Anda di halaman 1dari 4

SOAL UTS GENAP TAHUN AKADEMIK 2021/2022

PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KELAS A, B, DAN C.

PETUNJUK/PENGANTAR
Bacalah dengan teliti soal di bawah ini. Saya yakin saudara sudah membaca Lampiran II BAB
I huruf A sampai huruf D Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. Gunakan keterampilan
teknik penyusunan untuk mengerjakan soal. Penyerahan tanggal 9 Mei 2022 di FH UNEJ.

SOAL UTS KESATU

JUDUL DAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG (UU)


Sebuah UU bernama perlindungan kebudayaan nasional dan daerah, bernomor 12 dengan
tahun 2022. Di dalam UU tersebut terdapat lima pertimbangan substantif, yang salah satunya
menyatakan: bahwa tanggung jawab untuk memajukan kebudayaan bangsa sebagaimana
dimaksud pada huruf b memerlukan upaya komprehensif dan sinergis dalam rangka
perlindungan kebudayaan nasional dan daerah sehingga mampu mewujudkan kebudayaan
yang merupakan refleksi jati diri bangsa yang beradab, bermartabat, dan berintegritas.
Pertimbangan yang tidak ditulis dalam informasi, cukup ditulis bahwa … . Selain dasar
hukum dari UUD NRI Tahun 1945 (carilah pasal yang relevan sebagai landasan yuridis
formal dan material), terdapat dasar hukum lainnya, yaitu: UU 6/2019 (LN 801, TLN 4158) –
UU 4/2021 (LN 828, TLN 4194) – UU 7/2009 (LN 351, TLN 1845) – UU 5/2020 (LN 819,
TLN 4167) – UU 20/2005 (LN 162, TLN 1548) – UU 19/2015 (LN 495, TLN 1692) – UU
5/2011 (LN 369, TLN 1539) – dan UU 8/2017 (LN 702, TLN 3960) – (tulislah seluruh dasar
hukum tersebut dengan lengkap tanpa diberi nama, tetapi cukup dengan tentang …). Contoh:
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009 tentang … (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1845). Lengkapi pula
dengan subkomponen lainnya yang relevan pada komponen Pembukaan.

BATANG TUBUH DAN PENUTUP UU


Pada batang tubuh UU terdapat ketentuan umum yang terdiri atas 45 istilah. Tulislah hanya
LIMA istilah pada angka 1 – angka 5 yang relevan dengan materi muatan UU (tanpa diberi
definisi), sementara angka 6 – angka 45 cukup ditulis dengan “… adalah …”. Di samping itu,
terdapat [5] pasal lain pada bab ketentuan umum.
Materi pokok yang diatur adalah bab-bab setelah bab ketentuan umum, yaitu: bab yang terdiri
atas [5] pasal; setelah itu bab yang terdiri atas dua bagian, setiap bagian terdiri atas [7] dan [6]
pasal; kemudian bab yang terdiri atas tiga bagian, bagian kesatu tiga paragraf (masing-masing
[5], [5], dan [6] pasal), bagian kedua dua paragraf (masing-masing [5] pasal), dan bagian
ketiga yang terdiri atas [4] pasal); setelah itu, bab yang terdiri atas [6] pasal; dilanjut dengan
bab yang terdiri atas [3] pasal; kemudian bab yang terdiri atas tiga bagian (masing-masing [4],
[3], dan [5] pasal); setelah itu, bab yang terdiri atas [5] pasal; dilanjut dengan bab yang terdiri
atas dua bagian, setiap bagian terdiri atas tiga paragraf (yang masing-masing terdiri atas [5]
pasal); kemudian empat bab berikutnya, masing-masing terdiri atas [4], [3], [3], dan [4] pasal;
dan sebagai bab terakhir pada materi pokok yang diatur terdiri atas empat bagian, setiap
bagian terdiri atas [4] pasal.
Sesuai dengan naskah akademik, dalam UU perlu diatur tentang bab penyidikan ([5] pasal);
kemudian bab ketentuan pidana ([17] pasal); setelah itu, bab ketentuan peralihan ([4] pasal);
dan bab ketentuan penutup ([5] pasal). Ingat, bahwa untuk bab yang tidak disebut dengan
tegas judulnya, cukup ditulis “judul” (yang sesuai dengan teknik penulisannya).
PENUTUP ditulis langsung setelah/di bawah ketentuan penutup, dengan redaksi yang baku:
“agar …”. Jangan lupa penegasan tempat dan tanggal pengesahan juga pengundangan,
termasuk informasi tentang lembaran negara (tahun 2022, nomor 864). Sebagai penghargaan
kepada Saudara, nama pejabat yang mengesahkan BOLEH nama Saudara, sementara nama
pejabat yang mengundangkan BOLEH nama siapa saja.
PETUNJUK/PENGANTAR
Bacalah dengan teliti soal di bawah ini. Saya yakin saudara sudah membaca Lampiran II BAB
I huruf A sampai huruf D Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. Gunakan keterampilan
teknik penyusunan untuk mengerjakan soal. Penyerahan tanggal 9 Mei 2022 di FH UNEJ.

