Anda di halaman 1dari 10

Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan
Oleh: M. Mahendra Maskhur Sinaga, S.H., M.H.
Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan
1. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
199);
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Produk Hukum
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036).
3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1/DPR
RI/TAHUN 2009 tentang Tata Tertib;
4. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012
tentang Tata Cara Penyusunan Program Legislasi Nasional;
5. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 T ahun 2012
tentang T ata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-Undang;
6. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 tentang Pengujian
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Jenis & Hirarki Peraturan
Perundang-Undangan
Berbicara mengenai hirarki peraturan perundang-
undangan, maka kita tidak dapat lepas dari teori Hans Kelsen
yang sangat terkenal yakni Teori Stufenbau.

Teori Stufenbau adalah teori mengenai sistem hukum yang


menyatakan bahwa sistem hukum merupakan sistem anak
tangga dengan kaidah berjenjang di mana norma hukum yang
paling rendah harus berpegangan pada norma hukum yang
lebih tinggi, dan kaidah hukum yang tertinggi (seperti
konstitusi) harus berpegangan pada norma hukum yang
paling mendasar (grundnorm).

Berikut dikemukakan tata tata urutan peraturan perundang-undangan


Republik Indonesia, yang telah mengalami perubahan selama ini, mulai sejak
masa orde lama hingga sekarang.
Adapun tata urutan peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia menurut
Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966
tentang sumber tertib hukum Republik
Tata urutan peraturan Indonesia dan tata urutan peraturan
perundang-undangan di perundang- undangan Republik Indonesia
Indonesia pada masa Orde adalah sebagai berikut:
Lama diatur dalam Ketetapan a) Undang-Undang Dasar Negara
MPRS No. XX/MPRS/1966 Republik Indonesia Tahun 1945;
tentang sumber tertib hukum b) Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Republik Indonesia dan tata Rakyat;
urutan peraturan perundang- c) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah
undangan Republik Indonesia. Pengganti Undang-Undang;
d) Peraturan Pemerintah;
e) Keputusan Presiden;
f) Peraturan Menteri;
g) Peraturan pelaksana.
Dalam era reformasi tata urutan perundang-undangan
diatur dalam Tap MPR No. III/MPR/2000 yang menggantikan
Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966.
Adapun tata urutan peraturan perundang-undangan di
Indonesia menurut Tap MPR No. III/MPR/2000 yang
menggantikan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966, adalah
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
5. Peraturan Pemerintah;
6. Peraturan Daerah;
Selanjutnya Tap MPR No. III/MPR/2000, oleh Pemerintah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, diganti
dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Tata
Urutan Perundang-undangan sebagai pengganti Tap MPR
No.III/MPR/2000.
Adapun tata urutan perundang-undangan menurut
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang- undangan, terdiri atas:
a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
b) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang;
c) Peraturan Pemerintah;
d) Peraturan Presiden;
e) Peraturan daerah;
Peraturan Daerah sebagaimana
dimaksud pada huruf e meliputi:
a. Peraturan Daerah provinsi dibuat oleh dewan
perwakilan rakyat daerah provinsi bersama
dengan gubernur;
b. Peraturan Daerah kabupaten/kota dibuat oleh
dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/
kota bersama bupati/walikota;
c. Peraturan Desa/peraturan yang setingkat,
dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama
lainnya bersama dengan kepala desa atau
nama lainnya.
Selanjutnya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004
tentang Tata Urutan Perundang-undangan, dicabut dan
diganti dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Adapun tata urutan perundang-undangan menurut
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang- undangan, adalah sebagai berikut:
a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
b) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang;
d) Peraturan Pemerintah;
e) Peraturan Presiden;
f) Peraturan Daerah Provinsi; dan
g) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Sekian &
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai