Gereja Protestan Bali
Gereja Protestan Bali
Oleh :
I KOMANG ARI GUNAWAN
NIM : 1204205073
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)
2016
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR
Oleh :
Dosen Pembimbing:
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)
2016
2016
REDESAIN GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI (GKPB) I Komang Ari Gunawan
TUGAS AKHIR
JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA NIM : 1204205073
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yesus Kristus karena atas
berkat rahmat-Nyalah, penyusunan Landasan Konseptual Perancangan Tugas
Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Selesainya penyusunan makalah ini tidak terlepas atas berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan
terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., Ph.D., selaku Dekan
Fakultas Teknik, Universitas Udayana
2. Ibu Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Jurusan
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
3. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., selaku Dosen Koordinator
Seminar Tugas Akhir.
4. Ibu Gusti Ayu Made Suartika, ST., MEngSc., PhD., selaku Dosen
Pembimbing I dan Pembimbing Akademis.
5. Bapak Ir. I Nyoman Surata, MT., selaku Dosen Pembimbing II.
6. Bapak Pdt. I Wayan Dedy, S.Th., selaku Pendeta GKPB Philia di
Amlapura.
7. Bapak Pdt. Gusti Made Alit Purya, M.Min., yang telah memberikan
banyak sekali masukan dan motivasi.
8. Bapak Pdt. Izak Rio Hernemus Bainuan, selaku narasumber.
9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah mengarahkan, membimbing serta memberikan masukan yang
berkaitan dengan penyusunan dan penyelesaian laporan ini.
ABSTRAK
KATA PENGANTAR………………………………………………….. i
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL…………………………………………………........ ix
DAFTAR DIAGRAM..……………………………………………........ xi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………. 3
1.3 Tujuan………………………………………………………………. 4
1.4 Metode Penelitian………………………………………………….. 4
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data………………………………….... 4
1.4.2 Teknik Pembahasan………………………………………....... 6
1.4.3 Teknik Penarikan Kesimpulan……………………………….. 6
1.5 Pemahaman Terhadap Redesain GKPB Jemaat Philia di
Amlapura............................................................................................ 6
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura iii
2.4.3 Peluang (Opportunity)………………………………………... 26
2.4.4 Tantangan (Threat)…………………………………………… 27
2.5 Pendekatan Evaluasi Purna Huni GKPB Jemaat Philia………… 27
2.5.1 Sistem Penataan Tapak……………………………………….. 27
2.5.2 Keterbatasan Kapsitas Gedung Gereja……………………….. 28
2.5.3 Keterbatasan Fasilitas Penunjang…………………………….. 29
2.6 Pemecahan Permasalahan………………………………………… 29
Gambar 3.4 Layout Plan GKPB Jemaat Galang Ning Hyang …………… 47
Gambar 3.7 Denah Lt. Balcony GKPB Jemaat Galang Ning Hyang…….. 50
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura vii
Gambar 5.5 Konsep Bentuk Massa..…………….…………..…….…….. 115
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura viii
DAFTAR TABEL
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
metode penelitian dan pemahaman terhadap redesain GKPB Jemaat Philia di
Amlapura.
Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) lahir pada tanggal 11 November 1931
dengan dibaptisnya 12 Orang Bali menjadi Kristen oleh Pendeta R.A. Jaffry di
Tukad Yeh Poh, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. 12
Orang Bali dibaptis menjadi Kristen karena hasil perkabaran injil Tsang To Han
dari CMA (Christian Missionary Alliance) yang datang ke Bali tahun 1929 untuk
mengembalakan orang-orang Kristen China yang ada di Kota Denpasar melalui
seorang perempuan Bali yang nikah dengan orang China di Denpasar Tsang To Han
berkenalan dengan 12 Orang Bali tersebut diatas Tahun 1929, beberapa orang di
desa Dalung Abianbase dan Untal-Untal mengalami krisis spiritual dan belajar ilmu
kebatinan kepada Raden Atmojo Kusuma. Beberapa orang murid Raden Atmojo
Dengan lahirnya Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) pada tahun 1931 dan
sampai sekarang sudah banyak memiliki gereja-gereja yang berada di Bali. Seluruh
Kabupaten yang di Bali sudah ada Gereja yang dibawah naungan denominasi
GKPB. Salah satu gereja yang berada dibawah naungan denominasi GKPB adalah
GKPB Jemaat Philia yang berada di Amlapura.
GKPB Jemaat Philia sampai sekarang ini terus mengalami pertumbuhan maka
sebagai salah satu gereja yang terus bertumbuh harus mampu menyediakan gedung
yang dapat menampung banyak orang. Kemampuan kapasitas yang disediakan
harus dapat memberi kenyaman bagi para jemaat yang beribadah di gereja ini.
Kehadiran jemaat pada saat ibadah rutin atau ibadah minggu berbeda jumlah
dengan ibadah saat ada perayaan keagamaan Kristen. Hal ini dikarenakan beberapa
jemaat yang masih sekolah ataupun bekerja di luar lingkungan Amlapura dan
mereka akan pulang pada saat mereka mendapatkan libur hari raya. Kapasitas yang
disediakan setelah dilakukannya redesain harus dapat menampung semua orang
saat kegiatan ibadah berlangsung. Padahal jika dilihat dari segi kehadiran jemaat
untuk beribadah kapasitas gedung gereja saat ini tidak mampu menampung semua
jemaatnya.
Dari uraian latar belakang, maka dapat diambil rumusan masalah yaitu adalah
sebagai berikut:
Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik dan memadai maka kehadiran
umat Kristiani yang beribadah dan bersekutu akan dapat meraskan kenyaman yang
baik pula. Karena dengan adanya kenyamanan, suasana batin pada umat Kristiani
yang beribadah dan bersekutu akan menjadi tentram dan damai. Sehingga dalam
melakukan peribadahan maupun kegiatan keagamaan Kristiani akan terjalin
hubungan yang baik dengan para umat dan Yesus Kristus yang mereka percayai
sebagai Tuhan.
Metodelogi Penelitian berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
metodelogi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
saksama untuk mencapai suatu tujuan.
Dari pembahasan yang sudah dilakukan maka akan mendapatkan bahan untuk
diambil kesimpulan dari Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat
Philia di Amlapura dalam bentuk konsep perancangan arsitektur baik perancangan
tapak maupun perancangan bangunan.
Kata Re-desain berasal dari Re dan Design, dimana kata Re artinya ulang atau
terlahir kembali, sedangkan kata Design artinya penataan, tatanan, perancangan.
Arti dari Gedung Gereja terdiri dari 2 (dua) kata yaitu Gedung dan Gereja.
“Gedung berarti tempat untuk mewadahi kegiatan”, sedangkan “Gereja adalah
persekutuan orang-orang kudus yaitu jemaat Kristen yang percaya dan mengakui
Yesus Kristus adalah Tuhan”. Sehingga Gedung Gereja berarti wadah tempat
berkumpul jemaat Krsiten untuk beribadah dan bersekutu.
Gereja :
Gedung : Persekutuan orang-orang
Wadah kegiatan kudus yang percaya dan
mengakui Yesus Kristus
adalah Tuhan
Gedung Gereja :
Wadah tempat
berkumpulnya jemaat
Kristen untuk bersekutu
dan beribadah
Pada bab ini akan diuraikan mengenai permasalahan GKPB Jemaat Philia di
Amlapura yaitu mengenai Kondisi Existing GKPB Jemaat Philia, Sarana dan
Prasarana GKPB Jemaat Philia, Fasilitas GKPB Jemaat Philia, Studi Tapak dan
Gedung GKPB Jemaat Philia, Permasalahan pada GKPB Jemaat Philia serta
Pemecahan Masalah GKPB Jemaat Philia.
A. Jumlah Jemaat
Jumlah anggota jemaat yang ada sampai tahun 2015 ini berdasarkan
data jemaat yaitu mencapai 200 orang. Terdiri dari kaum bapak, kaum
wanita, pemuda, remaja dan anak-anak sekolah minggu.
B. Bidang Kegiatan
1) Persekutuan (Koinonia)
2) Kesaksian (Marturia)
3) Pelayanan (Diakonia)
D. Pelaku Kegiatan/Civitas
1) Kegiatan Ibadah
a. Jemaat
Bersalaman dengan jemaat lain/penyambut tamu dan
mengambil tata ibadah/warta jemaat, memilih tempat duduk,
mengikuti prosesi ibadah (berdoa, menyanyikan lagu pujian,
mendengarkan firman Tuhan, memberi persembahan,
mendengarkan pengumuman/warta jemaat), mengikuti
perjamuan suci/perjamuan kudus (bagi yang sudah sidi),
menerima doa berkat, bersalaman dengan jemaat/ majelis
jemaat dan ramah tamah.
b. Pendeta
Berdoa, menyanyikan lagu pujian, menyampaikan firman
Tuhan/khotbah, memimpin Perjamuan Suci/Kudus,
memberikan pelayanan (baptisan, sidi dan pernikahan), dan
berdoa berkat.
c. Petugas Ibadah
2) Kegiatan Persekutuan
a. Rapat Jemaat, pelaku kegiatannya yaitu: Pendeta, Majelis Jemaat,
Pengurus Kategorial (Bapak, Wanita, Pemuda/i dan Remaja serta
A. Lokasi
GKPB Jemaat Philia berdiri sejak tahun 1962 berlokasi di Jl.
Raya Sudirman No. 25x, Subagan-Amlapura.
1) Tapak
Gambar 2.1 dapat menunjukan dimana lokasi dari GKPB Jemaat
Philia.
LOKASI GKPB
JEMAAT PHILIA
Sarana dan Prasarana GKPB Jemaat Philia yaitu berupa: Gedung Gereja, Parkir
Jemaat, Gedung Serbaguna, Pastori, Gedung Panti, Lapangan Olahraga, Panggung
dan Parkir Panti.
GKPB Jemaat Philia sampai sekarang ini terus mengalami pertumbuhan maka
sebagai salah satu gereja yang terus bertumbuh harus mampu menyediakan gedung
yang dapat menampung banyak orang. Kemampuan kapasitas yang disediakan
harus dapat memberi kenyaman bagi para jemaat yang beribadah di gereja ini.
Kehadiran jemaat pada saat ibadah rutin atau ibadah minggu berbeda jumlah
dengan ibadah saat ada perayaan keagamaan Kristen. Hal ini dikarenakan beberapa
jemaat yang masih sekolah ataupun bekerja di luar lingkungan Amlapura dan
mereka akan pulang pada saat mereka mendapatkan libur hari raya. Kapasitas yang
disediakan setelah dilakukannya redesain harus dapat menampung semua orang
saat kegiatan ibadah berlangsung. Padahal jika dilihat dari segi kehadiran jemaat
untuk beribadah kapasitas gedung gereja saat ini tidak mampu menampung semua
jemaatnya.
Keterangan:
A : Gedung Gereja
B : Parkir Jemaat
C : Gedung Serbaguna
D : Pastori
E : Gedung Panti
F : Lapangan Olahraga
G : Panggung
H : Parkir Panti
Sarana dan Prasarana yang ada di GKPB Jemaat Philia akan dibahas pada uraian
Tabel 2.1, dari hasil uraian maka akan diketahui aktivitas yang diwadahi
didalamnya.
R. Persiapan Gudang
R. Duduk
Jemaat
Lobby
3. Gedung Serbaguna
6. Lapangan Olahraga
7. Panggung Outdoor
Pada pembahasan ini akan diuraikan mengenai studi tapak dan gedung GKPB
Jemaat Philia berdasarkan hasil survey dan pengamatan dilapangan yang dilakukan
oleh penulis. Dari data yang telah didapat maka penulis menganalisis data yang ada.
Pada pembahasan ini akan diuaraikan mengenai Evaluasi Purna Huni GKPB
Jemaat Philia Amlapura. Evaluasi Purna Huni bertujuan untuk mengevaluasi
terhadap efektif tidaknya hasil kerja rancang bangun setelah bangunan selesai
dibangun dan dipakai oleh civitasnya selama kurun waktu tertentu dan mencari
fakta-fakta bukan kesalahan hasil rancang bangun, yang nantinya dipakai sebagai
masukan bagi terciptanya hasil rancang bangun dengan kualitas lebih baik dimasa
mendatang.
Tapak pada lokasi GKPB Jemaat Philia belum dapat dimanfaatkan secara
maksimal, berdasarkan hal itu maka redesain merupakan salah satu hal yang
diperlukan. Sebagai contoh dapat dilihat pada uraian berikut ini, yaitu:
Dari gambar 2.25 yang ditampilkan terlihat bahwa jemaat tidak bisa
melihat pendeta sebagai pemimpin ibadah saat ibadah sedang berlangsung
karena terhalang oleh tembok pembatas ruang. Disisi lain ruang yang
digunakan untuk menampung jemaat yang kelebihan merupakan jalur sirkulasi.
Sehingga sirkulasi pada gedung gereja akan terganggu.
Belum adanya fasilitas untuk kantor gereja, hal ini berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis.
Dari permasalahan yang telah dianalisis oleh penulis maka pemecahan masalah
yang dapat dilakukan yaitu dengan cara meredesain gedung gereja dan fasilitas
pendukungnya. Hal ini dilakukan agar permasalahan dapat diatasi sehingga mampu
menyediakan fasilitas keagaaman dan fasilitas penunjang bagi para civitasnya.