BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu usaha yang termasuk dalam bidang kesehatan adalah jasa
puskesmas yang saat ini menunjukan adanya perkembangan. Pembangunan
dibidang kesehatan ini dilakukan dengan memadukan berbagai kombinasi baik
teknologi, sumberdaya, modal yang memadai, serta sistem pengendalian yang
digunakan.
3
1.2 Tujuan
1. Meningkatkan dan memudahkan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas DTP Cibeber .
2. Memberdayakan Warga Binaan menjadi kader Lapas.
3. Memberdayakan sipir Lapas untuk menjadi pengawas kegiatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Akses pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan itu harus dapat dicapai
oleh masyarakat, tidak terhalang oleh keadaan geografis, social, ekonomi,
organisasi dan bahasa. Salah satunya yaitu keadaan geografis yang dapat diukur
dengan jarak, lama perjalanan, jenis transportasi dan atau hambatan fisik lain yang
dapat menghalangi seseorang untuk mendapatkan pelayanan ksehatan (Pohan,
2004). Akses pelayanan kesehatan ini tidak di batasi, tidak di kurangi dan bahkan
tidak untuk di hambat oleh siapapun baik instansi, kelompok, golongan maupun
perorangan yang dapat memiliki wewenang dalam kebijakan pelayanankesehatan,
termasuk akses pelayan kesehatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Cilegon.
Bila akses pelayanan Kesehatan sudah terpenuhi maka harus ada peningkatan
pelayanan yaitu dengan peningkatan mutu dan kualitas pelayanan itu sendiri,
seperti yang dikatakan menurut Kotler (2000:25), kualitas pelayanan merupakan
totalitas dari bentuk karakteristik barang dan jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, baik yang nampak jelas
maupun yang tersembunyi. Bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa,
pemberian pelayanan yang berkualitas pada pelanggan merupakan hal mutlak yang
harus dilakukan apabila perusahaan ingin mencapai keberhasilan. Hal ini senada
dengan yang di sampaikan oleh Suwithi dalam Anwar (2002:84) “Kualitas
pelayanan adalah mutu dari pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, baik
pelanggan internal maupun pelanggan eksternal berdasarkan standar prosedur
pelayanan”.
Untuk itu UPTD Puskesmas DTP Cibeber bersedia dan siap untuk memberikan
akses pelayanan kesehatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Cilegon dengan
baik, bermutu dan berkualitas sesuai yang di amanatkan dalam Undang-undang
Republik Indonesia no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2.4 Sumber Daya Manusia yang ada di Lapas belum terlatih di bidang
kesehatan.
Sumber daya manusia atau human recources adalah usaha kerja yang dapat
diberikan dalam proses produksi, yang mencerminkan kualitas usaha yang
diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan sesuatu jasa
dengan mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai
kegiatan ekonomis yang menghasilkan suatu jasa demi kepantingan masyarakat,
teori ini diungkapkan oleh Sonny Sumarsono (2003,h4). Dimaksudkan di sini
bahwa sumber daya manusia harus mampu bekerja, lebih produktif, dan
berkualitas demi kepentingan masyarakat, bila sumberdaya sudah ada tetapi tidak
memiliki kualitas dalam bekerja maka akan menghasilkan sesuatu yang jauh dari
yang diharapkan. Sejalan dengan teori tersebut membuktikan bahwa sumber daya
manusia yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Cilegon membutuhkan
tenaga yang terlatih dan perlu dilatih khususnya melatih warga binaan tentang
kesehatan. Demi merealisasikan sumber daya manusia yang berkualitas UPTD
Puskesmas DTP Cibeber sudah membentuk Tim kesehatan di Lapas guna
menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan di lapas itu sendiri.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Puskesmas DTP Cibeber merupakan salah satu dari 8 (Delapan) Puskesmas yang
ada di Kota Cilegon. Puskesmas DTP Cibeber terletak di Komplek PCI Blok D No. 52,
Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber yang merupakan daerah perbatasan Kota Cilegon
dan Kabupaten Serang dengan luas wilayah + 21,49 KM.
Berdasarkan peta wilayah, tampak bahwa wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP
Cibeber memiliki batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Jombang
Sebelah Selatan : Kecamatan Mancak (Kabupaten Serang)
Sebelah Barat : Kecamatan Cilegon
Sebelah Timur : Kecamatan Kramat Watu (Kabupaten Serang)
9
Semua Kelurahan dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 (dua) maupun roda 4
(empat) sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses sarana
pelayanan kesehatan dan memudahkan petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Secara administratif, Kecamatan Cibeber mempunyai 6 (enam)
kelurahan yang mencakup 37 RW dan 143 RT dengan pembagian sebagai berikut :
No KELURAHAN RT RW
1 Bulakan 14 4
2 Cikerai 11 4
3 Kalitimbang 10 4
4 Karang Asem 12 6
5 Cibeber 50 8
6 Kedaleman 31 7
Jumlah 128 33
Tabel 1 : Pembagian Wilayah Kecamatan Cibeber.
kecamatan Cibeber dapat ditempuh dengan kendaraaan roda dua dan roda empat,
namun ada 2 kelurahan yaitu kelurahan Cikerai dan Bulakan yang lumayan jauh
jaraknya dan merupakan daerah perbukitan.
Puskesmas Cibeber adalah Puskesmas rawat inap yang sudah memenuhi
standart puskesmas PONED ( Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar ).
Puskesmas Cibeber juga dapat merawat penduduk kabupaten serang yang
bertempat tinggal diwilayah perbatasan kota Cilegon dan kabupaten serang.
3.2.2 Jumlah Kunjungan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan tahanan yang
Berobat di Bulan Februari - Juni tahun 2018
Data diambil dari buku catatan registrasi kunjungan pasien. Data tersebut
menunjukkan seberapa sering pasien berobat, namun tidak menggambarkan jumlah
banyaknya penyakit, karena pasien yang sama dapat berobat lebih dari 1 kali pada
bulan yang sama. Data yang tercatat dalam buku registrasi yaitu mulai tanggal 13
Febuari 2018 hingga 20 Juni 2018. Rata-rata kunjungan tiap bulan yaitu 207
kunjungan.
Tabel 4. Jumlah Kunjungan WBP dan tahanan yang berobat di bulan Februari- Juni 2018
3.2.3 Jumlah Frekuensi Pengobatan Penyakit Menular pada WBP dan Tahanan
yang Berobat Jalan pada Bulan Februari- Juni 2018
Data diambil dari buku catatan registrasi kunjungan pasien. Data tersebut
menunjukkan seberapa sering pasien berobat, namun tidak menggambarkan jumlah
banyaknya penyakit, karena pasien yang sama dapat berobat lebih dari 1 kali pada
bulan yang sama.
Data yang tercatat dalam buku registrasi yaitu mulai tanggal 13 Febuari
2018 hingga 20 Juni 2018.
1. ISPA 5 21 72 42 23 163
2. Pioderma 12 18 38 42 6 116
3. Scabies 4 3 6 21 4 38
4. Febris 2 10 16 6 4 38
5. Karies dentis 5 12 15 3 3 38
6. Tinea 2 6 10 9 1 28
7. Susp. TB 2 2 4 5 2 15
8. OMSK/OMA/OE 1 3 6 4 0 14
9. Diare/GEA 0 2 5 5 1 13
10. Rhinitis/faringitis 1 1 2 2 6 12
Total 483
Tabel 5. Jumlah Frekuensi Pengobatan Penyakit Menular pada WBP dan Tahanan yang
Berobat Jalan pada Bulan Februari- Juni 2018
3.2.4 Jumlah Frekuensi Pengobatan Penyakit Tidak Menular pada WBP dan
Tahanan yang Berobat Jalan pada Bulan Februari- Juni 2018
12
Data diambil dari buku catatan registrasi kunjungan pasien. Data tersebut
menunjukkan seberapa sering pasien berobat, namun tidak menggambarkan jumlah
banyaknya penyakit, karena pasien yang sama dapat berobat lebih dari 1 kali pada
bulan yang sama.
