Foundation of Group Behavior 2 PDF Free
Foundation of Group Behavior 2 PDF Free
Formal Group Adalah kelompok yang memiliki struktur organisasi dan mempunyai
aturan yang detail dan mengikat. Dalam formal group ada 2 bentuk kelompok yaitu
a. Command Group, yaitu kelompok yang terbentuk karena adanya tugas atau arahan dari atasan.
Contohnya suatu kelompok terbentuk berdasarkan departmentnya.
b. Task Group, yaitu kelompok yang terbentuk untuk menyelesaikan tugas tertentu dan bersifat
sementara. Contohnya: kepanitiaan,
Informal Group Adalah kelompok yang terbentuk atas dasar kesepakatan dan tidak
memiliki aturan yang mengikat. Dalam informal group ada 2 bentuk kelompok, yaitu:
a. Interest Group, yaitu kelompok yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat. Contohnya
perkumpulan arisan yang terdiri dari ibu-ibu yang suka masak.
b. Friendship Group, yaitu kelompok yang terbentuk karena memiliki karakteristik yang sama.
Contohnya adalah kelompok penyanyi akustik.
c. Command Group, Group yang terdiri dari beberapa individu yang bertanggung jawab kepada
pimpinan/manager. Contoh: karyawan di perusahaan yang bertanggung jawab kepada
pemimpinnya.
d. Task Group, Kelompok yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas/pekerjaan. Contoh:
kepanitiaan
Tahap Normalisasi (Norming) : Dalam tahap ini terdapat sebuah rasa yang kuat akan
identitas kelompok dan persahabatan. Tahap normalisasi (norming stage) ini selesai
ketika struktur kelompok tersebut menjadi solid dan kelompok telah mengasimilasi
serangkaian ekspektasi definisi yang benar atas perilaku anggota.
6 Group Properties :
1. Role (peran) = pola perilaku yang diharapkan terhadap seseorang berdasarkan posisi
atau jabatan yang dimiliki dalam kelompok sosialnya.
Role Identity = sikap atau perilaku yang dilakukan seseorang sesuai dengan yang diharapkan
berdasarkan perannya.
Role Perception = pandangan seseorang tentang bagaimana ia harus bersikap dan bertindak
pada suatu kondisi tertentu.
2. Norm (norma/standarisasi) = standar berperilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama
dalam suatu kelompok . Norma menentukan apa yang seharusnya dan tidak seharusnya
dilakukan oleh setiap anggota kelompok pada situasi-situasi tertentu.Norma berfungsi sebagai
kontrol internal terhadap perilaku kelompok
Classes of Norms :
o Performance norms
o Appearance norms
o Social arrangement norms
o Allocation of resources
Jenis-jenis norma:
o Conformity : Penyesuaian perilaku seseorang untuk menyelaraskan dengan
norma kelompok yang ada
o References group : Individu dapat menyelaraskan norma-norma di dalam suatu
group
o Deviant Workplace Behaviour : Tindakan antisosial oleh anggota organisasi
yang ditetapkan secara international melanggar norma dan mengakibatkan
konsekuensi negatif bagi organisasi, anggota, atau keduanya
High Productivity
Tingkat kohesifitas dan norma tinggi. Anggota dalam kelompok akan merasa nyaman dan tidak
ada praduga. Sebagi contoh kelompok orang China, beraga Kristen yang berasal dari daerah
Manado ditambah dengan menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan di antara anggotanya.
Dalam kelompok tersebut anggota pasti merasa nyaman.
Moderate Productivity
Tingkat kohesifitas rendah tetapi menganut norma tinggi. Contohnya, anggota kelompok tidak
semua beraga Kristen, tidak semua dari suku China, dan tidak semua dari Manado. Semua orang
bisa berpartisipasi dalam kelompok ini asalkan mereka menjunjung tinggi rasa kejujuran dan
keadilan. Maka anggota dari kelompok tersebut berada pada tingkat produktivitas yang
moderate.
Low Productivity
Tingkat kohesifitas tinggi namun penganutan normanya rendah. Misalnya, anggota kelompok
terdiri dari suku China, beragama Kristen, dan berasal dari Manado. Tetapi mereka kurang
menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. Dengan begitu produktivitas anggotanya berada pada
tingkat rendah.
Moderate to Low Productivity
Tingkat kohesivitas dan penganutan norma rendah. Misalkan anggota orang yang berasal dari
suku apapun, dari agama apapun, dan dari wilayah mana pun, boleh bergabung dengan kelompok
ini. Tetapi mereka tidak menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan.
Kekuatan:
- informasi lebih lengkap
- meningkatkan keragaman cara pandang
- kualitas pengambilan keputusan tinggi
- meningkatkan diterimanya solusi
Kelemahan:
- lebih banyak menghabiskan waktu
- meningkatkan tekanan untuk penyesuaian
- didominasi oleh salah satu atau beberapa anggota
- tanggung jawab ambigu
Groupthink
Suatu fenomena dimana aturan untuk persetujuan umum mengesampingkan penilaian yang
realistis dari suatu tindakan alternatif
Anggota kelompok merasionalisasi perlawanan terhadap asumsi yang telah mereka buat
Anggota menerapkan tekanan langsung pada mereka yang mengungkapkan keraguan
tentang pandangan bersama atau yang mempertanyakan alternatif yang disukai oleh
mayoritas
Anggota yang memiliki keraguan atau pandangan yang berbeda tetap berdiam diri
dengan perasaan was-was
Adanya suatu ilusi kebulatan suara
Groupshift
Sebuah perubahan resiko keputusan antara keputusan kelompok dan keputusan individu dimana
anggota dalam kelompok tersebut dapat membuatnya, dapat berupa arah konservatisme
(menutup diri) atau resiko yang lebih besar
Brainstorming : Sebuah proses gagasan generasi yang secara khusus mendorong setiap
dan semua alternatif, sementara menahan setiap kritik dari alternatif tersebut
Source : http://po6kamis1030.blogspot.com/2014/05/group-behavior.html
Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan
sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat meningkatkan kerja sama
dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian perusahaan. Biasanya teamwork beranggotakan
orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007) kerja tim (teamwork) adalah bentuk kerja dalam
kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-orang yang
memiliki keahlian yang berbeda-beda dan dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi
saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan
sebuah tugas. Dengan melakukan teamwork diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara
perorangan.
Stephen dan Timothy (2008) menyatakan teamwork adalah kelompok yang usaha-usaha
individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Teamwork
menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja
yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu di suatu organisasi ataupun suatu
perusahaan.
Jenis Teamwork
Dalam teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu:
1) Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi
formal.
2) Tim Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang
bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.
3) Tim Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hirarki
yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang berbeda.
Karakteristik Teamwork
Dalam teamwork terdapat beberapa karakteristik. Diantaranya:
A. Ukuran
Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota untuk dapat saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok mengusulkan hal hal berikut ini :
1. Tim kecil ( 2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih banyak persetujuan, mengajukan lebih banyak
pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek cenderung bersikap informaldan tidak banyak
menuntut pemimpin.
2. Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan opini. Karena
kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang dispesialisasikan serta komunikasi yang buruk,
para anggota tim memiliki sedikit kesempatan untuk berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.
B. Peran Anggota
Dalam tim – tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi oleh munculnya dua
jenis peran yaitu spesialis tugas dan sosioemosional.
