Anda di halaman 1dari 2

4/23/22, 3:51 AM PENENTUAN DAMPAK DENGAN METODA MATRIKS – Coretan Astekita

Coretan Astekita
Coretan SaNa SIni

PENENTUAN DAMPAK DENGAN METODA MATRIKS


Materi Penentuan Dampak dengan Metode Matriks disampaikan pada Pelatihan Penyusunan AMDAL oleh Darmakusuma Darmanto

Matriks merupakan metoda untuk menentukan dampak melalui interaksi antara penyebab dampak, yaitu aktivitas yang akan
dilakukan dalam pembangunan, dan faktor lingkungan hidup yang akan terkena dampak. Oleh karena itu matriks disebut dengan
daftar uji dua dimensi antara unsur aktivitas pembangunan dan lingkungan hidup. Dalam matriks umumnya daftar uji aktivitas
pembangunan ditulis dalam sumbu horisontal atas dan faktor lingkungan hidup pada sumbu vertikal kiri.

Ada beberapa metoda matrik yang sangat terkenal antara lain adalah metoda matrik interaksi Leopold, Fisher-Davies, Moore,
Philip-Defillipi, Welch-Lewis, dan Lohani-Thank. Ketiga metoda pertama adalah yang sering atau banyak dipergunakan dalam
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

Metoda Matrik Interaksi Leopold

Metoda Leopold ini juga dikenal sebagai ”Matriks Leopold”. Metoda ini mulai dikembangkan oleh Dr. Luna Leopold dan teman-
temannya di Amerika Serikat pada tahun 1971, metoda ini dirancang untuk menganalisis dampak lingkungan pada berbagai proyek
konstruksi yang berada di suatu wilayah yang relative masih alami. Metoda inisangat baik untuk memberi informasi hubungan
sebab dan pengaruh suatu aktivitas, menunjukan hasil secara kuantitatif, dan mengkomunikasikan hasil.

Metoda matrik Leopold membagi/merinci sebanyak 100 (seratus) macam aktivitas dari suatu proyek dan membagi 88 (delapan
puluh delapan) komponen lingkungan (Tabel Matriks Leopold, dalam Munn 2000). Dampak lingkungan dari proyek diidentifikasi
dengan membuat interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan.

Metoda Matrik Leopold yang Dimodifikasi

Saat ini banyak orang mengembangkan metoda matrik Leopold dengan nama ”Metoda Modifikasi dari Metoda Leopold” atau
”Matrik Leopold yang Dimodifikasi”. Modifikasi metoda Leopold ini terutama menyangkut beberapa hal:

1. Banyaknya komponen lingkungan hidup tidak pasti harus 88 unsur, tetapi dapat kurang atau lebih sesuai dengan kondisi
lingkungan setempat.
2. Banyaknya aktivitas proyek tidak harus 100 kegiatan, melainkan dapat dikurangi tetapi ditentukan dan dipilih aktivitas-aktivitas
yang menonjol memberikan dampak.
3. Besaran dampak atau nilai ”magnitude” diganti dengan besaran skala ”Kualitas Lingkungan”, yang ditentukan atas dasar standar
baku mutu kualitas lingkungan. Dalam hal ini banyak tim penyusun AMDAL yang menggunakan standar Pedoman Baku Mutu
Lingkungan baik dari KEPMENLH (Nomor 02/1988), SK Gubernur atau Perda yang sesuai dengan wilayah kajiannya. Bila standar
Nasional belum ada, dapat digunakan standar Internasioanal dari WHO untuk  masing-masing komponen lingkungan.
4. Skala besaran dan pentingnya dampak lingkungan diganti dengan besaran kepentingan komponen lingkungan terhadap proyek,
sektor dan wilayah (lokal, regional dan nasional). Seringkali tidak menggunakan skala 1-10, akan tetapi hanya dibagi tiga skala
yaitu: kecil, sedang,dan besar atau menggunakan skala lima yaitu: kurang penting, cukup penting, penting, lebih penting dan
sangat penting. Untuk skala besaran dan nilai penting sebaiknya dibuat standar agar dapat digunakan sebagai pedoman.
5. Pada tabel evaluasi dampak, nilai-nilai tingkat besaran dampak diganti menjadi keadaan atai kondisi kualitas lingkungan (Tabel
Skala Penilaian).

Metoda Matrik Fisher dan Davies

https://astekita.wordpress.com/2011/03/29/penentuan-dampak-dengan-metoda-matriks/ 1/2
4/23/22, 3:51 AM PENENTUAN DAMPAK DENGAN METODA MATRIKS – Coretan Astekita
Fisher and Davies mengembangkan metoda ini untuk mengidentifikasi memprediksi dan mengevaluasi dampak suatu
pembangunan pada suatu wilayah yang kondisinya berubah sangat cepat. Oleh sebab itu metoda ini sangat cocok untuk
dipergunakan dalam mengadakan AMDAL pada suatu wilayah yang telah banyak terdapat kegiatan pembangunan.

Seperti halnya metoda matrik yang lain dalam memperkirakan dampak, metoda Fisher-Davies juga melakukan interaksi antara
kegiatan pembangunan dan parameter komponen lingkungan. Baik komponen kegiatan yang diduga menimbulkan dampak
maupun parameter yang diduga terkena dampak diperoleh dari pelingkupan (scoping).

Matrik interaksi Fisher-Davies merupakan metoda yang menggunakan langkah-langkah cukup panjang, paling tidak terdapat tiga
tabel matrik yang harus diisi untuk memenuhi seluruh proses metoda ini.

 29 Maret 2011  astekita  Lingkungan

4 tanggapan untuk “PENENTUAN DAMPAK DENGAN METODA MATRIKS”

wahid
4 April 2011 pukul 10:50

mantap, lanjutkan Bg…

astekita

22 Juni 2011 pukul 08:21

Ok sip….ni lagi lanjut lgi…

Agus DW
6 Juli 2013 pukul 09:36

Artikel yang menarik, boleh khan dishare contoh metode leopold yang dimodifikasi dan penjelasan bagaimana
menginterpretasikan dan mengambil kesimpulan akhir dari matriks tersebut. Tkjs.

Anonim
25 November 2020 pukul 11:14

go ahead

Blog di WordPress.com.

https://astekita.wordpress.com/2011/03/29/penentuan-dampak-dengan-metoda-matriks/ 2/2

Anda mungkin juga menyukai