Veteriner
Teknik Operasi Gastronomy dan
Rumenotomy
Kelompok 4, Kelas D
ANGGOTA KELOMPOK 4-D
01 02
I Wayan Gede Pasek Kardikayasa Luh Andrea Calista Arsaningrat
NIM 1909511087 NIM 1909511093
03 04
I Gede Bagus Dharma Adnyana Ahmad Anang Intan Purnama Negara
NIM 1909511102 1909511110
Terminologi
● Gastrotomi adalah tindakan pembedahan
dengan melakukan incisi pada dinding lambung
sehingga terlihat lumennya untuk menghasilkan
atau memberikan pemeriksaan yang akurat
dalam lambung.
Gastrotomy
Untuk mengeluarkan benda asing, neoplasma atau hypertropi, serta untuk tujuan
biopsy dan diagnosis, neoplasma atau hypertropia untuk mengambil specimen
biopsi, untuk mengurangi tekanan akibat gastrium terlalu berdilatasi, distensi
lambung serta penyempitan pylorus
Rumenotomy
Untuk penghapusan isi rumen dalam kasus menelan racun akut, kelebihan biji-
bijian, adanya benda asing di rumen, frothy boat, vagal indigesti, kelebihan
gandum (grain overload), toxin ingestion dan chronic reoccurring bloat .
Pre- Operasi
02 04
Persiapan ruang Persiapan
operasi Operator
Persiapan Alat dan
Bahan
Alat : meja operasi, spuit, scapel,
needle, needle holder, tampon,
stetoskop, sarung tangan, kain drape,
lampu operasi, pinset anatomis,
gunting lurus dan bengkok,
thermometer
Bahan : Kain drape, tampon, alcohol
70%, Aquades, kasa steril, benang
jahit absorbable dan non-
absorbable, perban, iodium tincture
3%, gloves, masker,spuit 3ml, dan
cairan infuse. Lalu obat yang
dipersiapkan adalah premedikasi (
Atropin Sulfat), anastesi ( ketamin HCl
10%, xylazine HCl 2%)
Rumenotomy
Obat anastesi yang digunakan adalah
Lidocaine. Untuk epidural diinjeksi diantara
vertebrae lumbal yang terakhir dan
vertebrae sacralis yang pertama.
PROSEDUR DAN TEKNIK OPRASI
Prosedur dan Teknik Oprasi Gastrotomy
1. Setelah itu melakukan incisi kulit pada ventral midline
abdominal dari thipoid sampai pubis.
7. Tiap tempat diberikan injeksi Lidocaine HCl sebanyak 20 ml. Setelah sekitar 5– 10 menit kemudian, dilakukan tes untuk
mengetahui apakah daerah operasi sudah teranastesi sempuna atau belum, dengan menggunakan Allis forceps dilakukan
jepitan – jepitan daerah yang dianastesi tersebut.
8. Setelah hewan teranastesi, dilakukan incisi sepanjang 12 cm pada kulit dimulai dari kira – kira 10 cm di bawah prosesus
transversus dari vertebrae lumbaris pertengahan flank.
9. Struktur lain dari dinding abdomen yang harus dihindari saat insisi adalah nervus
dan pembuluh darah. Jika ada pembuluh darah harus di ligasi terlebih dahulu.
Rumen ditarik ke luar dengan bantuan allies forcep atau dua buah jahitan yang kuat.
10. Incisi rumen dibuat diantara kedua jahitan setelah cavum abdomen ditutup. Setelah
rumen dibuka dimasukkan rumen shroud untuk mencegah kontaminasi kemudian isi
rumen dikeluarkan sehingga rumen dapat dieksplorasi untuk mencari bendaasing.
11. Tepi rumen yang diincisi dibersihkan dan dijahit dengan tipe jahitan Simple
continnue dilanjutkan dengan tipe jahitan continous lambert dengan menggunakan
benang catgut chromic.
Gambar 8. Rumen dijahit dengan jaritan
12. Peritoneum dan muskulus dijahit secara terpisah dengan tipe jahitan Simple Inerrupted Simple continue dan di lajutkan dengan
menggunakan benang catgut chromic. tipe jaritan continuous lambert
13. Sub kutan dijahit dengan pola jahitan sederhana menerus menggunakan benangcatgut plain.
12. Peritoneum dan muskulus dijahit secara terpisah dengan tipe jahitan Simple
Inerrupted menggunakan benang catgut chromic.
13. Sub kutan dijahit dengan pola jahitan sederhana menerus menggunakan benang \
catgut plain.
14. Kulit dijahit dengan tipe jahitan Simple Inerrupted menggunakan benang katun.
15. Iodium tincture dioleskan pada luka.
Setelah operasi rumenotomi, yang paling penting dalam tahapan ini
adalah kesembuhan luka. Kesuksesan operasi sangat tergantung pada
kesembuhan luka. Pada hari ke-4 kulit hewan sudah mulai menutup hal ini
Gambar 9 .Dijahit Dengan Simple
menandakan bahwa makrofag menstimulasi fibroblas yang kemudian Interupted.
membentuk myofibroblas. Myofibroblas berperan penting dalam penutupan
luka karena berisi protein (aktin dan miosin) yang memiliki kontribusi dalam
penutupan luka.
Penangaan Pasca Operasi
Gastrotomi
Segera setelah penutupan dinding abdomen dilakukan
penyuntikan ampicillin 10% dengan dosis 10-20 mg/kg
BB secara intramuskuler untuk menghindari adanya
infeksi sekunder. Selama hewan masih teranastesi,
dilakukan infus RD 5 % untuk mengganti cairan yang
hilang dan untuk koreksi keseimbangan elektrolit
secara intravena. Luka bekas operasi diolesi salep
bioplacenton.