Ichlashul Amal
Dosen Pembibing :
Dr. Nanang Saiful Rizal, S.T., M.T. ; Dr. Ir. Noor Salim, M.Eng.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Jl. Karimata 40, Jember 68121, Jawa Timur, Indonesia
E-mail : ichlaszule@gmail.com
Abstrak
Belakangan ini banyak sekali faktor yang dapat menimbulkan ketidakstabilan aliran air pada
saluran terbuka salah satunya dari penyempitan dengan beberapa kontur tanah, sampah pada
saluran, sehingga pergerakan air mengalami perubahan pada debit, kecepatan aliran, tinggi
muka air. Kenyataan ini perlu mendapat perhatian, hal ini penulis melakukan riset mengenai
kasus yang kerap terjadi pada saluran terbuka dengan adanya penyempitan yang bervariasi
dan debit yang bervariasi, Riset penelitian ini mencari kehilangan energy pada saluran terbuka
dengan menggunakan model prototype sebagai penyempitan bersudut yang bervariasi dan
menggunakan alat ukur debit Thompson V-notch sebagai penunjang penelitian ini. Penyempitan
itu sendiri menimbulkan kehilangan energi disuatu saluran terbuka pada kecepatan aliran air
dari hulu hingga ke hilir merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya nilai
energi. Tinggi rendahnya kecepatan aliran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
kemiringan saluran, lebar saluran, debit air dan lain-lainya. Mengacu pada hukum
kontinunitas, kecepatan aliran dapat meningkat bila terjadi peralihan lebar penampang semakin
menyempit, bertambahnya kecepatan aliran ini diharapkan dapat meningkatkan nilai energi
spesifik aliran. Untuk mengamati perubahan energi spesfik aliran, model fisik dari saluran
terbuka dengan mengurangi penamapng telah dibuat dari Universitas Muhammadiyah
Jember. Saluran dengan lebar 15 cm, pada eksperimen ini lebar dipersempit pada sudut 60
diletakan pada titik sepanjang saluran dan debit air disahkan pada tingkat debit 5,49 x 10-2
m3/detik. Pengukuran dilakukan pada ketinggian aliran dibagian penyempitan dan sebelum
penyempitan, dari hasil pengukuran kemudian dianalisis dengan menggunakan analisa bilangan
Froude untuk mengidentifikasi jenis aliran. Dari pengukuran yang sama pada tingkat debit
1,57 x 10-2 m3/detik, 3,73 x 10-2 m3/detik, dan 4,24 x 10 -2 m3/detik. Masing-masing eksperimen
adalah sama pada debit 5,49 x 10-2 m3/detik dengan penyempitan di mulai sudut 60, 90, dan
120.
Kata kunci : Penyempitan Bersudut, Bilangan Froude, Energi Spesifik, Saluran Terbuka.
Re = uL / v………………..…. (2.10)
H H0
H pindah-pindah lokasi atau untuk
keperluan penelitian efisiensi irigasi dan
b
α kebutuhan air tanaman.
P
e. Agar dapat berfungsi dengan baik,
diperlukan kemiringan aliran air yang
cukup dan tidak cocok dipakai diareal
Gambar 2.15. Sekat Thompson ( V-notch) irigasi yang datar.
f. Di muka ambang, tidak mudah terjadi
B = 2 H Tg/2 pengendapan lumpur yang dapat
mempengaruhi hasil pengukuran debit
Dengan menggunakan persamaan dan perlu pemeliharaan yang teratur.
deferensial dan integrasi didapat suatu rumus
persamaan untuk mencari nilai debit pada alat Kelebihan dan Kekurangan Alat Ukur
ukur peluap segitiga, adapun persamaan Thompson
tersebut adalah : Adapun kelebihan dari alat ukur debit
8 Thomson adalah :
Q Cd. tan .h5 / 2 2.g 1) Sederhana dan mudah dibuat
15 2
2) Biaya pelaksanaan tidak mahal
Apabila sudut = 90°, Cd = 0,6 dan
Adapun kekurangan dari alat ukur debit 1. Karateristik aliran yang terjadi adalah
Thomson adalah : subkritis, di karenakan nilai Froude < 1.
1) Hanya dapat digunakan pada debit aliran 2. ∆E mengalami kenaikan yang di sebabkan
yang kecil (< 100 l/d). tinggi air naik bersamaan dengan terjadinya
2) Penggunannya sering kurang optimal variasi penyempitan.
karena gejolak aliran yang melalui sekat 3. Model aplikasi perubahan energi di lakukan
terlampau besar (sangat turbulen) dan dengan cara pengukuran exsisting lapangan
jarak dari ambang ke saluran di hulunya dan menggunakan metode benda uji (kriki,
tidak memenuhi syarat. batu)
3) Pengukuran debit tidak bisa dilakukan
jika muka air hilir naik diatas elevasi Tempat danWaktu Penelitian
ambang bangunan ukur. Di laboratorium
Hari senin – kamis waktu tidak di tentukan
Distribusi Kecepatan Di lapangan
Kecepatan aliran mempunyai tiga Hari rabo tanggal 7 oktober 2020
Pengukuran kecepatan aliran dilakukan dengan Pembuatan Alat V-Notch
cara antara lain menggunakan alat pengukur Penelitian dilakukan terhadap saluran terbuka
aliran (current meter) mengukur kecepatan rata- yang pada bagian tertentu terdapat penyempitan.
rata pada segmen-segmen penampang dengan Pada bak penampung awal terdapat pintu air dan
membagi-bagi penampang saluran secara alat ukur debit Thomson diletakkan di depan
vertikal, menggunakan pelampung yang pintu air. Bak awal dan bak akhir dihubungkan
dihanyutkan ke dalam aliran dengan mencatat dengan saluran terbuka yang berbentuk persegi
laju pelampung pada jarak tertentu, dan dan bentuk trapesium. Di tengah saluran bentuk
distribusi kecepatan secara umum. persegi juga ditempatkan pintu air.
Pengujian
Variasi penyempitan dalam penelitian adalah
10 cm, 8 cm, 3 cm. pengukuran yang dilakukan
meliputi pengukuran debit, dan pengukuran
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
ketinggian air pada tiap titik pada variasi
penyempitan.
Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan
Pengukuran Debit Aliran
penelitian serta kerangka konsep penelitian yang
Debit yang diukur meggunakan kombinasi
telah dijelaskan di atas, maka dapat dikemukakan
bukaan pintu dan tinggi permukaan air pada
hipotesis sebagai berikut :
alat ukur debit segitiga dengan variasi tinggi
air 2.3 cm, 3.5 cm, 5 cm, 5.5 cm, 6 cm, 6.5 v = Kecepatan rata (m/detik)
cm, 7.5 cm. Menentukan tinggi muka air pada g = Percepatan gravitasi (m2/detik)
alat V-nocth kemudian air di biarkan lewat D = Kedalaman hidroulik (m)
sampai batas akhir air tidak keluar lagi dan Perhitungan Energi Spesifik
pengkuran dilakukan saat tinggi muka air Dari hasil pengukuran ketinggian air yang
pada alat ukur v-nocth benar – benar konstan, terjadi pada penyempitan, selanjutnya energi
kemudian dilakukan pengukuran sebanyak 6 spesifik dapat dihitung dengan persamaan :
kali. Pengukuran di lakukan dengan cara
bebarapa lama waktu yang di perlukan untuk
memenuhi bejana berkapasitas 189 liter. Debit
rata – rata dihitung dengan persamaan : Rumus di atas dilkukan dengan h rata – rata
Qn = Vn / Tn sebelum penyempitan dan pada penyempitan
Dengan: sehingga kehilangan energy dapat di hitung
Q = Debit (liter/detik) dengan persamaan :
V = Volume (liter) ∆E = E1 – E2
T = Waktu (detik) Dan selanjutnya di hitung dengan
n = Nomor percobaan dari beberapa pebandingan menggunakan rumus :
pengukuran debit
Dari ketinggian pengukuran tersebut akan Dengan y1 dan y2 adalah tinggi air sebelum
dapat diketahui hubungan antara tinggi muka dan pada penyempitan yang di lakukan
air pada alat ukur dengan debit yang terjadi. pengukuran sebanyak 3 kali.
Saran
Berdasarkan pada TugasAkhir “Perencanaan
Ulang Saluran Terbuka Di Sebabkan Oleh
Pnyempitan Bersudut Pada Saluran Yang
Mengakibatkan Kehilangan Energi” ini,