Orang – orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu dan energi untuk
membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
a) Memprakarsai ide
b) Memberikan opini
c) Mencari informasi
d) Meringkas
e) Memberi semangat
Orang – orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung kebutuhan emosional para
anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social. Mereka memperlihatkan perilaku – perilaku
berikut :
a) Mendorong
b) Berpadu
c) Mengurangi Ketegangan
d) Mengikuti
e) Berkompromi
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1) Terdiri dari 2 orang atau lebih
2) Adanya interaksi yang terus menerus
3) Adanya pengembangan identitas kelompok
4) Adanya norma – norma kelompok
5) Adanya diferensiasi peran
6) Peran yang saling tergantung
7) Produktivitas bertambah atau meningkat
a) Forming (pembentukan), adalah tahapan di mana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu
tim. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai, pendapat dan cara kerja
sendiri-sendiri. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali tim yang sudah dipilih
ketua kelompoknya terlebih dahulu).
b) Storming (merebut hati), adalah tahapan di mana kekacauan mulai timbul di dalam tim. Pemimpin yang
telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk
mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena
masalah- masalah pribadi, semua bersikeras dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi
sangat sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar.
c) Norming (pengaturan norma), adalah tahapan di mana individu-individu dan subgroup yang ada dalam
tim mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari team tersebut dari
kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa
bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota tim.
d) Performing (melaksanakan), adalah tahapan merupakan titik kulminasi di mana team sudah berhasil
membangun sistem yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien. Pada
tahap ini keberhasilan tim akan terlihat dari prestasi yang ditunjukkan.
Kekuatan Teamwork
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam
pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja
tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork.
Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi,
namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas
akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang
terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan
sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
1) Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
2) Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
3) Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya
tidak bisa.
4) Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
5) Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
6) Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak
ada saling pengertian.
7) Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
8) Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
9) Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A
mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
10) Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses
pencapaian target.
11) Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
12) Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu
yang lama.
13) Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
E. Resolusi Konflik.
Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik yang harus dihadapi. Tetapi konflik ini tidak harus
menjadi sumber kehancuran tim. Sebaliknya, konflik ini yang dapat dikelola dengan baik bisa dijadikan
senjata ampuh untuk melihat satu masalah dari berbagai aspek yang berbeda sehingga bisa diperoleh
cara baru, inovasi baru, ataupun perubahan yang memang diperlukan untuk melaju lebih cepat ke arah
tujuan.
F. Shared power.
Jika ada anggota tim yang terlalu dominan, sehingga segala sesuatu dilakukan sendiri, atau
sebaliknya, jika ada anggota tim yang terlalu banyak menganggur, maka pasti ada ketidakberesan dalam
tim yang lambat laun akan membuat tim menjadi tidak efektif. Jadi, tiap anggota tim perlu diberikan
kesempatan untuk menjadi ”pemimpin”, menunjukkan ”kekuasaannya” di bidang yang menjadi keahlian
dan tanggung jawab mereka masing-masing. Sehingga mereka merasa ikut bertanggung jawab untuk
kesuksesan tercapainya tujuan bersama.
G. Keahlian.
Tim yang terdiri dari anggota-anggota dengan berbagai keahlian yang saling menunjang akan lebih
mudah bekerja sama mencapai tujuan. Berbagai keahlian yang berbeda tersebut dapat saling
menunjang sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan.
H. Evaluasi.
Bagaimana sebuah tim bisa mengetahui sudah sedekat apa mereka dari tujuan, jika mereka tidak
menyediakan waktu sejenak untuk melakukan evaluasi? Evaluasi yang dilakukan secara periodik selama
proses pencapaian tujuan masih berlangsung bisa membantu mendeteksi lebih dini penyimpangan yang
terjadi, sehingga bisa segera diperbaiki.
Dalam membangun kerja sama tim yang lebih baik, caranya adalah :
1. Fokus
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan teratur. Orang-orang
sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutinnya, sehingga kehilangan gambaran
dari tujuan utama secara keseluruhan.
2. Definisikan Peran
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam suatu tim. Hal ini sangat
penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim terhadap tugas dan tanggung jawab masing-
masing akan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif.
3. Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah mereka untuk
menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur, serta tujuan jangka panjang.
Dengan tujuan yang jelas dan kode etik atau aturan tertentu, tim akan mulai bisa mengatur dirinya
sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
4. Bagikan Informasi
Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor. Produktivitas dan moral
tim akan menurun bila mereka menemukan banyak informasi yang tidak jelas berkeliaran, terutama di
masa-masa sulit atau peralihan. Bagikan dan sebarkanlah semua informasi yang memang perlu
dikomunikasikan ke semua anggota tim, dan jangan lupa untuk terus meng-update informasi tersebut
sesering mungkin.
5. Kepercayaan
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata Anda sendiri. Bila Anda
seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji untuk memberikan sesuatu kepada anak buah, maka
pastikan Anda menepati janji tersebut.
6. Dengarkan
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka kesempatan untuk
menyampaikan pendapat dalam rapat atau saat brainstorming. Pertimbangkan setiap saran mereka.
Kita tidak akan pernah benar-benar tahu saran dan pendapat mana yang terbaik sampai kita sendiri
membuktikannya.
7. Bersabar
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun, bersabarlah. Beri waktu
dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa mengatasi masalahnya sendiri, dan Anda perlu
mengawasi dan mengamati saja.
8. Dukungan
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal. Dorong mereka untuk
ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan untuk keluar dan melakukan sendiri tugas-
tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman dalam melakukan tugas supaya dapat menemukan potensi unik
dalam diri mereka sendiri.
9. Tunjukan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap. Bila mereka melihat Anda
mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka akan memberikan yang terbaik dan
berusaha tidak mengecewakan Anda. Fokuslah juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan
tidak selalu melihat kesalahan orang lain saja.
Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi yang tinggi
dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan ciptakan suasana yang sesantai
mungkin.
11. Delegasi
Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila diperlukan), lalu biarkan. Lebih
baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan seperti apa hasil yang Anda inginkan. Lalu,
biarkan tim Anda mengembangkan cara mereka sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai
waktu yang telah ditetapkan.
Terakhir, yang penting adalah terus-menerus memberi inspirasi kepada semua anggota tim. Bila
berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan tim, gunakanlah kata 'kita' dan bukan kata
'saya'.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam
pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja
tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Menjalani suatu track kehidupan pekerjaan, tak kan mudah kita bisa berpaling dari suasana yang
menuntut keharusan bekerja sama, atau bisa dikata, lebih dari sekedar bekerja bersama-sama atau
bahkan dikatakan bersama-sama bekerja dengan teman kerja (team work).
Ada saat kita berposisi sebagai staf, namun lambat atau cepat, bisa juga beralih posisi sebagai
manajer. Berikut adalah tips bekerja sama dalam team work sehingga mungkin bisa sedikit membantu
agar tercapai harmoni dan soliditas antar sesama anggota tim.
2. Temukan kesamaan untuk memperlancar komunikasi carilah kesamaan antara Anda dan rekan sekerja.
4. Bersikap ramah.
7. Kendalikan emosi.
8. Selalu tawarkan solusi.
1) Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi
kebijakan
2) Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Implikasi manajerial dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada pembentukan team
work pada suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan proses
operasional usaha mereka melalui team work. Pemimpin perusahaan juga dapat lebih mudah dalam
mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian
baik secara umum melalui team work maupun secara khusus melalui anggota-anggotanya.
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam
kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori
managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu:
1. Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas
tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
2. Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya
perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan
tempo kerja yang nyaman dan ramah.
3. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada
hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak
pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan
kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
4. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi.
Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
5. Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan
hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui
penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang
memuaskan.
http://kelompokpo10.blogspot.com/2014/06/chp-5-team-work.html
3.2 SARAN
Sebaiknya dalam pelaksanaan bimbingan sosial kelompok.
· Dengan adanya makalah ini di harapkan metode pekerja sosial dengan kelompok dapat
dipergunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kelompok.
· Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat di jadikan suatu rujukan dalam kaitannya dengan
berbagai permasalahan yang terjadi di individu dalam kelompok.
· Dengan berbagai tahapan yang telah tersedia dalam metode pekerja sosial kelompok dapat
menambah dan meningkatkan pengetahaun tentang cara penyelesaian permasalahan kelompok.
Source : https://plus.google.com/105818729454107886829/posts/8oeJgmetCFs