Anda di halaman 1dari 7

PARADIGMA

PSIKOLOGI ABNORMAL

Mata Kuliah Psikologi Abnormal


Prodi Bimbingan dan Konseling IKIP Siliwangi

Dosen :
Tita Rosita S.Psi.,M.Pd
Paradigma adalah serangkaian asumsi dasar, suatu perspektif
umum yang menentukan cara mengkonseptualisasikan dan
mempelajari suatu subjek, cara mengumpulkan dan
menginterpretasi data yang relevan, bahkan cara berpikir
tentang suatu subjek.
Ada lima paradigma psikologi abnormal yaitu paradigma
biologis, paradigma psikonalisis, paradigma humanistik dan
eksistensial, paradigma behavioral/belajar, dan paradigma
kognitif.
Paradigma Biologis

 Paradigma biologis berasumsi bahwa psikopatologi


disebabkan oleh suatu kerusakan biologis . Dua faktor
biologis yang relevan dengan psikopatologi adalah genetik
dan kimawi saraf.
 Terapi biologis berupaya untuk memperbaiki kerusakan
biologis tertentu yang menyebabkan terjadinya gangguan
atau menghilangkan simtom-simtomnya, seringkali
dengan menggunakan obat-obatan.
Paradigma Psikonalisis
Paradigma ini berfokus pada represi dan proses-proses bawah sadar
lainnya yang dapat ditelusuri ke konflik-konflik di masa kecil.
Paradigma psikonalisis secara umum mencari penyebab abnormalitas
dalam ketidaksadaran dan masa awal kehidupan pasien, walaupun
ego dimasa kini memberikan penekanan yang lebih besar terhadap
fungsi-fungsi ego yang disadari.
Intervensi terapetik berdasarkan teori psikoanalisis biasanya
berupaya untuk mengangkat represi sehingga pasien dapat
mempelajari ketakutannya di masa kecil yang selama ini
terpendam.
Paradigma Humanistik dan Eksistensial
 Paradigma humanistik dan eksistensial memberi penekanan yang lebih besar
pada kebebasan manusia untuk memilih, menganggap kehendak bebas sebagai
karaktersistik terpenting manusia.
 Paradigma humanistik dan eksistensial disebut sebagai eksperiensial atau
fenomenoligis. Adapun terapi yang digunakan dalam paradigm ini yaitu terapi
berpusat pada klien (client centered therapy) oleh Calr Rogers.
 Intervensi terapetik Rogers yaitu meghindari menetapkan tujuan bagi klien
dalam terapi, tapi klien harus memimpin dan menentukan arah pembicaraan
dan sesi. Rogers beranggapan bahwa manusia harus bertanggung jawab
terhadap diri sendiri, bahkan pada saat mereka mengalami masalah.
Paradigma Behavioral
Paradigma behavioral berpendapat bahwa perilaku abnormal
berkembang melalui classical conditioning, operant
conditioning, atau modeling.
Para terapis perilaku mencoba menerapkan prinsip-prinsip
belajar untuk mengubah perilaku yang terlihat, pikirkan, dan
emosi. Akan tetapi ada hanya sediki memberi perhatian
meliat dari penyebab perilaku abnormal dimasa lalu
dibandingkan dengan apa yang mempertahankan perilaku
tersebut.
Paradigma Kognitif
Para teoritis kognitif berargumentasi bahwa skema
tertentu dan interpretasi irasional merupakan faktor-
faktor utama dalam abnormalitas.
Dalam teori dan praktik, paradigm kognitif biasanya
digabungkan dengan behavioral. Para terapis perilaku
kognitif berfokus pada mengubah skema dan
interpretasi negatif pasien.

Anda mungkin juga menyukai