Data yang tercatat dalam buku registrasi yaitu mulai tanggal 13 Febuari
2018 hingga 20 Juni 2018.
1. Dermatitis 7 33 47 30 8 125
2. Dispepsia 2 6 16 13 6 43
3. Urtikaria 1 5 8 9 2 25
4. Myalgia 1 1 14 3 2 21
5. Hipertensi 1 3 6 8 2 20
6. Cephalgia 2 1 5 3 3 14
7. Hemorhoid 0 0 4 3 6 13
8. DM 2 3 4 1 2 12
9. PPOK 1 0 2 4 4 11
Total 284
Tabel 6. Jumlah Frekuensi Pengobatan Penyakit Tidak Menular pada WBP dan Tahanan
yang Berobat Jalan pada Bulan Februari- Juni 2018
3.2.5 Jumlah WBP dan tahanan yang menderita penyakit kronis per Bulan Juni
2018
Data jumlah WBP yang menderita penyakit kronis didapatkan dari buku catatan
dokter di Lapas Cilegon.
No Penyakit Jumlah
1. TB 6 orang
2. HIV/AIDS 5 orang
3. DM 3 orang
4. Hipertensi 3 orang
5. PPOK 3 orang
Tabel 7. Jumlah WBP dan tahanan yang menderita penyakit kronis per Bulan Juni 2018
13
dan Pengobatan)
5. Screening TBC-Kusta
- LAPOR TUK PAPA PARUKU LEMAS 2x/tahun Rutin
(kolaborasi Program TBC-KUSTA dengan
penyuluhan,pengobatan,pengawasan
rutin,dan kunjungan Lapas)
- Prinsip CADAL KAN KUAT (Cari,
Dapatkan, Laporkan, Lakukan Kunjungan,
dan Pengobatan)
6. Pemeriksaan Laboratorium Sederhana 2x/tahun Rutin
7. Konseling Situasional
8. Rehabilitasi Situasional
9. Rujukan Situasional
10. Kesehatan Jiwa Situasional
11. Kesehatan Olah raga 2x/tahun Perencanaan
12. Pembinaan/Kaderisasi Wabi (Warga Binaan) 1x/tahun Berjalan
Tim GEGANA PEDES (Gerakan Warga
Binaan Peduli Kesehatan)
13. Pembinaan Petugas Sipir 1x/tahun Berjalan
Tim GASWAT KELAPAS (Petugas Pengawas
Kesehatan Lapas)
Tabel 9 : Kegiatan Inovasi di Lapas oleh UPTD Puskesmas DTP Cibeber.
1. Kegiatan Promkes
Suatu kegiatan promosi kesehatan yang diadakan dalam bentuk
penyuluhan seperti PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), kegiatan
simulasi penanganan dan pengelolahan sampah organik dan non organik.
Kegiatan ini dilakukan 1x / bulan dan sudah rutin dilaksanakan.
16
2. Kegiatan Pengobatan/Pusling
Suatu kegiatan kuratif dan penegakan dignostik yang dilakukan
petugas kesehatan dalam mengatasi penyakit yang ada di Lapas. Dan
kegiatan ini dilakukan situasional.
tersebut dapat menular dengan cepat, dan penyakit tersebut tidak pernah
dilakukan screening TBC-Kusta. Saat ini sudah beberapa kali Puskesmas
DTP Cibeber melakukan kunjungan dan melakukan pemeriksaan
laboratorium penunjang TBC-Kusta dan didapat adanya TBC aktif pada 6
warga binaan, dan saat ini sudah di tempatkan di sel khusus dan telah
mendapat pengobatan Combipak OAT dari Puskesmas DTP Cibeber
melalui pengelola program TB Paru. Dan ada 1 kasus warga binaan yang
harus mendapat pengobatan TB Paru kategori 2, dan sudah dilakukan
pengobatan intensif dengan penyuntikan Streptomisin selama 2 bulan.
