Menangani Pengaduan Konsumen Dalam Transaksi Penjualan Atau Pembelian Uang Kertas Asing K.64SPP05.002.1
Menangani Pengaduan Konsumen Dalam Transaksi Penjualan Atau Pembelian Uang Kertas Asing K.64SPP05.002.1
K.64SPP05.002.1
BANK INDONESIA
Jl. M. H. Thamrin No. 2 Jakarta
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Penukaran Valuta Asing dan Pembawaan Uang Kertas K.64SPP05.001.1
Asing
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Lingkup pembahasan pada modul ini, maka pelaku usaha jasa keuangan dibatasi
hanya pada aspek perusahaan Perdagangan Valuta Asing baik yang
diselenggarakan oleh Bank maupun Bukan Bank.
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu memahami ketentuan
umum yang berlaku dan paham mengenai hak konsumen dalam kegiatan penukaran
valuta asing.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan pembelajaran melalui buku informasi tentang menangani pengaduan
konsumen dalam transaksi penjualan atau pembelian Uang Kertas Asing (UKA) ini
guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Pengetahuan pada aspek ketentuan regulasi terhadap perlindungan konsumen.
2. Mampu menangani pengaduan konsumen sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. dapat melakukan pengklasifikasian terhadap keluhan konsumen sesuai kelompok
kategori aduan/keluhan.
4. Penanganan pengaduan yang selesai ditatausahakan sesuai prosedur yang
berlaku.
5. Penanganan pengaduan yang tidak selesai dieskalasi sesuai prosedur yang
berlaku.
6. Penanganan pengaduan dievaluasi secara berkala.
BAB II
MENERIMA PENGADUAN KONSUMEN
dengan menyebutkan namanya agar terasa lebih akrab. Keterampilan yang diperlukan
lainnya yaitu:
1. Mendengarkan keluhan yang disampaikan konsumen dengan baik
Petugas penerima harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, sopan
dalam bersikap, menunjukkan sikap menghormati sekaligus berusaha
memahami konsumen serta tekun mendengarkan setiap pembicaraan. Pada
saat melayani konsumen, Petugas harus dalam keadaan tenang, tidak terburu-
buru. Dengan demikian, konsumen akan merasa dihargai dengan baik.
Berusaha memahami kebutuhan konsumen artinya karyawan harus cepat
tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh konsumen. Usahakan mengerti dan
memahami keinginan dan kebutuhan konsumen secara tepat.
2. Memberikan penjelasan atas keluhan yang disampaikan konsumen dengan
baik dan jelas
Terdapatnya pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan
dan penerima pesan. Hal ini dapat dilakukan dengan antara lain dengan
penggunaan kata kata bermakna jelas, peggunaan bahasa yang mudah untuk
dipahami serta penyampaian yang mudah diterima.
Dalam memberikan penjelasan dengan konsumen, maka berbicara harus jelas
dengan bahasa yang baik dan benar adalah dengan menggunakan Bahasa
Indonesia. Suara yang digunakan juga harus jelas dalam arti mudah dipahami
dan tidak menggunakan istilah-istilah sulit yang tidak dipahami oleh konsumen.
Optimistik dalam melayani dan menunjukkan kemampuan pelayanan yang
prima dengan memahami keluhan konsumen. Dalam memberikan informasi ke
konsumen, Petugas harus memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal
yang dikeluhkan sehingga konsumen dapat terbantu.
3. Menyampaikan penjelasan dengan santun, jelas dan tegas
Menyapa dengan santun, mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan
berusaha menyebutkan nama konsumen Pada saat konsumen datang, Petugas
harus menyapanya terlebih dahulu. Usahakan menyapa dengan menyebutkan
namanya agar terasa lebih akrab. Keramahan adalah sikap positif dan perilaku
terhormat yang harus ditunjukkan kepada setiap konsumen.
C. Sikap Kerja:
Harus bersikap secara:
1. Santun
Adalah sikap berbudi bahasa dan bertingkah laku baik dan halus seperti bersikap
sabar, tenang, suka menolong dan memiliki rasa belas kasih.
2. Komunikatif
Komunikatif merupakan sikap keadaan saling dapat berhubungan antara
pembicara. Sikap ini didapat dengan menjadi pendengar aktif, terampil dalam
berbicara, gaya bicara yang tepat.
3. Teliti
Teliti berarti cermat dan saksama dalam menjalankan sesuatu. Orang yang teliti
ditunjukkan dengan cermat, penuh minat, dan berhati-hati dalam menjalankan
sesuatu agar tidak terjadi kesalahan.
4. Tanggung Jawab
Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan
yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
5. Tegas
Tegas adalah keberanian mengambil sikap tanpa ragu serta percaya diri
menyampaikan keadaan yang benar dan keaadaan yang salah.
6. Mampu meyakinkan konsumen serta memberikan kepuasan setiap pelayanan
yang diberikan harus mampu meyakinkan konsumen dengan argumen-argumen
yang masuk akal. Petugas juga harus mampu memberikan kepuasan kepada
konsumen atas pelayanan yang diberikan.
