Kep
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah III
Oleh :
ZULIANA
(14220200058)
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahma dan karunia-Nya. Shalawat serta salam tiada lupa pula
terhaturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW., Beserta para
Keluarga, Sahabat, dan para pengikut pengikut beliau hingga hari akhir nanti.
1. Definsi
Presbiopia didefinisikan sebagai gangguan penglihatan terkait usia yang
mengakibatkan penglihatan kabur saat menargetkan objek dekat . Pada
presbiopia, kemampuan otot siliaris untuk menampung, seringkali
berkurang.(Eye Vis (Lond) 2017;
Istilah medis presbiopia adalah bahasa yunani untuk mata tua.
Presibiopia adalah bagian dari proses penuaan alami pada mata. Secara
teknis presbiopia adalah hilangnya kemampuan mata untuk mengubah
fokusnya untuk melihat objek yang ada di dekatnya. Presbiopi
umumnya mulai muncul sekitar usia 40 dan semakin memburuk sampai
sekitar akhir 60-an. (collen de bellefonds.2020)
3. Klasifikasi
a. Presbiopi insiden –tahap awal perkembangan presbiopi, dari anamnesa
didapati pasien memerlukan kaca mata untuk membaca dekat, tapi tidak
tampak kelainan bila di lakukan tes, dan pasien biasanya akan menolak
prekripsi kaca mata
b. Presbiopi fungsional-amplitud akomodasi yang semakin dan akan
didapatkan kelainan ketika diperiksa
c. Presbiobsi absolut-peningkatan derajat presbiopi dari presbiopi
fungsional, dimana proses akomodasi sudah tidak terjadi sama sekali
d. Presbiopi prematur-yang terjadi dini sebelum usia 40 tahun dan biasanya
berhubungan dengan lingkungan, nutrisi, penyakit, atau obat-obatan
e. Presbiopi noktural –kesulitan untuk membaca jarak dekat pada kondisi
gelap disebabkan oleh peningaktan diameter pupil
(Primbada S.2019)
4. Patofisiologi
Secara fisiologis bertambahnya usia maka kualitas penglihatan manusia akan
menurun secara bertahap. Akomodasi mata akan terjadi apabila bayangan
kabur dan/atau melihat dengan jarak dekat. Namun saat memasuki usia 40
tahun, otot siliaris akan melemah dan lensa mata mengalami sklerosis
sehingga saat terjadi akomodasi, otot siliaris tidak mampu menggeser isi lensa
ke depan sedangkan lensa mata yang keras tidak bisa mencembung sehingga
menyebabkan pembiasan cahaya tidak sempurna selanjutnya menyebabkan
bayangan tidak fokus di retina. Hasil dari kegagalan akomodasi ini
menyebabkan penderita presbiopi memiliki keluhan berupa mata lelah, berair
dan sering terasa pedas setelah beraktivitas menggunakan penglihatan jarak
dekat.(Larasati N;2017)
5. Manifestasi Klinis
Jika membaca harus memegang bahan bacaan sejauh mungkin untuk benar-
benar fokus kata-katanya, kesulitan membaca cetakan kecil, sakit kepala
karena melakukan pekerjaan dari dekat, ketegangan mata, membutuhkan
lebih banyak cahaya untuk membaca. Penyebab presbiopia disebabkan oleh
pengerasan lensa akibat penuaan.
American Academy of Opthalmology(2017)
6. Komplikasi
Presbiobi bisa menimbulkan komplikasi berupa astigmatisme, yaitu kondisi
penglihatan yang kabur akibat kelengkungan kornea yang tidak sempurna.
Komplikasi lainnya yang dapat terjadi adalah miopi (rabun jauh) dan
hipermetropi (rabun dekat)
mayo clinic(2017)
7. Pemeriksaan Penunjang
1) Anamnesa gejala-gejala dan tanda-tanda presbiopi
2) Pemeriksaan Tajam Penglihatan
Dilakukan di kamar yang tidak terlalu terang dengan Kartu Snellen.
Cara Pemeriksaan
a. Pasien duduk dengan jarak 6 m dari kartu snellen dengan satu mata
ditutup.
b. Pasien diminta membaca huruf yang tertulis di kartu, mulai dari baris
paling atas ke bawah, dan ditentukan baris terakhir yang masih
dapatdibaca seluruhnya dengan benar.
c. Bila pasien tidak dapat membaca baris paling atas (terbesar), maka
dilakukan uji hitung jari dari jarak 6 m.
d. Jika pasien tidak dapat menghitung jari pada jarak 6 m, maka jarak dapat
dikurangi satu meter, sampai maksimal jarak penguji dengan pasien satu
meter.
e. Jika pasien tidak dapat melihat, dilakukan uji lambaian tangan dari jarak
satu meter.
f. Jika pasien tetap tidak bisa melihat lambaian tangan, dilakukan uji
dengan arah sinar .
g. Jika penglihatan sama sekali tidak mengenal adanya sinar, maka
dikatakan penglihatannya adalah nol (0) atau buta total.
