DISUSUN OLEH:
ARSAN (G2F121004)
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2015, 2016 dan 2017 panjang jalan Kabupaten Bombana dengan jenis
permukaan dan kondisi jalan (km). Jalan yang diaspal mencapai 32,72 km,
kerikil 394,80 km, tanah 238,09 km, tidak diperinci 665,61 km, dengan kondisi
jalan baik 218,59 km, sedang 164,93 km, rusak 184,83 km, rusak berat 665,61
km. Dilihat dari data BPS (2015) dan BPS (2016) di atas maka dapat disimpulkan
Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi dibidang Pertanian, menurut data BPS
Provinsi Sulawesi Tenggara (2018) yaitu pertanian padi sawah dengan irigasi
1139,15 m2 dan non irigasi 1632,40 m2. Berdasarkan data dari BPS (2015)
disebutkan bahwa, luas panen tanaman padi sawah 13.875 Ha dengan hasil
produksi pertanian padi sawah sebanyak 63003,12 ton. Tentunya ini akan
Kabupaten Bombana.
diusahakan di Kabupaten Kolaka seperti padi yang meliputi padi sawah dengan
luas panen 11.331 Ha dan produksi sebesar 52258,25 ton (Bps 2015). Ini artinya
luas tanam dan jumlah produksi padi sawah Kabupaten Bombana lebih besar
di Kabupaten Bombana.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
wilayah.
2) Manfaat bagi peneliti ; Dengan adanya penelitian ini penulis dapat
Bombana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan sistem jaringan transportasi yang bertujuan untuk memahami cara kerja
untuk meramalkan dampak lalu lintas beberapa tata guna lahan atau kebijakan
masyarakat perdesaan pun akan bertambah pula. Lahan pertanian yang kurang
penggunaan pupuk yang baik, serta pemanfaatan bibit unggul, akses yang baik,
manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sehingga dengan kegiatan tersebut
maka terdapat tiga hal, yaitu adanya muatan yang diangkut, tersedianya
kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan yang dapat dilalui. Proses
dan ke tempat tujuan dimana kegiatan diakhiri. Untuk itu dengan adanya
satu sektor yang dapat menunjang kegiatan ekonomi (the promoting sector) dan
Bintarto(1982).
m−t+s
Alpha (α) = 2𝑡−𝑠
…………………….……...……...………………………(2.1)
Keterangan :
(Satu) maka nilai semakin tinggi atau tingkat aksesibilitasnya tinggi. Dengan
Domestic Product (GDP Populasi) dengan impendasi wilayah (jarak dan waktu
spasial. Teori Gravitasi pertama kali diperkenalkan dalam ilmu fisika oleh Sir
Issac Newton (1687), Inti dari teori ini adalah bahwa dua buah benda yang
memiliki massa tertentu akan memiliki gaya tarik menarik antara keduanya
Kekuatan gaya tarik menarik ini akan berbanding lurus dengan hasil kali
kedua massa benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua benda tersebut. Secara matematis, model gravitasi Newton ini
g(mA . mB)
G= (dAB)²
……………………........…………………..……….………..(2.2)
Keterangan:
mA = massa benda A
mB = massa benda B
Model gravitasi Newton ini kemudian diterapkan oleh W.J. Reilly (1929),
seorang ahli geografi untuk mengukur kekuatan interaksi keruangan antara dua
wilayah atau lebih. Berdasarkan hasil penelitiannya, Reilly berpendapat bahwa
kekuatan interaksi antara dua wilayah yang berbeda dapat diukur dengan
memperhatikan faktor jumlah penduduk dan jarak antara kedua wilayah tersebut.
sebagai berikut:
k(pA . pB)
IAB = (dAB)²
…………….……………...………………………..….……(2.3)
Keterangan:
PB = jumlah pendudukwilayah B
maka:
10 km, maka:
dan jaringan jalan, misalnya jaringan jalan sebagai prasarana penghubung lokasi
sebagai salah satu indikator kemajuan wilayah. Jika kerapatan jaringan jalan
menunjukkan panjang jalan dalam suatu wilayah, maka dengan analisa grafik
yang memiliki banyak rute jalan sebagai sarana penghubung kota-kota tersebut.
jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota atau wilayah yang sedang dikaji.
Hal ini tentunya berpengaruh terhadap potensi pergerakan manusia, barang, dan
lainnya;
Keterangan:
β = Indeks konektivitas
v = Jumlah kota
Wilayah A:
Jumlah Kota =6
Penyelesaian:
𝑒
𝛽A =
𝑣
9
𝛽A = 6 = 1,5
Wilayah B:
Jumlah Kota =6
Penyelesaian:
𝑒
𝛽B =
𝑣
10
𝛽B = 6
= 1,7
𝛽 = 1,5 𝛽 = 1,7
B. Nilai Komposit
Penguat biasanya bersifat elastis, dan mempunyai kekuatan tarik yang baik
namun tidak dapat digunakan pada temperatur yang tinggi, sedangkan matrik
biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat mengikat jika sudah mencapai titik
bekunya. Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda ini digabungkan untuk
mendapatkan satu bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat yang berbeda
pihak (stakeholders) sehingga hasil yang diperoleh dan cara memperoleh hasil
secara nasional;
ngan wilayah;
alam, sumber daya manusia dan infrastruktur yang saling berkaitan dan
seperti bekerja.
D. Pengukuran Aksesibilitas
yaitu jaringan jalan. Untuk pengukuran indeks aksesibilitas pada suatu wilayah,
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan
perdesaan sebagai suatu komunitas kecil yang terikat pada lokalitas tertentu
yang besar dan beragam, serta sumber daya manusia yang dapat mendorong
menerus. Hal ini dikarenakan kondisi pertanian memiliki peranan yang cukup
menyerap penduduk Indonesia yang berkerja sebanyak 35,93 juta orang (29,69
persen).
F. Perkembangan Wilayah
Menurut Spiro Kostof (1991) Kota adalah leburan dari bangunan dan
penduduk, sedangkan bentuk kota pada awalnya adalah netral tetapi kemudian
berubah sampai hal ini dipengaruhi dengan budaya yang tertentu. Bentuk kota
ada dua macam yaitu geometri dan organik.Terdapat dikotomi bentuk perkotaan
yang didasarkan pada bentuk geometri kota yaitu Planned dan Unplanned.
kondisi internal yang menjadi unsur terpenting dalam perencanaan kota secara
komprehensif. Unsur eksternal yang menonjol juga dapat mempengaruhi
daya dan teknologi, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Dalam kawasan strategis ekonomi,
diwujudkan salah satunya dalam bentuk kawasan strategis cepat tumbuh (KSCT)
(RM) yaitu peningkatan kerjasama antar wilayah guna mewujudkan distribusi dan
produksi.
Central Place theory dikemukakan oleh Walter Christaller pada tahun 1933.
kebutuhan yang terletak pada suatu tempat yang disebutnya sebagai tempat
tersebut digambarkan dalam segi enam/ heksagonal. Teori ini dapat berlaku
tempat sentral adalah teori geografis yang berusaha menjelaskan jumlah, ukuran
hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai
suatu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dari
kualitas hidup.
H. Pertumbuhan Ekonomi
adalah perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun.
pendapatan nasional negara dari tahun ke tahun, yang kita kenal dengan laju
(2009) yaitu:
satu sektor dengan sektor lain akan saling mendorong pertumbuhan karena
maupun sektor yang terkait akhirnya akan menjadi akumulasi modal. Unsur
pertumbuhan belakangnya;
dirinya.
dan Giarratani (dalam Nugroho dan Dahuri, 2004), menyimpulkan tiga pilar
tertentu yang secara fisik relatif sulit atau memiliki hambatan untuk
(bersifat khas atau endemik, misalnya iklim dan budaya) yang mengikat
produksi komoditas dari sumber daya alam antara lain pertanian, perikanan,
lokasi tidak dapat lagi diabaikan dalam proses produksi dan pembangunan
wilayah.
tidak terjadi secara serentak. Pertumbuhan itu terjadi pada titik-titik ataupun
menjalin pola-pola kemitraan antara pemerintah daerah dan pihak swasta guna
satu pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai
Arsyad, L (1999).
(1994).
SPSS for Windows. Untuk mengukur kuat tidaknya hubungan antara dua variabel
ini ditinjau dari besar kecilnya nilai koefisien relasi (r). Makin besar nilai r maka
makin kuat hubungannya dan jika r makin kecil berarti makin lemah
Keterangan :
suatu daerah sudah ada keseimbangan atau belum dalam ketersediaan sarana
statistical package for the social sciences (SPSS). Besarnya koefisiensi korelasi
sebagai berikut:
N ∑Xy−∑X .∑y
r= ………………………..……………..…………….(2.6)
√(𝑁 ∑X2 −(∑X)²) (𝑁∑y2 −(∑y)²)
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
x = Aksesibilitas Wilayah
N = Jumlah Desa
Untuk mengukur kuat tidaknya hubungan antara dua variabel ini ditinjau dari
besar kecilnya nilai koefisien relasi (r). Makin besar nilai r maka makin kuat
L. Penelitian Terdahulu
tinggi, hal ini searah dengan nilai perkembangan wilayah ini yang masuk
yang searah.
3) Anisah (2017), permasalahannya adalah Analisis perkembangan wilayah
banyaknya perdagangan jasa dan investasi yang muncul dari tahun 2011-
dengan jumlah investasi yang masuk. Produk unggulan juga belum terlihat
tergolong ke dalam sektor basis dan kompetitif atau memiliki daya saing
yang kuat di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yaitu sektor jasa-jasa. Sektor
telah mengalami pergeseran dari sektor primer ke sektor tersier. Hal ini
Lembata.
sebanyak 2,212 unit, dan Kabupaten Aceh Utara adalah yang terbanyak
yaitu 241 unit. Kemudian sekolah dasar sebanyak 4.068 unit dan terbanyak
sebanyak 179 unit. Selanjutnya, Sekolah Menengah Atas sebanyak 977 unit,
unit, Pustu sebanyak 929 unit dan Polindes Nurlina & Ayu Ridha Br. Ginting:
Analisis identifikasi pusat-pusat pertumbuhan dan sebanyak 2.322 unit.
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Poleang Utara, Kecamatan Poleang dan Kecamatan Poleang Barat yang terdiri
dari 35 Desa.
2. Waktu Penelitian
B. Variabel Penelitian
penduduk tiap desa, jarak desa dangan ibukota kecamatan, panjang jalan tiap
desa, luas wilayah tiap desa, jumlah jaringan jalan, jumlah titik simpul, jumlah
Adapun jenis dan sumber data pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini, maka teknik analisis data yang
for the social sciences (SPSS) for windows. Untuk menggambarkan model
atau lebih yang disebabkan oleh faktor kebutuhan, barang dan jasa di
satu dengan wilayah lainnya, ini akan dipengaruhi oleh jarak dan jumlah
padi sawah;
Bombana;
6) Alpha (α) adalah alat untuk mengukur tingkat aksesibilitas suatu wilayah
interpretasi dari indeks alpha adalah jika nilai indeks alpha (α) mendekati
1(satu) maka nilai semakin tinggi atau tingkat aksesibilitasnya tinggi, begitu
pula sebaliknya;
7) Location Quotient (LQ) adalah teknik analisis yang merupakan sala satu
8) Koefisien Korelasi (r) adalah teknik analisis data untuk mengetahui ada
setiaap Desa. Data yang diperoleh dari BPS/Kantor Camat Poleang Timur,
9) Jarak-Jarak yang dimaksudkan di sini adalah jarak antara pusat ibu kota
Kabupaten Bombana;
10) Jumlah Desa yaitu mencakup semua Desa yang ada di Kecamatan Poleang
adalah data jumlah ruas jalan yang ada di Kecamatan Poleang Timur,
12) Jumlah Jaringan Jalan, Data jaringan jalan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data semua jaringan jalan yang ada di Kecamatan Poleang Timur,
13) Luas Wilayah, Luas wilayah yang di maksud adalah luas wilayah masing-
masing Desa yang menjadi objek penelitian. Data ini di peroleh dari
14) Jumlah Titik Simpul, Data jumlah titik simpul yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua data titik simpul yang ada di Kecamatan Poleang
15) Panjang Jalan Utama, Panjang jalan utama dalam hal ini adalah panjang
jalan utama yang terdapat pada masing-masing Desa. Data ini di peroleh
LQ
Perlunya T
Mengidentifikasi Jumlah penduduk
Aspek
Pengembangan
Wilayah Simpulan
Jumlah Rumah Karakteristik P.W
Kepadatan
Jumlah Warung,
Skolah,Puskesmas, Tempat
Ibadah, dll
LQ