Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH :

DEKLARASI DJUANDA

NAMA: WIWI ANDRIANI


KELAS: XII.MIA 1
MAPEL: SEJARAH INDONESIA
TANGGAL: 13 JANUARI 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena


atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini
bertopikkan“Lahirnya Deklarasi Djuanda 1957 Memperkokoh
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ”. Makalah ini
disusun agar dapat memberi pengetahuan bagi pembaca dan
terutama bagi saya sendiri.
Ucapan terima kasih kepada Ibu Guru Mata pelajaran
Sejarah teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat
dan memberikan bantuan dalam bentuk moril maupun
materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga
dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu perlu bagisaya kritik dan saran yang
bersifat konstruktif. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Bulukumba,13 Januari 2022

Wiwi adriani

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...............................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................1


A.Latar Belakang ....................................................................1
B.Rumusan Masalah...............................................................2
C.Tujuan Penulisan .................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................4


A.Pengertian Wawasan Nusantara .........................................4
B.Lahirnya Deklarasi Djuanda .................................................7
C.Deklarasi Djuanda ................................................................9
D.Tujuan dan Manfaat Deklarasi Djuanda ............................13

BAB III PENUTUP ...................................................................14


A.Kesimpulan ........................................................................14
B.Saran .................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman


pendapat, kebudayaan kesenian, kepercayaan, memerlukan
suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan bersatu guna
memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam
menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari
pengaruh lingkungannya, kondisi sosial
masyarakat,kebudayaan dan tradisi, kepercayaan, keadaan
alam dan wilayah serta pengalaman sejarah.
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa, yaitu wawas
(mawas) yang artinya melihat,memandang. Jadi kata
wawasan dapat di artikan sebagai cara melihat atau cara
memandang.
Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan
lingkungan strategi sehingga wawasan harus mampu
memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi
berbagai hambatan dan tantangan.
B. Rumusan Masalah
Pada penjabaran latar belakang diatas, maka saya mencoba
membuat beberapa perumusan analisis permasalahan dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :
1.Pengertian Wawasan Nusantara?
2.Apa yang melatarbelakangi lahirnya Deklarasi Djuanda
1957?
3.Apa saja tujuan, manfaat beserta keuntungan dari Deklarasi
Djuanda bagi bangsa Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1.Untuk memperoleh gambaran bagaimana cara pandang
bangsa Indonesia terhadap wawasan nusantara.
2.Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari Deklarasi
Djuanda terhadap bangsa Indonesia.
3.Menambah wawasan dan pengetahuan bangsa Indonesia
terhadap pentingnya Wawasan Nusantara terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Wawasan Nusantara


