0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan infeksi visual asam asetat, dimulai dengan penjelasan prosedur kepada pasien, pemeriksaan visual vagina dengan bantuan spekulum, penyerapan cairan di leher rahim, tetesan larutan asam asetat 3-5%, dan interpretasi hasil berdasarkan perubahan warna leher rahim.
Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan infeksi visual asam asetat, dimulai dengan penjelasan prosedur kepada pasien, pemeriksaan visual vagina dengan bantuan spekulum, penyerapan cairan di leher rahim, tetesan larutan asam asetat 3-5%, dan interpretasi hasil berdasarkan perubahan warna leher rahim.
Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan infeksi visual asam asetat, dimulai dengan penjelasan prosedur kepada pasien, pemeriksaan visual vagina dengan bantuan spekulum, penyerapan cairan di leher rahim, tetesan larutan asam asetat 3-5%, dan interpretasi hasil berdasarkan perubahan warna leher rahim.
Nama Kelompok 1. Nadia Ramanha Putri (2018020) 2. Wahyuni Aminatul Fitria (2018030)
N GAMBAR GAMBAR O
Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien
1 akan mendapat penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini.
Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi
2 (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki melebar).
Vagina akan dilihat secara visual apakah
3 ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang cukup. Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh 4 dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
Bila terdapat banyak cairan di leher
5 rahim, dipakai kapas steril basah untuk menyerapnya.
Dengan menggunakan pipet atau kapas,
6 larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat.
Bila warna leher rahim berubah menjadi
7 keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih.
Bila tidak didapatkan gambaran epitel
8 putih pada daerah transformasi bearti hasilnya negative.