SOAL UTS KEDUA

JUDUL DAN PEMBUKAAN PERATURAN DAERAH (PERDA) PROVINSI


Sebuah PerDa provinsi (pilih salah satu dari 34 provinsi di Indonesia) bernama pengelolaan
sampah berbasis perlindungan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, bernomor 22
dengan tahun 2021. Di dalam PerDa tersebut terdapat empat pertimbangan substantif, yang
salah satunya menyatakan: bahwa perkembangan volume sampah sudah tidak dapat
dikendalikan dan cenderung untuk memberikan dampak negatif baik terhadap kelestarian
lingkungan maupun terhadap upaya penataan dan keindahan kawasan hijau sehingga
diperlukan aturan yang dapat mensinergikan antara pengelolaan sampah dengan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan serta pemberdayaan masyarakat. Pertimbangan
yang tidak ditulis dalam informasi, cukup ditulis bahwa … . Dasar hukum PerDa tersebut
adalah: Peraturan Daerah Provinsi (sesuaikan dengan yang dipilih) Nomor 6 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Sampah (LD 315, TLD 1134); Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018
tentang … (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 79) – Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2014 tentang … (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 47) – UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah (cari sendiri LN dan TLN-nya)
– Peraturan Daerah Provinsi (sesuaikan dengan yang dipilih) Nomor 17 Tahun 2017 tentang
… (LD 252, TLD 1125) – UU 18/2016 (LN 693, TLN 3669) – Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2017 tentang … (LN 792, TLN 3969) – UU 4/2012 (LN 378, TLN 1593) – Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 2015 tentang … (LN 729, TLN 3006). Ingat, penulisan
Peraturan Pemerintah SAMA DENGAN UU; sementara untuk perda, LD = Lembaran Daerah
... (yang menyesuaikan dengan provinsi terpilih) dan TLD = Tambahan Lembaran Daerah
yang sesuai dengan provinsi terpilih).

BATANG TUBUH DAN PENUTUP PERDA PROVINSI


Pada batang tubuh PerDa terdapat ketentuan umum yang terdiri atas 36 istilah. Tulislah hanya
LIMA istilah pada angka 1 – angka 5 yang relevan dengan materi muatan PerDa (tanpa diberi
definisi), sementara angka 6 – angka 36 cukup ditulis dengan “… adalah …”. Di samping itu,
terdapat [4] pasal lain pada bab ketentuan umum.
Materi pokok yang diatur adalah bab-bab setelah ketentuan umum, yaitu: bab yang terdiri atas
[5] pasal; setelah itu bab yang terdiri atas dua bagian (masing-masing [3] pasal); kemudian
bab yang terdiri atas [5] pasal; setelah itu, bab yang terdiri atas tiga bagian, bagian kesatu
dua paragraf (masing-masing [3] dan [4] pasal), bagian kedua tiga paragraf (masing-masing
[5], [6], dan [7] pasal, dan bagian ketiga dua paragraf (masing-masing [4] pasal); dilanjut
dengan bab yang terdiri atas dua bagian (masing-masing [4] pasal); kemudian bab yang terdiri
atas [5] pasal; dilanjut dengan bab yang terdiri atas dua bagian, bagian kesatu tiga paragraf
(masing-masing [5], [6], dan [5] pasal) dan bagian kedua tiga paragraf (masing-masing [3],
[3], dan [2] pasal); serta tiga bab berikutnya masing-masing [4] pasal.
Sesuai dengan naskah akademik, dalam PerDa perlu diatur tentang bab penyidikan ([2] pasal);
kemudian bab ketentuan pidana ([6] pasal; setelah itu, bab ketentuan peralihan ([3] pasal); dan
bab ketentuan penutup ([4] pasal). Ingat, bahwa untuk bab yang tidak disebut dengan tegas
judulnya, cukup ditulis “judul” (yang sesuai dengan teknik penulisannya).
PENUTUP ditulis langsung setelah/di bawah ketentuan penutup, dengan redaksi yang baku:
“agar …”. Jangan lupa penegasan tempat dan tanggal pengesahan juga pengundangan,
termasuk informasi tentang lembaran daerah (tahun 2021, nomor 1948). Sebagai penghargaan
kepada Saudara, nama pejabat yang mengesahkan BOLEH nama Saudara, sementara nama
pejabat yang mengundangkan BOLEH nama siapa saja.
PETUNJUK/PENGANTAR
Bacalah dengan teliti soal di bawah ini. Saya yakin saudara sudah membaca Lampiran II BAB
I huruf A sampai huruf D Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. Gunakan keterampilan
teknik penyusunan untuk mengerjakan soal. Penyerahan tanggal 9 Mei 2022 di FH UNEJ.

