Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari Praktek Kerja Lapangan Industri
(PKLI) yang telah dilaksanakan pada pekerjaan tangga lantai II proyek
pembangunan perumahan citraland bagya city medan adalah:
1. Pada proyek ini peralatan yang digunakan yaitu : meteran, waterpass,
Scaffolding (perancah), Gergaji multipleks, Pemotong besi, pembengkok besi,
tang kawat, Truck Mixer, beko, sendok semen.
2. Bahan – bahan yang digunakan dalam proyek ini yaitu: kayu, multipleks,
tulangan, kawat, kerikil, pasir, semen, air, serta bahan kimia tambahan yaitu
sikacim accdlerator.
3. Teknik Pelaksanaan Pekerjaan Tangga lantai I
a. Pekerjaan Bekisting Tangga
Pekerjaan bekesting tangga meliputi Pemasangan perancah/scaffolding,
Pemasangan balok gelagar, Pemasangan papan bekisting pada badan
tangga,Pemasangan optrade/dinding anak tangga.
b. Pekerjaan Pembesian Tangga
Pekerjaan pembesian tangga, tulangan utama menggunakan besi ukuran D
13mm . Pembesian pada anak tangga di buat berdasarkan gambar
optrade/dinding anak tangga yang telah digambar pada bagian dinding
tangga. Untung tulangan pada anak tangga ini menggunakan besi ∅ 8 –
15cm.
c. Pekerjaan Pengecoran Tangga
Pengecoran dengan beton ready mix dengan mutu beton fc’ = 19.3 mpa .
Pengecoran menggunakan alat Concrete Mixer.
d. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Tangga
Pembongkaran dinding badan tangga dan optrade dapat dilakukan setelah
beton berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes
dilakukan setelah 14 hari atau setelah mendapat ijin dari pihak direksi.
52

B. SARAN
Beberapa saran yang dikemukakan penulis selama melakukan PKLI (Praktek
Kerja Lapangan Industri) pada pekerjaan tangga lantai II pada pekerjaan tangga
proyek pembangunan perumahan citraland bagya city medan type vellozia ini adalah:
1. perawatan beton harus dilakukan setelah dicor minimal sampai 7 (tujuh) hari
dengan cara menyiram dengan air bersih pada waktu suhu dingin yang idealnya
dilakukan pada waktu pagi atau sore hari.
2. Setiap pekerjaan seharusnya dikerjakan sesuai dengan gambar bestek ,yaitu
bagian dudukan bordres tangga harus di bobok seukuran 1 bata.
3. Setiap alat dan bahan harus disimpan pada tempat yang lebih aman dan lebih
rapi sehingga mutu bahan tersebut tidak berkurang sewaktu dipakai dan alat
tidak gampang rusak.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2000), SNI 03-2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton
normal , Badan Standarisasi Nasional

Dipohusodo (1996). Struktur Beton Bertulang, Jakarta : Gramedia Utama

Dep.PU. (1971). “Peraturan Beton Indonesia (PBI)”.Jakarta Badan Pekerjaan Umum

Karaini, A.K (1994) Pengantar Manajemen Proyek, Jakarta : Gunadarma

Mulyono, T. (2003), Teknologi Beton, Yokyakarta : Andi.

Ottohyt, A “Definisi, Konstruksi & Perhitungan tangga” 14 November 2016 .


http://tekniksipilinfo.blogspot.co.id/2011/08/definisi-konstruksi-perhitungan-
tangga.html

P, Didiek& Suryadi (1998) Bahan Konstruksi Teknik, Jakarta : Gunadarma

Soeharto (1997). Manajemen Proyek, Jakarta : Erlangga

Schueller, W. (2001), Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi, Bandung : Refika Aditama

W, Irika& Lenggogeni (2013) Manajemen Konstruksi, Bandung : Remaja Rosakarya

Wulfram & Eviranto (2005) Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta : Andi

SNI 04 – 1989 – F, Syarat Mutu Agregat Beton

SNI 12 – 1996 dan ASTM C 150 – 02a, Standard Specification For Portland Cement

SII 0136 – 80 Kelas Tulangan

SNI 15-2049-2014. Jenis – jenis semen portland (OPC)

Anda mungkin juga menyukai