Kata wawasan berasal dari kata “wawas” (bahasa Jawa )
yang berarti melihat atau memandang. Jika ditambah dengan
akhir-an maka secara harfiah berarti cara penglihatan,cara
tinjau, cara pandang. Nusantara adalah sebuah kata
majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuno yakni nusa
yang berarti pulau, dan antara artinya lain.Berdasarkan teori-
teori tentang wawasan, latar belakang falsafah Pancasila,
latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial
budaya dan aspek kesejarahan,terbentuklah satu wawasan
nasional Indonesia yang disebut dengan Wawasan
Nusantara.
Berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang
GBHN,Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan
nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan
UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelengarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air, dan dirgantara
di atasnya serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, dengan konsep
wawasan nusantara bangsa Indonesia bertekad
mendayagunakan seluruh kekayan alam,sumberdaya serta
seluruh potensi nasionalnya berdasarkan kebijaksanaan yang
terpadu,seimbang, serasi dan selaras untuk mewujudkan
kesejahteraan dan keamanan segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah dengan tetap memperhatikan kepentingan
daerah penghasil secara proporsional dalam keadilan.
Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia, wawasan
Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan dan
tuntunan bagi setiap individu bangsa Indonesia Dalam
membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.Karena itu, implementasi atau
penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola
pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.daripada kepentingan pribadi atau
kelompok sendiri.
1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan
politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan Negara yang
sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif dan terpercaya yang
dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan
ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-
benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di samping
itu,mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya
alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar
daerah secara timbale balik serta kelestarian sumber daya
alam itu sendiri.
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan social
budaya akan menciptakansikap batiniah dan lahiriah yang
mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk
perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup
sekaligus sebagai karunia Sang Pencipta. Implementasi ini
juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa
yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal-
usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan
berdasarkan status sosialnya.
4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan
hankam akan menumbuh-kembangkan kesadaran cinta
tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk
sikap bela negara pada setiap warga negara
Indonesia.Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa
serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang akan
menggerakkan partsisipasi setiap warga negara Indonesia
dalam menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapapun
kecilnya dan dari manapun datangnya atau setiap gejala yang
membahayakan keselamatan bangsa dan kedaulatan Negara.
Jadi,Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
B.Lahirnya Deklarasi Djuanda
Perairan Indonesia merupakan perairan yang memiliki
banyak potensi. Potensi itu terlihat dengan jelas melalui
banyak sumber daya yang beraneka ragam dalam
perairannya. Seiring perkembangan dalam sejarah Indoneisa,
perairan Indonesia menjadi salah satu hal yang sangat vital
dalam berbagai kegiatan. Berbagai kegiatan itu berupa
kegiatan perdagangan,transportasi, mata pencaharian,
hiburan, dan sebagainya.
Indonesia mendapatkan ancaman dari dalam dan luar .[1]
Ancaman dari dalam adalah ancaman berupa
pemberontakan-pemberontakan. Pemberontakan-
pemberontakan tersebut bersifat sparatis.
Ancaman dari luar adalah sengketa antara Belanda dengan
Indonesia tentang Irian Jaya. Hal ini sungguh membuat
prihatin Indonesia dalam situasi dan kondisinya. Belum lagi,
suasana perang dingin antara AS dan US yang pada saat itu
sedang marak mempengaruhi jalannya deklarasi tersebut. AS
menolak deklarasi, sedangkan US mendukungnya.
Dalam mempertahankan wilayah dan kedaulatan tersebut,
Indoneisia harus memiliki kekuatan wilayah yang kuat dan
pengakuan dari dunia internasional tentang Indonesia itu
sendiri. Penguatan kedaulatan dapat diperkuat dari sisi
hukum,sedangkan penguatan wilayah dapat dilakukan
dengan perluasan batas-batasnya.Indonesia memiliki pulau
besar dan kecil sejumlah 18000. Oleh karena itu, penting
sekali jika wilayah perairan diprioritaskan.Untuk
mempertahankan hal itu wilayah negara Republik Indonesia
mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu
Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939
(TZMKO 1939).

C.Deklarasi Djuanda
Pada awal kemerdekaan Indonesia,persoalan wilayah
(teritorial) menjadi salah satu isu strategis.Dimana masih
diberlakukannya Ordonansi Hindia Belanda 1939,yaitu
Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939
(TZMKO 1939) Perdebatan yang terjadi di dalam BPUPKI
ketika pembahasan wilayah republik menjadi buktinya.
Akan tetapi, beragam pendapat yang muncul terbatas pada
soal wilayah daratan. Muhammad Yamin salah satu tokoh
republik pada waktu itu yang menyinggung pentingnya
wilayah lautan.Melalui pernyataannya “Tanah air Indonesia
ialah terutama daerah lautan dan mempunyai pantai yang
panjang. Bagi tanah yang terbagi atas beribu-ribu pulau,
maka semboyan mare liberum (laut merdeka) menurut
ajaran Hugo Grotius itu dan yang diakui oleh segala bangsa
dalam segala seketika tidak tepat dilaksanakan dengan begitu
saja, karena kepulauan Indonesia tidak saja berbatasan
dengan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, tetapi juga
berbatasan dengan beberapa lautan dan beribu-ribu, selat
yang luas atau yang sangat sempit. Di bagian selat dan lautan
sebelah dalam, maka dasar “laut merdeka” tidak dapat
dijalankan, dan jikalau dijalankan akan sangat merendahkan
kedaulatan negara dan merugikan kedudukan pelayaran,
perdagangan laut dan melemahkan pembelaan negara. Oleh
sebab itu, maka dengan penentuan batasan negara, haruslah
pula ditentukan daerah, air lautan manakah yang masuk
lautan lepas.
Hari Jumat 13 Desember 1957, tim RUU Laut Teritorial
menghadap kepada perdana menteri Djuanda. Beliau
meminta untuk dijelaskan perihal hasil rancangan
tim.Mochtar Kusumaatmadja sebagai ahli hukum
internasional (hukum laut) tampil kedepan untuk
menjelaskan. Fakta di atas memunculkan tiga aktor penting
hingga dikeluarkanya Deklarasi Djuanda, yaitu; Djuanda,
Mochtar Kusumaatmadja dan Chaerul Saleh.
Satu hal yang pasti ialah deklarasi Djuanda merupakan
keputusan Djuanda karena posisi dia saat itu sebagai
pengambil kebijakan.

Secara prinsip Deklarasi Djuanda menyatakan hal hal


dibawah ini :
1.Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan
yang mempunyai corakter sendiri.
2.Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah
merupakan satu kesatuan.
3.Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat
memecah belah keutuhan wilayah Indonesia.

Prinsip-prinsip dalam Deklarasi Djuanda ini kemudian


dikukuhkan dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1960,
yang isinya sebagai berikut :
-Untuk kesatuan bangsa, integritas wilayh, dan kesatuan
ekonominya ditarik garis-garis
pngkal lurus yang menghubungkan titik-titik terluar dari
kepulauan terluar.
-Termasuk dasar laut dan tanah bawahnya maupun ruang
udara di atasnya dengan segala kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya.
-Jalur laut wilayah laut territorial selebar 12 mil diukur dari
garis-garis lurusnya.
-Hak lintas damai kapal asing melalui perairan nusantara
(archipelagic water) dijamin tidak merugikan kepentingan
negara pantai,baik keamanan maupun ketertibannya.

D.Tujuan dan Manfaat Deklarasi Djuanda


Dalam Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia
menganut prinsip- prinsip negara kepulauan (Archipelagic
State), sehingga laut-laut antar pulau pun merupakan wilayah
Republik Indonesia, dan bukan kawasan bebas dan dari
situlah negara Indonesia disebut negara kepulauan.Deklarasi
itu mendapat tentangan dari beberapa negara, namun
pemerintah Indonesia meresmikan deklarasi itu menjadi UU
No. 4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia.Wilayah Negara
RI yang semula luasnya 2.027.087 km2 (daratan) bertambah
luas lebih kurang menjadi 5.193.250 km2 (terdiri atas daratan
dan lautan). Ini berarti bertambah kira-kira 3.106.163 km2
atau kita-kira 145%.Manfaat dari Deklarasi Djuanda ini
berlanjut kepada bertambah besarnya perairan laut
Indonesia,disamping itu juga perairan laut indonesia yang
kaya akan hasil laut menjadikan negara Indonesia sebagai
negara yang kaya akan hasil laut.Sesuai data Konferensi
Hukum Laut yang baru telah di tandatangani oleh 130 negara
dalam UNCLOS III (KonferensiHukum Laut) di teluk
Montenegro, Kingston, Jamaica, pada tanggal 6 - 10
Desember 1982, yang memutuskan beberapa ketentuan
untuk wilayah kelautan di Indonesia:
- Batas laut territorial selebar 12 mil.
- Batas zona bersebelahan adalah 24 mil.
- Batas ZEE adalah 200 mil.
- Batas landas benua lebih dari 200 mil.
Dan ada beberapa tujuan dari lahirnya Deklarasi
Djuanda,yaitu :
1.Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik
Indonesia yang utuh dan bulat.
2.Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai
dengan azas negara Kepulauan.
3.Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih
menjamin keamanan dankeselamatan NKRI.
Selama 25 tahun yang secara resmi Negara Indonesia
mendapat pengakuan resmi dari Internasional.Pengakuan
resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting
dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai
dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957, dan Wawasan
Nusantara yang menjadi dasar perwujudan bagi kepulauan
Indonesia sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat simpulkan Secara
umum bahwa Wawasan Nusantara adalah keutuhan
nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang
yang menyeluruh terhadap bangsa Indonesia.
Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan
nasionalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat
Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku
bangsa atau daerah (kepentingan individu, kelompok,
golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama
tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau
kepentingan masyarakat banyak.

B.Saran
Agar tercapainya tujuan negara Indonesia sangat perlu
dan penting sekali bagikita seluruh rakyat indonesia untuk
mengetahui,menjaga dan melindungi segenap wilayah dan
lingkungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Disamping
itu agar terciptanya rasa persatuan dan kesatuan wilayah dan
juga agar terselenggaranya kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.
Daftar Pustaka
Wikipedia. 2014. Wawasan
Nusantara.(Online).(http://id.wikipedia.org/wiki/
Wawasan_Nusantara.
Tri, Sulistyono, Singgih. 2008.
Konsep Batas Wilayah Negara di Nusantara: Kajian Historis
.http://senandikahukum.wordpress.com
2011. Deklarasi Djuanda. (Online)
(http://adjisutama.blogspot.com
/2011/11/deklarasi-djuanda.html
www.deklarasidjuanda .com http:/sejarah lahirnya deklarasi
djuanda.co

Anda mungkin juga menyukai