UPTD Puskesmas DTP Cibeber sampai saat ini telah mengakomodir
pelayanan kesehatan dengan program Inovasinya yaitu LAPOR TUK
PAPA PARUKU LEMAS (Kolaborasi Program TBC-Kusta dengan
Penyuluhan, Pengobatan, Pengawasan Rutin dan Kunjungan ke Lembaga
Pemasyarakatan). Kegiatan tesebut dilakukan sebanyak 2x/tahun.
7. Kegiatan Konseling
Suatu kegiatan pendukung pelayanan kesehatan di Lapas yaitu
dengan melakukan cara pendekatan interpersonal kepada warga binaan yang
18
8. Kegiatan Rehabilitas
Kegiatan rawat jalan bagi warga binaan yang masih memerlukan
konsultasi mengenai penyakitnya setelah menjalani pemeriksaan di Fasilitas
Kesehatan Lapas. Kegiatan ini hany bersifat Situasional dengan kata lain
kegiatan Rehabilitasi apa bila ada suatu kondisi warga binaan membutuhkan
perwatan lanjutan untuk penyembuhan luka atau penyakitnya.
9. Kegiatan Rujukan
Upaya untuk mendapatkan penanganan kesehatan medis maupun
penganan kesehatan tindak lanjut untuk mendapatkan penanganan yang
lebih memadai, kegiatan ini untuk institusi kesehatan yang memiliki fasilitas
yang lebih lengkap dan di tangani oleh doter spesialis yang lebih
berkompeten. Kegiatan ini juga besifat Situasional, mengiangat kasus yang
ditemukan masih jarang, karena sudah ditangani lebih awal oleh Puskesmas
DTP Cibeber.
hobi saja dan belum terkoordinasi dengan baik, sedang puskesmas DTP
Cibeber sudah melihat dan memonitoring kegiatan tersebut dan rencananya
akan memfasilitasi kegiatan kebugaran warga binaan tersebut dengan
kegiatan “KESORGA” (Kesehatan Olah Raga dan Kebugaran).
BAB IV
KEBERHASILAN PEMBINAAN KADER GEGANA PEDES
sakit atau sedang pengobatan, ikut turut serta saat dokter dan perawat
visitasi ke WBP yang sedang sakit.
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Selama Kerja sama antara UPTD Puskesmas DTP Cibeber dengan Lapas
Kelas III Cilegon terjadi peningkatan pelayanan kesehatan, dengan ditemukan
penyakit infeksi HIV, TBC, dan IMS terhadap warga binaan. Terlayaninya para
warga binaan terhadap kebutuhan pengobatan dan pencegahan penyakit, juga
telah terbentuk nya Tim kesehatan di Lapas yaitu terbentuknya Kader GEGANA
PEDES (Gerakan warga binaan peduli kesehatan) dan Tim GASWAT KELAPAS
(Petugas Pengawas Kesehatan Lapas) yang sangat membantu Tim kesehatan
Puskesmas maupun kesehatan di Lapas.
4.2 Saran
1. Perlu ada kerja sama yang sistematis dan terintegrasi antara UPTD
Puskesmas DTP Cibeber – Lapas Kelas III Cilegon – Dinas Pendidikan
– Departemen Agama – Dinas Tenaga Kerja.
2. Menambah Sarana Prasarana dan SDM di Lapas Kelas III Cilegon
3. Membuat vasiasi dan inovasi kegiatan yang baru untuk membangun
karakter Warga Binaan yang bermartabat dan siap guna di masyarakat.
24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
Foto 3. Kegiatan KUPAS PISANG SI HAVID pada warga Binaan yang baru.
28
Foto 5. Kegiatan Konsolidasi persiapan pembentukan Tim GASWAT KELAPAS dan Tim
GEGANA PEDES
29
FOTO 6. Kegiatan Konsolidasi persiapan pembentukan Tim GASWAT KELAPAS dan Tim
GEGANA PEDES
Foto 10. Kegiatan pertemuan penanda tangan MoU dengan Kalapas cilegon
Foto 11. Kegiatan pertemuan penanda tangan MoU dengan Kalapas cilegon
32
Foto 15. Konsultasi pasien Warga Binaan Lapas dengan Dokter Puskesmas
DTP Cibeber
34