A. Pendahuluan
Salah satu tiang utama dalam penyelenggaraan pemerintahan suatu negara adalah pembentukan
peraturan perundang-undangan yang baik, harmonis, dan mudah diterapkan dalam masyarakat.
Sebelum terbentuknya Undang-Undang No. 10 Th. 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan, pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia dilakukan berdasarkan ketentuan
sebagai berikut:
2. Undang-Undang No. 1 Th. 1950 tentang Peraturan tentang Jenis dan Bentuk Peraturan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat;
3. Undang-Undang No. 2 Th. 1950 tentang Menetapkan UndangUndang Darurat tentang Penerbitan
Lembaran Negara Republik Indonesia Serikat dan Berita Negara Republik Indonesia Serikat dan tentang
Mengeluarkan, Mengumumkan, dan Mulai Berlakunya Undang-Undang Federal dan Peraturan
Pemerintah sebagai Undang-Undang Federal;
4. Peraturan Pemerintah No. 1 Th. 1945 tentang Pengumuman dan Mulai Berlakunya Undang-Undang
dan Peraturan Pemerintah;
5. Keputusan Presiden No. 234 Th. 1960 tentang Pengembalian Seksi Pengundangan Lembaran
Negara dari Departemen Kehakiman ke Sekretariat Negara;
6. Instruksi Presiden No. 15 Th. 1970 tentang Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-Undang dan
Rancangan Peraturan Pemerintah; 2
7. Keputusan Presiden No. 188 Th. 1998 tentang Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-
Undang; .
8. Keputusan Presiden No. 44 Th. 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan
Bentuk Rancangan UndangUndang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Keputusan
Presiden.
Setelah hampir delapan tahun berlakunya Undang-Undang No. 10 Th. 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundangundangan, para pembentuk Undang-Undang akhirnya mencabut dan
menggantinya dengan Undang-Undang No. 12 Th. 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
Bab VIII : Pembahasan dan Penetapan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi dan Penaturan Daerah
Kabupaten/ Kota.
BabIX : Pengundangan.
Bab X : Penyebarluasan.
BAB 2
PROGRAM LEGISLASI NASIONAL
A. Pendahuluan
dalam menunjang pembangunan hukum nasional yang baik secara menyeluruh dan terpadu adalah
penyusunan Program Legislasi Nasional. Walaupun selama ini pembentukan Undang-Undang telah
dilaksanakan berdasarkan Program Legislasi Nasional atau Rencana Legislasi Nasional (Relegnas), namun
pelaksanaan tersebut tidak berjalan sebagaimana diharapkan.
Penyusunan arah dan kebijakan Prolegnas 2015-2019 harus selaras dengan arah dan kebijakan RPJM
ketiga Tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 17 Th. 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.
C. Program Legislasi Nasional ( menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 beserta perubahannya)
Pengaturan Program Legislasi Nasional dalam Undang-Undang No. 12 Th. 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, . ditempatkan dalam Bab IV tentang Perencanaan
Penyusunan UndangUndang, khususnya dalam Pasal 16 sampai dengan pasal 23.
Pengaturan Program Legislasi Nasional dalam Peraturan DPR No. 1 Th. 2014 tentang Tata Tertib,
ditempatkan dalam Bab VI tentang Tata Cara Pembentukan Undang-Undang, khususnya dalam Pasal 106
sampai dengan Pasal 111, Pembahasan dalam Subbab ini hanya akan menyajikan tentang penyusunan
Prolegnas dari Pasal 106 sampai dengan Pasal 110.
E. Penyusunan Program Legislasi Nasional (menurut peraturan presiden Nomor 87 Tahun 2014 dan
peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014)
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 21 ayat (5) Undang-Undang No. 12 Th. 2011 yang menetapkan
bahwa, “Ketentuan lebih lanjut . mengenai tata cara penyusunan dan pengelolaan Prolegnas antara DPR
dan Pemerintah dan penyusunan Prolegnas di lingkungan DPR diatur lebih lanjut dengan Peraturan DPR”
dan berdasarkan Peraturan DPR No. 1 Th. 2014 tentang Tata Tertib, maka pada saat ini tata cara
penyusunan Prolegnas diatur dengan Peraturan DPR No. 2 Th. 2016 tentang Tata Cara Penyusunan
Program Legislasi Nasional.