Kelompok 1 - PPT Kas Menganggur

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

KAS MENGANGGUR

Dilema antara Penyerapan, Risiko, dan


Tuntutan Hukum
KELOMPOK 1

1. 1. I Gusti Ayu Nita Utamy (1907521030)


SEKTOR PUBLIK

2. Dewa Ayu Putu Mas Wiadnyani (1907521091)


3. Nyoman Devi Novita Sri Jayati (1907521109)
4. Ni Md Chintya Pramudya Kusumarini (1907521125)
5. Gede Apriawan (1907521145)
6. Kadek Bagus Krishna Dwipayana (2007521186)
SUB BAHASAN

Dilema Antara Penyerapan,


KAS MENGANGGUR Risiko, dan Tuntutan Hukum

01 02
TABLE OF CONTENTS

RISIKO DAN TUNTUTAN


PENYERAPAN ANGGARAN HUKUM

03 04
KAS
MENGANGGUR
INTRODUCTION

Kelebihan Pengelolaan Uang


menurut Peraturan Pemerintah (PP)
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2007 tentang Pengelolaan Uang
Negara/Daerah merupakan kegiatan
pengelolaan yang mencakup
pengelolaan kas dan surat berharga
termasuk kegiatan untuk
menanggulangi kekurangan kas atau
memanfaatkan kelebihan kas secara
optimal.
Pengelolaan Kelebihan
Kas Daerah

Pasal 37 ayat 1 Pasal 37 ayat 2


dalam hal terjadi kelebihan penempatan uang daerah
kas, Bendahara Umum Daerah pada bank umum dilakukan
dapat menempatkan uang dengan memastikan bahwa
daerah pada rekening di bank Bendahara Umum Daerah
sentral/bank umum yang dapat menarik uang tersebut
menghasilkan bunga/jasa giro sebagian atau seluruhnya ke
dengan tingkat bunga yang Rekening Kas Umum Daerah
berlaku pada saat diperlukan
Kelebihan kas merupakan suatu kondisi saat terjadinya
dan/atau diperkirakan saldo Rekening Kas Umum Negara (KUN)
melebihi kebutuhan pengeluaran negara pada periode tertentu
setelah diperhitungkan dengan saldo awal dan Saldo Kas Minimum
SKM).

Pasal 3 dalam PMK ini menyebutkan bahwa pengelolaan


kelebihan/kekurangan kas bertujuan untuk:
1. mendapatkan bunga, jasa giro, bagi hasil dari penempatan uang
negara di bank sentral dan/atau bank umum, reverse repo
Menurut Peraturan dan/atau selisih lebih dari harga jual dengan harga beli (capital
Menteri Keuangan Nomor
03/PMK.05/2010 gain) dari pembelian/penjualan SBN;dan
2. mengupayakan biaya yang rendah dalam usaha memenuhi,
ketersediaan kas pada saat terjadi dan/atau diperkirakan akan
terjadi kekurangan kas.
Pada Pasal 4 PMK ini mengatur bagaimana jenis dan tata cara
melakukan investasi terhadap kelebihan kas, meliputi berikut ini.

1. Penempatan uang negara pada bank sentral, di mana Bendahara


Umum Negara BUN/Kuasa BUN Pusat dapat melakukan
penempatan uang negara pada bank sentral di mana kemudian
penempatan uang negara pada bank sentral dilaksanakan
berdasarkan peraturan menteri keuangan yang mengatur
mengenai pengelolaan uang negara di bank sentral.
Menurut Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 2. Penempatan uang negara pada bank umum. Selanjutnya secara
03/PMK.05/2010 lebih rinci diatur dalam PMK Nomor 03/PMK.05/2014 tentang
Penempatan Uang Negara Pada Bank Umum
Pada Pasal 4 PMK ini mengatur bagaimana jenis dan tata cara
melakukan investasi terhadap kelebihan kas, meliputi berikut ini.
3. Pembelian SBN dari pasar sekunder, PMK ini menyebutkan
bahwa Kuasa BUN Pusat dalam melakukan pembelian SBN di
pasar sekunder
4. Reverse Repo, Reverse Repo sebagaimana dimaksud
Menurut Peraturan
Menteri Keuangan Nomor dilaksanakan dengan periode paling lama 3 (tiga) bulan.
03/PMK.05/2010
TUJUAN
MANAJEMEN KAS
1. Menghindari penyimpanan idle cash balances melalui

keputusan pembayaran dan penerimaan kas yang tepat


waktu, serta kemampuan peramalan cash-flow yang akurat.
2. Memaksimalkan keuntungan pada idle cash (jika terjadi

kelebihan kas) dan menghindari akumulasi simpanan


pemerintah yang tidak mendapatkan imbal balik
(remunerasi) serta menekan seminimal mungkin biaya-
biaya yang terkait dengan penyimpanan saldo tersebut
pada sistem perbankan di bank sentral atau bank
komersial.
3. Mampu mengendalikan berbagai risiko di antaranya risiko

operasional, risiko kredit dan risiko pasar yang terkait


dengan kegiatan pemerintah dan pendanaan kegiatan
pemerintah.
Kas
Menganggur
Dilema Antara Penyerapan, Risiko,
dan Tuntutan Hukum
Penjabaran data tersebut terlihat betapa besarnya anggaran pemerintah dari segi pendapatan maupun
belanja. Pendapatan dari sektor perpajakan menjadi idola pemasukan pemerintah. Walaupun
sebenarnya tax ratio Indonesia masih rendah yaitu hanya sekitar 12,9 persen dalam APBN 2013 namun
tidak memupuskan harapan untuk dapat meningkatkan pemasukan dari sektor perpajakan. Sebenarnya
tax tersebut bisa meningkat sampai dengan 15,8 persen apabila pemasukan dari sektor minyak dan gas
bumi serta pajak daerah dimasukan dalam perhitungan.
Dana perimbangan merupakan dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi (Undang-Undang Namor 33
Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor S5 Tahun
2005).

Kegunaan dana perimbangan sesuai dengan


Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004.
1. Mengurangi adanya kesenjangan fiskal antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
antarpemerintah daerah.
2. Menciptakan keseimbangan keuangan antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
antarpemerintah daerah.
Penyebab Lambatnya
Penyerapan Anggaran

Terhambat Proses Lelang dan Proses Hukum apabila Terjadi


Pengadaan Barang dan Jasa Kerugian Negara Pemblokiran atau bintang
memerlukan waktu yang lebih dimana kerugian negara dan Terhadap program yang ada di
lama dalam proses pengadaan, proses administrasi yang tidak RKA-KL ataupun DIPA oleh DPR
berbagai macam proses dan sesuai akan memaksa para PPK dan Ditjen Anggaran Kemenkeu
prosedur harus dilampaui. berhadapan dengan proses hukum.
RISIKO dan TUNTUTAN HUKUM

Manajemen Risiko Manajemen Risiko


Likuiditas Tingkat Bunga
1 2

Manajemen Risiko Manajemen Risiko


Pasar Nilai Tukar Asing
4 3
UPAYA MENGATASI DAN
PENCEGAHAN

Mencantumkan Mengatur risiko


limit kerugian melalui SOP
1 2

Pemberian Melarang
Insentif dan mengambil risiko
Remunerasi 4 3 di luar jabatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai