RA Di Luar Negeri
RA Di Luar Negeri
Heryanti
Abstraksi :
Hambatan utama pelaksanaan landreform adalah lemahnya kemauan politik
pemerintah pada masa orde baru yang lebih mengejar pertumbuhan ekonomi yang
tinggi. Oleh karena itu untuk terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera di
suatu negara harus memperhatikan beberapa hal pokok yaitu sumber daya manusia
sebagai anggota masyarakat yang akan mengelola sumberdaya alam (bumi, air, ruang
angkasa dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya) yang disebut agraria dalam
arti luas serta hubungan manusia dengan sumber-sumber daya alam termasuk
didalamnya mewujudkan keadilan dalam mendapatkan kesempatan untuk
memperoleh manfaat dari agraria tersebut, bukannya beroriebntasi pada
pertunmbuhan ekonomi semata. Sumber daya manusia disuatu negara umumnya
sebanding dengan kemajuan negara tersebut,apa lagi bila ditunjang oleh sumber-
sumber daya alam yang dimiliki oleh negara itu yang didistribusikan secara adil dan
merata. Sebaliknya ketiga faktor tersebut justru akan menimbulkan masaalah bila
pemerataan pemilikan dan penguasaannya tidak diperhatikan dan tidak ditujukan
untuk kesejahteraan rakyat.
Pendahuluan
Kesimpulan
Anonim, 13 Mei 2002, Pengalaman dan Hikmah Sejarah UUPA, kompas Cyber.
A.P.Perlindungan, 1980, Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, alumni
Bandung.
Bonnei Setiawan, 1997, Reformasi Agraria, Perubahan Politik, dan Agenda
Pembaharuan Agraria di Indonesia, Konsorsium Pembaruan Agraria dan
lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.
Erma Rejagukguk, 1985, landreform : Suatu Tinjauan kebelakang dari pandangan
kedepan, Majalah Hukum dan Pembangunan No.4 Tahun XV, FHUI, Jakarta.
Gunawan Wiradi, 2000, Reforma Agraria Perjalanan Yang Belum Berakhir, Lapera
Pustaka Utama, Yogyakarta.
Maria W. Soemarjono, 2001, tanah dari rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk rakyat, Media
Transparansi Indonesia Cyber.
Sudarga Gautam, 1990, Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria, PT.Citra Adiotya
Bakti, bandung.