Anda di halaman 1dari 7

Kasus yang dapat ditangani fisioterapi, antara

lain:
1. Nyeri Pinggang (LBP) 

Adalah keluhan atau rasa pegel sampai nyeri pada tulang belakang daerah pinggang
yang sering menyebabkan gangguan fungsi seseorang dalam melakukan aktifitas
sehari – hari.

2. Osteoarthitis (OA) /Pengapuran Sendi 


Adalah kondisi yang digambarkan oleh kerusakan tulang rawan sendi.Kerusakan
tulang rawan menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain.

3. Trigger Finger 
Adalah suatu kondisi dimana sesudah jari jika dibengkokkan tiba–tiba tidak dapat
diluruskan kembali, dalam hal karena adanya penebalan di dalam selubung tendon
pada tempat yang sama.

4. Kaku sendi bahu (Frozen Shoulder)


Adalah penyakit kronis dengan gejala khas berupa nyeri bahu dan pembatasan lingkup
gerak sendi bahu yang dapat mengakibatkan gangguan aktifitas kerja sehari–hari.

5. Nyeri Tengkuk 
Adalah nyeri yang terjadi di sekitar tengkuk yang menyebabkan rasa tidak nyaman,
umumnya terjadi pada waktu kerja.Antara lain terjadi pada pekerjaan dengan berat
badan pekerjaan monoton dengan duduk, pekerjaan yang duduk terus–menerus, atau
salah tidur dalam waktu yang lama.

6. Plantar Fascitis/ Tendo Fascitis 


Adalah nyeri tumit yang disebabkan oleh peradangan dari plantar fascia sampai suatu
jaringan disepanjang bagian bawah kaki yang menghubungkan tulang tumit dengan
ibu jari kaki kita. Nyeri seperti ditusuk atau rasa terbakar yang biasanya bertambah
buruk pada pagi hari karena fascia mengencang sepanjang malam.

7. Rematik /Rhematoid arthristik 


Adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur disekitarmya, bisa
menyerang bagian
kepala sampai kaki.

8. Vertigo 
Adalah kondisi dimana seseorang merasa pusing disertai berputar/ lingkungan terasa
berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak. Terjadi karena
gangguan keseimbangan baik sentral atau perifer.

9. Bell’s Palsy (Mulut dan Wajah Merot) 


Adalah penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot
pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi saraf VII (fascialis).

10. Stroke (Lumpuh Separo) 


Adalah terjadi gangguan fungsional otak lokal maupun otak global secara mendadak
dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam akibat gangguan aliran darah otak. Stroke
dibedakan menjadi 2 : i) Stroke Non Haemoragik terjadi karena penyumbatan. ii)
Stroke Haemoragik terjadi karena pendarahan

11. Fraktur (Patah Tulang)


Adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
12. Ischialgia (Semper) 
Adalah suatu kondisi dimana saraf ischiadikus yang mempersarafi daerah pantat
sampai kaki terjepit. Nyeri menjalar atau seperti rasa kesetrum yang dirasakan dari
pantat menjalar ke daerah paha, betis, bahkan sampai kaki tergantung bagian saraf
mana yang terjepit.

13. Hernia Nukleus Pulposus (Syaraf Terjepit) 


Adalah suatu penyakit dimana bantalan lunak diantara ruas–ruas tulang belakang
mengalami tekanan dan pecah, sehingga terjadi penyempitan dan terjepitnya urat–urat
saraf yang melalui tulang belakang kita.

14. De Quervain Syndrome 


Timbul akibat terjepitnya otot ibu jari tangan, nyeri terasa di daerah pergelangan
tangan di sebelah atas pangkal ibu jari. Rasa nyeri timbul pada saat tangan dipakai
menggenggam/ mengangkat sesuatu atau memeras.

15. Paraesthesia 
Suatu kondisi nyeri menjalar dan kesemutan, rasa seperti terbakar.

16. Asthma 
Sesak napas pada asthma muncul saat saluran pernapasan mengalami peradangan
dan menyempit. Gejalanya berupa sesak napas yang disertai bunyi napas tambahan
yang tidak normal, yang disebut mengi (wheezhing). Gejala lain batuk dan nyeri dada.

17. Batuk pilek 


Adalah terapi dalam bentuk penguapan (inhalasi) pada saluran pernafasan yang
bertujuan untuk mengencerkan lendir di dalam paru sehingga dapat merangsang
keluarnya lendir lewat batuk.

