Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah gizi merupakan suatu indikator penyebab bahkan dampak dari adanya
penyakit menular dan tidak menular. Status gizi berpengaruh terhadap timbulnya penyakit
infeksi menular (Cono, dkk., 2021). Penyakit menular memiliki hubungan sinergik dan
antagonik dengan gizi. Hubungan sinergik adalah hubungan yang searah, artinya status gizi
seseorang memiliki hubungan yang saling memberatkan dengan penyakit infeksi menular
(Werdhianti, 2021). Hubungan sinergik ini dapat dilihat dari seseorang yang mengalami
status gizi yang buruk dapat menurunkan imunitas sehingga dapat meningkatkan potensi
terkena penyakit infeksi menular. Sebaliknya, hubungan antagonik adalah hubungan yang
saling berkebalikan (Ani, dkk., 2022). Salah satu penyakit infeksi adalah Human
Immunodeficiency Virus (HIV). HIV merupakan salah satu penyakit menular seksual. Jumlah
kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan Maret 2021 sebanyak 427.201 orang,
sedangkan jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 131.417 (Kemenkes,
2021).
Status gizi juga memiliki hubungan dengan penyakit tidak menular (Agustiningrum,
dkk., 2021). Malnutrisi berupa obesitas sangat berpengaruh terhadap adanya penyakit tidak
menular. Hal ini dikarenakan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit tidak
menular. Penyakit tidak menular menyebabkan kematian sebesar 63 persen kematian di dunia
yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sebanyak 80 persen dari kematian ini terjadi pada
negara berpenghasilan rendah dan menengah (Kemenkes, 2017). Salah satu penyakit tidak
menular, yaitu kanker. Prevalensi kanker di Indonesia mengalami peningkatan dari 1,4 per
1.000 penduduk pada tahun 2013 menjadi 1,79 per 1.000 penduduk pada tahun 2018
(Riskesdas, 2018). Adanya hubungan antara penyakit menular dan tidak menular dengan
masalah gizi serta tingginya angka prevalensi penyakit HIV dan kanker maka diperlukan
adanya kajian mengenai hubungan antara penyakit HIV dan kanker dengan masalah gizi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut
1. Bagaimana hubungan antara status gizi dengan penyakit tidak menular (kanker)
2. Bagaimana hubungan antara status gizi dengan penyakit menular (HIV)
1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kajian dan
pembahasan mengenai status gizi dengan penyakit menular (HIV) dan tidak menular
(kanker) secara mendalam.
1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dapat memberikan sumbangan informasi pemikiran dalam rangka perkembangan


ilmu pendidikan pada umumnya, terutama ilmu pengetahuan yang membahas mengenai
hubungan antara status gizi masyarakat dengan penyakit menular (HIV) dan tidak
menular (Kanker).
1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi pemerintah
Memberikan informasi yang bermanfaat yang dapat dijadikan acuan bagi
pengambil keputusan, terutama dalam mengatasi penyakit menular dan tidak
menular masyarakat yang dikaitkan dengan status gizi masyarakat di suatu
daerah.
2. Bagi penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang masalah yang dibahas dan
sebagai wujud nyata pembelajaran yang diterima di dunia perkuliahan.
3. Bagi pembaca
Memberikan informasi yang jelas kepada pembaca tentang hubungan antara
status gizi masyarakat dengan penyakit menular (HIV) dan tidak menular
(Kanker) sehingga dapat turut membantu dalam penyelesaian masalah yang
terkait hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Cono, E.G., Nahak, M.P.M., dan Gatum, A.M. (2021). Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi
dengan Status Gizi pada Balita Usia 12-59 Bulan di Puskesmas Oepoi Kota Kupang. Chmk
Health Journal. 5(1): 236-241.

Werdhianti, Giena Tiara. (2021). Hubungan Status Gizi dan Intervensi Gizi Terhadap Lama
Rawat dan Luaran Klinis Pasien Corona Virus Disease (Covid) 19. Skripsi-S1 Thesis.
Universitas Hasanuddin.
Ani, M., Diwyarthi, N.D.M.S, Fauzia, Agustiawan, Wirawan, S., Tanjung, R., Prihanto,
E.S.D., Hernayanti, M.R., Argaheni, N.B., Manurung, J., Santi, M.Y., Siswati, T., Sari, N.P.,
Simangunsong, D.E., Puspasari, H.W., Hidayah, N. (2022). Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT.
Global Eksekutif Teknologi: Koto Tangah Padang.

Kemenkes. (2017). Rencana Aksi Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.


Direktorat Jenderal Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan: Jakarta.

Kemenkes. (2021). HAS 2021 – Akhiri AIDS: Cegah HIV, Akses Untuk Semua. Kementerian
Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan (LPB): Jakarta.

Agustiningrum, R., Handayani, S., Hermawan, A. (2021). Hubungan Status Gizi dengan
Penyakit Degeneratif Kronik pada Lansiadi Puskesmas Jogonalan I. Jurnal Kesehatan
Motorik. 63-73.

Anda mungkin juga menyukai