BAB III
MENINDAKLANJUTI PENYELESAIAN PENGADUAN KONSUMEN
Dalam setiap transaksi jual beli UKA ada dua macam kurs yang digunakan, yaitu
kurs beli (buying rate) dan kurs jual (selling rate). Penggunaan kurs beli dan
kurs jual dalam transaksi UKA adalah sebagai berikut :
a. Kurs jual pada saat bank menjual UKA, artinya dalam hal ini nasabah
membeli UKA.
b. Kurs beli pada saat bank membeli UKA, artinya dalam hal ini nasabah
menjual UKA.
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam transaksi penukaran UKA yaitu petugas
perlu mengenal ciri-ciri keaslian UKA dari negara penerbit, berupa tanda-tanda
tertentu yang bertujuan untuk mengamankan UKA dari upaya pemalsuan.
Adapun tanda-tanda dimaksud biasanya sebagai berikut :
a. Komposisi Bahan UKA, komposisi warna dan Ukuran
b. Unsur pengaman yang ditanamkan pada bahan UKA
c. Unsur pengaman yang dihasilkan melalui teknik cetak, misal:
1) Cetak Intaglio – yang terasa kasar bila diraba
2) Tinta berubah warna (Optical Variable Ink) – Hasil cetak mengkilap
(glittering) yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut
pandang yang berbeda.
3) Gambar saling isi (Rectoverso) – pencetakan suatu ragam bentuk
yang menghasilkan cetakan pada bagian muka & belakang beradu
tepat & saling mengisi jika diterawang ke arah ccahaya.
4) Gambar tersembunyi (Latent Ink) – teknik cetak dimana terdapat
tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
5) Tulisan Mikro (Micro Text) – tulisan berukuran kecil yang hanya dapat
dilihat dengan menggunakan kaca pembesar.
6) Tinta tdk Tampak (Invisible Ink) – Hasil cetak tidak kasat mata yang
akan memendar dibawah sinar ultra violet.
7) dan lainnya sesuai ketentuan dari negara penerbit UKA.
5. Manajemen Kearsipan
Pengelolaan arsip dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan arsip dalam
penyelenggaraan kegiatan sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan alat bukti
yang sah berdasarkan suatu sistem yang memenuhi persyaratan andal,
sistematis, utuh, menyeluruh dan sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria.
Pengelolaan arsip ditujukan agar KUPVA mampu menyediakan arsip yang tepat,
kepada orang yang tepat, pada saat diperlukan, dengan biaya serendah
mungkin.
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan
pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu. Arsip statis adalah
arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan,
telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi
baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik
Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.
Dokumen perusahaan adalah data, catatan, dan atau keterangan yang
dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan
kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam
bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar. Dokumen
perusahaan terdiri dari dokumen keuangan dan dokumen lainnya. Dokumen
keuangan terdiri dari catatan, bukti pembukuan, dan data pendukung
administrasi keuangan, yang merupakan bukti adanya hak dan kewajiban serta
kegiatan usaha suatu perusahaan. Dokumen lainnya terdiri dari data atau setiap
tulisan yang berisi keterangan yang mempunyai nilai guna bagi perusahaan
meskipun tidak terkait langsung dengan dokumen keuangan.
Pengelolaan arsip dinamis dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan arsip
dalam penyelenggaraan kegiatan sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan alat
bukti yang sah berdasarkan suatu sistem yang memenuhi persyaratan:
a. andal;
b. sistematis;
c. utuh;
d. menyeluruh; dan
e. sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria.
Arsip hasil alih media dan hasil cetaknya merupakan alat bukti yang
sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. penyusutan arsip.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang undang Republik Indonesia Nomor 43 TAHUN 2009 Tentang KEARSIPAN
tanggal 23 Oktober 2009
2. PP Nomor 28 Tahun 2012 tentang Kearsipan
3. Undang undang Republik Indonesia No.8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN
PERUSAHAAN
4. Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang
Penyelesaian Pengaduan Nasabah
5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/22/PBI/2010 tanggal 22 Desember 2010
tentang Pedagang Valuta Asing, dan/atau perubahannya yang berlaku
6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/18/PBI/2016 tanggal 5 September 2016
tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak
Domestik, dan/atau perubahannya yang berlaku
7. Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/19/PBI/2016 tanggal 5 September 2016
tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing,
dan/atau perubahannya yang berlaku
8. Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/20/PBI/2016 tanggal 3 Oktober 2016 tentang
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA) Bukan Bank, dan/atau
perubahannya yang berlaku
9. Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/10/PBI/2017 tanggal 6 September 2017
tentang Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
Bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran Selain Bank dan Penyelenggara
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank, dan/atau perubahannya yang
berlaku
10. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/10/DPM tanggal 30 Maret 2010 perihal
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
Pada Pedagang Valuta Asing Bukan Bank, dan/atau perubahannya yang berlaku
11. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/35/DPPK tanggal 13 Desember 2016
tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing,
dan/atau perubahannya yang berlaku
B. Buku Referensi
1. Memahami Bisnis Bank, Ikatan Bankir Indonesia, modul sertifikasi tingkat 1
General banking
D. Referensi Lainnya
1. Manajemen Kearsipan, Suharto Ato
2. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Penanganan Keluhan, Nilai Nasabah Terhadap
Kepuasan Nasabag Dan Word Of Mouth, FITRY MUSTAGFIROH, 2016
LAMPIRAN
A. Daftar Peralatan/Mesin