18. Myalgia (Nyeri Otot) 


Adalah suatu kondisi nyeri pada bagian otot tertentu
1. Stroke
Gejala kelumpuhan separuh badan yang menyerang salah satu sisi tubuh atau
dikenal dengan nama hemiparese. Stroke dapat menyebabkan penderita lumpuh
karena penyumbatan darah di otak atau dikenal dengan stroke infark dan
pendarahan didalam otak atau disebut dengan stroke bleeding.

2. Spasmofilia Syndrome
Gejala mirip seperti vertigo namun terdapat kekakuan di bahu, leher dan kepala
karena disebabkan oleh kekurangan zat kalium di dalam tubuh.

3. Vertigo
Gejala kepala berputar disebabkan oleh penekanan saraf cranialis yang terdapat di
otak, ditandai dengan pandangan berputar, nyeri kepala hebat dan terkadang
pasien bisa pingsan.

4. Migrain
Gejala nyeri kepala sebelah yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intracranial
di otak, ditandai dengan rasa tertusuk - tusuk di kepala sebelah dan hilang timbul
sesuai aktivitas yang dikerjakan.

5. Bell' s palsy
Gejala miring pada syaraf di wajah disebabkan oleh kelemahan nervus facialis pada
salah satu sisi wajah, sehingga otot yang kuat menekan otot yang lemah pada
wajah dan terjadilah asimetris facialis muscle.

6. Frozen Shoulder
Gejala nyeri pada bahu disebabkan oleh membekunya persendian pada salah satu
Acromion Clavicular Joint (ACJ) sehingga mengganggu gerakan sendi bahu dan
pasien merasa nyeri dan terbatas ROM dalam bahu.

7. Osteoartritis (OA Knee)


Gejala pengapuran dan terjadi degradasi permukaan sendi pada tulang tibialis dan
tulang femur disebabkan oleh faktor mekanik dan faktor usia. Kebanyakan Usia
40 + yang menderita pengapuran sendi lutut dengan gejala nyeri waktu berdiri dan
berjalan.

8. Ischialgia
Gejala rasa kesetrum dan menjalar dari bokong ke sepanjang atau menuju tungkai
dengan gejala nyeri hebat disebabkan oleh penjepitan saraf ischiadikus sehingga
pasien mengalami sakit sewaktu duduk dan berubah posisi ke berdiri dan berjalan.

9. Low Back Pain


Gejala nyeri pada pinggang disebabkan karena otot - otot quadratus lumbrorum
mengalami ketegangan sehingga pasien mengeluh nyeri di pinggang bawah.

10. HNP (Hernia Nucleus Pulposus)


Gejala yang mirip dengan low back pain, namun ditemukan herniaisasi pada tulang
diskus pada vertebra dan menipisnya bantalan sendi yang berbentuk seperti gel
mengakibatkan pasien susah berjalan dan nyeri hebat saat bersin, batuk, menguap,
sendawa.

11. CTS (Carpal Tunel Syndrome)


Gejala pembengkakan atau peradangan pada terowongan carpal tangan
disebabkan oleh faktor mekanik maupun faktor trauma yang menyebabkan pasien
kesulitan dalam menggenggam.

12. De Qurvein Syndrome


Gejala peradangan pada jari jempol ditandai dengan hiper ekstensi tendon jempol
yang menyebabkan pasien kesulitan dan sakit saat mencengkram, memegang
benda dengan jari jempol.

13. CRS (Cervical Root Syndrome)


Gejala penjepitan saraf di leher dimana menyebabkan gangguan sensorik dan
motorik pada persarafan brachialis sehingga pasien mengalami sakit dan gangguan
fungsi lengan, tangan dan jari tangan.

14. Wartenberg Syndrome


Gejala hilangnya rasa (paresthesia) pada wrist dan jari - jari tangan disebabkan oleh
tendon pada wrist terjadi penekanan kuat oleh sebab penggunaan borgol pada
pasien narapidana, post trauma wrist, dll

15. Whirplass Injury


Gejala cidera pada leher yang berulang - ulang disebabkan oleh trauma mekanik
sehingga pasien mengalami gejala mirip CRS dengan kasus kelumpuhan pada
lengan dan tangan.