SOAL UTS KETIGA

JUDUL DAN PEMBUKAAN PERATURAN DAERAH (PERDA) KABUPATEN/KOTA


Sebuah PerDa kabupaten/kota (pilih salah satu kabupaten/kota di Indonesia) bernama
penyelengaraan kesejahteraan sosial, bernomor 3 dan dengan tahun 2022. Di dalam PerDa
tersebut terdapat tiga pertimbangan substantif, yang salah satunya menyatakan: bahwa
pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan dan memenuhi kebutuhan
dasar warganya baik dari aspek pendidikan maupun kesehatan sehingga mampu mewujudkan
rasa aman, nyaman, dan sejahtera lahir dan batin dalam menghadapi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pertimbangan yang tidak ditulis dalam informasi,
cukup ditulis bahwa … . Dasar hukum PerDa tersebut adalah: Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota (sesuaikan dengan pilihan) Nomor 23 Tahun 2011 tentang … (LD 69, TLD
1200) – Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2017 tentang … (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 89) – Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2015
tentang … (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 46) – UU 23/2014 tentang
Pemerintahan Daerah (cari sendiri LN dan TLN-nya) – Peraturan Daerah Provinsi (sesuaikan
dengan yang dipilih) Nomor 18 Tahun 2016 tentang … (LD 252, TLD 1125) – UU 18/2016
(LN 693, TLN 3669) – Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2017 tentang … (LN 792,
TLN 3969) – UU 4/2012 (LN 378, TLN 1593) – Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2015
tentang … (LN 729, TLN 3006). Ingat, penulisan Peraturan Pemerintah SAMA DENGAN
UU; sementara untuk perda, LD = Lembaran Daerah ... (yang menyesuaikan dengan provinsi
terpilih) dan TLD = Tambahan Lembaran Daerah yang sesuai dengan provinsi terpilih).

BATANG TUBUH DAN PENUTUP PERDA KABUPATEN/KOTA


Pada batang tubuh PerDa terdapat ketentuan umum yang terdiri atas 27 istilah. Tulislah hanya
LIMA istilah pada angka 1 – angka 5 yang relevan dengan materi muatan PerDa (tanpa diberi
definisi), sementara angka 6 – angka 27 cukup ditulis dengan “… adalah …”. Di samping itu,
terdapat [3] pasal lain pada bab ketentuan umum.
Materi pokok yang diatur adalah bab setelah ketentuan umum, yaitu: bab yang terdiri atas [6]
pasal; diikuti bab yang terdiri atas dua bagian, bagian kesatu tiga paragraf (masing-masing
[2], [3], dan [4] pasal) dan bagian kedua tiga paragraf (masing-masing [5], [6], dan [7] pasal;
setelah itu, bab yang terdiri atas dua bagian (masing-masing [4] pasal); dilanjut dengan bab
yang terdiri atas tiga bagian, bagian kesatu dua paragraf (masing-masing [2] dan [3] pasal),
bagian kedua tiga paragraf (masing-masing [3], [4], dan [5] pasal), dan bagian ketiga dua
paragraf (masing-masing [3] dan [4] pasal); setelah itu, bab yang terdiri atas dua bagian
(masing-masing [4] pasal); kemudian bab yang terdiri atas [4] pasal; dan terakhir bab yang
terdiri atas [5] pasal.
Sesuai dengan naskah akademik, dalam PerDa perlu diatur tentang bab penyidikan ([2] pasal)
kemudian bab ketentuan pidana ([5] pasal); setelah itu, bab ketentuan peralihan ([3] pasal);
dan bab ketentuan penutup ([2] pasal). Ingat, bahwa untuk bab yang tidak disebut dengan
tegas judulnya, cukup ditulis “judul” (yang sesuai dengan teknik penulisannya).
PENUTUP ditulis langsung setelah/di bawah ketentuan penutup, dengan redaksi yang baku:
“agar …”. Jangan lupa penegasan tempat dan tanggal pengesahan juga pengundangan,
termasuk informasi tentang lembaran daerah (tahun 2022, nomor 1911). Sebagai penghargaan
kepada Saudara, nama pejabat yang mengesahkan BOLEH nama Saudara, sementara nama
pejabat yang mengundangkan BOLEH nama siapa saja.

===selamat berpikir dan berjuang untuk mengerjakan===


###jangan lupa berdoa###
Jember, 15 April 2022
Dosen Pembina,
Eddy Mulyono, S.H., M.Hum.

Anda mungkin juga menyukai