PEDOMAN MUTU
No Revisi : 01
MAKLUMAT PELAYANAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Manual Mutu UPT Puskesmas
Kundur Barat Kabupaten Karimun Tahun 2022 dapat terselesaikan. Keberadaan Manual
Mutu ini bagi UPT Puskesmas Kundur Barat sangat penting sekali karena akan memberikan
panduan secara rinci terhadap seluruh gerak langkah yang terkait dengan Sistem Manajemen
Manual Mutu ini juga merupakan sebuah persyaratan yang sangat penting bagi
pelaksanaan UPT Puskesmas Kundur Barat sebagai sebuah UPT Puskesmas dengan
menjalankan sistem UPT Puskesmas akreditasi. Secara umum ruang lingkup Manual Mutu
ini meliputi seluruh penataan Sistem Manajemen Mutu di UPT Puskesmas Kundur Barat
Penyusunan Manual Mutu ini tentu masih memerlukan perbaikan karena memang
Manual Mutu adalah bersifat dinamis dan bahkan harus selalu diperbaiki secara terus
Karimun. Harapannya Manual Mutu yang dimiliki UPT Puskesmas Kundur Barat ini benar-
benar diimplementasikan oleh seluruh penanggung jawab dan unit-unit yang terkait pada
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Kundur Barat
DAFTAR ISI
MAKLUMAT PELAYANAN………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………...……………………………………
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………..……………………………
DAFTAR GAMBAR…………………………………...……………………………………..
DAFTAR TABEL…………………………………………………...…………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………
1. Profil Organisasi…………………………………………………..……….
2. Kebijakan Mutu……………………………………………….…………..
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)………………….……………………...
B. RUANG LINGKUP……………………………………………………………
C. TUJUAN………………………………………………………………………..
D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN………………………………………..
E. ISTILAH DAN DEFINISI…………………………………………………….
BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN……………………………………………………………………...
A. Persyaratan Umum…………………………………………………….
B. Pengendalian Dokumen……………………………………………...
C. Pengendalian Rekaman……………………………………………..
BAB III TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN…………………………………………..
A. Komitmen Manajemen………………………………………………...
B. Fokus Pada Sasaran/Pelanggan………………………………………………..
C. Kebijakan Mutu………………………………………………………….
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu Dan Pencapaian Sasaran Kinerja /
Mutu……………………………………………….
E. Tanggung Jawab, Wewenang Dan Komunikasi…………….
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
UPT Puskesmas Kundur Barat terletak di Kecamatan Kundur Barat yang
merupakan bagian wilayah administrasi di Kabupaten Karimun, memiliki letak
yang sangat strategis. Berdasarkan data dari Bagian Pemerintahan Kabupaten
Karimun, wilayah daratan dari Kecamatan Kundur Barat terletak diantara 0
˚42’18” sampai dengan 0˚53’54”Lintang Utara dan 103˚17’4” sampai dengan
ik103˚23’48” Bujur Timur. Berlokasi berdekatan dengan jalan raya utama
kecamatan dan memiliki bangunan yang berdekatan dengan instansi atau kantor
lain seperti Kantor Kecamatan Kundur Barat, Pegadaian, dan Pasar Induk
Kecamatan Kundur Barat sehingga memungkinkan kemudahan masyarakat untuk
datang mendapatkan pelayanan kesehatan. UPT Puskesmas Kundur Barat
beralamat di Jalan Besar Layang Kobel Kecamatan Kundur Barat Kabupaten
Karimun, Kode Pos 29671. Secara geografis batas-batas wilayah kerja UPT
Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun adalah sebagai berikut:
1) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Karimun
2) Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kundur
3) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kundur Utara
4) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kuala Kampar,Kab.Pelawan
Propinsi Riau
b. Data Demografi
Saat ini UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun memiliki cakupan
layanan jumlah penduduk sekitar 18.597 jiwa yang terdiri dari 1 kelurahan dan 4
desa yang tergambar pada tabel berikut:
Tabel 1.
Gambaran Luas Wilayah Kecamatan Kundur Barat
6
Tabel 2.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kecamatan Kundur Barat
No Kelurahan/Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Sawang Kota 2.694 2.715 5.409
2 Sawang Selatan 1.531 1.986 3.517
3 Sawang Laut 1.315 1.333 2.648
4 Kundur 1.542 1.415 2.957
5 Gemuruh 2.071 1.995 4.066
Jumlah 9.153 9.444 18.597
Sumber : Profil Kecamatan Kundur Barat Tahun 2021
Data keadaan sampai akhir tahun 2021 UPT Puskesmas Kundur Barat
memiliki sarana pendukung fasilitas kesehatan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) baik berupa Pos Pelayanan Kesehatan Desa (PKD) dan
termasuk juga kadernya yang keseluruhannya juga memberikan jenis pelayanan
baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Data selengkapnya tentang
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dimiliki Puskesmas
Kundur Barat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 2.13
Jumlah Posyandu Balita dan Posyandu Lansia
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kundur Barat Tahun 2021
Dari aspek ketenagaan UPT Puskesmas Kundur barat saat ini memiliki
jumlah karyawan yang relatif kurang apabila dibandingkan dengan standar
ketenagaan yang ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Puskesmas. Jumlah seluruh karyawan yang dimiliki oleh UPT Puskesmas
Kundur Barat saat ini hanya berjumlah 70 orang, yang terbagi dalam berbagai
kompetensi dan jenjang pendidikan. Data karyawan UPT Puskesmas Kundur
Barat selengkapnya terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.
Data Ketenagaan UPT Puskesmas Kundur Barat
FAKHRUL RAZAQ. S.Kep 19781109 200312 1 010 Kepala UPT Puskesmas Kundur
1.
Barat
dr.MARIANA EKA
8. 19830126 201412 2 001 Dokter Ahli Muda
FRANSISKA
SALSABILA NUGRAHA,
11. 19850414 200803 2 002 Perawat Mahir
A.Md
8
RAJA HALIMAH,
15. 19800111 200604 2 008 Bidan Ahli Pertama
S.Tr.Keb
AFRIYONANDA,
17. 19880406 201704 2 003 Bidan Terampil
A.Md.Keb
18. AZMAWI 19830308 200901 1 003 Petugas Keamanan Pada Tata Usaha
dr. TAUFIK
19. 19931015 202012 1 003 Dokter Ahli Pertama
SOFISTIAWAN
R. MUHAMMAD
21. HAFIZIN, SE 19921112 202012 1 006 Penata Keuangan
SAKILA SHANIA,
22. A.Md.Farm 19960509 201902 2 004 Asisten Apoteker Terampil
RENNY SUSANTI,
39. Amd.Keb Pegawai Kontrak
A.Md.AK
MUHAMMAD ZULFIQRI,
50. S.E Pegawai Lokal
TARYANDA REVINA,
64. S.KM Pegawai Lokal
MELLYSA YUSNIZA,
68. A.Md.Keb TKS
a. Visi Organisasi
Mewujudkan derajat pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah UPT Puskesmas
perorangan keluarga dan masyarakat
b. Misi Organisasi
Dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana tersebut di atas, Puskesmas Kundur
Barat memiliki 4 (empat) misi sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan perseorangan, keluarga dan
masyarakat
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan yang bermutu
3. Menjadikan puskesmas sebagai pusat pembangunan berwawasan
kesehatan dan penggerak peran serta masyarakat.
4. Menjalin kerjasama dengan stakeholder dalam pelayanan dan
pengembangan kesehatan masyarakat.
c. Struktur Organisasi
12
2. Kebijakan Mutu
Kepala UPT Puskesmas Kundur Barat dan seluruh karyawan UPT Puskesmas
Kundur Barat berkomitmen untuk mengutamakan kepuasan pelanggan dengan
melakukan peningkatan secara berkesinambungan dengan memberikan pelayanan
yang ramah, ikhlas, cepat, tepat, aman dan kemudahan mendapatkan informasi
B. RUANG LINGKUP
1. Ruang Lingkup
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
UPT puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggungjawab manajemen, kebijakan mutu puskesmas, manajemen sumberdaya,
proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya UPT Puskesmas, yang
meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan Pelayanan Klinis.
Dalam penyelenggaraan upaya UPT Puskesmas dan pelayanan klinis, UPT
Puskesmas Kundur Barat, dalam Manual Mutu ini juga memperhatikan keselamatan
pasien/pelanggan dengan menerapkan manajemen risiko.
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas, mempunyai tanggung jawab;
18
3. Kebijakan
a. Sistim Manajemen Mutu UPT Puskesmas Kundur Barat merupakan penjabaran dan
penerapan dari Kebijakan Pemerintah tentang Pelayanan Kesehatan pada
Masyarakat yang didasarkan atas Perundang-undangan yang berlaku serta peraturan
- peraturan lainnya yang terkait sebagaimana tertuang dalam manual mutu ini.
b. UPT Puskesmas Kundur barat menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan,
memelihara dan memperbaiki secara berkesinambungan sistem manajemen mutu
UPT Puskesmas Kundur Barat, yang meliputi kegiatan mutu:
1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu
dan aplikasinya;
19
C. TUJUAN
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi UPT Puskesmas Kundur Barat dalam
membangun Sistem Manajemen Mutu baik untuk penyelenggaraan upaya puskesmas
maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis, yang bertujuan untuk:
a. Menentukan dan menguraikan sistem mutu organisasi, menetapkan tanggung jawab
personil manajemen yang mempengaruhi sistem mutu dan memberikan prosedur
umum kegiatan yang berkaitan dengan sistem mutu.
b. Menunjukkan komitmen terhadap mutu dan pengakuan berdasarkan standar untuk
memelihara mutu, pelaksanaan suatu layanan, sistem pengendalian mutu dan proses
perbaikan yang berkelanjutan serta pelayanan dalam memuaskan pelanggan.
c. Memantau kekurangan-kekurangan dalam mengadakan pelayanan kepada
masyarakat sebagai acuan dalam meningkatkan pembenahan pelayanan secara
terus-menerus.
d. Memastikan bahwa seluruh personil mempunyai pemahaman yang jelas terhadap
apa yang diperlukan/dipersyaratkan dari diri mereka serta dengan siapa mereka
bekerja dan kepada siapa mereka bertanggung jawab secara langsung atau
melaporkan pekerjaannya.
20
24) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek Mandiri
Dokter Gigi ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1049);
25) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052 Tahun 2015 tentang
Izin Praktek dan Penyelenggaraan Praktek Kedokteran;
26) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2015 tentang
Renstra Kementrian Kesehatan Tahun 2015 – 2019;
27) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2015 tentang
Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
28) Peraturan Bupati Karimun Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Tata
Naskah( Berita Daerah Tahun 2011 Nomor 5);
29) Peraturan Bupati Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun( Lembaran Daerah Kabupaten
Karimun Tahun 2011 Nomor 6);
30) Peraturan Bupati Kabupaten Karimun Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Organisasi Dan Uraian Tugas Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas kesehatan
Kabupaten Karimun
31) Keputusan Bupati Kabupaten karimun Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Penunjukan/Penetapan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa
PenggunaBarang/Jasa Sekaligus Bertindak Sebagai Pejabat Pembuat Komitmen,
Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Bendahara Penerimaan Pembantu Belanja di
Satuan Kerja JPKN, Instalasi Farmasi dan Puskesmas se Kabupaten Karimun pada
APBD Tahun Anggaran 2016.
32) Peraturan Daerah Kabupaten Karimun No 1 Tahun 2016 tantang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 2016
( Lembaga Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016 Nomor 1);
Acuan yang digunakan dalam menyusun Manual Mutu ini adalah:
1) Standar Akreditasi Puskesmas;
2) Standar ISO 9001:2008.
E. ISTILAH DAN DEFENISI
1) Pelanggan adalah seseorang yang menggunakan sebuah produk atau layanan secara
berulang;
23
2) Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang yang diperoleh oleh seorang pelanggan
setelah membandingkan antara harapan dan kenyataan setelah menggunakan produk
atau layanan tertentu;
3) Pasien adalah seorang yang menderita sakit tertentu;
4) Koreksi adalah adalah perbuatan untuk memperbaiki terhadap sesuatu masalah atau
persoalan yang salah berdasarkan standar tertentu;
5) Tindakan korektif adalah perbuatan untuk memperbaiki terhadap sesuatu masalah
atau persoalan yang salah berdasarkan standar tertentu;
6) Tindakan preventif adalah perbuatan untuk mencegah atau mengantisipasi terhadap
sesuatu masalah atau persoalan yang salah berdasarkan standar tertentu;
7) Pedoman/Manual Mutu adalah pedoman pelaksanaan yang mengatur secara rinci
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu;
8) Dokumen adalah kumpulan bukti catatan tertulis yang berkaitan dengan suatu
kegiatan tertentu;
9) Rekaman adalah kumpulan bukti catatan tertulis yang lebih rinci yang berkaitan
dengan suatu kegiatan tertentu;
10) Efektifitas adalah Pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah
ditentukan, Pencapaian tujuan secara tepat;
11) Efisiensi adalah Pemanfaatan sumber daya secara minim guna mencapai hasil yang
optimal;
12) Proses adalah serangkaian kegiatan berurutan atau tidak dalam menciptakan produk
atau pemberian layanan;
13) Sasaran Mutu adalah sekumpulan standar atau batasan nilai yang nenjadi standar
yang harus dicapai dalam suatu proses pembuatan produk atau pemberian layanan;
14) Perencanaan Mutu adalah seluruh kegiatan dalam proses penyusunan rencana
terhadap perbaikan mutu;
15) Kebijakan Mutu adalah ketetapan oleh kepala puskesmas yang bisa berbentuk
keputusan atau peraturan tentang langkah-langkah strategis terhadap pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu;
16) Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan demi pelayanan puskesmas yang bermutu
17) Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses
24
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun menetapkan,
mendokumentasikan, memelihara sistem mutu sesuai standar Sistem Manajemen
Mutu akreditasi UPT Puskesmas. Dan standar ISO 9001: 2008. Sistem ini disusun
untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-
proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya
UPT Puskesmas maupun pelayanan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan
dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan pennggung jawaab,
penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari
perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat / pelanggan, verifikasi terhadap
rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil – hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen-dokumen dalam Sistem Manajemen Mutu yang
disusun di Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun meliputi:
Dokumen level 1 : kebijakan, dokumen level 2 : pedoman/manual dokumen, dokumen
level 3 : standar prosedur operasional, dokumen level 4: rekaman-rekaman sebagai
catatan sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
1) Pengendalian dokumen meliputi :
a. Menyetujui dokumen sebelum terbit,
b. Memberikan cap terkendali untuk dokumen yang diberlakukan dan cap tidak
terkendali untuk dokumen yang tidak berlaku,
25
I.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
h. Penyimpanan dokumen/Rekaman/Arsip
1) Penyimpanan naskah dinas berupa surat masuk, surat keluar dan naskah dinas lain
yang bukan merupakan dokumen akreditasi dilakukan sesuai ketentuan Pedoman
Tata Naskah Dinas Puskesmas Kundur Barat;
2) Untuk dokumen akreditasi penyimpanan mengikuti ketentuan sebagaimana
disebutkan pada huruf c di atas tentang ketentuan pengendalian dokumen;
3) Untuk dokumen rekam medis (RM) inaktif wajib disimpan sekurang-kurangnya
selama dua tahun terhitung sejak tanggal pasien meninggal, atau pindah alamat.
Setelah batas waktu sebagaimana yang ditetapkan terlampaui maka RM dapat
dimusnahkan, dikecualikan untuk berkas atau dokumen berupa persetujuan
tindakan atau persetujuan lainnya yang harus tetap disimpan sampai jangka waktu
31
10 (sepuluh) tahun terhitung tanggal terbit dokumen tersebut dan dokumen terkait
kasus hukum disimpan 20 tahun;
4) Untuk dokumen resep yang telah terlayani harus dipelihara dan disimpan
sekurang-kurangnya dua tahun dan dikelompokkan sesuai jenis pasien yaitu
pasien berbayar atau pasien dengan penjaminan seperti BPJS Kesehatan, BPJS
Ketenagakerjaan, Jamkesda atau jaminan lainnya.
i. Penataan Dokumen
1) Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas
dikelompokan masing-masing bab/ kelompok pelayanan dengan diurutkan setiap
urutan kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.
2) Penataan dengan menggunakan file dan otner yang sudah disepakati (Admen:
hijau , UKM : kuning , UKP: biru )
3) Penyimpanan dokumen ada disetiap UKM/UKP dan untuk dokumen Mutu
disimpan disekretariat(Admen,UKM,UKP) dan dikelola oleh masing-masing
penanggung jawab
4) Dokumen SOP/SK yang dibuat oleh masing-masing pelaksana/Upaya dibuat
rangkap tiga(untuk master, untuk Tim admen, dan untuk pelaksana/upaya)
j. Peminjaman Dokumen
Dalam hal peminjaman dokumen antar unit atau lintas unit dalam puskesmas cukup
menggunakan ekspedisi peminjaman, sedangkan untuk peminjaman yang dilakukan
oleh lintas sektor atau dinas atasan harus melalui surat resmi dan dicatat dalam
ekspedisi peminjaman.
2. PENGENDALIAN REKAMAN
1. Penetapan Penomoran Rekam Kegiatan
a. Seluruh rekam kegiatan Puskesmas diberi nomor sesuai dengan ketentuan.
b. Rekam kegiatan yang dimaksud terdiri dari undangan, daftar hadir, notulen
pertemuan, laporan kegiatan, berita acara, dokumentasi dan lain-lain sesuai
kebutuhan.
c. Penomoran rekam kegiatan dilakukan di Tata Usaha UPT Puskesmas.
d. Penomoran dilakukan sesuai Kelompok Kerja (POKJA) dengan sistem pengodean
yang telah disepakati.
e. Penomoran dokumen diurutkan sesuai dengan pengodean.
f. Urutan pengodean meliputi :
a. Kode klasifikasi (dapat dilihat pada lampiran);
2) Kode kegiatan (dapat dilihat pada lampiran)
3) Kode BAB dalam buku standar akreditasi;
4) Bulan (dalam angka arab);
5) Tahun;
6) dan nomor urut dokumen dalam 4 digit.