16. Drop Hand


Gejala drop pada wrist atau pergelangan tangan disebabkan oleh tidak
berfungsinya saraf radialis pada tangan sehingga pasien tidak mampu untuk
melakukan gerakan ekstensi wrist. Kasus ini kebanyakan terjadi pada pasien
dimana tidak dapat melakukan putaran gas sepeda motor dengan menggunakan
wrist dan gangguan mengangkat gelas.

17. Plantar Fascitis


Gejala drop pada daerah ankle kaki dusebabkan tidak berfungsinya saraf plantaris
pada kaki sehingga pasien tidak mampu melakukan gerakan plantar pada kaki.
Kasus ini kebanyakan terjadi pada pasien yang mengalami robekan tendon
gastrocnemius, bisa juga karena gangguan trauma pada otot plantaris pada ankle,
dll

18. Sprain
Gejala robekan pada ligamen disebabkan karena gaya mekanik yang kuat pada
area ligamen dimana menimbulkan force hebat dan ligamen menjadi ruptur,
contoh: robekan ligamen ACL (Anterior Cruciate Ligamen) pada lutut saat pasien di
tackling keras pada permainan bola.

19. Strain
Gejala robekan otot disebabkan karena gaya mekanik yang kuat pada daerah otot
sehingga menimbulkan ruptur pada otot, contoh: robekan otot hamstring pada
pemain sepakbola karena salah meposisikan kaki saat jatuh.

20. Myalgia
Gejala nyeri pada otot dengan kasus nyeri otot ringan.
21. Myospasme
Gejala nyeri pada otot dengan kasus medium sampai high atau dikenal dengan
nyeri otot hebat disertai pengerasan otot.

22. Spastisitas
Gejala meningkatnya tension pada otot disertai ritme gerakan otot yang abnormal
dan ditandai dengan kaku pada sendi.

23. Stifness Joint


Gejala Kekakuan pada sendi disebabkan karena perlengketan jaringan lunak di
dalam persendian dimana di tandai dengan gejala terbatasnya ROM sendi dan
ditandai juga dengan nyeri hebat sewaktu persendian tersebut sudut / arc sendi
dibuka lebar. Bisa juga disebabkan karena memendeknya otot pada persendian,
contoh : Hamstring thigness mengakibatkan stifness pada sendi paha.

24. Skoliosis
Gejala asimetris pada tubuh bagian atas dengan tulang vertebra atau tulang
belakang berbentuk S, tepatnya terjadi pada daerah tulang thorakal, ditandai
adanya gibus pada punggung sebelah yang mengalami pergeseran tulang, skoliosis
deisebabkan karena kesalahan mekanik tubuh.

25. Lordosis
Gejala asimetris pada tulang lumbal ditandai dengan cekungan kedalam pinggang
bawah disebabkan karena kesalahan posisi mekanik tubuh.

26. Hiperlordosis
Gejala hiper pada tulang lumbal dan ditambah membungkuk pada tulang torakhal
dan tulang cervical sehingga pasien kelihatan bungkuk saat berjalan, disebabkan
karena kesalahan posisi mekanik tunuh

27. Spondilolisis
Gejala pergeseran tulang vertebra disebabkan karena terjadi penekanan pada
tulang diskus sehingga formasi tulang vertebra menjadi bergeser.

28. Spondilolisthesis
Gejala pengapuran, peradangan dan pergeseran tulang disebabkan karena riwayat
trauma pada tulang vertebra, sehingga tulang diskus mengalami pergeseran,
pengapuran dan peradangan jaringan.

29. Bronkopnemonia
Gejala penumpukan mucus di dalam saluran paru - paru disebabkan oleh secret
yang susah untuk dikeluarkan dan mengakibatkan pasien batuk dan susah
bernapas.

30. Asma
Gejala yang mirip dengan bronkopnemonia namun terjadi ekspansi thorak kearah
deviasi scapula dan mengakibatkan penekanan pada daerah saluran napas dan
berkumpulnya secret di saluran napas, gejala ini ditandai pasien berbunyi nyaring
yang khas atau dikenal dengan nama mengi.

31. Batuk
Gejala yang disebabkan karena alergi, kuman, penumpukan secret pada saluran
napas dan mengeluarkan suara saat terasa gatal pada tenggorokan.

32. Sinusitis
Gejala pembuntuan pada hidung ditandai peradangan pada saluran hidung, rasa
gatal dan kemerahan di hidung disebabkan oleh bakteri, ditandai dengan buntu,
pilek menahun dan alergi, pasien sinusitis bisa juga terkena meningitis jika tidak
diobati dengan benar.

