Anda di halaman 1dari 3

1.

Dalam perspektif hukum pidana internasional, kedaulatan negara tidaklah bersifat


mutlak. Hal ini dikarenakan sebuah negara harus menghormati batas-batas tertentu
negara lainnya yang telah diatur melalui hukum internasional yang menjadikan negara
berdaulat harus tunduk kepada hukum internasional. Sehingga apabila terjadi sebuah
tindak pidana yang bersifat internasional maka tindak pidana internasional tersebut
harus mengikuti hukum pidana internasional yang ada. Dari hukum pidana
internasional yang ada tersebut wajib diimplementasikan ke dalam hukum pidana
nasional untuk memberi sanksi pidana terhadap tindak pidana internasional yang
dimaksud

3. Dalam penerapannya, individu yang berbuat kejahatan internasional HAM berat akan
diselesaikan melalui Mahkamah Pidana Internasional yang didasarkan dengan Statuta
Roma 1998. Berdasarkan Pasal 13 Statuta Roma 1998 Mahkamah Pidana
Internasional melaksanakan yurisdiksinya apabila:
 Kasus dilimpahkan kepada Penuntut Umum oleh Negara Pihak
 Kasus dilimpahkan kepada Penuntut Umum oleh Dewan Keamanan PBB
 Penuntut Umum berinisiatif memulai penyelidikan proprio motu.
Mahkamah Pidana Internasional memiliki tahapan Pra-Peradilan, Penyelidikan, Acara
Pemeriksaan Sementara, Peradilan, Pembuktian dan Putusan. Sementara upaya
hukum yang dapat ditempuh berdasarkan Statuta Roma 1998 adalah Banding dan
Peninjauan Kembali.

5. Penggunaan istilah HPI lebih tepat dikarenakan:


 Hukum pidana Internasional telah memenuhi persyaratan keilmuan yaitu
memiliki objek pembahsan tersendiri dan memiliki asas-asas hukum. HPI telah
mencakup aspek hukum pidana Nasional dan aspek hukum internasional. HPI
telah memenuhi juga hukum yang bersifat praktis yaitu baik masyarakat nasional
maupun masyarakat internasional memerlukan displin hukum baru ini untuk
memecahkan persoalan-persoalan tindak pidana yang bersifat transnasional.
 Objek HPI secara khusus mempelajari tindak pidana internasional yang
melibatkan teritorial dua pidana atau lebih juga melibatkan warga negara asing
serta memerlukan penanganan arus globalisasi di segala bidang, sehingga
menuntut masyarakat internasional untuk meneliti, mempelajaran dan
mengembangkan peraturan hukum mengenai tindak pidana semacam ini.

7. Kejahatan transnasional adalah kejahatan yang melibatkan dua negara atau lebih.
Sedangkan kejahatan internasional adalah kejahatan yang menimbulkan keresahan
komunitas internasional atau perbuatan yang melanggar kepentingan mendasar yang
dilindungi oleh hukum internasional. Kedua jenis kejahatan ini dapat dibedakan
berdasarkan klasifikasi tindak pidananya. Untuk kejahatan transnasional contohnya
adalah perdagangan narkotika, pembajakan kapal, perbudakan, terorisme, penyiksaan,
perdagangan senjata ilegal, dan perdagangan manusia. Sementara untuk kejahatan
internasional merujuk pada Statuta Roma 2002 yang memberi contoh kejahatannya
yaitu genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan agresi.

9. Arti Istilah
 Innocent Passage Right yaitu Hak lintas damai yang berarti hak semua negara
untuk melintasi atau melayarkan kapalnya melalui perairan laut teritorial suatu
Negara pantau sesuai dengan ketentuan Hukum Laut Internasional dan peraturan
perundang-undangan Negara Pantai.
 Asas Retroaktif adalah pemberlakuan peraturan perundang-undangan lebih awal
daripada saat pengundangannya. Memiliki makna bahwa asas retroaktif adalah
dasar hukum atau fondasi atas suatu norma hukum yang menimbulkan dilema
yuridis dalam perspektif hukum pidana positif.
 Asas Komplementer adalah prasyarat untuk menentukan juridiksi Pengadilan
Pidana Internasional dilaksanakan apabila setelah juridiksi Pengadilan nasional
yang berjalan dihentikan.
 Par in parem non habet imperium merupakan asas hukum yang menyatakan pihak
yang sama kedudukannya tidak mempunyai yuridiksi terhadap pihak lainnya.
 Hostis humanis generis berarti musuh umat manusia. Istilah ini ditujukan kepada
pelaku tindak pidana yang telah melakukan kejahatan berat.
 Common heritage of mankind berarti warisan bersama umat manusia yang
merupakan prinsip dari hukum internasional yang menyatakan bahwa luar
angkasa dan seluruh benda angkasa adalah warisan bersama umat manusia
sehingga harus dipergunakan dan dimanfaatkan untuk kebaikan manusia.
 Individual criminal responsibility berarti suatu bentuk pertanggungjawaban oleh
seorang individu sebagai akibat dari perbuatan tidak sah atau melawan hukum
pidana.
 Hot Pursuit adalah pengejaran terduga pelaku kriminal yang dilakukan secara
langsung dan dapat memberikan wewenang khusus kepada pengejar yang
biasanya tidak dapat dijalankan dalam keadaan yang tidak mendesak.

Anda mungkin juga menyukai