Penilaian
a. Tajam penglihatan normal adalah 6/6. Berarti pasien dapat membaca
seluruh huruf dalam kartu snellen dengan benar.
b. Bila baris yang dapat dibaca seluruhnya bertanda 30, maka dikatakan
tajam penglihatan 6/30. Berarti ia hanya dapat melihat pada jarak 6 m
yang oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 30 m.
c. Bila dalam uji hitung jari, pasien hanya dapat melihat atau menentukan
jumlah jari yang diperlihatkan pada jarak 3 m , maka dinyatakan tajam
penglihatan 3/60. Jari terpisah dapat dilihat orang normal pada jarak 60
m.Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada jarak
300 m. Bila mata hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1
meter, berarti tajam penglihatan adalah 1/300.
d. Bila mata hanya mengenal adanya sinar saja, tidak dapat melihat
lambaian tangan, maka dikatakan sebagai 1/~. Orang normal dapat
melihat adanya sinar pada jarak tidak berhingga
3) Pemeriksaan Kelainan Refraksi
Dilakukan pada satu mata secara bergantian, biasanya dimulai dengan mata
kanan kemudian mata kiri. Dilakukan setelah tajam penglihatan diperiksa
dan diketaui terdapat kelainan refraksi.
a. Cara Pemeriksaan
1) Pasien duduk dengan jarak 6 m dari kartu snellen.
2) Satu mata ditutup, dengan mata yang terbuka pasien diminta membaca
baris terkecil yang masih dapat dibaca.
3) Pada mata yang terbuka diletakkan lensa positif +0,50 untuk
menghilangkan akomodasi pada saat pemeriksaan.Kemudian
diletakkan lensa positif tambahan, dikaji :
a) Bila penglihatan tidak bertambah baik, berarti pasien tidak
hipermetropia
b) Bila bertambah jelas dan dengan kekuatan lensa yang ditambah
perlahan-lahan bertambah baik, berarti pasien menderita
hipermetropia. Lensa positif terkuat yang masih memberikan
ketajaman terbaik merupakan ukuran lensa koreksi untuk mata
hipermetropia tersebut.
c) Bila penglihatan tidak bertambah baik, maka diletakkan lensa
negatif. Bila menjadi jelas, berarti pasien menderita myopia.
Ukuran lensa koreksi adalah lensa negatif teringan yang
memberikan ketajamam penglihatan maksimal.
d) Bila baik dengan lensa negatif maupun positif penglihatan tidak
maksimal (penglihatan tidak dapat mencapai 6/6), maka dilakukan
uji pinhole. Letakkan pinhole di depan mata yang sedang diuji dan
diminta membaca baris terakhir yang masih dapat dibaca
sebelumnya.
Bila :
Pinhole tidak memberikan perbaikan, berarti mata tidak dapat
dikoreksi lebih lanjut karena media penglihatan keruh,
terdapatkelainan pada retina atau saraf optik.
Terjadiperbaikan penglihatan, maka berarti terdapatastigmatisme
atau silinder pada mata tersebut yang belum mendapat koreksi.
e) Bila pasien astigmatisme, maka pada mata tersebut dipasang lensa
positif yang cukup besar untuk membuat pasien menderita kelainan
refraksi astigmatismus miopikus.
f) Pasien diminta untuk melihat kartu kipas astigmat dan ditanya garis
pada kipas yang paling jelas terlihat.
g) Bila pebedaan tidak terlihat, lensa positif diperlemah sedikit demi
sedikit hingga pasien dapat melihat garis yang terjelas dan kabur.
h) Dipasang lensa silinder negative dengan sumbu sesuai dengan garis
terkabur pada kipas astigmat .
i) Lensa silinder negative diperkuat sedikit demi sedikit pada sumbu
tersebut hingga sama jelasnya dengan garis lainnya.
j) Bila sudah sama jelasnya, dilakukan tes kartu snellen kembali.
k) Bila tidak didapatkan hasil 6/6, maka mungkin lensa positif yang
diberikan terlalu berat, harus dikurangi perlahan-lahan, atau ditambah
lensa negative perlahan-lahan sampai tajam penglihatan menjadi 6/6.
Derajat astigmat adalah ukuran lensa silinder negative yang dipakai
hingga gambar kipas astigmat tampak sama jelas.
4) Pemeriksaan Presbiopia
Cara Pengujian:
8. Penatalaksanaan
pengobatan untuk presbiopi terdiri dari memakai kacamata atau lensa kontak,
atau mungkin mejalani operasi korektif yang dapat membantu meningkatkan
penglihatan dekat penderita
Beberapa jenis kacamata yang dipakai saat membaca atau melakukan
pekerjaan close-up :
Bifokal
Kacamata ini mengoreksi penglihatan jarak jauh saat melihat setinggi
mata, dan memperbaiki penglihaan dekat saat melihat melalui bagian
bawah lensa
Trifocals
Kacamata ini memiliki koreksi untk penglihatan dekat, tengah, dan
jauh.
Prosedur operasi
( Castro,JB;2016)
d. Pemeriksaan
Klien terlebih dahulu dikoreksi penglihatan jauhnya dengan metode
“trial and error” hingga visus 6/6. Dengan menggunakan koreksi,
jauhnya kemudian secara binokuler ditambahkan lensa sferis positif dan
diperiksa dengan menggunakan kartu Jaeger pada jarak 30
cm(Istiqamah, 2004).
2. Diagnosa Keperawatan (Istiqamah, 2004).
a. Gangguan sensori-persepsi (visual)
b. Risiko cedera
3. Intervensi Keperawatan(Bulchek Bulechek M.Gloria.2015)
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Nanda internasional.2015
DAFTAR PUSTAKA
Collen De Bellefonds .2020.Cleveland clinic medical professional. Internation
Journal of Presbyopia
Mata.Jakarta : EGC.
Larasati N. Faktor Risiko Kelelahan Mata pada Pengrajin Emas di Desa Gesang
Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Universitas Jember; 2017.