat
islam:

1. Orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan para rasul-Nya perlu mengetahui
mengapa Allah SWT menciptakannya sehingga ia berada di atas jalan yang lurus, ia mengetahui
dari mana awal dan akhir kehidupan berasal.

ٍ ‫ا لَ ٰى ا لَ ٰى‬
‫اط‬

"Maka apakah orang yang berjalan di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk
ataukah orang yang berjalan di atas jalan yang lurus? ” (QS. Al Mulk: 22).

2. Tauhid menjadikan hati-hati manusia bersatu dengan Rabb yang satu, satu kitab, satu risalah,
dan satu kiblat, dan iman juga menjadikan manusia saling mencintai dan bahkan bersaudara
seperti firman Allah SWT :

‫ا ْال ُمْؤ ِمنُونَ لِحُوا اتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم‬

“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. Karena itu damaikanlah hubungan antara
kedua saudaramu dan takutlah terhadap Allah, agar kamu mendapat rahmat. ” (QS. Al-Hujuraat:
10).

3. Bila iman telah menyebar, maka pastilah akan menghasilkan amal shalih yang diridhai Allah
membuka berbagai pintu pertolongan Allah dalam menghadapi musuh-musuh mereka.

‫ض ٰلَ ِكن ا اهُم ا انُوا‬


ِ ْ‫ت ال َّس َما ِء اَأْلر‬
ٍ ‫لَوْ َل ْالقُ َر ٰى ا اتَّقَوْ ا لَفَتَحْ نَا لَ ْي ِهم ا‬

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri percaya dan bertaqwa, pastilah kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
kami) itu, maka kami siksa disebabkan oleh perbuatannya.” (QS. Al-A'raaf: 96)
 Manfaat Tauhid dalam kehidupan

1) Membebaskan manusia dari kehinaan dan ketundukan pada makhluk selain Allah (Syirik).

2) Mengarahkan hati, akal, dan seluruh anggota badan untuk senantiasa hanya bergantung
kepada Allah (Tawakkal).
3) Mengikhlaskan niat pada seluruh Ibadah.
4) Mendapatkan ketenangan Jiwa.

5) Membangun pondasi keimanan.

 Hal-hal yang bertentangan dengan Tauhid


1) Menggunakan penangkal untuk tujuan menolak bala atau menghilangkan bala,
2) Mantera-mantera bid'ah dan jimat-jimat. Seperti do'a bid'ah yang terdapat maupun yang
tidak terdapat dalam Al-Qur'an dan sunnah, karena hal ini dapat menjadi sarana menuju
perbuatan syirik. Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya jampi-jampian, jimat-jimat
dan pelet (guna-guna) adalah syirik". (HR. Ahmad dan Abu Daud).
3) Meminta berkat kepada seseorang atau mengusap-usap tubuhnya dan mengharapkan
berkah daripadanya. Termasuk juga mencari berkat di pohon, batu, dan lain-lain. Bahkan
Ka'bah dilarang mengusapnya dengan tujuan mencari berkah. Umar bin Khatab ketika
mencium Hajarul Aswad pernah berkata : "Sesungguhnya aku tahu, bahwa kamu adalah
batu yang tidak dapat memberi manfaat dan mudharat. Kalau bukan karena aku pernah
melihat Rasulullah SAW menciummu, niscaya aku tidak menciummu."
4) Menyembelih atas nama selain Allah, baik wali-wali, setan-setan ataupun jin, dengan
maksud mengambil manfaat atau menghindarkan mudharat dari mereka. Ini adalah syirik
besar.
5) Bernazar kepada selain Allah.
6) Meminta pertolongan kepada selain Allah. Rasulullah SAW berkata kepada Ibnu Abbas :
"Apabila kamu meminta (sesuatu), maka mintalah (hanya) kepada Allah, dan apabila
kamu meminta pertolongan, maka minta pertolongan lah (hanya) kepada Allah."
7) Sikap berlebihan kepada wali dan orang shaleh dengan memberi mereka posisi yang lebih
tinggi dari yang seharusnya. Misalnya dengan terlalu memuliakan mereka, menyamakan
mereka dengan para rasul, atau berkeyakinan bahwa mereka orang yang mas'hum
(terpelihara dari dosa)
8) Melakukan thawaf di kuburan. Hal ini merupakan perbuatan yang salah. Apalagi jika
ditujukan untuk menyembah kuburan tersebut.
9) Dilarang membangun kuburan, membuat kubah-kubah dan masjid-masjid di atasnya serta
memberinya pualam, keramik dan lain lain.
10) Memakai sihir, mendatangi tukang sihir, tukang tenung (dukun), paranormal (ahli nujum)
dan sejenisnya.
11) Thiyarah (percaya kepada pertanda baik atau buruk). Seperti merasa pesimis dengan
pertanda burung, hari, bulan ataupun seseorang.
12) Mengantungkan harapan kepada usaha, seperti mengantungkan nasib kepada dokter,
pengobatan, pekerjaan, dan lain lain, tanpa menghiraukan sikap tawakkal kepada Allah.
13) Meramalkan kejadian yang belum terjadi atau hal-hal ghaib dengan perantara bintang-
bintang.
14) Meminta hujan dengan perantara bintang-bintang, planet-planet dan musim-musim serta
berkeyakinan bahwa hal hal tersebutlah yang menyebabkan tidak datangnya hujan.
15) Memberikan rasa cinta dan takut yang mutlak kepada makhluk.
16) Tidak khawatir atas azab Allah, atau berputus asa dari rahmat Allah.
17) Tidak sabar, jengkel dan tidak menerima ketentuan Allah. Misalnya berkata kata dengan
ungkapan "Ya Allah, kenapa engkau lakukan ini padaku?" atau "Kenapa ini mesti terjadi
ya Allah?". Termasuk juga dalam hal ini adalah meratapi orang meninggal.
18) Berbuat amal kebaikan karena Riya/pamer
19) Mengikuti ulama dan pemimpin dalam menghalalkan yang haram atau mengharamkan
yang halal. Ketaatan seperti ini termasuk perbuatan syirik.
20) Mencela masa, zaman, hari, dan bulan
21) Meremehkan agama, rasul-rasul, Al-Quran dan Sunnah.
22) Memberikan nama seseorang dengan Abdun Nabi (Hamba Nabi), Abdul Ka'bah (Hamba
Ka'bah) atau Abdul Husain (Hamba Al Husain). Nama-nama seperti ini tidak boleh
digunakan dalam agama. Akan tetapi, nama-nama yang mengandung 'ubudiyah (makna
penghambaan) mesti disandarkan kepada nama Allah semata, seperti "Abdullah" dan
"Abdul Rahman".
23) Melukis gambar-gambar makhluk bernyawa, mengagungkan dan menggantungkan di
dinding atau di tempat-tempat pertemuan dan sebagainya.
24) Meletakkan gambar salib, melukis atau membiarkannya menempel di pakaian tanpa
mengingkarinya.
25) Memberikan loyalitas kepada orang-prang kafir dan munafik dengan cara menghormati,
memuliakan, mencintai dan bangga dengan mereka.
26) Menghukum dengan selain hukum Allah dan menempatkan undang-undang (buatan
manusia) pada posisi hukum syari'at-Nya, dengan keyakinan bajwa undang-undang
tersebut lebih relevan untuk dijadikan hukum positif daripada hukum syari'at Allah.
27) Bersumpah atas nama selain Allah. Rasullullah SAW bersabda : "Barang siapa yang
bersumpah atas nama selain Allah, maka sesungguhnya ia telah kafir atau syirik." (HR.
Tirmidzy)

Sumber :

At-Tamini, M. S. (2010). Kitab Tauhid Pemurnian Ibadah Kepada Allah, Jakarta : Darul
Haq

https://www.alhikmah.ac.id/pengaruh-tauhid-dalam-kehidupan/

http://dindingtauhid.blogspot.com/2012/05/hal-hal-yang-bertentangan-dengan-tauhid.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai