Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
Teknologi Sepuluh Nopember | simeonadita@gmail.com
SNI 3432:2020
ICS 17.120.20
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
Teknologi Sepuluh Nopember | simeonadita@gmail.com
© BSN 2020
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI 3432:2020
Daftar isi
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
Daftar isi ................................................................................................................................. i
Prakata ...................................................................................................................................ii
Pendahuluan ......................................................................................................................... iii
1 Ruang lingkup ..................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif .................................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi ............................................................................................................... 1
4 Persyaratan ........................................................................................................................ 2
4.1 Tipe, ukuran dan tinggi bendungan .................................................................................. 2
Daftar tabel
Tabel 1 – Matriks kelas bahaya berdasarkan jumlah penduduk dan jarak yang terkena risiko
keruntuhan bendungan .......................................................................................................... 3
Tabel 2 - Banjir desain bendungan lama ................................................................................ 5
Tabel 3 - Banjir desain bendungan baru ................................................................................ 6
© BSN 2020 i
SNI 3432:2020
Prakata
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nomor SNI 3432:2020, Tata cara penetapan banjir
desain dan kapasitas pelimpah untuk bendungan merupakan standar revisi dari SNI 03–3432-
1994, Tata cara penetapan banjir desain dan kapasitas pelimpah untuk bendungan. Standar
ini disusun dengan jalur metode pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh BSN Tahun 2020.
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 91-04, Sumber Daya Air melalui Gugus Kerja Balai
Litbang Hidrologi dan Lingkungan Keairan, Direktorat Bina Teknik dan Sumber Daya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Standar ini dibahas dan disepakati
dalam rapat konsensus pada tanggal 9 November 2020 di Bandung dan secara telekonferensi
dengan melibatkan pemerintah, produsen, konsumen, pakar akademis dan lembaga terkait
pembangunan bendungan.
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
© BSN 2020 ii
SNI 3432:2020
Pendahuluan
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
Tata cara ini ditujukan sebagai acuan dan pegangan dalam menetapkan nilai periode ulang
minimum banjir desain dan kapasitas pelimpah bendungan baik bangunan baru maupun lama
dalam rangka menjamin keamanan bendungan terhadap risiko keruntuhan. Tipe bendungan
yang ditetapkan dalam tata cara ini meliputi bendungan tipe urukan dan tipe beton.
Standar ini diharapkan dapat digunakan sesuai dengan kondisi terkini oleh semua pengelola
bendungan.
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
1 Ruang lingkup
Tata cara ini menetapkan nilai periode ulang minimum banjir desain dan kapasitas pelimpah
bendungan dalam rangka menjamin keamanan bendungan.
Tata cara ini berlaku untuk bendungan tipe urukan dan tipe beton baik bendungan lama
maupun bendungan baru. Tata cara ini juga berlaku untuk dan infrastruktur embung.
2 Acuan normatif
Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan Standar ini. Untuk acuan
3.1
banjir desain
aliran masuk (inflow) ke waduk dalam jangka waktu terbatas (beberapa jam atau hari) yang
dipakai dalam desain bendungan
3.2
bendungan
bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu, dan beton, yang dibangun selain untuk
menahan dan menampung air, dapat pula untuk menahan dan menampung limbah tambang,
atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk
3.3
bendungan serial/kaskade
bendungan yang jumlahnya lebih dari satu pada satu alur sungai
3.4
bendungan tunggal
bendungan yang tidak berhubungan dengan bendungan tunggal atau seri lainnya
3.5
debit banjir maksimum boleh jadi (BMBJ)
debit banjir maksimum yang mungkin terjadi yang dihasilkan akibat dari curah hujan
maksimum boleh jadi
3.6
debit banjir rencana
debit banjir dari suatu sungai, atau saluran yang besarnya didasarkan/terkait dengan periode
ulang tertentu
3.7
embung
penampungan air hujan yang dibangun di luar alur sungai dengan atau tidak ada suplesi yang
digunakan pada saat musim kemarau untuk memenuhi kebutuhan air seperti irigasi, rumah
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
tangga, hewan ternak, kebun, dan lain-lain
3.8
kapasitas pelimpah
kemampuan pelimpah untuk mengalirkan debit banjir guna menjamin keamanan bendungan
(tidak membahas dimensi dan tinggi jagaan)
3.9
kelas bahaya bendungan
tingkat risiko/bahaya yang mungkin terjadi akibat keruntuhan bendungan yang ditentukan
berdasarkan kondisi di hilir bendungan
3.11
penduduk terkena risiko
penduduk yang berada di dalam daerah genangan banjir yang perlu diungsikan agar terhindar
dari keadaan bahaya akibat keruntuhan bendungan
3.12
penelusuran banjir waduk
suatu prosedur untuk memperkirakan waktu dan besaran banjir di suatu titik kontrol
(pengeluaran) bendungan berdasarkan hidrograf banjir inflow di hulu waduk
3.13
periode ulang
selang waktu pengulangan suatu kejadian (sama dan atau terlampaui) pada kurun waktu
tertentu (T)
3.14
waduk
wadah buatan yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan
4 Persyaratan
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
1) concrete gravity dams / bendungan beton gaya berat
2) concrete butress dams / bendungan beton penopang
3) concrete arch dams / bendungan busur/pelengkung
4) mixed type concrete dams (campuran dari tiga jenis bendungan beton di atas)
Faktor volume tampungan waduk tidak dimasukkan dalam pertimbangan ketentuan tipe,
ukuran dan tinggi bendungan untuk penyederhanaan dari variasi volume tampungan yang
sangat besar.
Salah satu pertimbangan dalam menentukan periode ulang banjir desain bendungan adalah
a) Tingkat konsekuensi daerah hilir dibagi berdasarkan jumlah penduduk yang terkena risiko
banjir akibat keruntuhan bendungan, yaitu:
2) Tingkat konsekuensi kecil, bila tidak terdapat atau terdapat sedikit rumah penduduk,
dan atau daerah usaha dan industri. Konsekuensi kecil terdiri atas dua kelas bahaya,
yaitu:
(a) Kelas bahaya sedang
(b) Kelas bahaya rendah
Tabel 1 – Matriks kelas bahaya berdasarkan jumlah penduduk dan jarak yang terkena
risiko keruntuhan bendungan
Kelas Bahaya
Penduduk Terkena Risiko (PenRis)
(Jarak dari bendungan, km)
Jumlah Orang Kumulatif
0 - 5 0 - 10 0 - 20 0 - 30 0 - >30
0 1 1 1 1 1
1 – 100 3 3 2 2 2
101 – 1000 4 4 4 3 3
> 1000 4 4 4 4 4
KETERANGAN:
Kelas bahaya rendah = 1;
Kelas bahaya sedang = 2;
Kelas bahaya tinggi = 3;
Kelas bahaya sangat tinggi = 4
b) Apabila di daerah hilir terdapat cagar budaya dan atau cagar alam yang dapat terkena
banjir, tingkat konsekuensi harus ditentukan bersama oleh pihak-pihak terkait.
c) Kerugian ekonomi perlu dipertimbangkan bila penetapan kelas bahaya suatu bendungan
berdasarkan PenRis menghasilkan kelas bahaya sedang atau rendah, khususnya reviu
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
bendungan lama yang bagian hilir bendungan telah berubah menjadi semakin padat
penduduk.
Perkiraan daerah genangan banjir akibat keruntuhan bendungan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
Kondisi awal (initial condition) merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan
besarnya kapasitas pelimpah. Kapasitas pelimpah pada bendungan urukan ditetapkan
berdasarkan hasil analisis penelusuran banjir desain yang dimulai pada kondisi muka air
waduk normal atau pada elevasi puncak mercu pelimpah untuk bendungan tanpa pintu.
Untuk bendungan dengan pelimpah berpintu kondisi awal routing dimulai dari controlled water
level yang dihasilkan dengan cara trial-error dengan model operasi sampai didapatkan elevasi
operasi yang optimal.
Untuk bendungan kombinasi (bendungan tanpa pintu dan berpintu), penelusuran banjir dimulai
pada elevasi puncak mercu pelimpah.
Langkah yang harus dilakukan dalam menetapkan debit banjir desain dan kapasitas pelimpah
adalah sebagai berikut ini:
Diagram alir tahapan penetapan debit banjir desain dan kapasitas pelimpah dapat dilihat pada
Lampiran A, dan contoh cara penetapan pada beberapa bendungan dapat dilihat pada
Lampiran B.
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
5.2 Banjir desain dan kapasitas pelimpah bendungan lama
Besarnya banjir desain pada bendungan lama ditentukan dengan memperhatikan beberapa
hal:
1. Jika bendungan lama didesain tidak menggunakan BMBJ, maka banjir desain dan
kapasitas pelimpah ditentukan berdasarkan Tabel 2.
2. Jika bendungan lama didesain dengan menggunakan BMBJ, maka banjir desain dan
kapasitas pelimpah ditentukan berdasarkan Tabel 3.
Kapasitas pelimpah total pada bendungan besar tipe urukan ditentukan yaitu minimum 35%
dari banjir desain. Sedangkan untuk bendungan kecil tipe urukan tidak ada batas minimum.
Kapasitas pelimpah total bendungan tipe beton adalah sama untuk semua ukuran bendungan
Bendungan Lama
Tinggi Tingkat konsekuensi Tingkat
Tipe Ukuran
Bendungan besar konsekuensi kecil
Bendungan Bendungan
(meter) Banjir Desain
Banjir Desain (Inflow)
(Inflow)
h<5m Q100 Q100
Kecil 5 ≤ h < 10 m Q500 Q100
Bendungan 10 ≤ h < 15 m Q1000 atau 0,5BMBJ* Q500
Urukan 15 ≤ h < 40 m Q1000 atau 0,5BMBJ* Q1000 atau 0,5BMBJ*
Besar 40 ≤ h < 80 m Q1000 atau 0,5BMBJ* Q1000 atau 0,5BMBJ*
h ≥ 80 m Q1000 atau 0,5BMBJ* Q1000 atau 0,5BMBJ*
Bendungan
Q100** Q100**
Beton
KETERANGAN :
1. Q1000 atau 0,5BMBJ : dipilih nilai yang terbesar (0,5 BMBJ bukan diartikan ½ dari nilai BMBJ)*
2. kapasitas pelimpah (outflow) jenis ukuran bendungan urukan kecil tidak ada batas minimal
3. Kapasitas pelimpah (outflow) untuk jenis ukuran bendungan besar ditetapkan minimal 35% dari
Banjir Desain (Inflow)
4. Q100 : Debit puncak banjir dengan periode ulang 100 tahun **
5. Q500 : Debit puncak banjir dengan periode ulang 500 tahun **
6. Kapasitas pelimpah (outflow) Tipe Bendungan Beton adalah 1,25 dari Q 100
7. h : Tinggi Bendungan
Besarnya banjir desain pada bendungan baru ditentukan berdasarkan Tabel 3. Kapasitas
pelimpah total pada bendungan besar tipe urukan ditentukan yaitu minimum 35% dari banjir
desain. Sedangkan untuk bendungan kecil tipe urukan tidak ada batas minimum. Kapasitas
pelimpah total bendungan tipe beton adalah sama untuk semua ukuran bendungan dan tinggi
bendungan ditentukan sebesar 1,25 x Q100. Tubuh bendungan tipe beton dapat terlimpasi
dengan ketinggian tertentu dan lama banjir tertentu, sepanjang tidak menggerusi tumpuan
bendungan.
Bendungan Baru
Tinggi Tingkat konsekuensi Tingkat
Tipe Ukuran
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
Bendungan besar konsekuensi kecil
Bendungan Bendungan
(meter) Banjir Desain
Banjir Desain (Inflow)
(Inflow)
h<5m Q100 Q100
Kecil 5 ≤ h < 10 m Q1000 atau 0,5BMBJ* Q500
Bendungan 10 ≤ h < 15 m Q1000 atau 0,5BMBJ* Q500
Urukan 15 ≤ h < 40 m BMBJ 0,5BMBJ*
Besar 40 ≤ h < 80 m BMBJ 0,75BMBJ*
h ≥ 80 m BMBJ BMBJ
Bendungan
Q1000 Q1000
Beton
KETERANGAN :
Lampiran A
(normatif)
Diagram alir
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
MULAI
Tingkat Tingkat
konsekuensi kecil konsekuensi besar
SELESAI
Gambar A.1 – Diagram alir penetapan banjir desain dan kapasitas pelimpah
pada bendungan
Lampiran B
(informatif)
Contoh penetapan debit banjir desain dan kapasitas pelimpah
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
B.1 Bendungan Kaskade
Data hidrologi
1. Sungai : Brantas
2. Nama DAS : Brantas
3. Luas DAS (km2) : 2050,00
Data pelimpah
1. Tipe pelimpah : Ogee dengan dan tanpa pintu
2. Q desain (m3/s) : 2580,00
3. Periode ulang (tahun) : 5000,00
4. Kapasitas pelimpah (m3/s) : 1.600
5. Elevasi mercu : +272,50
6. Panjang mercu (m) : 50,00
7. Jumlah pintu :1
8. Tipe pintu : sorong
Data Waduk
1. Elevasi MAB (m) : +277,00
2. Elevasi MAN (m) : +272,50
3. Elevasi MAM (m) : +246,00
4. Volume MAB (juta m3) : 390,00
5. Volume MAN (juta m3) : 343,00
6. Volume tampungan mati (juta m3) : 90,00
7. Volume efektif (juta m3) : 253,00
Keterangan:
Tahun 1973 – 1975 dibangun Bendungan Lahor;
Tahun 1982 – 1988 dibangun Bendungan Sengguruh;
Pada saat Bendungan Sutami dibuat belum memperhitungkan debit outflow dari Bendungan
Sengguruh dan suplesi dari Bendungan Lahor.
Berdasarkan informasi di atas, dapat dilakukan pengisian dan analisis seperti Tabel B.1.1.
Tabel B.1.1 - Kriteria penilaian kapasitas pelimpah bendungan pada saat desain
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
No Kriteria Penilaian Hasil Penilaian Keterangan
1 Penentuan bendungan lama Bendungan lama
atau baru
2 Tipe bendungan Timbunan Batu (Rock
Fill) Dengan Inti Tegak
3 Ukuran bendungan Bendungan besar (96 ≥ 80 m
m)
4 Kelas bahaya bendungan Kelas bahaya sangat Jarak penduduk terdekat
(Tabel 1) tinggi 0 - 5 km (berdasarkan
peta tata guna lahan dan
data kependudukan)
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
atau baru
2 Tipe bendungan Timbunan Batu (Rock
Fill) Dengan Inti Tegak
3 Ukuran bendungan Bendungan besar (96 ≥ 80 m
m)
4 Kelas bahaya bendungan Kelas bahaya sangat Jarak penduduk terdekat
(Tabel 1) tinggi 0 - 5 km (berdasarkan
peta tata guna lahan dan
data kependudukan)
5 Tingkat konsekuensi Konsekuensi besar
bendungan (subpasal 4.2)
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
2. Lokasi : Desa Sindukarto, Kec. Eromoko, Kab. Wonogiri,
Prov. Jawa Tengah
3. Mulai konstruksi : Tahun 1977
4. Selesai konstruksi : Tahun 1984
5. Tipe bendungan : Urukan beton dengan inti (UBI)
6. Elevasi puncak bendungan (m) : +227,00
7. Tinggi bendungan (m) : 25,00
8. Jagaan MAB (m) : +224,93
9. Pengelola bendungan : BBWS Bengawan Solo
Data hidrologi
1. Sungai : Kali Melati
Data pelimpah
1. Tipe pelimpah : Ogee tanpa pintu
2. Q desain (m3/s) : 74,00
3. Periode ulang (tahun) : 1000
4. Kapasitas pelimpah (m3/s) : 67,50
5. Elevasi mercu : +224,00
6. Panjang mercu (m) : 20
7. Jumlah pintu : tidak berpintu
8. Tipe pintu :-
Data Waduk
1. Elevasi MAB (m) : +224,93
2. Elevasi MAN (m) : +224,00
3. Elevasi MAM (m) :+
4. Volume MAB (juta m3) : 0,517
5. Volume MAN (juta m3) : 0,796
6. Volume tampungan mati (juta m3) : 0,065
7. Volume efektif (juta m3) : 0,731
Keterangan:
Telah dilakukan penyusunan dan penetapan ijin operasi Bendungan Song Putri tahun 2020
disertai dengan pengkinian data hidrologi dan data bathimetri terbaru.
Berdasarkan informasi di atas, dapat dilakukan pengisian dan analisis seperti Tabel B.2.1.
Tabel B.2.1 - Kriteria penilaian kapasitas pelimpah bendungan pada saat desain
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
1 Penentuan bendungan lama Bendungan lama
atau baru
2 Tipe bendungan Timbunan Batu (Rock
Fill) Dengan Inti Tegak
3 Ukuran bendungan Bendungan besar (25 15 ≤ h < 40 m
m)
4 Kelas bahaya bendungan Kelas bahaya sangat Jarak penduduk terdekat
(Tabel 1) tinggi 0 - 5 km (berdasarkan
peta tata guna lahan dan
data kependudukan)
5 Tingkat konsekuensi Konsekuensi besar
bendungan (subpasal 4.2)
Tabel B.2.2 - Kriteria penilaian kapasitas pelimpah bendungan tahun 2020 (lanjutan)
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
No Kriteria Penilaian Hasil Penilaian Keterangan
7 Pengecekan elevasi muka air Elevasi Q1000 = Mampu menampung
banjir +224,59 m debit BMBJ, ditinjau dari
Elevasi 0,5 BMBJ = tinggi mercu bendungan
+224,56 m pada elevasi +227
Elevasi BMBJ =
+224,95 m
8 Penelusuran banjir waduk Outflow total Q1000 = Pelimpah tanpa pintu
(reservoir routing) dan 21,40 m3/s
kesesuaian banjir outflow
(Tabel 2 dan Tabel 3)
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
1. Nama bendungan : Bendungan Selorejo
2. Lokasi : Desa Selorejo, Kec. Ngantang, Kab. Malang, Prov.
Jawa Timur
3. Mulai konstruksi : Tahun 1963
4. Selesai konstruksi : Tahun 1970
5. Tipe bendungan : Urukan tanah homogen
6. Elevasi puncak bendungan (m) : +625,00
7. Tinggi bendungan (m) : 46,00
8. Jagaan MAB (m) : +2,40
9. Pengelola bendungan : Perum Jasa Tirta I
Data hidrologi
Data pelimpah
1. Tipe pelimpah : Terowongan 5,50 m dengan pintu
2. Q desain (m3/s) : 960,00
3. Periode ulang (tahun) :
4. Kapasitas pelimpah (m3/s) : 360,00
5. Elevasi mercu : +620,00
6. Panjang mercu (m) :
7. Jumlah pintu :3
8. Tipe pintu : Sorong
Data Waduk
1. Elevasi MAB (m) : +622,60
2. Elevasi MAN (m) : +622,00
3. Elevasi MAM (m) : +598,00
4. Volume MAB (juta m3) : 62,50
5. Volume MAN (juta m3) : 62,30
6. Volume tampungan mati (juta m3) : 12,20
7. Volume efektif (juta m3) : 50,10
Keterangan:
Data di atas berdasarkan data pada saat desain. Pada tahun 2017 telah dilakukan
penyusunan dan penetapan ijin operasi Bendungan Selorejo, disertai dengan pengkinian data
hidrologi dan data bathimetri terbaru.
Berdasarkan informasi di atas, dapat dilakukan pengisian dan analisis seperti Tabel B.3.1.
Tabel B.3.1 - Kriteria penilaian kapasitas pelimpah bendungan pada saat desain
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
1 Penentuan bendungan lama Bendungan lama
atau baru
2 Tipe bendungan Urukan tanah homogen
3 Ukuran bendungan Bendungan besar (46 40 ≤ h < 50 m
m)
4 Kelas bahaya bendungan Kelas bahaya sangat Jarak penduduk terdekat
(Tabel 1) tinggi 0 - 5 km (berdasarkan
peta tata guna lahan dan
data kependudukan)
5 Tingkat konsekuensi Konsekuensi besar
bendungan (subpasal 4.2)
6 Banjir desain yang diijinkan BMBJ BMBJ = 1786,90 m3/s
Tabel B.3.2. - Kriteria penilaian kapasitas pelimpah bendungan tahun 2017 (lanjutan)
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
8 Penelusuran banjir waduk Outflow total = 1097,00 Pelimpah dengan pintu
(reservoar routing) dan m3/s
kesesuaian banjir outflow
(Tabel 2 dan Tabel 3)
8 Uji batasan kapasitas Rasio kapasitas Kapasitas pelimpah jenis
pelimpah pelimpah = ukuran bendungan
1097,0/1786,9 = 0,61 urukan besar ditetapkan
minimal 35% dari banjir
desain
9 Kesimpulan Bisa diterima, karena
lebih besar dari 35%
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
1. Nama bendungan : Bendungan Poso-1
2. Lokasi : Desa Sulawena, Kec. Pamona Utara, Kab. Poso,
Prov. Sulawesi Tengah
3. Mulai konstruksi : Tahun 2016
4. Selesai konstruksi : Tahun 2019
5. Tipe bendungan : Beton
6. Elevasi puncak bendungan (m) : +514,00
7. Tinggi bendungan (m) : 18,50
8. Jagaan MAB (m) : +2,30
9. Pengelola bendungan : PT. Poso Energi
Data hidrologi
Data Waduk
1. Elevasi MAB (m) : +512,70
2. Elevasi MAN (m) : +511,70
3. Elevasi MAM (m) : +507,00
4. Volume MAB (juta m3) : 3,80
5. Volume MAN (juta m3) : 1,97
6. Volume tampungan mati (juta m3) : 0,17
7. Volume efektif (juta m3) : 1,80
Keterangan:
Data di atas berdasarkan data pada saat desain.
Berdasarkan informasi di atas, dapat dilakukan pengisian dan analisis seperti Tabel B.4.
Tabel B.4 - Kriteria penilaian kapasitas pelimpah bendungan pada saat desain
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
1 Penentuan bendungan lama Bendungan baru
atau baru
2 Tipe bendungan Beton
3 Ukuran bendungan - -
4 Kelas bahaya bendungan Kelas bahaya tinggi Jarak penduduk terdekat
(Tabel 1) 0 - 5 km (berdasarkan
peta tata guna lahan dan
data kependudukan)
5 Tingkat konsekuensi Konsekuensi besar
bendungan (subpasal 4.2)
6 Banjir desain yang diijinkan Q1000 Q1000 = 4259,00 m3/s
(Tabel 2 atau Tabel 3)
Bibliografi
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
[1] Dam Safety Guidelines. Bulletin 59, CIGB ICOLD, Published by Commission
Internationale Des Grands Barrages, Paris. (1987).
[2] Selecting and Accommodating Inflow Design Floods for Dams, FEMA P-94 /August 2013.
[3] Guidelines for Safety Inspection of Dams, Government of India Ministry of Water
Resources Central Water Commission, June 1987 (Revised).
[4] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27 Tahun 2015
tentang Bendungan
[5] Pedoman Teknis Klasifikasi Bahaya Bendungan, Surat Keputusan Direktur Jenderal
Sumber Daya Air Nomor 257/KPTS/D/2011 Tahun 2011
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Simeon Adita Narwastu | Institut
1) Komite Teknis perumusan SNI
Komite Teknis 91-04 Sumber Daya Air
b) Konseptor baru
Drs. Irfan Sudono, M.T.
Oky Subrata, ST., MPSDA.
Heruyoko, ST., MT.
Ir. T. Firdaus Larosa, MT.
Ira Fransisca Ria Silalahi, S.T.