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
1) Komitmen Manajemen
Manajemen bertekad untuk menjalankan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran yang diinginkan untuk itu maka
diwajibkan kepada semua staf puskesmas kundur barat untuk :
1. Memahami konsep sistem manajemen mutu sebagai landasan dalam merubah pola
pikir dan pola kerja yang terfokus pada mutu,
2. Menetapkan kebijakan mutu dan memastikan bahwa sasaran mutu UPT Puskesmas
Kundur Barat, sasaran mutu pelayanan klinis dan program upaya yang akan dicapai,
3. Menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai dengan
komitmen manajemen mutu secara konsisten dengan cara menaati pedoman
manajemen mutu, Prosedur Kerja, dan Instruksi kerja yang ada serta sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
4. Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan telah diupayakan dipenuhi,
5. Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian sasaran manajemen mutu secara
konsisten,
6. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan,
2) Fokus Pada Pelanggan
Pelayanan yang disediakan oleh UPT Puskesmas Kundur Barat dilakukan dengan
berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan
harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan
klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
UPT Puskesmas Kundur Barat melakukan peninjauan atas kemampuannya dalam
memenuhi persyaratan pelayanan, terdefinisi dengan jelas dan organisasi harus dapat
memastikan bahwa persyaratan pelayanan tersebut dapat dipenuhi atau selalu
diupayakan sebelum proses berjalan.
UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun berupaya memberikan kepuasan
kepada pelanggan UPT Puskesmas dan mengadakan pengawasan serta kontrol pelayanan
yang menjamin kepuasan pelanggan UPT Puskesmas Kundur Barat.
34
3. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu yang ditetapkan oleh tim manajemen telah mendefenisikan komitmen
terhadap mutu pada UPT Puskesmas Kundur Barat.Tim Manajemen akan menjamin
bahwa kebijakan mutu ini dipahami, diimplementasikan dan dipelihara di seluruh staf
UPT Puskesmas . Kebijakan mutu secara berkala akan ditinjau oleh tim manajemen
dalam pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) untuk menjamin relevansi yang
berkelanjutan pada kebijakan organisasi.
b. Sasaran Mutu
Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan sasaran mutu.
Sasaran mutu ditetapkan dan didokumentasikan mengacu kepada standar kinerja dan
layanan yang ditetapkan,yang meliputi indikator pelayanan manajemen, indikator
pelayanan klinis dan indikator penyelenggaraan upaya UPT Puskesmas yang
diuraikan secara terinci.
Indikator layanan dapat disepakati secara internal oleh UPT Puskesmas
Kundur Baratserta mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan target
kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Indikator mutu UPT Puskesmas
Kundur Barat dapat dilihat pada lampiran manual mutu. (Terlampir)
Wewenang:
1. Membentuk dan mengangkat tim dan instrumen pendukung yang terkait
dalam rangka pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu;
2. Menetapkan Manual Mutu yang disusun oleh Tim Penyusun Manual Mutu;
36
bila terjadi persoalan yang terkait dengan upaya perbaikan mutu pelayanan
klinis;
6) KOMUNIKASI INTERNAL
Komunikasi internal antar pimpinan dengan staf merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan
diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sebagai berikut:
1) Kepala UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun mengupayakan agar
komunikasi dengan bawahannya dipastikan berjalan lancar
2) Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai sistem
manajemen mutu
3) Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan yang ingin
dicapai
4) Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi
5) Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi
6) Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan
7) Komunikasi internal dilakukan dengan cara: minilokakarya yang dilaksanakan setiap
bulan, pertemuan, diskusi, sms, telepon, laporan, pengumuman didinding dan media
lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
39
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Manajemen UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun memiliki kebijakan
untuk selalu melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
dan peninjauan dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang sedikitnya
dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Rapat Tinjauan Manajemen ini adalah untuk
menjamin kelangsungan efektifitas dan kelayakan sistem manajemen mutu, persyaratan
layanan, kebijakan mutu dan sasaran mutu di Puskesmas Kundur Barat.
