Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH WEB OF CAUSATION

“ACUTE RENAL FAILURE”

Dosen pembimbing :
Ibu Nurul Hikmatul Qowi, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Arengga Rona Firdiansyah - 2102013262
2. Anis Dwi Kristianingrum - 2102013229
3. Amelia Zaha Berliana - 2102013278
4. Icha Wulan Dari - 2102013270
5. Susi Qomariatin - 2102013280
6. Uswatun Mahmudah - 2102013250

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2022
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

I. ACUTE RENAL FAILURE


A. Definisi Acute Renal Failure....................................................................1
B. Etiologi Acute Renal Failure....................................................................2
C. Fisiologi Acute Renal Failure...................................................................3
D. Patofisiologi Acute Renal Failure.............................................................5
E. Web Of Causion........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................8

ii
A. DEFINISI ACUTE RENAL FAILURE

Gangguan ginjal akut (GGA) atau Acute kidney injury (AKI) yang sebelumnya
diknal dengan ARF adalah penurunan fungsi ginjal yang di tandai dengan peningkatan
kadar kreatinin serum dibanding dengan kadar sebelumnya atau penurunan urine output
(UO) (Balqis, Noormartany, Gondodiputra, & Rita, 2016). Acute kidney injury (AKI)
adalah penurunan cepat (dalam jam hingga minggu) laju filtrasi glomerulus (LFG) yang
umumnya berlangsung reversible, diiikuti kegagalann ginjal untuk mengekskresi sisa
metabolisme nitrogen dengan / tanpa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Stadium Gagal Ginjal
a. Stadium I Tahap stadium ini adalah tahap yang paling ringan, dimana kondisi
ginjal masih baik karena disini hanya terjadi penurunan tahap ginjal. Yaitu tahap dimana
kreatinin serum dan kadar BUN atau Blood Urea Nitrogen dalam batas normal.
Gangguan fungsi ginjal pada tahap ini hanya akan diketahui ketika ginjal diberikan
beban kerja yang berat, seperti tes pemekatan kemih yang lama dengan melaksanakan
test GFR yang teliti.
b. Stadium II Tahap stadium dua disebut dengan tahap influens ginjal, karena pada
tahap ini terjadi kerusakan jaringan pada fungsi ginjal lebih dari 75% jaringan. Di tahap
ini pasien akan mengalami tanda gejala nokturia dan poliuria, dengan perbandingan
jumlah kemih siang hari dan malam hari adalah 3:1 atau 4:1 serta bersihan kreatinin 10-
30 ml/menit. Faal ginjal akan sangat menurun dan menimbulkan gejala-gejala anemia,
tekanan darah naik, dan aktivitas penderita akan terganggu.

1
c. Stadium III Tahap stadium tiga adalah gagal ginjal tahap akhir, hal ini
dikarenakan 90% dari massa nefron sudah hancur atau hanya sekitar 200.000 nefron
yang masih utuh.
Pada tahap ini penderita mulai merasakan gejala yang cukup parah, karena ginjal tidak
lagi sanggup mempertahankan homeostatis cairan dan elektrolit dalam tubuh. Pasien
akan mengalami oliguri atau pengeluaran kemih kurang dari 500/hari karena kegagalan
glomeroulus meskipun proses penyakit menyerang tubulus ginjal (Ariani, 2016)
.
B. ETIOLOGI
Etiologi AKI di bagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan patogenesis AKI
yakni

a. penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa menyebabkan gangguan pada


parenkim ginjal.

b. Penyakit yang secara langsung menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal

c. Penyakit dengan obstruksi saluran kemih

Kondisi klinis yang dapat menyebabkan terjadinya GGA dapat dipengaruhi oleh
ginjal sendiri dan oleh faktor luar.

A. Penyakit dari ginjal

1) Glomerolusitis

2) Pyelonefritis

3) Ureteritis.

4) Nefrolitiasis

5) Polcystis kidney

6) Trauma langsung pada ginjal.

7) Keganasan pada ginjal.

8) Adanya sumbatan di dalam ginjal seperti batu, tumor, penyempitan/striktur.

B. Penyakit Umum di luar ginjal

1) Penyakit sistemik seperti diabetes melitus, hipertensi, kolestrol tinggi.


2

2) Dysplidemia

3) SLE

4) Penyakit infeksi seperti TBC paru, sifilis, malaria, hepatitis,

5) Preklamsi,

6) Obat-obatan

7) Kehilangan banyak cairan yang mendadak (luka bakar)

(Muttaqin & Sari, Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan, 2012)

Manifestasi Klinis

Ada beberapa gejala yang timbul oleh adanya penyakit gagal ginjal, diantaranya yaitu
(Haryono, 2013) dan (Nursalam & B, 2009):

1)Kardiovaskular : Darah tinggi, perubahan elektro kardiografi (EKG), perikarditis, efusi


perikardium, dan tamponade perikardium.

2)Gastrointestinal : Biasanya terdapat ulserasi pada saluran pencernaan dan pendarahan.

3)Respirasi : Edema paru, efusi pleura, dan pleuritis.

4)Neuromuskular : Kelemahan , gangguan tidur, sakit kepala, letargi, gangguan


muskular, neuropati perifer, bingung, dan koma.

5)Metabolik/Endokrin: Inti glukosa, hiperlipidemia, gangguan hormon seks


menyebabkan penurunan libido, impoten.

6) Muskuloskeletal : Kram otot, kehilangan kekuatan otot, fraktur tulang.

7) Integumen : Warna kulit abu-abu, mengilat, pruritis, kulit kering bersisik, ekimosis,
kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar.
3

C.FISIOLOGI

Ginjal memerankan berbagai fungsi tubuh yang sangat penting bagi kehidupan, yakni
menyaring (filtrasi) sisa hasil metabolisme dan toksin dari darah serta mempertahankan
homeostatis cairan dan elektrolit yang kemudian dibuang melalui urine. Pembentukan urin
adalah fungsi ginjal yang paling esensial dalam mempertahankan homeostatis tubuh. Pada
orang dewasa sehat, kurang lebih 1200 ml darah, atau 25% cardiac output, mengalir ke
kedua ginjal. Pada keadaan tertentu, aliran darah ke ginjal dapat meningkat hingga 30%
(pada saat latihan fisik) dan menurun hingga 12% dari cardiac output.

Proses pembentukan urine yang pertama terjadi adalah filtrasi, yaitu penyaringan
darah yang mengalir melalui arteria aferen menuju kapiler glomerulus yang dibungkus
kapsula bowman untuk menjadi filtrat glomerulus yang berisi zat-zat ekskresi. Kapiler
glomerulus tersusun atas sel endotel, membrana basalis dan sel epitel. Kapiler glomeruli
berdinding porous (berlubang- lubang), yang memungkinkan terjadinya filtrasi cairan
dalam jumlah besar (± 180 L/hari). Molekul yang berukuran kecil (air, elektrolit, dan sisa
metabolisme tubuh, di antaranya kreatinin dan ureum) akan difiltrasi dari darah,
sedangkan molekul berukuran lebih besar (protein dan sel darah) tetap tertahan di dalam
darah. Oleh karena itu, komposisi cairan filtrat yang berada di kapsul Bowman, mirip
dengan yang ada di dalam plasma, hanya saja cairan ini tidak mengandung protein dan sel
darah.

Volume cairan yang difiltrasi oleh glomerulus setiap satuan waktu disebut sebagai
rerata filtrasi glomerulus atau Glomerular Filtration Rate (GFR). Selanjutnya cairan filtrat
4

akan direabsorbsi dan beberapa elektrolit akan mengalami sekresi di tubulus ginjal, yang
kemudian menghasilkan urine yang akan disalurkan melalui duktus koligentes. Proses dari
reabsorbsi filtrat di tubulus proksimal, ansa henle, dan sekresi di tubulus distal terus
berlangsung hingga terbentuk filtrat tubuli yang dialirkan ke kalises hingga pelvis ginjal.

Ginjal merupakan alat tubuh yang strukturnya amat rumit, berperan penting dalam
pengelolaan berbagai faal utama tubuh. Beberapa fungsi ginjal:

a. Regulasi volume dan osmolalitas cairan tubuh

b. Regulasi keseimbangan elektrolit

c. Regulasi keseimbangan asam basa

d. Ekskresi produk metabolit dan substansi asing

e. Fungsi endokrin

 Partisipasi dalam eritropoiesis

 Pengatur tekanan arteri

f. Pengaturan produksi 1,25-dihidroksi vitamin D3 g. Sintesa glukosa19,20

D. PATOFISIOLOGI
Terdapat tiga kategori ARF (Acute Renal Failure) atau gagal ginjal akut, yaitu
prerenal, renal dan postrenal dengan mekanisme patofisiologi berbeda.

a). Prerenal

Prerenal ditandai dengan berkurangnya pasokan darah ke ginjal. Penyebab


umumnya yaitu terjadinya penurunan volume intravaskular karena kondisi seperti
perdarahan, dehidrasi, atau hilangnya cairan gastrointestinal. Kondisi 4 berkurangnya
curah jantung misalnya gagal jantung kongestif atau infark miokard dan hipotensi
juga dapat mengurangi aliran darah ginjal yang mengakibatkan penurunan perfusi
glomerulus dan prerenal ARF (Stamatakis, 2008). Penurunan aliran darah ginjal
ringan sampai sedang mengakibatkan tekanan intraglomerular yang disebabkan oleh
pelebaran arteriola aferen (arteri yang memasok darah ke glomerulus), penyempitan
arteriola eferen (arteri yang membawa darah dari glomerulus), dan redistribusi aliran
darah ginjal

ke medula ginjal. Fungsional ARF terjadi ketika mekanisme adaptif terganggu dan hal
tersebut sering disebabkan oleh obat-obatan, antara lain: NSAID (Non Steroid Anti
Inflammatory Drug) merusak dilasi mediator prostaglandin dari arteriola aferen.
ACEI (Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor) dan ARB (Angiotensin Receptor
Blocker) menghambat angiotensin II dimediasi oleh penyempitan arteriola eferen.
Siklosporin dan ntrinsic terutama dalam dosis tinggi merupakan vasokonstriktor ginjal
yang poten. Semua agen tersebut dapat mengurangi tekanan intraglomerular dengan
penurunan GFR (Glomerular Filtration Rate) (Stamatakis, 2008).

b). Renal

Gagal ginjal ntrinsic, disebut juga sebagai intrarenal ARF disebabkan oleh
penyakit yang dapat mempengaruhi integritas tubulus, pembuluh glomerulus,
interstitium, atau darah. ATN (Acute Tubular Necrosis) merupakan kondisi
patofisiologi yang dihasilkan dari obat (aminoglikosida atau amfoterisin B) atau
iskemik terhadap ginjal (Stamatakis, 2008).

c). Postrenal

Postrenal terjadi karena obstruksi aliran kemih oleh beberapa sebab, antara lain:
hipertrofi prostat jinak, tumor panggul, dan pengendapan batu ginjal (Stamatakis,
2008)
6

E. WEB OF CAUSATION

PRERENAL RENAL PROSTRENAL

penyakit yang dapat obstruksi aliran kemih


mempengaruhi oleh beberapa sebab,
penurunan volume
antara lain: hipertrofi
intravaskular integritas tubulus, prostat jinak, tumor
pembuluh panggul, dan
pengendapan batu
perdarahan, berkurangn ginjal
ya
dehidrasi
curah

hilangnya gagal
cairan jantung
kongestif
atau infark

penurunan
perfusi
glomerulus
dan

Gagal
Ginjal Akut

1. Jumlah
dan
frekuensi
urine
berkurang
7

DAFTAR PUSTAKA

(http://eprints.umm.ac.id/63604/4/BAB%20II.pdf)

(http://eprints.ums.ac.id/45547/4/3.%20BAB%20I.pdf)

(https://www.google.com/search?q=web+of+causation+acute+renal+failure&source=lnms&tb
m=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiwr93Pjab3AhVZSWwGHT3WAxgQ_AUoAXoECAEQ
Aw&cshid=1650576788846011&biw=1366&bih=600&dpr=1)

(https://www.google.com/search?
q=gambar+FISIOLOGI+GINJAL&tbm=isch&ved=2ahUKEwi-le6Mg6b3AhWzm-
YKHREWC-IQ2)
8

Anda mungkin juga menyukai