Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

NAMA : Leonardus Eka S. P. Manao

NIM : 19010000264

Matkul : Hukum Pidana Internasional

JAWABAN

1. Subjek Hukum
a. Yang dimaksud dengan subjek hukum adalah pemegang hak dan kewajiban menurut
hukum. Dalam kehidupan sehari-hari, yang menjadi subyek hukum dalam sistem
hukum Indonesia, yang sudah barang tentu berdasar dari sistem hukum Belanda, ialah
individu dan badan hukum.
b. Perbandingan subjek hukum pidana nasional, hukum internasional, dan hukum pidana
internasional, yakni :
Hukum pidana indonesia dan hukum pidana internasional memiliki perbedaan yang
cukup signifikan selain dari cakupannya. Perbedaan yang menggambarkan perbedaan
paling mendasar adalah subjek, objek, dan sumber hukum yang digunakan dalam
pembuktiannya. Subjek hukum pidana Indonesia sesuai dengan ketentuan dalam
KUHP adalah seluruh masyarakat Indonesia yang ada di dalam yurisdiksi Indonesia.
Hal ini menggambarkan dan memberikan kita khasanah pengertian dimana hukum
pidana Indonesia hanya dapat dikenakan kepada individu yang berada di yurisdiksi
negara Indonesia atau dapat dikatakan segala sesuatu yang berada dibawah kedaulatan
negara Indonesia
2. Tindak Pidana Internasional
a. Tindak pidana merupakan pelanggaran serius yang bersifat secara kolektif seperti
genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, penyiksaan dan
penghilangan paksa, dan sebagainya.
b. Perbandingan tindak pidana yang diatur dalam UU HAM dengan Statuta Roma yakni,
pada dasarnya hal yang diatur dalam tindak pidana UU HAM dengan Statuta Roma ada
kesamaan akan tetapi UU HAM hanya mencakup aturan hak dasar atau hak pokok
milik manusia sejak lahir, sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan
UU yang diatur dalam Statuta Roma hanya merupakan salah satu dari UU HAM yang
mengatur mengenai kejahatan kemanusiaan.
3. Asas-asas
a. Obligatio ergo omnes adalah hak dan kewajiban berlaku untuk semuanya, dalam artian
apabila ada putusan semisal pada putusan MK maka putusan tersebut tidak hanya
berlaku bagi pihak yang berperkara akan tetapi berlaku untuk seluruh masyarakat.
b. Asas Aut dedere aut judicare ini merupakan bahwa setiap negara berkewajiban
mengekstradisi atau mengadili dan mengadili pelaku kejahatan internasional serta
berkewajiban melakukan kerjasama dengan negara lain dalam rangka menahan,
menuntut, mengadili pelaku kejahatan internasional.
c. Head of state immunity merupakan n bahwa pejabat negara tersebut kebal terhadap
jurisdiksi negara lain, yang bersifat pidana, perdata maupun administratif. Hak
Immunitas yang dapat dinikmati bagi pejabat negara diperoleh dari hukum nasional
maupun hukum internasional. Hak ini, pada hukum internasional, dapat dilihat pada
kekebalan hukum dan keistimewaan yang diperoleh oleh para perwakilan negara yang
sedang melaksanakan tugas dan kewajibannya di wilayah kedaulatan negara lain.
d. The most serious crime adalah satu-satunya kejahatan yang bisa digunakan oleh negara
yang masih ingin mempertahankan hukuman mati. Karakteristik the most serious crime
dalam hukum internasional di antaranya tindak pidana yang dilakukan merupakan
perbuatan yang keji dan kejam, menggoncangkan hati nurani kemanusiaan, adanya
unsur kesengajaan, terorganisir, sistematis.
4. Hubungan antara hukum nasional, hukum internasional dan hukum pidana internasional :
- Hukum internasional dan hukum nasional merupakan dua sistem hukum yang terpisah,
tidak saling mempunyai hubungan superioritas atau subordinasi. Berlakunya hukum
internasional dalam lingkungan hukum nasional memerlukan ratifikasi menjadi hukum
nasional.
- Hubungan hukum pidana nasional dengan pidana internasional pada dasarnya
Kedudukan Hukum pidana internasional dalam hukum pidana nasional hanya sebagai
pelengkap karena baik hukum pidana internasional maupun hukum pidana nasional
memiliki hubungan yang bersifat komplementer antara satu dengan yang lainnya sebab
aturan hukum pidana internasional (Statuta Roma) sebagian besar sudah diadopsi dan
diratifikasi kedalam undang-undang hukum pidana nasional oleh masing-masing
negara yang berdaulat, disamping itu, negara berhak untuk mengadili setiap pelaku
kejahatan yang terjadi di wilayah yuridiksi teritorialnya, meskipun perbuatan tersebut
dikualifikasikan sebagai kejahatan internasional.
5. Pentingnya Azas hukum pidana menurut tempat, terkait dengan azas personal tauu nasional
aktif dengan hukum pidana internasional, karena pada dasarnya asas hukum pidana
menurut tempat merupakan asas yang menegaskan bahwa hukum pidana itu berlaku
didasarkan pada tempat atau teritori perbuatan tersebut dilakukan. Hal ini memiliki makna
bahwa setiap pelaku tindak pidana-warga negara sendiri atau asing-itu dapat dituntut. Ini
karena dalam asas tersebut, kedaulatan negara setiap negara itu diakui, dan setiap negara
berdaulat itu wajib menjamin ketertiban dalam wilayahnya. Sedangkan asas personal
memungkinkan untuk memberlakukan hukum pidana berdasarkan kewarganegaraan atau
nasionalitas seseorang yang melakukan suatu tindakan. Hal ini memiliki makna bahwa
yang terpenting berdasarkan asas ini adalah hukum pidana hanya dapat diberlakukan pada
warga negara saja, sementara tempat tidak menjadi masalah. Jadi apabila ketentuannya ini
berada diruang lingkup pidana internasional maka dapat dibedakan mana asas yang berlaku
untuk tempat dan mana asas yang berlaku untuk personal aatau nasional aktif.

Anda mungkin juga menyukai