33. Edward Syndrome


Gejala perubahan pada kromosom tubuh atau dikenal dengan trisomi syndrome,
ditandai malnutrisi, pasien kurus, harapan hidup bayi rendah.

34. Cereberal Palsy


Gejala gangguan pada tumbuh kembang anak dimana terdapat spastisitas dan
gangguan motorik pada pasien, pada awalnya pasien CP terkena step atau panas
dan kejang sehingga fungsi motorik pada otot pasien mengalami gangguan.

35. Down Syndrome


Gejala penurunan IQ pasien dan mental retardasi disebabkan karena tidak
berkembangnya fungsi otak, ditandai dengan muka universal atau mirip dengan ras
mongoloid, walaupun itu anak orang Asia, Amerika, Eropa, Afrika wajahnya mirip
satu sama lainnya.

36. Motor Delay


Gejala gangguan tumbuh kembang anak disebabkan oleh lambatnya fungsi motorik
untuk bekerja, contoh anak umur 7-8 bulan sudah bisa berdiri namun anak motor
delay bisa sampai 3 tahun belum bisa berdiri.

37. Gulain Bar Syndrome (GBS)


Gejala dimana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf, biasanya pasien GBS yang
terserang pada persarafan napas mempunyai harapan hidup rendah, kebanyakan
pasien GBS memerlukan Fisioterapi untuk melatih anggota gerak pada ekstremitas
atas dan bawah.

38. Autisme
Gejala hiperaktive pada anak dan mengalami kelemahan pada ekstremitas bawah,
fisioterapi melakukan terapi autis agar tension di kaki dan perilaku hiperaktive
dapat disembuhkan.

39. Joint Replacement 


Gejala nyeri hebat dan kaku pada pasien post operasi pelepasan sendi, contoh joint
replacement hip memerlukan fisioterapi untuk melatih ekstremitas pinggul dan
paha dengan metode CPM.
40. Fraktur Tulang
Gejala patah tulang, patah persendian memerlukan fisioterapi untuk melatih pasien
mobilisasi gerak sedini mungkin agar tidak terjadi stifness join dengan metode CPM
dan metode AAT (aktif asisted terapi).

41. Remathoid Artritis


Gejala kekauan pada persendian kecil tubuh, contohnya pada jari - jari tangan
mengalami nyeri sewaktu bangun tidur (morning sickness) disertai kaku pada jari -
jari tangan.

42. Trigger Finger


Gejala kekakuan pada semua jari - jari tangan disebabkan karena peradangan pada
tulang metacarphophalangeal joint sehingga pasien mengalami gejala nyeri dan
stifness pada jari -jari tangan.

43. Post Laparatomy


Gejala nyeri hebat sesudah pasien di lakukan pengangkatan kista, tugas fisioterapi
disini adalah melakukan mobilisasi sedini mungkin pada ibu yang mengalami post
laparatomi supaya nyeri dan kekakuan otot - otot pelvis, otot paha, punggung tidak
mengalami disuse.

44. Post Infark Miokard


Gejala berhentinya arteri darah dari arteri koroner sehingga pasien mengalami
infark (kekurangan oksigen) dimana sel - sel jantung mengalami nekrosis.Pada
pasien jantung koroner fisioterapi berperan dalam melatih metabolisme pasien
jantung dengan metode VO2 Max dimana latihan treatmil dan statik cycle diajarkan
oleh fisioterapi kepada pasien jantung agar paien tidak sesak dan terhindar dari
imobilisasi lama

45. Injury Sport


Gejala cidera saat melakukan olahraga dan mengalami kram otot, sehingga atlit
tidak bisa melakukan tugas dan kewajiban dalam mengikuti perlombaan atau
pertandingan, maka fisioterapi melatih dan menghilangkan keluhan sementara,
contoh: atlit sepakbola kram otot hamstring dan gastrocnemius pasien
menyemprotkan ethil chlor dan memberikan manual exercise supaya atlit bisa
kembali ke lapangan.

46. Keseleo
Gejala terlepasnya jalur otot pada persendian sehingga terjadi nyeri hebat dan sakit
akibat salah posisi sewaktu melakukan aktivitas, fisioterapi berpera dalam
membetulkan area otot yang keluar dari jalur dan mengurangi sakit dengan terapi
hot pack atau cold pack.

Anda mungkin juga menyukai