PENGENDALIAN
HIPERTENSI
Oleh :
Ns. Idrawati Bahar, S.Kep., M.Kep
Ns. Lola Felnanda Amri, S.Kep, M.Kep
Ns. Suhaimi, S.Kep, M.Kep
Atas rahmat dan karunia Allah SWT, penulis telah dapat menyusun
modul “Pengendalian Hipertensi”. Modul ini disusun dalam rangka pelaksanaan
Tridarma Perguruan Tinggi Dosen Poltekkes Kemenkes Padang. Modul ini
memandu penderita Hipetensi dalam pengendalian dan keterkontrolan tekanan
darah pada penderita hipertensi Modul dilengkapi dengan gambar untuk
memudahkan dalam aplikasinya.
Tim Penulis
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I
Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 3
C. Manfaat 3
BAB II
Pengendalian Hipertensi 4
A. Pengertian Hipertensi 4
C. Gejala Hipertensi 6
BAB III
Penutup 11
Daftar Pustaka
A LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala , dimana tekanan darah tinggi
didalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap penyakit
kardiovaskuler seperti jantung, stroke, gagal jantung dan kerusakan ginjal (
sutanto 2010)
A. TUJUAN
Untuk mendapatkan Model Edukasi Pengendalian Hipertensi terhadap
tekanan darah pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
Padang Tahun 2017
B. Manfaat
Modul ini diharapkan dapat digunakan oleh perawat perkesmas dan pasien
hipertensi dalam meningkatkan upaya pengendalian hipertensi dalam
pengobatan dan penurunan angka kejadian hipertensi
PENGENDALIAN HIPERTENSI
Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala , dimana tekanan darah tinggi
didalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap penyakit
kardiovaskuler seperti jantung, stroke, gagal jantung dan kerusakan ginjal.
Pencegahan terhadap hipertensi merupakan usaha yang baik untuk menurunkan
faktor resiko penyakit jantung dan hipertensi, mempertahankan tekanan darah
yang normal merupakan penunjang kesehatan utama pada penderita hipetensi.
Pengunaan obat hipetensi tidfak akan berperan efektif bila tidak diikuti pola
hidup sehat. Pola hidup sehat yang bermanfaat bagi penederita hipertensi adalah
pola hidup aktif, memelihara berat badan ideal. Gizi seimbang dengan mengurangi
asuopan garam serta menghentikan kebiasaan merokok.
Pengendalian faktor resiko dapat dilakukan dengan cara menurunkan kelebihan
berat badan, mengurangi asupan garam, menciptakan keadan rileks, olah raga
teratur, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol
DAFTAR PUSTAKA
A. Azis Alimul H. (2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
Medika
Depkes RI, 2006, Buku Pengukuran Keberhasilan Pela han Depkes RI, Jakarta.
Fagan, S.C., & Hess, D.C., (2008). Stroke. In: DiPiro, J.T., Talbert, L., Yee, G.C., Matzke, G.R.,
Wells, B.G., and Posey, L.M., Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed.
6 th, United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Ignatavicius, D.D. & Workman, M.L.. (2006) Medical surgical nursing ; cri cal thinking for
collabora ve care; fi h edi on, volume 2, Elsevier Saunders, Westline
Industrial Drive, St. Louis, Missouri.
Jones, S. P., Leathley, M. J., McAdam, J. J., & Watkins, C. L. (2007). Physiological monitoring
in acute stroke: a literature review. Journal of Advanced Nursing, 60 (6),
577–594.
LeMone, P & Burke, M.K. (2008). Medical-surgical nursing: Cri cal thinking in client care.
St.Louis: Cummings Publishing Company Inc.
Misbach, J., Airiza, A., Lyna, S., Jofizal, J., Salim, H., Silvia, L., Al, R. & Enny, M., 2007.
Pandangan Umum mengenai Stroke. Jakarta : Balai Penerbit FKUI