Pengawasan Partisipatif adalah partisipasi mendorong pengawasan oleh masyarakat
dalam pelaksanaan mengawasi pemilu. dengan adanya partisipasi masyarakat dalam mengawasi akan mensuskseskan pesta demokrasi secara aman dan berkualitas. Maka dari itu, Bawaslu melakukan sosialisasi kepada masyarakat betapa pentingnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan pemilu seperti organisasi masyarakat, pemilih pemula dan tokohtokoh masyarakat karena mengawasi pemilu adalah tugas bersama. .Pola yang disampaikan kepada masyarakat yang bersifat berkelompok diperlukan sumber data rujukan sebagai informasi untuk mengambil langkah-langkah antisipasi pencegahan dalam bentuk potensi-potensi kerawanan seperti adanya peran masyarakat dalam pengawasan pemilu menberikan informasi awal, pencegahan dini terhadap pelanggaran, mengawasi/memantau dan melaporkan ke Bawaslu dan jajaran pada setiap jam kerja. Pemilu merupakan sarana untuk menwujudkan partisipasi politik dan partai politik dapat diwujudkan oleh penyelenggara pemilu yang bersikap netral, terbuka dan akuntabel, sehingga para partisipan pemilu tahun 2020 ini dapat membangun kepercayaan semua pihak untuk menerima pemilu secara demokratis. Pemilihan umum adalah proses memilih seseorang untuk mengisi jabatan politik tertentu. Jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari jabatan presiden/eksekutif, wakil rakyat/legislatif di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua BEM, OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata pemilihan lebih sering digunakan. Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakai oleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik.Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih Memasuki tahun politik pilkada 2020, masyarakat akan disuguhkan satu momentum besar yaitu Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil gubernur, Wali kota dan Wakil Wali Kota dan Bupati dan Wakil Bupati serentak sebanyak 270 daerah di Indonesia. Berbagai calon sedang gencar mempersiapkan diri juga pemilih yang akan turut andil dalam pesta demokrasi tersebut. Tak terkecuali mahasiswa, sabagai generasi penerus bangsa, mahasiswa juga perlu berperan aktif dalam momentum ini untuk perubahan bangsa yang lebih baik. Berpredikat sebagai seorang akademisi (mahasiswa) sudah barang tentu seyogyanya mengambil peran penting dalam berbagai aspek bidang kehidupan termasuk dalam bidang politik. Pesta demokrasi tahap pertama sudah di depan mata, peran mahasiswa sebagai agen perubahan, kontrol moral, dan iron stock dituntut untuk memainkan peran tersebut sebagai bukti bahwa mahasiswa masih mampu menunjukkan eksistensinya dengan aktif. Sebagai agen perubahan dalam bidang politik, mahasiswa tidak harus terjun ke lapangan bermain dengan para pemangku kepentingan elite politik. Sebab, sejatinya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dapat diartikan sebagai seorang yang membuat perubahan tanpa menimbulkan dampak negatif pada masyarakat, mengingat bahwa jika seorang telah terjun di wilayah politik terlalu berisiko mendapatkan konsekuensi. Konsekuensi seseorang jika bergelut di bidang politik adalah harus mampu menanggung konsekuensi sosial seperti bullying, pengasingan diri, maupun tekanan mental. Kontrol moral adalah salah satu peran penting yang harus dijaga oleh seorang mahasiswa selama menjalankan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat walaupun itu menjadi tugas semua elemen sosial kemasyarakatan. Peran mahasiswa sebagai kontrol moral merupakan semangat bagi kaum intelektual (mahasiswa) untuk mampu menganalisis kondisi sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Analisis yang digunakan tidak serta-merta terjadi begitu saja tetapi tentunya melalui beberapa mekanisme yang ditandai munculnya kesadaran pribadi, kesadaran etis, sehingga menimbulkan kesadaran kolektif yang terjadi dalam sistem sosial secara keseluruhan. Peran mahasiswa dalam kaitannya dengan iron stock adalah menanggung nilai etis sebagai penyandang predikat mahasiswa secara bahasa maha yang artinya tinggi dan siswa adalah terpelajar. Sudah menjadi kebenaran absolut bagi yang menyandang predikat mahasiswa. Masyarakat menilai mahasiswa adalah orang yang berpendidikan dan mempunyai kemampuan dalam keilmuan yang dilatarbelakanginya. Kepercayaan dari masyarakat itu yang menjadikan mahasiswa poros penting dalam berkehidupan termasuk persoalan sosial dan politik. Oleh karena itu, di tahun politik dewasa ini, mahasiswa sebaiknya memilah terlebih dahulu berbagai informasi yang ada. Termasuk informasi yang beredar di media sosial. Informasi yang didapatkan setiap menit maupun detik sebaiknya terlebih dahulu melalui berbagai kajian yang mendalam untuk menarik sebuah kesimpulan. Kontribusi mahasiswa di tahun politik saat ini hendaknya mengambil tindakan yang betul-betul melalui pengkajian mendalam terlebih dahulu untuk menarik suatu kesimpulan. Sebagai seorang mahasiswa yang berlatar belakang ilmu sosial politik, misalnya, idealnya ikut andil dalam ajang lima tahunan ini. Ada beberapa peran yang bisa dilakukan sebagai seorang akademisi sejati. Pertama, semua sepakat bahwa Pemilu dan Pilkada telah menjadi wadah aspirasi politik warga negara, khususnya mahasiswa. Namun pada praktoknya, ada banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi di tengah pesta demokrasi ini. Maka, oleh karena itu, mahasiswa bisa mengambil peran dalam Pilkada untuk mensistemasi dan mengorganisir para pemilih untuk menjadi cerdas, dan memberikan pengetahuan berupa pemahaman melek politik agar memilih calon pemimpin berdasarkan kinerja dan kreadibilitasnya selama ini. Banyak yang bisa dilakukan seorang mahasiswa untuk menyukseskan atau ikut berpartisipasi dalam pilkada 2020, dengan melakukan pemilih cerdas kepada masyarakat, mensosialisasikan tentang setiap tahapan penyelenggaraan pilkada, mengajak masyarakat agar bersama-sama memilih pada hari pemungutan suara agar jangan golput, menjadi pemantau pilkada dan lainnya Sebagai kontestasi sebagai pengusung ataupun perorangan guna memperebut dukungan suara, manakala hasil pemilu Tahun 2020 berjalan dengan aman dan lancar. Potensi-potensi kerawanan dengan adanya tindakan-tindakan yang berakibat melawan hukum sebagai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). yang mempunyai peranan fungsi tugas dan kewenangan dalam menangani pelanggaran pemilu. Pada praktik-praktik politik memunculkan kerawanan oleh para pendukung partai politik atau kandidat calon serta tim pemenang dari partai politik yang dapat merusak rendahnya demokrasi terhadap nilai-nilai dan keseimbangan dampak sosial yang berakibat kompetisi yang curang seperti penyebaran money politik, blackempin, isu sara, manipolasi dana kampanye pada akhir massa kampanye serta penyalahgunaan kewenangan dan fasilitas Negara yang digunakan oleh pejabat dan pegawai pemerintah apabila salah guna keberpihakan kepada calon dan kandidat tertentu yang berakibat massif, maka misi yang perlu dilakukan oleh Pengawas Pemilu menyampaikan dasar ketentuan sebagai imbauan kepada seluruh instansi pemerintah sampai tingkat kecamatan dan kelurahan serta desa se-Kabupaten Pulang Pisau guna mencegah agar tidak muncul pelanggaran pemilu. Tindakan yang harus dilakukan yaitu menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal dengan keterbukaan public kepada masyarakat, lembaga Negara lainnya serta peserta pemilu sesuai tingkatannya. Secara hakikat demokrasi bahwa Bawaslu memerlukan dukungan dari semua pihak masyarakat sebagai pelaku utama dalam pemilu, sehingga tugas Bawaslu pada pasal 94 ayat 1 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu. Oleh karena itu pengawalan demokrasi untuk mencegah pelanggaran diperlukan senergi penguatan internal Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terhadap praktek- praktek yang muncul dalam kompentisi yang berakibat kecurangan politik, sehingga diperlukan sosialisasi yang berkelanjutan kepada Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) serta Pemilih Pemula, Sebagai penegakan hukum. Kualitas selaku pengawas penyelenggara pemilu dapat diukur dari sejumlah indicator dalam hal yang menjadi pioritas dalam menjalankan tugas antara lain : a. Siap melakukan koordinasi stekeholdel dalam birokrasi pemerintah sehingga demokratis yang kuat serta memiliki kemampuan dukungan oleh public. b. Siap kompetisi dalam penguatan internal pengawas pemilu yang sehat, sehingga partisipatif yang tinggi antara pemilih dengan yang dipilih dengan mekanisme yang jelas c. Siap menjalankan tugas terhadap jadwal, tahapan dan program penyelenggara pemilu yang dilaksanakan tepat waktu sesuai ketentuan, apabila ada hal yang lain menimbulkan akibat politik sehingga terganggu tahapan pemilu maka harus ada paying hukum yang jelas dalam bentuk Surat Edaran oleh penyelenggara pemilu dalam hal ini oleh Ketua KPU RI sebagai penanggungjawab. d. Siap melakukan pengawasan terbuka untuk umum secara LUBER dan JURDIL. e. Siap menanggani tindak lanjut penanganan pelanggaran baik laporan ataupun temuan, apabila laporan ataupun temuan dalam proses maka Pengawas pemilu tidak bias membuka untuk public terhadap penanganan pelanggaran pemilu. Mengacu pada penjelasan tersebut di atas bahwa mengindentifikasi potensipotensi untuk mengatasi permasalahan tentu perlu menguatkan terhadap pengaruh dinamika strategis yang berada pada politik local yang langsung pada lingkungan, maka program yang telah di tentukan dalam kegiatan menghadapi komitme dan mekanisme system sumber daya manusia pengawas pemilu yang memiliki kapasitads dan kapabilitas. Pengawasan dalam pencegahan berbagai bentuk pelanggaran agar tidak terjadi konplik tindak kekerasan dalam hal penyalahgunaan jabatan dan keberpihakan penyelenggara pemilu pada peserta pemilu, mobilisasi massa dalam hal intimidasi serta juga iming- iming bujukan bagi yang ingin dapat jabatan. Perkembangan persoalan pemilu perlu yang perlu penekanan pada teknis pengawasan secara serentak oleh pengawas pemilu dalam menjalankan regulasi, sehingga penyebaran kepada masyarakat senantiasa bersama-sama ikut mengawasi jalannya tahapan pemilu Tahun 2020 ini. Untuk mempermudah melakukan pengawasan pemilu bagaimana peran aktif terhadap bentuk partisipasi dalam menjalin hubungan kerja sama dalam hal memfasilitasi terhadap informasi kepada masyarakat mengenai hak pilih di TPS. Dalam pengendalian potensi dari kerawanan yang telah di petakan perlu diciptakan komunikasi dan koordinasi untuk menjaga situasi yang aman dan kondusif serta tertib dalam pengawasan kepada internal maupan ekternal. Tantangan dalam pengelolaan di bidang tata usaha yang belum tertib serta kepemilikan yang sah dalam pengelolaan manajemen lembaga Bawaslu, sehingga antisipasi permasalahan agar dipastikan semua penyelenggaraan pemilu berjalan dengan baik sehingga terwujudnya intergritas pengawas pemilu dalam mengamati, mengkaji, memeriksa dan menilai proses pelanggaran pemilu.Menegakan netralitas serta menerima masukan dan tanggapan masyarakat serta melaksanakan SOP sebagai tindak lanjut dalam menjalin komunikasi dengan stakeholder. Melakukan pencegahan pelanggaran dan isu-isu politik serta perlu diwaspadai dalam proses di TPS apabila ada indikasi dugaan pelanggaran, kerja pengawasan sesame pengawas pemilu perlu dijalin sebagai strategi dalam menentukan mekanisme sebagai pengawas demokrasi yang utuh sebagai kekuatan control yang efektif terhadap perilaku dan jatidiri seorang pengawas pemilu. Peran yang harus dan wajib diperkuat pada lembaga Bawaslu dan jajaran yaitu menhasilkan pengawas pemilu yang berintegritas tidak ada konplik kekerasan, menerima dengan baik hasil pemilu, tidak terjadi apatisme sesama penyelenggara dan masyarakat. Dalam kepatuhan menyampaikan hasil pengawasan berupa laporan itu wajib dilakukan berdasarkan tahapan yang dijalankan, sebelum disampaikan perlu dilakukan reviu dalam internal bawaslu bersama secretariat dalam pemecahan masalah apakah surat menyurat sampai pada keputusan terhadap masalah yang dilakukan menyesuai divisi pada umumnya dalam fungsi tugas. Sebelum menjalangkan rencana kerja kegiatan yang perlu dipersiapkan bahan yang telah diproses dan di ulah dalam bentuk ringkasan agar mempermudah dalam hal ini dilakukan oleh divisi SDM dan Organisasi selaku mempersiapkan bahan kelengkapan personil. Bawaslu kali ini menyelesaikan permasalahan pemilu pada setiap tahapan, maka pengawalan bersama masyarakat dalam mengawasi, agar lembaga Bawaslu dipercaya secara bermartabat dan berkualitas. Pola dan metode yang diterapkan dalam pengawasan merupakan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi untuk memastikan berjalan efektif dan efisien, namun tetap didukung dari semua pihak dalam peningkatan kemandirian dalam kearifan local terhadap kebiasaan masyarakat supaya lebih baik kedepan Tantangan dalam tugas pengawasan pemilu berada pada potensi pelanggaran dalam peyelenggaraan pemilu sangat tinggi terutama di daerah pemilihnya banyak dan daerah yang sulit dijangkau. Hal-hal seperti yang disebut diatas bahwa tingkat kompetisi calon yang sangat tinggi, maka pengawas pemilu tanpa terkecuali wajib mengajak masyarakat ikut mengawasi pemilu yang paling sepat melalui hubungan keluarga, kerabat, sahabat dan teman. Sebagai pengawas pemilu harus berani dengan tantangan apabila masyarakat tidak menerima apa yang telah disampaikan tentang dasar hukum dalam proses pemilu, semua hasil pengawasan tetap dituangkan dalam formulir agar nantinya dievaluasi melalui sosialisasi kepada masyarakat. Peningkatan pengawasan pemilu dapat dilakukan simulasi kepada masyarakat agar tertarik ikut mengawasi. Simulasi yang di lakukan oleh pengawas pemilu dalam bentuk : a. Simulasi pemunggutan suara b. Simulasi perhitungan suara c. Simulasi pengisian formulir.