TUGAS MAKALAH
KAJIAN ISLAM PROFESI
Salah satu nama Alquran ialah asy-Syifa yang berarti obat penyembuh.
Allah berfirman, Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran
(Alquran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. (QS Yunus [10]: 57). Pada ayat
lain, Katakanlah, ‘Alquran ialah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang
beriman. ‘ (QS Fushshilat [41]: 44).
Selain menjadi obat penyembuh bagi penyakit hati dan jiwa, Alquran juga
menjadi obat penyembuh penyakit fisik. Asy- Syinqithi dalam kitabnya, Tafsir
Adhwa’ al-Bayan, me nga takan, Alquran ialah obat penyembuh yang mencakup
obat bagi penyakit hati dan jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara
lainnya. Bisa juga menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang
yang sakit. Ini seperti yang dilakukan sahabat yang membacakan surah al-Fatihah
kepada seorang pemimpin kampung yang tersengat kalajenging.
Kepada sahabat yang sakit, Nabi kerap kali berpesan, Bagi kalian ada obat
penyembuh, yakni madu dan Alquran. (HR Ibnu Majah dan al-Hakim). Sebagai
asy-Syifa, orang beriman diimbau banyak membaca Alquran, karena ia ialah obat
penyembuh.
Al-Qur’an diturunkan Allah SWT tak hanya sebagai kitab suci umat Islam saja.
Melainkan sebagi syifa’ (obat) bagi segala penyakit.
Sebagaimana dikatakan Ustaz Sajumin Zainuddin, Al-Qur’an merupakan
salah satu bentuk pengobatan alternatif yang efektif. Khususnya untuk mengobati
penyakit lahiriyah dan batiniyah (hati).
“Allah berfirman, Al-Qur’an diturunkan sebagai obat dan penyembuh bagi orang-
orang mukmin, khususnya menyembuhkan penyakit hati dan penyakit lahir”.
Ustaz Sajumin menambahkan, yang menjadi salah satu bentuk penyakit hati
adalah rasa iri dan dengki. Di mana, sebagian besar manusia cenderung tertanam
rasa tersebut dalam hatinya.
“Kalau ada orang berhasil mendapatkan ilmu pengetahun lebih, maka kita harus
memacu diri agar bisa lebih berilmu. Sedangkan dalam urusan dunia, jangan
sampai melihat ke atas karena urusan dunia tidak akan habisnya,”
Sebaik-baik obat ialah Al-Quran. Seluruh ayat Al-Quran mengandung syifa’. Apa
saja mampu diobati oleh Al-Quran. Dalam artian, Al-Quran memberi petunjuk
kepada manusia khususnya umat Islam bahwa segala penyakit baik penyakit
lahiriah maupun batiniyah mampu diobati dengan Al-Quran. Semua itu
menguatkan Al-Quran selain berfungsi sebagai hudan (petunjuk), akan tetapi
juga syifa (obat).
“Salah satu kalam al-Khawash ialah Ia menyatakan bahwa obat hati terdiri atas
lima hal, yaitu (1) membaca Al-Quran disertai kontemplasi, (2) mengatur perut
(pola makan dan pola hidup sehat) agar tidak kekenyangan sehingga
menyuburkan nafsu syahwat, (3) mendirikan ibadah malam (shalat tahajjud, shalat
hajat, berdzikir, atau amalan lainnya, (4) menghinakan diri dihadapan Allah di
sepertiga malam, (5) berkumpul dengan orang-orang shalih. Demikilah yang
termaktub dalam Risalah al-Qusyairiyah”.