C. LUARAN TINJAUAN
Keluaran atau output Rapat Tinjuan Manajemen (RTM) berisi keputusan dan tindakan
yang berhubungan dengan :
1) Peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan prosesnya;
2) Peningkatan jasa pelayanan yang berhubungan dengan persyaratan pelayanan;
3) Kebutuhan sumber daya yang diperlukan;
4) Kesesuaian terhadap aktifitas dan proses dari Sistem Manajemen Mutu, terhadap
kebijakan mutu dan pencapaian sasaran mutu;
41
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
3) Pelayananan Umum
4) Pelayanan Tindakan/IVA
5) Pelayanan KIA/KB/MTBS
6) Pelayanan Gigi
7) Pelayanan Remaja dan Konseling
8) Ruang Obat
9) Laboratorium
10) Pelayanan Gawat Darurat
11) Gudang Obat
12) Ruang Tata Usaha dan Keuangan
3. Lingkungan Kerja
Tim Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan kerja yang
diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan pelayanan. Dalam mencapai tujuan
tersebut dilakukan berbagai upaya antara lain;
1. Kegiatan Kebersihan
a. Pemantauan kebersihan dalam gedung setiap hari
b. Pemantauan kebersihan dalam gedung setiap hari
2. Kegiatan penghematan:
a. Kegiatan pemantauan terhadap pemanfaatan air setiap hari.
b. Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik setiap bulan.
3. Kegiatan Pengamanan
a. Penyediaan APAR digedung pelayanan
46
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN UKM DAN UKP
9. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan;
10. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
11. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Puskesmas;
12. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap
dirinya;
13. Mengeluhkan pelayanan puskesmas yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku;
14. Memperoleh hak untuk memilih tenaga medis dan para medis sesuai
keinginan( bila memungkinkan)
Kewajiban:
1. Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Puskesmas
2. Mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya
3. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang penyakit yang diderita
kepada dokter yang merawat
4. Melunasi/ Memberi imbalan jasa atas pelayanan Puskesmas/dokter
5. Memenuhi hal hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya
2) Audit Internal:
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun dilakukan
audit internal secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan dilakukan
pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan unit terkait yang
diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas /tim yang telah dibentuk dengan
keputusan kepala puskesmas. Audit internal dilakukan berdasarkan prosedur
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur
(SOP) audit internal UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun.
52
d. Analisis Data:
UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun menentukan,
mengumpulkan dan menganalisis data layanan upaya kepada masyarakat yang sesuai
untuk menunjukkan kesesuaian dan efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu serta
untuk mengevaluasi peningkatan secara terus menerus yang dapat dilakukan. Analisis
ini mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta sumber
terkait lainnya.
54
e. Peningkatan Berkelanjutan:
UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun secara terus menerus
meningkatkan Sistem Manajemen Mutu layanan upaya kepada masyarakat dengan
menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan
perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen. Puskesmas Kundur Barat
Kabupaten Karimunakan terus menerus melakukan peningkatan-peningkatan
pelayanan upaya sesuai dengan tuntutan dari masyarakat.
f. Tindakan Korekif:
Tindakan koreksi merupakan upaya perbaikan/pembenaran terhadap adanya
suatu kejadian/hasil yang tidak sesuai. Bertujuan untuk menerangkan mekanisme
tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian, supaya setiap tindakan perbaikan yang
diambil dapat menghilangkan penyebab ketidaksesuaian serta mencegah berulang
kembali. Ketidaksesuaian diidentifikasi melalui proses penanganan keluhan
pelanggan, ketidaksesuaian layanan, hasil audit internal, proses monitoring, proses
analisis,data dan temuan/laporan lainnya yang ada katannya dengan ketidaksesuaian
layanan. Proses tindakan korektif berupa:
1) Koordinator pelayanan klinis, admisistrasi dan manajemen dan koordinator
upaya UPT Puskesmas beserta pelaksana/karyawan terkait
2) Koordinator pelayan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya
puskesmas melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan tindakan perbaikan
yang sudah ditetapkan
3) Koordinator pelayan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya
UPT Puskesmas memantau alktifitas tindakan perbaikan yang sedang dilakukan
oleh staf terkait
55
g. Tindakan Preventif:
Proses tindakan preventif berupa:
1. Tim Manajemen Mutu berkoordinasi dengan bagian tata usaha dalam membuat
undangan untuk pertemuan tindakan preventif.
2) Tim Manajemen Mutu membagikan undangan pada semua pengelola program
minimal satu hari sebelum pelaksanaan pertemuan tindakan preventif
3) Tim Manajemen Mutu menyiapkan ruangan yang akan dipakai dengan
perlengkapannya yaitu : meja, kursi, sound system, laptop, layar proyektor.
4) Tim Manajemen Mutu menyediakan daftar hadir untuk diisi pengelola program
yang hadir
5) Tim Manajemen Mutu mempersiapkan susunan acara pertemuan tindakan
preventif
6) Sekretaris menyiapkan buku notulen
7) Koordinator UKM dan UKP menganalisis hasil data kinerja dengan cara sebagai
berikut:
a) Sebelum analisa data kinerja pengelola program dan mutu layanan terlebih
dahulu mengumpulkan data dan hasil kegiatan program
b) Pengelola program dan mutu layanan menetukan indicator program dan mutu
layanan.
c) Analisa dilakukan dengan cara membandingkan cakupan atau temuan dengan
indicator yang telah ditentukan
8) Tim Manajemen Mutu melakukan evaluasi terhadap hasil analisa data kinerja,
apakah sudah sesuai dengan indicator kinerja yang telah ditentukan.
9) Tim Manajemen Mutu membuat rencana tindak lanjut terhadap analisa data
kinerja dan mutu layanan yang belum sesuai dengan indicator.
10) Penanggung Jawab Manajemen Mutu melaporkan data hasil analisa kepada kepala
UPT Puskesmas.
11) Tim Administrasi dan Manajemen Puskesmas mengarsipkan hasil analisa data
kinerja dan rencana tindak lanjut tindakan preventif dibuku notulen pertemuan
tundakan preventif
12) Tim Manajemen Mutu mensosialisasikan hasil pada saat Rapat Tinjauan
Manajemen
Dokumen Terkait : SOP Tindakan Preventif
57
perbaikan yang akan dilakukan oleh Tim Audit Internal, Tim Manajemen resiko
atau Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien serta Tim Survei atau
Kepuasan Pelanggan. Mekanisme dan tata cara validasi terhadap pelayanan klinis
secara rinci sebagaimana diatur dalam Kebijakan dan Prosedur Tugas,
Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal, Tim Manajemen Risiko atau Tim
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) serta Tim Survei atau
Kepuasan Pelanggan.
Dokumen terkait: SK dan SOP Audit Internal, SK PMKP, SK dan SOP Tim
Manajemen Resiko, SK Tim Penanganan komplein dan survey Kepuasan
Pelanggan
3. Evaluasi Resiko
Evaluasi resiko dilakukan pada kasus yang terpilih berdasarkan
kegawatan resiko . Evaluasi dilakukan dengan mencari penyebab masalah
menggunakan analisis akar masalah (RCA/Root Cause Analysis) kemudian
ditentukan apakah memerlukan tindakan perbaikan( treatment) ataukah tidak
4. Tindakan atau Perbaikan
Jika diperlukan tindakan perbaikan maka Tim Mutu merekomendasikan
rencana tindakan perbaikan dan monitoring terhadap tindakan perbaikan.
Setiap tindakan perbaikan dikonsultasikan kepada Kepala Puskesmas dan
dikomunikasikan kepada petugas puskesmas lainnya.
Dokumen Terkait : SK Manajemen Resiko
2) Audit Internal:
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan, di
UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun dilakukan audit internal
secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan dilakukan pembahasan dalam
pertemuan internal tim audit internal dan unit terkait yang diperlukan. Audit
dilakukan oleh petugas /tim yang telah dibentuk dengan keputusan kepala
puskesmas. Audit internal dilakukan berdasarkan prosedur dengan ketentuan
yang telah ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) audit
internal UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun. Metode audit
dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada auditee dan pengamatan
secara langsung (observasi). Setiap temuan audit dicatat dan
didokumentasikan dalam Laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim
audit internal melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak dapat
terselesaikan kepada Tim Manajemen Mutu dengan tembusan kepada Kepala
UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun sebagai bahan masukan
untuk Tinjauan Manajemen. Persiapan dan penjadwalan, pelaksanaan serta
pelaporan audit, tindak lanjut atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-
uraian lainnya secara rinci dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur Tugas
Pokok, Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal
Dokumen Terkait : SK dan SOP Audit Internal
66
3) Produk atau layanan klinis yang tidak sesuai diketahui melalui inspeksi,
teridentifikasi, didokumentasi dan diklasifikasikan sesuai dengan kasusnya;
4) Terhadap produk atau layanan klinis yang telah dilaksanakan tindakan koreksi
dilakukan inspeksi dan verifikasi ulang untuk memastikan bahwa
perbaikan/tindakan koreksi telah memenuhi spesifikasi atau standar yang telah
ditetapkan;
5) Penjelasan yang lebih rinci mengenai Pengendalian Produk atau Hasil Layanan
Klinis Tidak Sesuai dibahas dalam Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Hasil
Layanan Klinis Tidak Sesuai
d. Analisis Data
UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun menentukan, mengumpulkan
dan menganalisis data layanan klinis yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan
efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu serta untuk mengevaluasi peningkatan secara
terus menerus yang dapat dilakukan. Analisis ini mencakup data yang dihasilkan dari
pemantauan dan pengukuran serta sumber terkait lainnya.
Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan:
1) Kepuasan pasien terhadap pelayanan klinis;
2) Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan klinis;
3) Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses pelayanan termasuk peluang
untuk tindakan pencegahan.
4) Hasil dari data Tinjauan Manajemen, yang meliputi:
a) Hasil Audit Internal;
b) Umpan balik/keluhan pelanggan;
c) Survey Kepuasan Pelanggan;
d) Kinerja yang dihasilkan;
e) Hasil pertemuan Tinjauan manajemen yang lalu;
f) Rencana perbaikan/perubahan baik pada sistem manajemen mutu maupun
sistem pelayanan;
g) Masalah-masalah operasional yang terkait dengan penerapan system manajemen
mutu dan system pelayanan;
h) Perubahan-perubahan yang dapat berpengaruh terhadap system manajemen
mutu dan system pelayanan.
68
e. Peningkatan Berkelanjutan:
UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimun secara terus menerus
meningkatkan Sistem Manajemen Mutu layanan klinis dengan menggunakan kebijakan
mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta
tinjauan manajemen. UPT Puskesmas Kundur Barat Kabupaten Karimunakan terus
menerus melakukan peningkatan-peningkatan pelayanan klinis sesuai dengan tuntutan
dari pasien.
f. Tindakan Koreksi
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh UPT Puskesmas Kundur Barat pada Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan untuk mengurangi, mengidentifikasi penyebab
dari ketidaksesuaian mutu layanan klinis antara lain:
1) Koordinator pelayanan klinis, admisistrasi dan manajemen dan koordinator upaya
puskesmas beserta pelaksana/karyawan terkait
2) Koordinator pelayan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya
puskesmas melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan tindakan perbaikan yang
sudah ditetapkan
3) Koordinator pelayan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya
puskesmas memantau alktifitas tindakan perbaikan yang sedang dilakukan oleh staf
terkait
4) Koordinator pelayan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya
puskesmas menginformasikan aktifitas tindakan perbaikan yang tidak mencapai target
kepada ketua Tim Mutu.
5) Ketua Tim Mutu melapor kepada Kepala UPT Puskesmas tentang hasil aktifitas
tindakan
6) Ketua Tim Mutu dan Kepala UPT Puskesmas membahas hasil aktifitas tindakan untk
ditindak lanjuti
7) Ketua Tim Mutu dan Kepala UPT Puskesmas memberikan pengarahan kepada
coordinator bagian dan pengelola terkait, tentang langkah-langkah yang perlu diambil.
8) Karyawan terkait, jika sudah selesai maka menandatangani formulir Laporan
Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) pada kolom yang sudah disediakan
9) Melaporkan kepada coordinator bagian atas tindakan perbaikan yang telah dilakukan
69
g. Tindakan Pencegahan:
Tim manajemen mutu dengan bagian terkait melakukan tindakan pencegahan dengan
cara menganalisa terhadap penyebab-penyebab atau resiko-resiko yang berpotensi
menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan klinis dengan cara
melakukan:
1) Cross cek dokumen/syarat;
2) Self assesment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan Tim Manajemen
Mutu;
3) Koreksi oleh Auditor;
4) Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
70
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
BAB VIII
PENUTUP
STATUS REVISI
NO TANGGAL NO REVISI PERUBAHAN TANDA TANGAN
73
LAMPIRAN:
1) Struktur Organisasi Tim Akreditasi UPT Puskesmas
2) Struktur Organisasi Tim Manajemen Mutu
3) Struktur Organisasi Tim Audit Internal
4) Struktur Organisasi Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
5) Struktur Organisasi Tim Survei dan Kepuasan Pelanggan
6) Surat Penunjukan Wakil Manajemen Mutu
7) Sasaran Mutu
8) Alur Pelayanan Puskesmas
9) Profil UPT Puskesmas Kundur Barat
10) … dsb